Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG Nana Supriyana; Taufiq Hidayat
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.197 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i2.457

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui berapa besar pengaruh perubahan ignition timing terhadap performance motor bensin berbahan bakar LPG. Pada penelitian ini menggunakan motor bensin 4 langkah 1 silinder yang dilengkapi dengan konverter kits. Variabel bebas dalam penelitian adalah variasi ignition timing berbahan bakar LPG dengan sudut pengapian. Sedangkan variabel terikat adalah seberapa besar pengaruh variasi ignition timing berbahan bakar LPG terhadap torsi dan daya pada motor bensin. Pengujian dilakukan pada putaran 4250 8250 rpm dengan menggunakan dynamometer inersia dan unjuk kerja yang dicari meliputi torsi dan daya. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa performance torsi dan daya tertinggi yang dihasilkan motor bensin berbahan bakar LPG pada sudut pengapian 32. Kata kunci: ignition, LPG, motor bensin.
DESAIN ELASTOHYDRODINAMIS LUBRICATION SYSTEM DENGAN PENGATUR TEKANAN PADA CAMSHAFT MOTOR BENSIN 4 LANGKAH Nana Supriyana; Mastur Mastur
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 8, No 2 (2017): JURNAL SIMETRIS VOLUME 8 NO 2 TAHUN 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.782 KB) | DOI: 10.24176/simet.v8i2.1607

Abstract

Camshaft didesain dengan beberapa pertimbangan seperti durasi bukaan katup, tinggi angkat katup, jarak titik puncak antara cam lobe intake  dan cam lobe exhaust, dengan cara kerja berputar, tertekan dan bergesekan akan menimbulkan hal yang tidak bisa dihindarkan yaitu terjadinya proses keausan permukaan yang bergesekan yang berdampak perubahan pada waktu pemasukan campuran bahan bakar dengan udara dan pengeluaran sisa pembakaran yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kemampuan kerja motor secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati fenomena keausan yang terjadi pada komponen camshaft dengan cara membuat desain sistem pelumasan (elastohydrodinamic lubrication system) untuk mencapai kondisi elastohidrodinamis selalu terjadi walaupun diawal bergeraknya komponen camshaft pada motor bensin sehingga keausan permukaan camshaft dapat diminimalisir dan kemampuan kerja motor tetap terjaga. Metode penelitian menggunakan media motor bensin 4 langkah dengan mekanisme katup jenis single over head camshaft (SOHC), kecepatan putar camshaft 2000 Rpm, temperatur kerja 78o C serta menggunakan minyak pelumas SAE 10W-40. Hasil penelitian didapatkan bahwa sistem pelumasan modifikasi dengan penambahan dua buah katup pengatur minyak pelumas pada komponen camshaft menunjukan kekasaran intake cam lobe sebesar 0,316µm dan kekasaran exhaust cam lobe sebesar 0,343µm mempunyai nilai kekasaran lebih rendah dibandingkan dengan sistem pelumasan standar menghasilkan nilai kekasaran sebesar 0,639µm untuk intake cam lobe dan 0,433µm untuk exhaust cam lobe. Hal ini membuktikan bahwa dengan modifikasi desain dengan penambahan sebuah katup pengatur minyak pelumas dapat meminimalisir atau mengurangi resiko keausan camshaft.
OPTIMALISASI KINERJA MOTOR DIESEL DENGAN SISTEM PEMANASAN BAHAN BAKAR Nana Supriyana; Taufiq Hidayat
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.398 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i2.458

Abstract

ABSTRAK Perkembangan dunia otomotif maka banyak pemikiran untuk memodifikasi supaya unjuk kerja motor lebih baik. Salah satunya dengan memanaskan bahan bakar yang dilakukan pada motor diesel, hal ini dilakukan untuk menurunkan viskositas bahan bakar supaya bahan bakar lebih cair dan bahan bakar mudah untuk di injeksikan serta lebih mudah bercampur dengan udara, sehingga daya yang dihasilkan lebih besar dan konsumsi bahan bakar akan lebih irit. Untuk menjawab hal tersebut maka dilakukan penelitian pemanasan terhadap bahan bakar sebelum pompa injeksi pada motor diesel satu silinder. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa daya meningkat sebesar 3,5% pada temperatur 55C dan pada tempertur 65 sebesar 3,8% dari kondisi standart, serta torsi meningkat sebesar 3,5% pada temperatur 55C dan pada suhu 65 torsi meningkat sebesar 3,84% dari kondisi standart serta konsumsi bahan bakar menurun sebesar 3,5% pada temperatur 55C dan pada temperatur 65C menurun sebesar 29,4% dari kondisi standart. Kata kunci: motor diesel, perubahan suhu, unjuk kerja.
Pengaruh Variasi Waktu Penembakan pada Proses Shot Peening terhadap Sifat Mekanis Baja ST 60 Warso Warso; Nana Supriyana; Sutarno Sutarno
JURNAL CRANKSHAFT Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Crankshaft Vol.6 No.3 (2023)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v6i3.11257

Abstract

Baja ST 60 banyak digunakan pada komponen permesinan, roda gigi, poros, konstruksi bangunan dan lain sebagainya. Beberapa perlakuan untuk merubah sifat mekanik yang diperlukan salah satunya menggunakan metode shot peening.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sifat kekerasan permukaan pada baja ST 60 setelah diproses shot peening dengan variasi waktu 5,10,20,30 dan 40 menit, material shot peening menggunakan ball steel diameter 0,8 mm, tekanan udara 7 kg/cm², dan jarak tembak antara nozzle dengan permukaan benda uji 10 cm. kemudian diuji kekerasan permukaan. Hasil penelitian menunjukan variasi waktu shot peening durasi 10 menit mendapatkan nilai kekerasan sebesar 286,2 VHN. Proses shot peening dengan durasi10 menit menghasilkan kekasaran sebesar 3,74 µm. Hasil uji struktur mikro juga mengalami perubahan ditandai dengan fasa perlit senilai 61,5 %, fasa ferit senilai 38,4 %, Pengujian SEM pada spesimen dengan durasi 10 menit menunjukan adanya dimple fracture yang kecil, memperlihatkan adanya perubahan sifat mekanis Baja ST 60.