Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PABRIK Fatimatuz Zuhroh; Khusnul Aini; Dwi Nur Aini
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.819 KB) | DOI: 10.26714/jkj.5.1.2017.19-24

Abstract

Hasil studi pendahuluan di pabrik “X” kecamatan Mranggen kabupaten demak didapatkan informasi bahwa berbagai tekanan dari pekerjaan dapat menyebabkan mereka mengalami stres bekerja sehingga dapat memicu terjadinya penurunan produktivitas kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan produktivitas pegawai pabrik kecamatan Mranggen kabupaten Demak. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif menggunakan rancangan Deskriptif Korelasional. Sampel penelitian ini berjumlah 196 orang karyawan yang terdiri dari seluruh karyawan bagian produksi. Cara pengambilan sampelnya menggunakan teknik Purposive Sampling.Dan menggunakan analisis uji statistics Rank Spearman. Hasil penelitian menujukkan adanya hubungan antara stres kerja dengan Produktivitas kerja pada pegawai pabrik di kecamatan Mranggen kabupaten demak dengan hasil p value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara stres kerja dengan produktivitas pegawai pabrik di kecamatan Mranggen kabupaten Demak. Sehingga perlu pencegahan dan penanganan masalah stres pada karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Kata kunci: stres kerja, produktivitas THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK STRES AND WORK PERFORMANCE OF EMPLOYEES ABSTRACTThe early study results of the “X” factory got information that the various pressure from work as exhaustion, salary that did not justify the high demand of life, workload higher when work never done, think bored towards their job monotonous and everything anything to do with the work may be causing they had stres worked so as can trigger a decline in labor productivity. The purpose of the study  to know relationship between work stres and work performance of employees in Mranggen Demak. This study was conducted  quantitative design descriptive correlation. Sample were 196 workers in consisting of all employees of production department. The selection sample used purposive sampling. And statistical test Rank Spearman. The result showed relationship between work stres and work performance of employees At Factory in Mranggen Demak with  p value 0,000 (p<0,05). There was a highly significant relationship between work stres and work performance of employees At Factory Mranggen Demak. So we needed prevention and problem handling stres on employees to increase productivity of work.  Keywords : work stres, employees performance
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Status Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa di Poliklinik Jiwa RSUD 45 Kuningan Khusnul Aini; Yana Hendriana; Lelah Nurpadilah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan jiwa yang banyak terjadi di masyarakat, terutama masalah psikologis. Kejadian gangguan jiwa selama tahun 2012 di Kabupaten Kuningan ditemukan sebanyak 11.990 kasus. Masalah gangguan jiwa yang ada di Poliklinik Jiwa RSUD’45 Kuningan, yaitu ditemukan 513 kasus. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan status kekambuhan pasien gangguan jiwa di Poliklinik Jiwa RSUD’45 Kuningan. Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Sampel dari penelitian ini berjumlah 65 orang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Accidental Sampling. Data diambil dengan instrumen kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan Chi Square dan besarnya risiko dihitung dengan menggunakan Odd Ratio (OR). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (58,5%) pasien dengan gangguan jiwa di Poliklinik Jiwa RSUD’45 Kuningan memiliki keluarga dalam kategori mendukung. Sementara itu (50,8%) pasien ganggua jiwa di Poliklinik Jiwa RSUD’45 Kuningan mengalami kekambuhan. Uji hipotesis menunjukkan (p value = 0,035; OR=1,248 CI 95%). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan status kekambuhan pasien gangguan jiwa di Poliklinik Jiwa RSUD’45 Kuningan Tahun 2013.Diharapkan pihak rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan untuk lebih meningkatkan kembali pelayanan didalam memberikan intervensi yang berorientasi pada pemberdayaan keluarga dengan mengikutsertakan keluarga didalam merawat pasiengangguan jiwa.
UPAYA PENCEGAHAN BULLYING MELALUI PELATIHAN KOMUNIKASI ASERTIF PADA KELOMPOK SISWA DI SMP MUHHAMDIYAH 8 SEMARANG Khusnul Aini; Mari Yati
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v1i1.8

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 8 Semarang, adalah beberapa kali terjadi kasus bullying diantara para siswa. Pihak sekolah sudah melakukan upaya melalui guru BK dengan pendataan kasus serta pemanggilan terhadap korban dan pelaku, namun belum adanya upaya khusus untuk mengatasi bullying di sekolah. Dengan latar belakang tersebut yang menjadi alasan perluya dilakukan pengabdian masyarakat sebagai upaya untuk mencegah kejadian bullying di sekolah melalui pelatihan komunikasi asertif pada siswa. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan asertif kelompok siswa dalam komunikasi asertif untuk mencegah kejadian bullying di sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu yang pertama adalah sosialisasi tentang pencegahan bullying dan dilanjutkan dengan pelatihan asertifbyang terdiri dari 5 sesi. Peserta dalam kegiatan ini adalah 51 siswa yang dibagi dalam 3 kelompok. Dari hasil pengkajian awal ditemukan data bahwa 100% siswa pernah mengalami bullying di sekolah. Setelah dilakukan pelatihan komunikasi asertif terjadi perubahan sikap asertif siswa dari 33,3% menjadi 80%. Latihan komunikasi asertif efektif dalam meningkatkan kemapuan asertif siswa sebagai asalah satu upaya untuk mencegah kejadian bullying di sekolah. Semua pihak baik sekolah maupun orang tua meningkatkan kepedulian terhadap kejadian bullying serta memberikan pendampingan kepada siswa sehingga angka bullying dapat ditekan dan kemampuan asertif ditingkatkan. Kata Kunci : asertif, pencegahan, bullying ABSTRACTBased on the results of a preliminary study conducted at Muhammadiyah, 8th Junior High School Semarang, there were several cases of bullying among students. The school has been making efforts through counseling teachers, with data collection as well as called the case against the victim and the perpetrator, but there has been no special effort to overcome bullying at school. From this background which is the reason for the need for community service as an effort to prevent bullying in schools through training assertive communication in students.  The purpose of this community service activity is to increase the assertiveness of students in assertive communication to prevent bullying in schools. This community service activity consists of 2 activities, the first is the socialization of prevention of bullying and continued with assertive training which consists of 5 sessions. Participants in this activity were 51 students divided into 3 groups. From the results of the study it was found that 100% of students had experienced bullying at school. After conducting assertive communication training there was a change in student assertiveness from 33.3% to 80%. Assertive communication exercises are effective in increasing students' assertive abilities as an effort to prevent bullying in schools. All parties, both schools and parents, need to increase awareness of the incidence of bullying and provide assistance to students so that the number of bullying can be suppressed and assertive abilities are improved. Key words : assertive, prevention, bullying