Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Eksperimental Fluks Kalor pada Celah Sempit Anulus Berdasarkan Variasi Suhu Air Pendingin Menggunakan Bagian Uji HeaTiNG-01 Bambang Riyono; Indarto; Sinta Tri Habsari; Mulya Juarsa; Kiswanta; Ainur R.; Edy S.; Joko P.W.; Ismu H.
Jurnal Rekayasa Proses Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.551 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.1895

Abstract

Eksperimen untuk mempelajari mekanisme perpindahan panas pendidihan pada celah sempit berdasarkan skenario kecelakaan parah PLTN TMI-2 perlu dilakukan untuk pemahaman terkait manajemen kecelakaan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh nilai fluks kalor dan fluks kalor kritis (FKK) selama proses perpindahan panas pendidihan pada celah sempit anulus. Metode penelitian secara eksperimen menggunakan bagian uji HeaTiNG-01dengan fluida pendingin adalah air. Eksperimen dilakukan dengan memvariasikan suhu air pendingin pada suhu 75C, 85C dan 95C, dan memanaskan batang panas hingga mencapai suhu awal 650C. Kemudian proses pendidihan selama pendinginan direkam berdasarkan suhu transien pada batang panas. Data suhu digunakan untuk menghitung nilai fluks kalor dan wall superheat, hasilnya direpresentasikan melalui kurva didih. Hasil penelitian menunjukkan nilai FKK suhu pendingin 750C lebih rendah dibandingkan FKK suhu pendingin 85C dan 95C, dimana nilai FKK untuk suhu pendingin 85C dan 95C agak berdekatan. Nilai FKK maksimum untuk suhu 75C adalah 230 kW/m2, sedangkan untuk suhu 95C adalah 282 kW/m2. Meskipun demikian korelasi FKK terhadap posisi aksial batang panas pada berbagai variasi suhu mengikuti korelasi polynomial. Peristiwa pendidihan pada celah sempit tidak termasuk kategori didih kolam dengan membandingkan area didih film hasil eksperimen menggunakan korelasi Bromley. Kata kunci : kecelakaan parah, anulus, fluks kalor, FKK, celah sempit, didih kolam Experiment to investigate the mechanism of boiling heat transfer in a narrow gap on severe accident scenarios of TMI-2 nuclear power plant is necessary to develop the understanding of the related accident management.The present study aimed to obtain heat flux value and critical heat flux (CHF) during boiling heat transfer process in a narrow gap of annulus. The study was experimentally carried out using the HeaTiNG 01 test with water as cooling fluid which temperature was varied at 75C, 85C dan 95C. The rod was heated to 650C. The boiling process during cooling was investigated by recording the transient temperature of the heated rod. The data was used to calculate the heat flux and wall superheat which results were represented in a boiling curve. The experimental results showed that the CHF value of the cooling media at 75C was lower compared with that of at 85C and 95C. It was found that the values of CHF at 85C and 95C were close. The maximum CHF value at 75C was 230 kW/m2, while at 95C was 282 kW/m2. The CHF values at various position of heated rod was found to follow polynomial correlation. By comparing the boiling film areas from experimental results with that of Bromley correlation, it was concluded that boiling process in a narrow gap could not categorized as pool boiling process. Keywords: severe accident, annulus, heat flux, CHF, narrow gap, pool boiling
Analisis Eksperimental Fluks Kalor pada Celah Sempit Anulus Berdasarkan Variasi Suhu Air Pendingin Menggunakan Bagian Uji HeaTiNG-01 Bambang Riyono; Indarto; Sinta Tri Habsari; Mulya Juarsa; Kiswanta; Ainur R.; Edy S.; Joko P.W.; Ismu H.
Jurnal Rekayasa Proses Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.1895

