Cahyadin Cahyadin
Program Studi Administrasi Kesehatan, Universitas Mbojo Bima

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Healthcare-associated infections (HAI) research in Asian countries: a bibliometric analysis . cahyadin; Ahmad Watsiq Maula; Anis Fuad
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 50, No 1 (2018): SUPPLEMENT
Publisher : Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.188 KB) | DOI: 10.19106/JMedScieSup005001201801

Abstract

Health care-associated infections (HAI) are the most frequent adverse event in health-care delivery worldwide, including in Asian countries. Asian countries produced 4,819 HAI publications. Majority of the publications (68%) appeared in the last decade. The average annual growth rate was 14.8%. Japan was the most productive country that contributes about 13.5% of total publications, followed by China (11.7%), and Taiwan (11.6%). Asian HAI research were cited in 76,737 articles with an average of 15.9 citations per publication. The top two most highly cited articles were published in the New England Journal of Medicine followed by the Journal of Clinical Microbiology. The top three productive journals were Journal of Hospital Infection (309 papers; 6.4%), American Journal of Infection Control (198 papers; 4.1%) and Infection Control and Hospital Epidemiology (170 papers; 3.5%). The ten top journals contained 25% of the HAI literatures. Emerging research topics in the last years include ventilator-associated pneumonia, MRSA (methicillin-resistant staphylococcus aureus), acinetobacter baumannii, carbapenems, Republic Korea and tertiary care center.
Permasalahan Klasik Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi: Evaluasi di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah cahyadin cahyadin
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 33, No 5 (2017): Proceedings of the 1st UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.096 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37610

Abstract

Latar Belakang. Surveilans merupakan salah satu ujung tombak dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Dalam pelaksanaannya, surveilans penyakit masih memiliki permasalahan pada beberapa persoalan klasik tertentu. Penelitian ini merupakan studi evaluatif terhadap pelaksanaan surveilans penyakit di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah.Metode. Evaluasi dilakukan pada surveilans PD3I. Data dikumpulkan pada 26 petugas surveilans puskesmas dan satu orang petugas surveilans Dinas Kesehatan Blora menggunakan kuesioner terstruktur dan lembar observasi. Evaluasi dilakukan pada bulan November 2016 sampai Januari 2017.Hasil. Surveilans memberikan laporan tentang jumlah kasus dan tidak tersedia data populasi sebagai denominator dalam menghitung prevalensi atau insidensi penyakit. Surveilans hanya fokus pada pusat pelayanan kesehatan. Petugas yang melakukan analisis dan interpretasi data hanya 36,5%. Ketepatan laporan surveilans; mingguan (74,0%) dan bulanan (69,2%) sedangkan kelengkapan laporan; mingguan (92,0%) dan bulanan (84,9%). Integrasi pelaporan penyakit dengan pelayanan swasta belum dilakukan. Jumlah SDM yang terbatas sehingga semua petugas bertanggungjawab pada beberapa program kesehatan lainnya dan 61,5% diantanya bertanggungjawab pada 3 - 4 program kesehatan. Petugas yang mendapatkan pelatihan hanya sebesar 23,1%. Sedangkan supervisi, feedback dan diseminasi informasi belum dilaksanakan secara rutin.Kesimpulan. Pelaksanaan surveilans pada tingkat puskesmas membutuhkan pembenahan terutama tugas pokok surveilans; pengumpulan, analisis dan interpretasi data serta diseminasi informasi. Petugas surveilans sebaiknya tenaga terlatih dan fokus pada pelaksanaan surveilans sehingga dapat maksimal pada semua komponennya.
Tuberculosis research in ASEAN countries: a bibliometric analysis cahyadin cahyadin; Ade Kartikasari Sebba; Vivin Fitriana
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 33, No 11 (2017): Proceedings of the 2nd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1457.48 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37611

