Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH UKURAN BOLA MILLING TERHADAP NILAI SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAN DISTRIBUSI UKURAN NANOPARTIKEL MAGNETIK DISINTESIS DARI PASIR PANTAI SUNGAI SUCI BENGKULU Nindy Daviny; Erwin Erwin
Komunikasi Fisika Indonesia Vol 18, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkfi.18.3.204-207

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang suseptibilitas magnetik dan distribusi ukuran nanopartikel magnetik pasir pantai Sungai Suci Bengkulu. Sampel disintesis menggunakan ball milling. Partikel oksida besi dan non-besi oksida dari produk ball milling dipisahkan menggunakan magnet Neodymium Iron Boron (NdFeB). Pengukuran induksi magnetik pada produk ball milling telah dilakukan dengan menggunakan probe magnetik Pasco. Produk NdFeB digiling selama 60 jam menggunakan kombinasi bola milling dengan diameter 0,5, 0,7 dan 1,5 cm dan produk tersebut dinamakan produk BM1. Produk ini dibagi menjadi tiga bagian yang disebut BM1A, BM1B, BM1C kemudian digiling secara terpisah selama 40 jam masing-masing menggunakan bola milling berdiameter 0,5, 0,7 dan 1,5 cm. Produk dari ball milling ini dinamakan BM2A, BM2B dan BM2C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suseptibilitas magnetik produk BM II meningkat dengan bertambahnya ukuran bola milling yaitu 9215,48 × 10-5, 10097,64 × 10-5 and 11056,86 × 10-5 untuk ukuran milling ball masing-masing 0.5, 0.7 dan 1.5 cm. Distribusi ukuran partikel dari sampel ditentukan dengan menggunakan Particle Size Analyzer (PSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran ukuran partikel pada persentase 10% berturut-turut adalah 0,40 µm dan 1,30 µm untuk BM2A dan BM2C.
Pemanfaatan Limbah Lumpur (Sludge) Hasil Eksplorasi Minyak Bumi Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Nindy Daviny; Tengku Nurhidayah; Rahman Karnila; Budijono; Dhea Oktama Rivaldo
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 6 No. 5 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v6i5.7853

Abstract

Limbah sludge dari industri minyak bumi menimbulkan masalah lingkungan akibat penimbunan. Inovasi diperlukan untuk mengubahnya menjadi pupuk kompos bernilai ekonomi, dengan memanfaatkan kulit nanas sebagai sumber nutrisi dan pendegradasi polutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sludge sebagai pengganti tanah dalam kompos berbasis kulit nanas, dengan parameter pH dan suhu sesuai SNI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-deskriptif dengan 12 komposter (4 perlakuan rasio sludge-tanah: 0:8, 2:6, 4:4, 6:2 kg) selama 12 minggu. Data pH dan suhu dianalisis dengan regresi linear. Semua komposter memenuhi standar pH (SNI 7763:2018) pada minggu ke-8 dan ke-12, serta suhu (SNI 19-7030-2004) pada minggu ke-4, -8, dan -12. Sludge mempercepat kenaikan pH dan menstabilkan suhu. Penelitian membuktikan sludge minyak bumi dapat dijadikan bahan kompos ramah lingkungan, dengan rekomendasi optimasi komposisi, uji logam berat, dan integrasi teknologi seperti vermicomposting untuk penelitian selanjutnya.