Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Penentuan Sub-sub Daerah Aliran Stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal Menggunakan Constant Electric Current Method (CECM) Hudaya, Akhmad Zidni; Indarto, Indarto; Deendarlianto, Deendarlianto
Jurnal Simetris Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.869 KB)

Abstract

ABSTRAK Visualisasi dan liquid hold-up aliran stratified udara-air pada pipa horizontal sebagai fungsi waktu (dia. dalam pipa 26,0 mm dan total panjang seksi uji 9,5 m) telah diteliti secara eksperimental. Pada penelitian ini, studi visualisasi dilakukan dari analisa data visual yang dihasilkan kamera video kecepatan tinggi dan perilaku tebal film aliran diteliti dengan mengukur liquid hold-up menggunakan Constant Electric Current Method (CECM). Prinsip dari metode ini didasarkan atas perbedaan konduktivitas pada cairan dan gas. Pada penelitian ini digunakan sensor CECM sebanyak 3 buah dengan jarak aksial antar sensor 215 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik gelombang antarmuka yang dihasilkan dari pemprosesan sinyal CECM dan studi visual dapat digunakan untuk menentukan sub-sub daerah aliran stratified . Peta pola aliran stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal yang dihasilkan dari penelitian ini dipresentasikan dan dibandingkan dengan peta-peta yang ada dari penelitian-penelitian terdahulu. Kata Kunci : Sub-sub daerah aliran, aliran stratified, CECM, gelombang antarmuka
ANALYSIS OF REWETTING TIME AND TEMPERATURE DISTRIBUTIONS DURING COOLING PROCESS IN VERTICAL RECTANGULAR NARROW CHANNEL Catrawedarma, Bagus; -, Indarto; Juarsa, Mulya; Antariksawan, Anhar Riza
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 6 No 1 Agustus 2013
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.499 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v6i1.586

Abstract

Cooling process to analyze effect of gap size to rewetting time and temperature distributions were studied from transient temperature of surface plate. It as result of experiment using two vertical plate with the initial temperature about 600°C. Debit and temperature of cooling water are 0,09 L/s and saturated temperature. The gap sizes were changed from 1 mm, 2 mm, and 3 mm. As the results showed that the smaller the gap size, the longer the rewetting time. Pattern of temperature distribution is similar at initial condition for all of gap sizes and the smaller the gap sizes, the longer the time of decreasing temperature.
STUDI EKSPERIMEN MENGE NAI FLUKTUASI TEKANAN DAN TEGANGAN GESER ANTARMUKA PADA ALIRAN STRATIFIED AIR UDARA PADA PIPA HORIZONTAL Dony Gunawan; Akhmad Zidni Hudaya; Indarto .
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.958 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i1.413

Abstract

Pola aliran stratified merupakan salah satu aliran dua fasa gas-cairan yang sederhana, akan tetapi pembahasan yang komprehensif tentang aliran ini masih kurang lengkap. Pada aliran stratified dalam pipa, fasa cairan dan fasa gas terpisah secara jelas oleh adanya perbedaan berat jenis antara kedua fasa. Banyak sistem perpipaan didesain untuk beroperasi pada daerah aliran stratified karena mempunyai tingkat keamanan operasional yang tinggi. Prediksi dari aliran stratified telah lama menjadi area yang menarik untukpenerapan dari model-model aliran terpisah ( two fluid model ), akan tetapi kesulitan utamanya adalah prediksi dari tegangan geser cairan-dinding dan tegangan geser antarmuka. Metodologi yang digunakan adalah visualisasi dan pengukuran beda tekanan. Pipa acrylic transparan ID 26 mm dan panjang total 9 m digunakan agar perilaku aliran dapatdiamati. Seksi uji visualisasi mempunyai panjang 1 meter, ditempatan pada jarak 200 D dari mixer. Tebal film aliran diamati mengguna kan kamera video kecepatan tinggi, kemudian diolah menjadi data kuantitatif menggunakan metode image processing. Fluida kerja air dan udara dicampur melalui mixerberjenis simpel T yang dilengkapi plat pemisah mengalir searah sepanjang pipa horisontal. Pengukuran fluktuasi beda tekanan pada seksi uji diukur dengan menggunakan sensor tekanan validynedengan posisi pressure tap berjarak 75 D dari mixerdan jarak antar pressure tap 3,38 m. Sinyal keluaran sensor tekanan diubah oleh Analog to Digital  Converter (ADC) menjadi sinyal tekanan fungsi waktu. Penelitian dilakukan pada tekanan atmosfir dan kondisi adiabatis dengan variabel pada penelitian inimeliputi kecepatan superfisial air (J L) dari 0,025 m/ssampai 0,1 m/s dan kecepatan superfisial udara (J G) dari 0,94 m/s sampai 12 m/s Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Pola aliran stratifiedyang meliputi stratified smooth , stratified wavy + ripple, stratified wavy + roll danpseudo-slug telah berhasil diidentifikasi baik secara visual dan sinyal tekanan. 2). Semakin besar J G dan JL maka pressure gradient akan semakin besar. 3). Pada J L dijaga konstan, semakin tinggi nilai J G maka tegangan geser antarmuka semakin tinggi. 4). Pada JG yang konstan dengan nilai kecil, perubahan JL tidak berpengaruh terhadap nilai tegangan geser antarmuka. Sedangkan pada J G yang konstan dengan nilai besar, semakin besar nilai J L maka tegangan geser antarmuka cenderung semakin besar. 5). Semakin besar nilai Re L dan J G maka nilai fi akan semakin besar.Kata kunci : aliran stratified air-udara, penurunan tekanan, tegangan geser antarmuka.
Fenomena Hydraulic Jump Look Like Dan Onset Of Flooding Dalam Pipa Vetikal M Mahmuddin; Samsul Kamal; Indarto Indarto; P Purnomo
Jurnal Teknik Industri Vol. 12 No. 2 (2011): Agustus
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1661.251 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol12.No2.182-191