Abstract

Introduction. Research on TB is a fundamental key in the process to eliminate this bacterial infection as a threat to global health and the analysis of the scientific output provides valuable information related to trends in time and the epidemiology of the disease.Objective. Describing scientific output of TB research in ASEAN countries.Method. Searches were completed on August 11, 2017, using the Pubmed database, filtered by ASEAN countries. Terms related to TB were used to perform a title keyword search. The number of publications by year, research trends, top productive countries, citation analysis, and most dominant journals were analyzed by Scopus platform.Results. ASEAN countries produced 2,630 TB publications. Majority of the publications in ASEAN (63,78%) appeared in the last decade. The average annual growth rate was 9.11%. Thailand was the most productive country that contributes about 28.52% (751), followed by Singapore (432; 16.42%), Malaysia (281; 10.68%) Vietnam (231; 8.78) and Indonesia (177; 6.73%). The top two most highly cited articles were published in the Journal of Clinical Biology and The Lancet. The top three productive journals were International Journal of TB and Lung Disease (231 papers; 8.78%), Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health (148 papers; 5.62%) and Journal of The Medical Association Thailand (112 papers; 4.25%). Top ten journal of TB contained 33.53% papers. Emerging research topics in the last years include co-infection, latent tuberculosis, interferon-gamma release tests, emigrants and immigrants, thoracic radiography, and tuberculin test.Conclusion. There was increasing research activity of TB in ASEAN region over the last decade. Thailand, Singapore, and Malaysia are the leading countries that contribute around 55.66% of total TB research in ASEAN countries.
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Cahyadin Cahyadin; Henny Indriyanti
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.94 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37613

Abstract

Tujuan: Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) merupakan upaya memantau secara terus menerus penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang membutuhkan respon cepat. SKDR mengamati 23 penyakit berpotensi KLB melalui portal online yang sewaktu-waktu dapat memberikan sinyal KLB jika melebihi nilai ambang batas pada masing-masing penyakit. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan laporan SKDR dan penilaianpada proses pelaksanaannya. Metode: Data yang dianalisis adalah laporan mingguan SKDR Kabupaten Blora tahun 2017. Analisis dilakukan secara deskriptif. Penilaian proses pelaksanaan SKDR dilakukan melalui wawancara dengan petugas surveilans Puskesmas dan Dinas Kesehatan Blora. Hasil: Jumlah peringatan dini KLB selama tahun 2017 adalah 83. Semua peringatan dini tersebut telah direspon dan dikonfirmasi dalam waktu kurang dari 24 jam. Ketepatan laporan adalah 82,0% dan kelengkapan 97,0%. Penyakit dengan laporan SKDR tertinggi adalah ILI, diare akut, suspek demam tifoid dan pneumonia. Permasalahan SKDR adalah perbedaan sumber laporan setiap puskesmas dan jumlah layanan kesehatan desa atau Pustu yang mengumpulkan laporan mingguan tidak selalu sama. Simpulan: SKDR Kabupaten Blora cukup baik dalam kelengkapan dan ketepatan laporan. Puskesmas dan Dinas Kesehatan perlu memaksimalkan monitoring pada layanan kesehatan dalam mengumpulkan laporan.
ADAPTASI TATA LAKSANA TUBERKULOSIS SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN BIMA Hamdin Hamdin; Abdul Hamid; Cahyadin Cahyadin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.13551

Abstract

Tuberkulosis (TB) menjadi penyakit infeksi penyebab kematian terbesar di dunia. Sekitar 1,5 juta orang meninggal setiap tahun karena TB. Jumlah penderita TB sebesar 10 juta per tahun dan sekitar 845 ribu di antaranya berada di Indonesia. Puskesmas dan SDM kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan termasuk pihak yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus corona. Di Kabupaten Bima, empat layanan puskesmas dan layanan ICU RSUD Kabupaten Bima dihentikan sementara karena tenaga kesehatan yang bertugas terkonfirmasi positif corona virus disease-2019 (Covid-19). Penelitian ini bertujuan untuk menilai bagaimana adaptasi yang dilakukan oleh Puskesmas di Kabupaten Bima pada layanan TB selama masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bima dengan melibatkan 21 Petugas TBC pada masing-masing Puskesmas. Data dikumpulkan melalui Google Form dan observasi. Simpulan dalam penelitian ini pelayanan kunjungan pengobatan TB tetap berjalan terhadap pasien TB sensitive obat (TB-SO) dan pasien Resisten obat (TB-RO) baik yang masih berstatus terduga TB maupun pasien yang berstatus sedang dalam pengobatan TB dengan tetap memperhatikan Proktokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19, Adaptasi pelayanan Tb Bisa berupa  Perubahan jadwal pengambilan obat pasien TBC, Pengaturan jarak saat kunjungan pasien dan Pemisahan pelayanan pasien TBC dengan suspek Covid-19.