Pendahuluan: Pada hari Selasa, 03 Juli 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung mendapat laporan adanya 1 kasus dengan gejala difteri yang dirawat di RSUD Temanggung. Penyelidikan dilakukan untuk memastikan adanya KLB dan upaya penanggulangannya. Metode: Deskriptif kualitatif dengan pendekatan study kasus. Kasus adalah orang dengan gejala panas ±38°C, pseudomembran, bullneck, pilek, dan sulit menelan. Data dikumpulkan dengan kuesioner, wawancara dan obeservasi. Pengambilan spesimen dilakukan terhadap kontak langsung dengan kasus yaitu orang tua, saudara, keluarga dan petugas rumah sakit sebanyak 44 spesimen dari 33 orang untuk pemeriksaan laboratorium. Faktor risiko yang diamati adalah riwayat kontak, riwayat bepergian dan status imunisasi. Hasil: Terjadi KLB Difteri dengan total dua (2) kasus (1 confirm dan 1 probable ( berusia 4,5 dan 13 tahun. Kedua kasus tersebut tidak mempunyai riwayat imunisasi DPT. Kasus pertama terjadi 30 Juni 2018, jika dihitung dari masa inkubasi terpanjang (5 hari), maka diperkirakan paparan terjadi 25 Juni 2018, pada masa inkubasi ini kasus berada dirumah dan melakukan aktifitas dalam lingkungan rumah dan jika dilihat dalam inkubasi terpendek (2 hari) maka paparan Corynebacterium Diphtheriae diperkirakan terjadi pada tanggal 28 Juni 2018. Pada tanggal 27-28 Juni 2018 kasus pertama mempunyai riwayat bepergian ke Banjarnegara dan objek wisata Dieng. Hasil PE di wilayah tempat tinggal kasus dan di Banjarnegara tidak ditemukan kasus/suspect difteri pada keluarga yang dikunjungi ataupun masyarakat sekitar. Cara penularan pada kasus kedua adalah dengan kontak langsung dengan penderita Difteri kasus pertama (adik) dengan waktu paparan kejadian mulai tanggal 30 Juni-02 Juli 2018. Hasil laboratorium yang dilakukan pada 44 spesimen menunjukkan hasil negatif. Simpulan: Telah terjadi KLB Difteri di Desa Walitelon Utara, Kecamatan Temanggung pada 30 Juni 2018 sampai dengan 14 Juli 2018 dengan index case adik Yfa. Cara penularan melalui kontak dengan penderita di lingkungan rumah dan tidak mendapatkan imunisasi. Profilaksis dan ORI adalah upaya dilakukan untuk penguatan dan upaya pencegahan.