Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENINGKATAN LAJU INFILTRASI DAN KESUBURAN LAHAN DENGAN METODE BIOSOILDAM PADA LAPISAN TANAH KERAS DAN TANDUS Nugroho Widiasmadi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.358 KB)

Abstract

Tujuan riset ini adalah untuk meningkatkan laju infiltrasi pada lahan tandus dan keras (bekas tambang) dengan melibatkan Microba Alfaafa (MA-11) melalui teknologi Biosoildam. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2015 sampai Januari 2017 di Pulau Lumba Kepulauan Riau.  Alat yang digunakan adalah Double Ring Infiltrometer untuk mengukur laju infiltrasi pada tiga jarak radial dari pusat lubang microba (Biohole), Pengukur kandungan garam elektrolit sebagai indikasi kesuburan tanah menggunakan Electrolit Conductifity., serta penggunaan PH meter sebagai pengukur derajad keasaman tanah. Perhitungan infiltrasi dilakukan tiap 5 menit dan diamati setiap 15 hari sekali selama 45 hari. Hasilnya dengan mikroba laju infiltrasi antara 21.7 cm/jam-34,2 cm/jam, kesuburan antara 580 uS/cm – 675 uS/cm, PH antara 6- 6,5. Sedangkan tanpa mikroba laju infiltrasi antara 20,9 cm/jam -22,0 cm/jam , kesuburan antara 91 uS/cm – 100 uS/cm , dengan PH 5,7 – 6.Kata Kunci : laju infiltrasi , biosoildam, lahan, mikroba alfaafa, kesuburan, keasaman
PENGUATAN USAHA PENGOLAH KOLANG KALING DI DESA NGESREPBALONG KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Indah Hartati; Nugroho Widiasmadi; Renan Subantoro; Laeli Kurniasari; Darmanto Darmanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i2.1629

Abstract

Salah satu usaha yang berkembang di Desa Ngesrepbalong, Limbangan, Kendal adalah usaha pengolaha kolang kaling. Beberapa permasalahan yang dihadapi pelaku usaha pengolah  kolang kaling adalah diperlukannya alat TTG guna proses pemecahan kulit biji kolang kaling, belum adanya wawasan dan usaha ke arah diversifikasi produk serta diperlukannya pelatihan-pelatihan penguatan usaha. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan solusi bagi permasalahan mitra pengolah kolang kaling yakni: (i) memperbaiki proses produksi berupa aplikasi alat pemipih kolang kaling dan pemecah kulit buah kolang kaling, (ii) memberikan pelatihan produksi diversifikasi produk kolang kaling yakni berupa manisan kolang kaling dan permen jely kolang kaling serta alat sealer, (iii) memberikan pelatihan penguatan usaha berupa pelatihan desain kemasan, pelatihan cara produksi pangan yang baik dan pelatihan perijinan PIRT, dan (iv) memberikan pelatihan manajemen usaha kecil. Adapun target kegiatan adalah perbaikan proses produksi melalui aplikasi mesin pemecah kulit buah kolang kaling dan pemipih kolang kaling, pelatihan proses produksi manisan dan permen jelly kolang kaling, pelatihan desain kemasan manisan dan permen jelly kolang kaling, pelatihan CPPB, pelatihan perijinan dan  pelatihan manajemen usaha. Perbaikan proses produksi telah dilakukan melalui perancangan, pabrikasi dan penggunaan alat pemecah dan pemipih kolang kaling. Diversifikasi produk kolang kaling telah diberikan sehingga mitra memiliki wawasan dan ketrampilan mengenai proses pembuatan permen  jelly kolang kaling dan manisan kolang kaling. Pelatihan CPPB  telah memberikan wawasan mengenai cara produksi pangan yang baik. Pelatihan pengemasan  telah berhasil memberikan wawan mitra mengenai pengemasan produk pangan dan pelabelan. Pelatihan perijinan memberikan wawasan mitra mengenai prosedur perijinan yang harus ditempuh bila mitra mengajukan permohonan pengajuan perijinan bagi usaha mereka. Pelatihan manajemen  usaha telah dapat memberikan wawasan mitra mengenai pengelolaan usaha kecil. Kata kunci: kolang kaling, manisan, pemecah, pemipih, permen jelly
ANALISA PENGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELECTROLYZER HHO TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR AKIBAT KERUGIAN PARASITIK PADA MESIN DIESEL ISUZU PANTHER 2300 CC Aldino Yanuar Habibie; Nugroho Widiasmadi; Sri Mulyo Bondan Respati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i1.1079

Abstract

Dengan  meningkatnya  harga  minyak dunia  dan  semakin  besarnya kebutuhan energi terutama bahan bakar fosil maka diperlukanya energi alternatif atau pengganti untuk mengantisipai cadangan sumber minyak bumi yang semakin  menipis. Terobosan di dalam penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan kemajuan teknologi di bidang efisiensi mutlak perlu dilakukan untuk mencukupi peningkatan kebutuhan minyak dunia. Salah satunya adalah dengan penggunaan alat penghemat bahan bakar Electrolyzer HHO dengan menggunakan bahan bakar biosolar. Bahan bakar biosolar dengan komposisi campuran solar 80 % dan minyak kelapa 20 %. Dalam penelitian ini penggunaan alat penghemat bahan bakar Electrolyzer HHO akan memisahkan gas yang terkandung didalamnya antara hidrogen dan oksigen. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa penggunaan alat penghemat bahan bakar Electrolyzer HHO terhadap konsumsi bahan bakar akibat kerugian parasitik pada mesin diesel. Kata Kunci : Electrolyzer HHO, biosolar, mesin diesel
Simulation of The Number of Microbial Populations For Fertility Optimization In Clay Soils Using Smart Biosoidam Technology Nugroho Widiasmadi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3132.203 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i7.8610

