Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERENCANAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT PEDESAAN DI KECAMATAN LIRUNG Tamila, Priskila Gedoa; Kereh, Lexie F.; Jansen, Freddy; Sendow, Theo K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 4 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kota Lirung adalah salah satu kota yang ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ada di Kabupaten Talaud karena merupakan pusat perbelanjaan dan tempat persinggahan pertama kapal yang datang dari Manado, Bitung dan Tahuna. Sejalan dengan peningkatan aktifitas itu, maka kebutuhan akan transportasi darat meningkat. Sedangkan pada kenyataannya kota Lirung tidak memiliki terminal sehingga kendaraan yang ada parkir sembarangan di pusat pertokoan di Kota Lirung. Jadi dalam hal ini dianggap perlu untuk merencanakan terminal di Kota Lirung yang dapat mengatur arus lalulintas. Perencanaan terminal di Kecamatan Lirung didasarkan pada data-data yang diambil yaitu Data Sekunder yang terdiri dari jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan yang beroperasi. Berikutnya Data Primer yang berdasarkan trayek kendaraan umum, tingkat kedatangan dan waktu yang digunakan dalam sistem, data ini di dapat dengan metode survei di lapangan yaitu di Pusat Pertokoan di Kota Lirung selama 6 (enam) hari. Berdasarkan hasil perhitungan dari data-data yang diperoleh maka terminal yang direncanakan adalah terminal tipe C dengan luas 7000 m² (100 m x 70 m) dan terdiri dari 2 (dua) jalur dengan perincian 1 (satu) jalur untuk areal kedatangan dan 1 (satu) jalur areal pemberangkatan. Terminal menggunakan 1 (satu) pintu masuk dan keluar. Adapun untuk areal parkir kendaraan yaitu untuk areal kedatangan menggunakan sistem parkir 60° dan areal pemberangkatan menggunakan sistem parkir 90° dengan kapasitas parkir keseluruhan adalah 82 kendaraan, terminal ini dapat dimanfaatkan sampai tahun rencana yaitu tahun 2022 dengan cara peramalan (forecasting) yaitu didapat tingkat kedatangan angkutan pada jam sibuk sebesar 78 kendaraan. Kata kunci: perencanaan terminal, angkutan darat pedesaan, terminal Kecamatan Lirung
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA Kastanya, Jori George Kherel; Kereh, Lexie F.; Manoppo, Mecky R. E.; Sendow, Theo K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 4 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kondisi Pelabuhan Serui sebagai salah satu bentuk jasa transportasi laut yang sangat berarti bagi perkembangan dan peningkatan sumber daya alam dan taraf hidup penduduk di daerah Serui, tidak cukup lagi dalam menampung barang dan penumpang yang semakin meningkat sehingga kapal yang lain harus menunggu untuk bertambat, membuat keadaan dermaga menjadi tidak teratur dan tidak nyaman. Dengan demikian pelabuhan Serui sudah harus mengalami penataan dan perluasan. Langkah-langkah penelitian untuk perencanaan perluasan pelabuhan Serui adalah pengambilan data 10 tahun terakhir (2002-2011) pada pelabuhan Serui, kemudian data tersebut dikompilasi dan dianalisa.Perencanaan pengembangan fasilitas pelabuhan Serui di lakukan berdasarkan hasil dari ramalan arus naik-turun penumpang, bongkar-muat barang, kunjungan kapal dan arus bongkar-muat peti kemas dengan menggunakan metode regresi linier dan metode regresi non linier. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut: Dermaga tahun 2012 mempunyai tambatan dengan panjang 140 meter sedangkan untuk tahun 2016 panjang tambatan ditambah menjadi 245 meter dan pada tahun 2021 panjang tambatan ditambah menjadi 350 meter. Terminal penumpang tahun 2012 perlu penambahan 327 m2 sehingga totalnya menjadi 627 m2, untuk tahun 2016 perlu penambahan 342 m2 sehingga total menjadi 642 m2 dan tahun 2021 perlu penambahan 364 m2 sehingga total menjadi 664 m2. Lapangan penumpukan tahun 2012 perlu penambahan 240 m2 sehingga total menjadi 840 m2 sedangkan untuk tahun 2016 perlu penambahan 1900 m2 sehingga total menjadi 2500 m2 dan tahun 2021 perlu penambahan 9200 m2 sehingga total menjadi 9800 m2. Gudang pada tahun 2012 perlu penambahan 1800 m2 sehingga total menjadi 2400 m2. Sedangkan untuk tahun 2016 perlu penambahan sebesar 3400 m2 sehingga total menjadi 4000 m2 dan tahun 2021 perlu penambahan sebesar 6600m2 sehingga total menjadi 7200 m2. Kata kunci :pelabuhan, pengembangan, fasilitas
PENGARUH POROSITAS AGREGAT TERHADAP BERAT JENIS MAKSIMUM CAMPURAN Toruan, Armin Lumban; Kaseke, Oscar H.; Kereh, Lexie F.; Sendow, Theo K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 3 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada campuran beraspal panas, agregat merupakan komponen pembentuk utamanya karena memberikan sifat struktural dan juga memberikan kontribusi sebesar 90 – 95 % terhadap berat dari campuran. Agregat yang tersedia di alam mempunyai pori atau rongga udara yang berbeda dari satu lokasi dengan lokasi lainnya, hal ini dapat dilihat dengan perbedaan nilai resapan air oleh agregat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan Porositas agregat terhadap Berat Jenis Maksimum campuran.Dalam penelitian ini menggunakan agregat dari 3 lokasi yaitu Kinilow, Tateli dan Lolak untuk mendapatkan nilai resapan air yang berbeda. Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah melakukan pemeriksaan agregat kasar, agregat halus dan aspal. Selanjutnya berdasarkan gradasi agregat dicari komposisi yang terbaik untuk campuran Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) – Lapis Aus atau Hot Rolled Sheet – Wearing Course (HRS-WC).Dari hasil pengujian dilaboratorium, diperoleh nilai resapan air total dalam campuran sebagai berikut: Lolak= 1,419, Kinilow=1,582 dan Tateli= 1,741 sedangkan nilai berat jenis Effektif agregatrata-rata sebagai berikut: Lolak= 2,663, Kinilow=2,479 dan Tateli= 2,476. Dari hasil Perhitungan Berat Jenis Maksimum campuran secara langsung didapat nilai Gmm pada kadar aspal Rencana 7% adalah sebagai berikut: Lolak = 2,439%, Kinilow= 2,295%, dan Tateli= 2,294%.Kata kunci :Porositas Agregat, Berat Jenis, Berat Jenis Maksimum Campuran