Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Compliance in taking medication for hypertension patients listed at Healthy Indonesia Program with a Family Approach Merry Tiyas Anggraini; Aisyah Lahdji; Hema Dewi Anggraheny
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 6, No 1 (2022): Journal Qanun Medika Vol 6 No 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v6i1.9640

Abstract

ABSTRACTCompliance is the main factor in determining the success of treatment of hypertension and is needed for controlling the prevention of complications so that it is included in one of the Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK/Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) indicators. This research aims to determine the relationship between education level, economic status, and knowledge level with compliance in taking medication. This research was observational analytic with a cross-sectional approach. The respondents in this study were hypertension patients listed on PIS-PK in the Mijen District for the period January-August 2020, which included the inclusion and exclusion criteria of 45 respondents. Primary data were obtained using MMAS-8, HK-LS, and a hypertension management knowledge questionnaire. Technique sampling was used consecutively. Data analysis used the Spearman rank correlation test. In this research can be concluded education level (p= 0.025) with relation coefficient (r=0.334) and economic status (p=0.000) with relation coefficient (r=0.550), level of knowledge about hypertension (p=0.000) with relation coefficient (r = 0.545) and knowledge about hypertension management (p=0.005) with relation coefficient (r = 0.413). The higher level of education, the economic status, the level of knowledge its makes higher the compliance in taking medication for hypertension patients listed on the Healthy Indonesia Program with a Family Approach in the Mijen District.Keywords : Education, Economic, Knowledge, Compliance Correspondence : merry.tyas@unimus.ac.id
Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang Leny Sukmawati; M. Naharuddin Jenie; Hema Dewi Anggraheny
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.237 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kejadian stroke dapat ditimbulkan oleh banyak faktor risiko, diantaranya faktor risiko tidak terkendali seperti usia, jenis kelamin, genetik, serta ras/etnik, sedangkan untuk faktor risiko terkendali diantaranya adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, obesitas, hiperkolesterolemia, merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan dan masih banyak lagi faktor risiko kejadian stroke. Berdasarkan Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS ) Nasional tahun 2007, presentase kejadian stroke di Indonesia masih cukup tinggi yakni sebesar 72,3% dan untuk wilayah Jawa Tengah sebesar 7,6%.Tujuan Penelitian : Untuk mendeskripsikan dan mengetahui besar insidensi faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang.Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian  survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel adalah random sampling dengan jumlah populasi 86 responden dan sampel 77 responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi.Hasil Penelitian : Dari hasil uji chi square diperoleh hasil p<0,05 yang berarti ada hubungan antara hipertensi dengan stroke, diperoleh juga nilai p>0,05 pada diabetes mellitus dan obesitas yang berarti tidak ada hubungan diabetes mellitus dan obesitas terhadap kejadian stroke.Kesimpulan : Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko kejadian stroke, sedangkan diabetes mellitus dan obesitas merupakan faktor risiko secara tidak langsung terhadap kejadian stroke. Kata Kunci : Hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, stroke.  
Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada pengguna IUD Jenis COOPER-T dan NOVA-T Rani Dinarti; Siti Moetmainnah Prihadi; Hema Dewi Anggraheny
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.322 KB)

Abstract

Latar belakang : IUD merupakan pilihan utama dalam pemakaian kontrasepsi jangka panjang yang disarankan. Cooper-T dan Nova-Tmerupakan jenis IUD yang banyak dipakai oleh wanita usia subur 20-35 tahun dan memiliki komplikasi perdarahan terutama Cooper-T.Perdarahan tersebut dapat menyebabkan menurunnya kadar hemoglobin.Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin pada pengguna IUD jenis Cooper-T dan Nova-T.Metode : Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey analitik berupa rancangan komparatif dengan pendekatan crossectional.Populasi penelitian adalah peserta KB IUD di wilayah kerja Puskesmas Karangayu sebanyak 38 orang. Teknik sampling menggunakan totalsampling dengan rincian 20 pengguna Cooper-T dan 18 pengguna Nova-T. Variable bebas adalah pengguna IUD jenis Cooper-T dan Nova-T. Variable terikat adalah kadar hemoglobin. Analisis bivariat menggunakan uji Mann-Whitney.Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin pada pengguna IUD jenis Cooper-T adalah 10,3550 g/dl.Sedangkan pada pengguna IUD jenis Nova-T rata-rata kadar hemoglobin adalah 11,8778 g/dl. Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh pvalue = 0,000 sehingga didapatkan perbedaan yang bermakna antara kadar hemoglobin pengguna Cooper-T dan Nova-T.Kesimpulan : Kadar hemoglobin Cooper-T lebih rendah dibandingkan dengan kadar hemoglobin Nova-T. Hal ini sesuai dengan teori yangmenyatakan bahwa penggunaan Cooper-T dapat menyebabkan banyak perdarahan disebabkan karena bentuk dan ukuran Cooper-T lebihbesar serta besarnya volume kumparan tembaga sehingga perlukaan yang terjadi lebih dalam dan perdarahan lebih banyak dibandingkandengan Nova-T.Kata kunci : Cooper-T, Nova-T, Kadar hemoglobin
Analisis Faktor Risiko Kejadian Persalinan Prematur di RSUD Tugurejo Semarang Muhamad Taufiqy Setiabudi; Hema Dewi Anggraheny; Yolinda Candra Arintya
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.806 KB)