Abstract

Experiments have been conducted on countercurrent flow of air and water in pipe of 24 mm diameter. Flow patterns observations, measurement of the pressure gradient and film thickness conducted at water Reynolds numbers (ReL) are varied 322, 465, 630 and 709 combined to injected air with velocity from 1.845 m/s to 6.148 m/s at a distance of 400 mm, 1600 mm and 2200 mm from the water inlet. The data showed that the pressure gradient and film thickness did not increase appreciably until just before the onset of flooding. Otherwise, when flooding conditions wave propagation in surface the film flow from the bottom of air inlet, increasing film thickness gradually and pressure gradient also increase quickly. Increasing film thikcness gradually indicated as phenomenon hydraulic jump look like.
Analisis Eksperimental Fluks Kalor pada Celah Sempit Anulus Berdasarkan Variasi Suhu Air Pendingin Menggunakan Bagian Uji HeaTiNG-01 Bambang Riyono; Indarto; Sinta Tri Habsari; Mulya Juarsa; Kiswanta; Ainur R.; Edy S.; Joko P.W.; Ismu H.
Jurnal Rekayasa Proses Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.551 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.1895

Abstract

Eksperimen untuk mempelajari mekanisme perpindahan panas pendidihan pada celah sempit berdasarkan skenario kecelakaan parah PLTN TMI-2 perlu dilakukan untuk pemahaman terkait manajemen kecelakaan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh nilai fluks kalor dan fluks kalor kritis (FKK) selama proses perpindahan panas pendidihan pada celah sempit anulus. Metode penelitian secara eksperimen menggunakan bagian uji HeaTiNG-01dengan fluida pendingin adalah air. Eksperimen dilakukan dengan memvariasikan suhu air pendingin pada suhu 75C, 85C dan 95C, dan memanaskan batang panas hingga mencapai suhu awal 650C. Kemudian proses pendidihan selama pendinginan direkam berdasarkan suhu transien pada batang panas. Data suhu digunakan untuk menghitung nilai fluks kalor dan wall superheat, hasilnya direpresentasikan melalui kurva didih. Hasil penelitian menunjukkan nilai FKK suhu pendingin 750C lebih rendah dibandingkan FKK suhu pendingin 85C dan 95C, dimana nilai FKK untuk suhu pendingin 85C dan 95C agak berdekatan. Nilai FKK maksimum untuk suhu 75C adalah 230 kW/m2, sedangkan untuk suhu 95C adalah 282 kW/m2. Meskipun demikian korelasi FKK terhadap posisi aksial batang panas pada berbagai variasi suhu mengikuti korelasi polynomial. Peristiwa pendidihan pada celah sempit tidak termasuk kategori didih kolam dengan membandingkan area didih film hasil eksperimen menggunakan korelasi Bromley. Kata kunci : kecelakaan parah, anulus, fluks kalor, FKK, celah sempit, didih kolam Experiment to investigate the mechanism of boiling heat transfer in a narrow gap on severe accident scenarios of TMI-2 nuclear power plant is necessary to develop the understanding of the related accident management.The present study aimed to obtain heat flux value and critical heat flux (CHF) during boiling heat transfer process in a narrow gap of annulus. The study was experimentally carried out using the HeaTiNG 01 test with water as cooling fluid which temperature was varied at 75C, 85C dan 95C. The rod was heated to 650C. The boiling process during cooling was investigated by recording the transient temperature of the heated rod. The data was used to calculate the heat flux and wall superheat which results were represented in a boiling curve. The experimental results showed that the CHF value of the cooling media at 75C was lower compared with that of at 85C and 95C. It was found that the values of CHF at 85C and 95C were close. The maximum CHF value at 75C was 230 kW/m2, while at 95C was 282 kW/m2. The CHF values at various position of heated rod was found to follow polynomial correlation. By comparing the boiling film areas from experimental results with that of Bromley correlation, it was concluded that boiling process in a narrow gap could not categorized as pool boiling process. Keywords: severe accident, annulus, heat flux, CHF, narrow gap, pool boiling
Analysis of Rewetting Time and Temperature Distributions During Cooling Process in Vertical Rectangular Narrow IGN. Bagus Catrawedarma; Indarto Indarto; Mulya Juarsa
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.46 KB)

