Umi Nanik
Universitas Negeri Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Reproductive Health Animations as Efforts to Prevent Sexual Harassment in Deaf Students Murni Winarsih; Lussy Dwiutami Wahyuni; Umi Nanik
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.385 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v9i3.24916

Abstract

This research aims to obtain information about the needs of developing reproductive health animation media to prevent sexual harassment and deviation in deaf students. The research was conducted at 14 school of special in Jakarta and West-Java Province with quantitative method.  Data was taken from 105 teachers through a questionnaire and analyzed using Huberman and Miles models and the process including data reduction, data display, and verification. The results of this research obtain communication barriers which are the main cause of the ineffectiveness of sex education in deaf students can be overcome by developing reproductive health media for deaf students. So, it can be concluded that learning of reproductive health for deaf students provide a good understanding of sex education in reproductive health.
Pemberdayaan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Raudhatul Athfal dalam Pelaksanaan Pendidikan Inklusif Murni Winarsih; Totok Bintoro; Umi Nanik
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 1 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i1.6568

Abstract

Pendidikan pada hakikatnya dapat dinikmati oleh semua anak tidak terkecuali bagi siswa berkebutuhan khusus. Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus saat ini telah mengalami banyak perubahan. Salah satunya yaitu penerapan pendidikan inklusif oleh seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Hampir seluruh sekolah yang ada di Indonesia sudah menerapkan pendidikan inklusif termasuk sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Raudhatul Athfal (RA). Pada sekolah Madrasah Ibtidaiyah dan Raudhatul Athfal yang ada di wilayah PRCC (Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung) saat ini terdapat kurang lebih 29 sekolah yang sudah menerapkan pendidikan inklusif, namun dalam pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah tersebut para guru masih dikatakan belum mumpuni untuk memberikan pembelajaran bagi para siswa berkebutuhan khusus. Dengan adanya hal tersebut, peneliti memberikan pelatihan pendidikan inklusif yang melibatkan beberapa dosen pendidikan khusus yang sudah ahli dalam bidangnya. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah serta praktek yang dilakukan secara online via zoom meeting oleh para guru sekolah MI dan RA. Kegiatan ini berisikan tentang pendidikan inklusif yang seharusnya serta pelaksanaan pendidikan inklusif yang sesuai dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus yang ada di sekolah. Dengan adanya kegiatan ini para guru diharapkan mampu lebih memahami serta mampu menerapkan pendidikan inklusif di sekolahnya serta mampu memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khsuus di sekolahnya. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, para guru memberikan saran yang sangat membangun dalam kegiatan ini. Serta para guru berharap kegiatan ini bersifat berkelanjutan terlebih lagi materi yang disuguhkan sangat penting dalam membangun sekolah yang inklusif karena selama ini para guru masih minim dalam ilmu pendidikan inklusif.
Pemberdayaan Guru dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran PDBK di SLB Kabupaten Sukabumi Murni Winarsih; Totok Bintoro; Umi Nanik
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 4 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i4.9311

Abstract

Pendidikan pada hakekatnya dapat dinikmati oleh semua anak tidak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak tunarungu. Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus saat ini telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan dalam kesadaran sikap, keadaan, metodologi, penggunaan konsep-konsep terkait dan perubahan paradigma yang menuju kepada pendidikan kemanusiaan. Salah satu layanan pendidikan bagi ABK yaitu sekolah segregasi atau yang lebih dikenal dengan SLB. Salah satu SLB yang menerima ABK tunarungu adalah SLB N Mutiara Bahari Mandiri. Salah satu SLB di kabupaten Sukabumi yang telah berdiri sejak 1996, namun hingga saat ini memiliki tantangan tersendiri dalam segi peningkatan kualitas guru dalam pembelajaran bagi ABK tunarungu. Oleh sebab itu, dilakukan solusi berupa peningkatan kualitas pembelajaran melalui zoom dengan menghadirkan pemateri yang telah berpengalaman pada bidangnya. Sehingga mampu memberikan pengaruh baik kepada para guru dalam meingkatkan kualitas untuk pembelajaran bagi ABK tunarungu di SLB. Yang tentunya dengan materi yang sesuai serta diharapkan mampu meningkatkan kualitas dalam pembelajaran bagi ABK tunarungu.