Agus Saptanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kematian Bayi Asfiksi Agus Saptanto; Hema Dewi Anggraheny; Rofiqo Umania R
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 1 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.016 KB)

Abstract

Latar Belakang : Lebih dari 3 juta bayi meninggal setiap tahun. Sebagian besar penyebab kematian bayi adalah masalah pada asfiksia neonatorum. Penelitian ini bertujuan meneliti faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kematian bayi asfiksia di RSUD Tugurejo Semarang.Metode : Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data berdasarkan data rekam medis pasien asfiksia neontarum dari 1 Januari 2012 31 Desember 2012 di RSUD Tugurejo dengan pengambilan sampel secara simple random sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sample 141. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dan uji Fishers Exact kemudian variabel yang memenuhi syarat dilanjutkan ke dalam uji regresi logistik.Hasil : Faktor yang berhubungan dengan terjadinya kematian pada asfiksia neonatorum antara lain riwayat kematian neonatus sebelumnya (p=0,008), sosial ekonomi ibu (p=0,008), rujukan (p=0,000), usia kelahiran (p=0,001), berat bayi lahir (p-value=0,000), derajat asfiksia (p=0,006), komplikasi (p=0,000), sepsis (p=0,000). Dan yang paling dominan berpengaruh terhadap kematian asfiksia neonatorum adalah faktor rujukan yang memiliki risiko kematian 7 kali lebih besar dibandingkan faktor lainnya.Simpulan : Faktor rujukan, faktor berar bayi lahir, faktor komplikasi dan faktor sepsis memiliki risiko kematian lebih besar pada asfiksia neonatorum.Kata kunci : kematian bayi, asfiksia neonatorum.
Asfiksi Meningkatkan Kejadian Hiperbilirubinemia Patologis pada Bayi di RSUD Tugurejo Semarang Agus Saptanto; Ika Dyah Kurniati; Siti Khotijah
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.602 KB)

Abstract

Latar belakang : Hiperbilirubinemia merupakan peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Hiperbilirubinemia yang tidak terkontrol dapatmenyebabkan kerusakan otak. Pada tahun 2014 hiperbilirubinemia menempati urutan ke 2 kasus terbanyak di ruang rawat inap perinatologiRSUD Tugurejo Semarang. Beberapa faktor risiko hiperbilirubinemia antara lain usia kehamilan, jenis kelamin dan asfiksia. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asfiksia dengan insiden hiperbilirubinemia patologis di RSUD Tugurejo Semarang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah 74 neonatus yangmengalami hiperbilirubinemia dengan berat badan?2500 gram dan dipilih dengan teknik sistemrandom sampling. Data ini diambil daricacatan rekam medik dari periode Januari sampai Desember 2014. Analisis statistik yang digunakan adalah chi-square.Hasil : Dari 74 neonatus dengan hiperbilirubinemia, sebanyak 68,9% neonatus mengalami hiperbilirubinemia patologis. Dari hasil analisismenunjukkan bahwa asfiksia memiliki hubungan yang signifikan dengan insiden hiperbilirubinemia patologis (p= 0.004).Kesimpulan : Asfiksia meningkatkan insiden hiperbilirubinemia patologis.Keyword : asfiksia, hiperbilirubinemia patologis, hiperbilirubinemia fisiologi