Abstract

AbstractCooling process to analyze effect of gap size to rewetting time and temperature distributionswere studied from transient temperature of surface plate. It as result of experiment using twovertical plate with the initial temperature about 600°C. Debit and temperature of cooling waterare 0,09 L/s and saturated temperature. The gap sizes were changed from 1 mm, 2 mm, and 3mm. As the results showed that the smaller the gap size, the longer the rewetting time. Patternof temperature distribution is similar at initial condition for all of gap sizes and the smaller thegap sizes, the longer the time of decreasing temperature.Keywords: Cooling process, rewetting time, temperature distribution.AbstrakProses pendinginan untuk menganalisa pengaruh ukuran celah terhadap waktu pembasahandan distribusi temperatur diamati dari transient temperatur permukaan plat. Penelitiandilakukan menggunakan dua plat vertikal dengan temperatur awal 6000C. Debit dan temperaturair pendingin adalah 0,09 L/s dan temperatur jenuh. Ukuran celah divariasikan dari 1 mm, 2mm dan 3 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran celah semakinpanjang waktu rewetting. Pola distribusi temperaursama pada kondisi awal untuk semuaukuran celah, semakin kecil ukuran celah semakin panjang waktu untuk penurunantemperatur.Kata kunci: Proses pendinginan, rewetting time, distribusi temperatur
Penentuan Sub-sub Daerah Aliran Stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal Menggunakan Constant Electric Current Method (CECM) Akhmad Zidni Hudaya; Indarto Indarto; Deendarlianto Deendarlianto
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.869 KB) | DOI: 10.24176/simet.v4i1.124

Abstract

ABSTRAK Visualisasi dan liquid hold-up aliran stratified udara-air pada pipa horizontal sebagai fungsi waktu (dia. dalam pipa 26,0 mm dan total panjang seksi uji 9,5 m) telah diteliti secara eksperimental. Pada penelitian ini, studi visualisasi dilakukan dari analisa data visual yang dihasilkan kamera video kecepatan tinggi dan perilaku tebal film aliran diteliti dengan mengukur liquid hold-up menggunakan Constant Electric Current Method (CECM). Prinsip dari metode ini didasarkan atas perbedaan konduktivitas pada cairan dan gas. Pada penelitian ini digunakan sensor CECM sebanyak 3 buah dengan jarak aksial antar sensor 215 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik gelombang antarmuka yang dihasilkan dari pemprosesan sinyal CECM dan studi visual dapat digunakan untuk menentukan sub-sub daerah aliran stratified . Peta pola aliran stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal yang dihasilkan dari penelitian ini dipresentasikan dan dibandingkan dengan peta-peta yang ada dari penelitian-penelitian terdahulu. Kata Kunci : Sub-sub daerah aliran, aliran stratified, CECM, gelombang antarmuka
Pembuatan Digital Elevation Model Resolusi 10m dari Peta RBI dan Survei GPS dengan Algoritma ANUDEM Indarto .; Debby Rio Prasetyo
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.1.%p