Abstract

Eksperimen untuk mempelajari mekanisme perpindahan panas pendidihan pada celah sempit berdasarkan skenario kecelakaan parah PLTN TMI-2 perlu dilakukan untuk pemahaman terkait manajemen kecelakaan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh nilai fluks kalor dan fluks kalor kritis (FKK) selama proses perpindahan panas pendidihan pada celah sempit anulus. Metode penelitian secara eksperimen menggunakan bagian uji HeaTiNG-01dengan fluida pendingin adalah air. Eksperimen dilakukan dengan memvariasikan suhu air pendingin pada suhu 75C, 85C dan 95C, dan memanaskan batang panas hingga mencapai suhu awal 650C. Kemudian proses pendidihan selama pendinginan direkam berdasarkan suhu transien pada batang panas. Data suhu digunakan untuk menghitung nilai fluks kalor dan wall superheat, hasilnya direpresentasikan melalui kurva didih. Hasil penelitian menunjukkan nilai FKK suhu pendingin 750C lebih rendah dibandingkan FKK suhu pendingin 85C dan 95C, dimana nilai FKK untuk suhu pendingin 85C dan 95C agak berdekatan. Nilai FKK maksimum untuk suhu 75C adalah 230 kW/m2, sedangkan untuk suhu 95C adalah 282 kW/m2. Meskipun demikian korelasi FKK terhadap posisi aksial batang panas pada berbagai variasi suhu mengikuti korelasi polynomial. Peristiwa pendidihan pada celah sempit tidak termasuk kategori didih kolam dengan membandingkan area didih film hasil eksperimen menggunakan korelasi Bromley. Kata kunci : kecelakaan parah, anulus, fluks kalor, FKK, celah sempit, didih kolam Experiment to investigate the mechanism of boiling heat transfer in a narrow gap on severe accident scenarios of TMI-2 nuclear power plant is necessary to develop the understanding of the related accident management.The present study aimed to obtain heat flux value and critical heat flux (CHF) during boiling heat transfer process in a narrow gap of annulus. The study was experimentally carried out using the HeaTiNG 01 test with water as cooling fluid which temperature was varied at 75C, 85C dan 95C. The rod was heated to 650C. The boiling process during cooling was investigated by recording the transient temperature of the heated rod. The data was used to calculate the heat flux and wall superheat which results were represented in a boiling curve. The experimental results showed that the CHF value of the cooling media at 75C was lower compared with that of at 85C and 95C. It was found that the values of CHF at 85C and 95C were close. The maximum CHF value at 75C was 230 kW/m2, while at 95C was 282 kW/m2. The CHF values at various position of heated rod was found to follow polynomial correlation. By comparing the boiling film areas from experimental results with that of Bromley correlation, it was concluded that boiling process in a narrow gap could not categorized as pool boiling process. Keywords: severe accident, annulus, heat flux, CHF, narrow gap, pool boiling
Sosialisasi Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Banten Kiswanta; Setiawan, Jan; Pambudi, Yoyok Dwi Setyo
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v5i1.38502

Abstract

Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya mengaplikasi Energi baru terbarukan, karena semakin berkurangnya energi fossil yang ada di bumi untuk masa yang akan datang dan program energi bersih dari karbon Net Zerro Emission. Energi baru terbarukan yang sedang di kembangkan/tingkatkan di Indonesia itu adalah energi angin, energi matahari, energi air, energi panas bumi, nuklir dan energi biomasa. Keuntungan menggunakan energi baru terbarukan Matahari (PLTS) yaitu, gratis, ramah lingkungan dan berlimpah. Matahari sebagai bintang di pusat tata surya setiap saat selalu memancarkan energi radiasi ke permukaan bumi sekitar 1000 W/m2. Nilai ini akan bervariasi tergantung lokasi, waktu, dan kondisi iklim. Namun untuk menghasilkan listrik dari energi matahari di perlukan komponen konversi yang di sebut solar cell dengan bantuan efek fotovoltaik.Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi tentang energi baru terbarukan seperti tenaga surya sebagai pembangkit listrik untuk memasok kebutuhan energi listrik bagi kegiatan sekolah seperti pompa air dan lampu penerangan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi penerapan panel surya sebagai pembangkit listrik bagi anak didik SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Banten. Kegiatan dilakukan dengan memasang Panel Surya sebagai penghasil tenaga listrik yang diletakkan di area sekolah. Memasang beberapa titik lampu dan pengisi batere smartphone lewat sentral ruang kelas. Akhirnya kegiatan PkM ini dapat berhasil dengan baik dan bermanfaat bagi sivitas akademika SMAN 2 Kota Tangerang Selatan dan Universitas Pamulang di masa mendatang.