Abstract

Latar Belakang : Secara global, penyebab kematian paling sering pada neonatus (0-28 hari pertama kehidupan) disebabkan oleh persalinanprematur. Hampir seiap tahun terdapat 15 juta bayi lahir dalam keadaan prematur di seluruh dunia, dan 1 juta di antaranya meninggal. Salahsatu faktor yang mempengaruhi persalinan prematur antara lain faktor ibu atau maternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganantara faktor maternal dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Tugurejo periode Januari-Desember 2012.Metode :Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain cross sectional yang dianalisis dengan analisis univariat dananalisis bivariat. Variabel yang diteliti antara lain usia ibu, tekanan darah ibu, kadar hemoglobin ibu, riwayat paritas ibu, jumlah leukosit ibu,dan kejadian persalinan prematur. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa rekam medis ibu yang bersalin di RSUD Tugurejoperiode Januari-Desember 2012. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 333 sampel.Hasil :Ibu yang melahirkan secara prematursebanyak 53 ibu (15,9%). Hasil analisis bivariat dari variabel usia ibu (p = 0,27), tekanan darah(p=0,347), kadar hemoglobin ibu (p=0,288), paritas (p=0,355), dan jumlah leukosit ibu (p=0,524) menunjukkan tidak ada hubungan yangbermakna dengan kejadian persalinan prematur.Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor maternal yang diteliti dengan kejadian persalinan prematur.Kata kunci : Faktor Maternal, Persalinan Prematur
Pola Penulisan Obat Anti Inflamasi Non Steroid di Bangsal Khadijah Rumah Sakit Roemani selama Januari - Juni 2011 Danang Ari Wicaksono; Ichrojuddin Nasution; Hema Dewi Anggraheny
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.252 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pemakaian AINS yang rasional diartikan pemberian resep yang tepat indikasi, dosis, lama pemberian obat yang tepat dan aman, cara pemberian obat, serta harga terjangkau masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemakaian AINS dari segi golongan, harga, cara pemberian, lama pemberian, merek dagang, jumlah AINS dalam satu resep, jumlah obat dalam satu resep di Bagian Penyakit Dalam Bangsal Khodijah Rumah Sakit Roemani periode Januari sampai Juni 2011Metode : Penelitian bersifat deskriptif menggunakan SPSS 18 uji univariat distribusi frekuensi, standar deviasi, analisis deskriptif. Populasi seluruh resep yang mengandung AINS sebanyak 460 resep. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 209 resep. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Analisis data secara dekriptif terhadap golongan, harga, cara pemberian, lama pemberian, merek dagang, jumlah AINS, jumlah obat dalam satu resepHasil :Golongan terbanyak paraamino fenol 65,1%, harga AINS sediaan padat rata-rata Rp 1.274,54 per obat, harga AINS sediaan cair ratarataRp 37.590,41 per obat, cara pemberian AINS terbanyak secara oral 84,2%, lama pemberian AINS terbanyak 1-3 hari 95,2%, merek dagang AINS generik 63,6%, jumlah AINS dalam sebuah resep terbanyak 1 buah 84,2%, dan jumlah obat dalam sebuah resep terbanyak adalah 1-3 obat 79,4%.Simpulan : hasil penelitian pemakaian AINS ditinjau dari golongan AINS, harga AINS, cara pemberian AINS, lama pemberian AINS,merek dagang AINS, jumlah AINS dalam satu resep, jumlah obat dalam satu resep telah sesuai standar.Kata kunci : Anti Inflamasi Non Steroid (AINS), Rumah Sakit Roemani
Pengaruh Hubungan Interpersonal antara Pasien dan Staf medis terhadap Kepuasan Persalinan di RS Roemani Muhammadiyah Semarang, Indonesia Hema Dewi Anggraheny
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.411 KB)

