This Author published in this journals
All Journal AGROEKOTEKNOLOGI
Edison Purba
University of Sumatera Utara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Waktu Pemberian dan Konsentrasi Paklobutrazol Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Asyriani Syahfithri Pulungan; Ratna Rosanty Lahay; Edison Purba
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.602 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i3.16360

Abstract

Ubi jalar sebagai salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang keempat setelah padi, jagung dan ubi kayu. Ubi jalar dengan pertumbuhannya merambat panjang maka perlu diatur seefisien dengan pemberian zat penghambat tumbuh. Paklobutrazol adalah ZPT memperpendek masa vegetatif dan mempercepat masa generatif. Penelitian ini bertunjuan untuk mendapatkan pengaruh waktu pemberian dan konsentrasi paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar., menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah waktu pemberian paclobutrazol (21 HST; 28 HST; 35 HST; 42 HST) dan faktor kedua adalah konsentrasi paclobutraol (0.025 %; 0.050 %; 0.075 %; 0,1 %). Perlakuan waktu pemberian paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan biomassa serasah. Perlakuan konsentrasi paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot biomassa serasah dan jumlah umbi. Interaksi waktu pemberian dan konsentrasi paclobutazol berpengaruh nyata terhadap bobot biomassa serasah, dan jumlah umbi. Bobot biomassa tanaman tertinggi terdapat pada waktu pemberian paklobutrazol pada umur 28 HST deengan konsentrasi 0,075 %.   Kata kunci : konsentrasi, paklobutrazol,  ubi jalar, waktu pemberian
Pengaruh Lama Pengeringan dan Lama Perendaman dalam Krioprotektan Terhadap Viabilitas Benih Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Secara Kriopreservasi Iqbal Koyoto; Haryati Haryati; Edison Purba
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.892 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i4.16393

Abstract

Teknik kriopreservasi merupakan teknik yang potensial untuk penyimpanan plasma nutfah jangka panjang, yaitu menyimpan tanaman ke dalam nitrogen cair yang bersuhu -196ºC. Benih yang telah matang fisiologis memiliki kadar air yang tinggi, apabila langsung di simpan di dalam nitrogen cair akan mengalami kerusakan karena suhu yang sangat dingin, agar tidak terjadi kerusakan perlu dicapai kadar air yang tepat dan diberi krioprotektan. Salah satu cara penurunan kadar air dapat dilakukan dengan pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan dan lama perendaman dalam  krioprotektan terhadap viabilitas benih rosella secara kriopreservasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah lama pengeringan (0 jam; 24 jam; 48 jam; 72 jam; 96 jam) dan faktor kedua lama perendaman dalam krioprotektan (0 menit; 30 menit; 60 menit; 90 menit; 120 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar air benih, kecambah normal dan indeks vigor. Namun lama perendaman dalam krioprotektan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air benih, kecambah normal dan indeks vigor. Interaksi perlakuan tanpa pengeringan dengan perendaman dalam krioprotektan selama 30 menit dapat menurunkan kadar air 11, 81 %.
Weed Control With Saflufenacil Singly and Mixture in Immature Oil Palm on Peat Land Muhammad Iqbal; Edison Purba; Lisa Mawarni
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 3, Juli (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.518 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i3, Juli.18469

Abstract

The of a weed of immature oil palm on peat area is generally dominated by ferns as Stenochlaena palustris and Biserrata nephrolepis. Herbicide used to control ferns on peat is such limited. This research aimed to evaluate the bioefficacy of saflufenacil alone and combination with other herbicide ( glifosat, glufosinat, paraquat, metsulfuron methyl ) on peat land. This research is used randomized complete block design non factorial with there were 10 different  herbicide treatment including paraquat (1500 g a.i.ha­­­-1), glufosinat (3500 g a.i.ha­­­-1), glifosat ( 1500 g a.i.ha­­­-1), saflufenacil (75 g a.i.ha­­­-1), saflufenacil (60 g a.i.ha­­­-1) + paraquat (1500 g a.i.ha­­­-1), saflufenacil (75 g a.i.ha­­­-1) + glifosat (1500 g a.i.ha­­­-1), saflufenacil (75 g a.i.ha­­­-1) + glufosinat (1500 g a.i.ha­­­-1), saflufenacil (75 g a.i.ha­­­-1) + metil metsufuron (75 g a.i.ha­­­-1), saflufenacil (75 g a.i.ha­­­-1) + ( paraquat 1500 g a.i.ha­­­-1) and without control. The highest percentage (88,1%) of weed control visually is caused by saflufenacil 75 g a.i.ha­­­-1 + paraquat 1500 g a.i.ha­­­-1 whereas the lowest (50,1%) is due to saflufenacil 75 g a.i.ha­­­-1. Similarly the highest mortality of Stenochlaena palustris (86,94%) is caused by saflufenacil 75 g a.i.ha­­­-1 + paraquat 1500 g a.i.ha­­­-1. The highest mortality of Nephrolepis biserrata (74,07%) is due to saflufenacil 75 g a.i.ha­­­-1 + metil metsulfuron 75 g a.i.ha­­­-1.   Keywords : oil palm, peat land, saflufenacil, weed control.