Abstract

AbstractThis study proposes the generation of Digital Elevation Model (DEM) with spatial resolution of 10m x 10m by re-interpolation of elevation data. Data input for this study includes: (1) digitized datum coordinate from RBI map, (2) sample points surveyed by GPS, (3) digitized contour data fromSRTM DEM and ASTER GDEM2, and (4) digitized stream-network layer from RBI. All collected data were converted to mass point coordinats. On the top of Topogrid-ArcGIS, all points data were interpolated to produce DEM. After that the produced DEM were compared and evaluated to the SRTM and ASTER DEMvisually. The result shows that produced DEM are more accurate to represent the detailed topography of the study areas.Key words: DEM 10m, GPS survey, Interpolation, SRTM-DEM, Aster-GDEM2.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuat DEM dengan ketelitian spasial 10m (ukuran pixel 10m x 10m) dengan cara re-interpolasi data ketinggian.Input data yang digunakan mencakup: (1) digitasi titik-titikketinggian dari peta RBI, (2) hasil survei melalui GPS, (3) data kontur yang diperoleh dari peta DEM SRTM dan Aster GDEM2, dan (4) layer jaringan sungai. Metodologi penelitian terdiri dari: (1) inventarisasidata, (2) ekstraksi nilai ketinggian, (3) integrasi data ke dalam Topogrid–ArcGIS, (4) interpolasi DEM. Hasil interpolasi selanjutnya dievaluasi secara visual dan dibandingkan dengan DEM SRTM dan ASTER GDEM2. Hasil interpolasi menunjukkan DEM dengan resolusi spasial yang lebih detail (10 m x 10 m) dapat menggambarkan karakteristik topografi DAS lebih detail.Kata kunci: DEM 10m, Survei GPS , Interpolation, SRTM-DEM, Aster-GDEM2Diterima: 12 Desember 2013; Disetujui: 14 Maret 2014
THE EFFECT OF SOLID MATERIAL VARIATION ON THE SPREADING BEHAVIOR OF SINGLE DROPLET IMPINGIMENT ONTO AN INCLINED HEATED SURFACE Rio Budiman; Indarto Indarto; Deendarlianto Deendarlianto; Teguh Wibowo
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6802

Abstract

Single droplet impingement onto an inclined heated surface was studied experimentally. The droplet was dropped from 70 mm fixed height to the material surface with a 45º impact angle. The experiment used three types of materials; Stainless Steel AISI 304, Aluminum Alloy 2024, and Copper. Each test material has average surface roughness, Ra 0.06 μm. Materials are assumed to have the same surface treatment condition. Droplet behavior observed at surface temperatures of 100 ºC and 140 ºC. Droplet has a 3.0 mm diameter and 28.5 Weber number (low impact category). A high-speed camera 4000 fps (frames per second) with image resolution 1024 x 768 was used to analyze the droplet behavior after impact. MATLAB image processing technique used to determine the spreading ratio and dimensionless height. The results showed that the droplets have different behavior even at the same surface temperature. Boiling regimes influence both spreading and dimensionless height ratios. In the natural convection regime, the oscillation of the spreading droplet ratio influenced by Weber number and gravity. During the nucleate boiling and at Leidenfrost temperature, the spreading ratio influenced by bubble growth and secondary atomization.
PENGURANGAN INTENSITAS FLUKTUASI TEKANAN PADA PEMBESARAN MENDADAK ALIRAN UDARA – AIR SEARAH HORISONTAL DENGAN PENEMPATAN RING Mustakim Mustakim; Indarto Indarto; Purnomo Purnomo
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 1, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.206 KB) | DOI: 10.24127/trb.v1i1.87

Abstract

This research aims to reduce the effect of pressure fluctuations intensity on the sudden expansion of two phase flow of air - water in the same direction with the horizontal placement of the ring. Measurements done by installing a differential pressure transducer device that is placed on pressure points before and after sudden expansion. Output voltage signal recorded by a digital storage osciloscope. Tests conducted on water discharge 0.000038 m 3 / s; 0.000078 m 3 / s; 0.000116 m 3 / s; 0.000154 m 3 / s; 0.000198 m 3 / s; 0.000244 m 3 / s; 0.000284 m 3 / s and air flow 0.000065 m 3 / s; 0.00013 m 3 / s; 0.000195 m 3 / s; 0.000255 m 3 / s; 0.00032 m 3 / s; 0.000385 m 3 / s; 0.00045 m 3 / s. Results showed that if the total mass flow rate increases the pressure drop increases. Installation of the ring can reduce the pressure fluctuations intensity, the most effective installation of the ring using the ring the same diameter. Flow path is generally slug and plug flow pattern.