Abstract

LatarBelakang :Hubungan interpersonal antara pasien dan staf medis merupakan hal penting untuk meningkatkan mutupelayanan persalinan. Terdapat penurunan jumlah persalinan dari tahun 2014 sampai 2015, yang diikuti ketidakpuasan pasiendalam aspek hubungan interpersonal meliputi aspek komunikasi dan humanistik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh hubungan interpersonal antara pasien dan staf medis terhadap kepuasan persalinan.Metode :Penelitiancross sectional menggunakan wawancara tertutup yang dilakukan dari Juli sampai Agustus 2016. Jumlah totalresponden sebanyak 79 ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hubungan interpersonal dan kepuasan persalinan diukurdengan menggunakan instrumen dari konsep tim perubahan pelayanan maternal dan jurnal kepuasan persalinan yang sebelumnyasudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik menggunakan uji regresi linier.Hasil :Mayoritas responden (94,9%) berusia 21-40 tahun, 67,1% berpendidikan perguruan tinggi, 40,5% ibu rumah tangga, dan57% dengan teknik persalinan operasi cesar.Terdapat pengaruh signifikan antara hubungan interpersonal dengan kepuasanpersalinan (p=0.0001).Simpulan :Hubungan interpersonal yang bagus antara pasien dan staf medis meliputi aspek komunikasi dan humanistikmeningkatkan derajat kepercayaan pasien terhadap penyedia pelayanan yang akan meningkatkan kepuasan persalinan.Kata kunci :hubungan interpersonal, kepuasan persalinan.
Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang Diana Zahrawardani; Kuntio Sri Herlambang; Hema Dewi Anggraheny
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 3 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.489 KB)

Abstract

Latar belakang : Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2006, kasus Penyakit jantung Koroner sebesar 26,38 per 1000 penduduk. Penyakit Jantung Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas fisik. Sedangkan faktor risiko yang bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Tujuan : Untuk menganalisis faktor risiko dengan kejadian penyakit jantung koroner di RSUP DR Kariadi Semarang. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr Kariadi Semarang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, dimana didapatkan sebanyak 128 sampel. Seluruh proses pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 17.0. Hasil : Berdasarkan 128 sampel yang di teliti, yang memiliki usia risiko tinggi (≥45 tahun) sebanyak 107 (83,60%) pasien, berjenis kelamin laki-laki 88 (68,80%) pasien, kolesterol total ≥ 200 mg/dl 59 (46,10%) pasien, kadar trigliserida ≥ 150 mg/dl 37 (28,90%) pasien , hipertensi 89 (69,5%) pasien, diabetes melitus 82 (64,10%) pasien, penderita Penyakit Jantung Koroner 103 (80,50%) pasien. Hasil uji statistik menggunakan uji chi square dengan α = 0,05 diketahui yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian penyakit jantung antara lain usia (p=0,019), kolesterol total (p=0,004), kadar trigliserida (p=0,019), hipertensi (p=0,002), dan diabetes melitus (p=0,020). Hasil multivariat menggunakan regresi logistik diketahui yang paling berpengaruh terhadap kejadian Penyakit jantung Koroner yaitu kolesterol total dengan nilai (p=0,002,OR=5,127). Kesimpulan : Usia, kolesterol total, kadar trigliserida, hipertensi, dan diabetes melitus merupakan faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung koroner yaitu kolesterol total.
ASI Eksklusif Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak 2-3 Tahun Hema Dewi Anggraheny; Djoko Sugiarto; Sandhy Hapsari
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.41 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pemberian ASI eksklusif mempengaruhi perkembangan motorik anak. Di dalam asi banyak terdapat zat gizi yang penting untuk menunjang perkembangan motorik anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perkembangan motorik anak usia 2 3 tahun yang diberi ASI eksklusif dan non ASI eksklusif.Metode : Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sample dilakukan secara simple random sampling, dengan obyek penelitian adalah batita 2 3 tahun sebanyak 103 batita. Perkembangan motorik anak dinilai dengan menggunakan Denver Development Screening Test (DDST). Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan uji statistik chi square dan odd ratio.Hasil : Sebagian besar responden mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 59 batita (57,3%). Sebagian besar responden memiliki perkembangan motorik sesuai usianya (67%). Responden yang diberi ASI eksklusif 29,4 kali meningkatkan perkembangan motorik dibandingkan dengan responden yang diberi non ASI eksklusif.Simpulan : ASI eksklusif meningkatkan 29,4 kali perkembangan motorik anak usia 2-3 tahun.Kata kunci : ASI, perkembangan motorik
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid pada Anak di RSUD Tugurejo Semarang Galuh Ramaningrum; Hema Dewi Anggraheny; Tiara Perdana Putri
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.13 KB)

Abstract

Latar Belakang : Insidensi kejadian demam tifoid di Jawa Tengah pada tahun 2009 menempati urutan ketiga setelah kejadian diare dan TBC.Kebanyakan kasus demam tifoid menyerang anak-anak, dengan rentang usia tertinggi antara 3-19 tahun. Faktor-faktor yang didugamempengaruhi terjadinya demam tifoid antara lain usia,jenis kelamin, status gizi, pendidikan, riwayat demam tifoid, urbanisasi, kepadatanpenduduk, dan sumber air minum dan standar hygiene industri pengolahan makanan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada anak yang dirawat di RSUD Tugurejo Semarang.Metode : Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan variabel usia, status gizi, dan riwayat demamtifoid, dan kejadian demam tifoid pada anak di RSUD Tugurejo Semarang. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa rekam medikpasien pada tahun 2014, sebanyak 121. Analisis menggunakan uji Chi Square yang menguhubungkan antara variabel usia, status gizi, danriwayat demam tifoid, terhadap kejadian demam tifoid.Hasil : Mayoritas pasien yang mengalami demam tifoid berada di rentang usia 5-10 tahun (56,2%), status gizi baik (89,3%), diikuti riwayatdemam tifoid, sebelumnya (84,3%). Hasil analisi bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan variabel usia terhadap kejadiandemam tifoid (OR=4,667 ; P=0,001). Tidak terdapat hubungan signifikan variabel status gizi (OR= 0,796; P=0,072) dan riwayat demam tifoidsebelumnya (OR=2,073; P=0,346) terhadap kejadian demam tifoid.Simpulan : Usia anak 5-10 tahun rentan terhadap kejadian demam tifoid. Oleh karena itu perlu untuk memantau jenis makanan, perilakumakan, serta kebersihan untuk mencegah timbulnya demam tifoid.Kata kunci : demam tifoid, usia, status gizi, riwayat demam tifoid
Diabetes Mellitus Tipe II sebagai Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Iskemik Hema Dewi Anggraheny; Setyoko -; Septi Kusuma
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.577 KB)

Abstract

Latar Belakang : Penyakit jantung iskemik (PJI) meningkat setiap tahunnya. Diabetes meliitus (DM) merupakan salahsatu faktor risiko PJI baik sebagai faktor risiko independen maupun bersama dengan faktor risiko lain. Penelitian i nibertujuan meneliti hubungan DM tipe II dengan kejadian PJI.Metode :Metode penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan retrospektif pada populasi yang menjadiobjek penelitian untuk mencari hubungan antara variabel bebas (DM tipe 2) dengan variabel terikat (PJI). Sampel dalampenelitian ini 38 catatan medik. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling.Uji statistik denganuji chi square.Hasil :Hasil penelitian didapatkan mayoritas pasien adalah 20 orang perempuan dengan prosentase 52,6 %. Gambarandistribusi usia pasien PJI terbanyak adalah kelompok usia risiko tinggi (?40 tahun) 36 orang. Analisis bivariat untuk jeniskelamin dan kelompok usia dengan kejadian PJI masing-masing didapatkan p-value : 0,745 dan 0,486 dimana nilai p> 0,05yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna. Hasil analisis antara kejadian DM tipe 2 dengan PJI diperoleh p-value :0,021 95% CI : 1,517 27,244 menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara DM tipe 2 dengan kejadian PJI diRSUD Tugurejo Semarang.Simpulan : Penderita DM tipe 2 berisiko 6,429 kali untuk menderita PJI.Kata kunci : diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung iskemik