Abstract

This research was conducted on clay soils, especially for vegetable plantations, aimed to determine the ability of the soil layer to distribute nutrients and restore soil health and fertility due to the use of chemical fertilizers and pesticides. Through microbial activity that is controlled by spreading through a horizontal biohole, this study observes in real time through a micro controller the changes in soil acidity, infiltration rate, electrolyte conductivity levels and porosity levels through soil infiltration rates. Through simulations with the variable microbial population, it can be seen the level of EC and other parameters against the time of observation in real time. From the observations of graphs and EC standards, it can be seen that the ability of the soil to because until day 45 the soil fertility level has not reached = 1500 uS / cm with a microbial population = 103/ cfu. support the planting schedule both during the vegetative growth period and during the generative growth period, so that we will know when is the right time to do: soil recovery, initial planting and when the tubers / flowers / fruit begin to be conditioned. until cooked based on nutrient values observed through sensors that convert analog parameters by the micro controller into digital information transmitted by wifi in real time. The initial condition before simulating the soil fertility value with the Electrolyte Conductivity (EC) parameter is 744 uS / cm, the simulation results are: Simulation 1: nutrient content for generative growth was achieved on day 27 with fertility level = 1525 uS / cm with Microbial Population 10 8 / cfu. Simulation 2: nutrient content for generative growth was achieved on day 42 at the fertility level = 1500 uS / cm with microbial population = 10 5/ cfu. Simulation 3: nutrient content for generative growth cannot be observed
METODE DRAINASE UNTUK STABILITAS LERENG LAHAN PERTANIAN nugroho widiasmadi
MEDIAGRO Vol 3, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.904 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v3i1.538

Abstract

Proses infiltrasi yang menjadikan aliran antara (interflow) atau sebagai aliran dasar (base flow ) pada suatu media permukaan tanah akan mempengaruhi stabilitas permukaan tanah tersebut, kondisi ini akan menjadi masalah jika permukaan tanah mempunyai kemiringan tertentu. Stabilitas permukaan lereng baik pada tanah asli ataupun tanah bentukan rekayasa akan sangat dipengaruhi oleh sistem peresapan air tersebut baik pada tujuan irigasi ataupun drainase. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakuan suatu upaya pembuatan sistem drainase untuk mengalirkan air yang merembes ke dalam (infiltrasi) dengan menggunakan tiga sistem drainase yaitu: drainase terowongan, drainase sumuran, dan drainase mendatar. Ketiga sistem drainase tersebut diatas telah digunakan oleh Rott (1959). Palmer, Thompson, Yeomans (1950), Smith dan Cedergren (1963) untuk mengatasi masalah air yang masuk ke dalam tanah pada suatu lahan yang digunakan untuk kepentingan berbagai kegiatan pertanian dan pengolahan tanah lainnya. Berdasarakan penggunaan tersebut di  atas akan dilakukan suatu telaah yang  berkaitan dengan pemanfaatan ketiga sistem drainase terowongan, drainase sumuran dan drainase mendatar.
ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING DI LIMBANGAN KENDAL Indah Hartati; Nugroho Widiasmadi; Renan Subantoro
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 17, No 1 (2016): Techno Volume 17 No 1 April 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v17i1.76

Abstract

Kolang kaling merupakan salah satu produk dari tanaman aren. Peningkatan nilai ekonomi usaha pengolahan kolang kaling dapat dilakukan melalui diversifikasi produk kolang kaling dalam bentuk permen jelly kolang kaling. Penambahan kolang kaling pada formulasi pembuatan permen jelly kolang kaling merupakan salah satu usaha untuk mengurangi penggunaan senyawa pengental yang selama ini digunakan dalam proses produksi permen jelly. Kajian kelayakan usaha produksi permen jelly kolang kaling memiliki peran stategis dalam pengembangan usaha diversifikasi produk kolang kaling. Hasil perhitungan analisa finansial menunjukkan bahwa dari perhitungan laba/rugi rencana investasi usaha akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 592.035,00/bulan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa usaha permen jelly kolang kaling akan mencapai titik impas (BEP) apabila memproduksi dan menjual permen jelly kolang kaling sebanyak 41,7 kemasan atau senilai Rp 687.925 Kata kunci: permen jelly, kolang kaling, analisis financial
Analisis Efektifitas Biohole Melalui Distribusi Mikroba pada Setiap Kedalaman Secara Real Time pada Tanah Grumosol Nugroho Widiasmadi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.558 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.9465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengontrol kesehatan dan kesuburan tanah secara alami. Penelitian ini dilakukan pada lahan grumosol yang dimanfaatkan untuk perkebunan dengan mengamati pola sebaran tingkat konduktifitas Electrolit tiap kedalaman tanah melalui aktivitas mikroba. Dimana penyebarannya melalui dua jenis biohole, yaitu biohole horizontal dan vertikal. Penelitian ini mengamati dalam periode waktu melalui sensor mikrokontroler terhadap perubahan perparameter tanah seperti: tingkat keasaman tanah, laju infiltrasi, tingkat konduktivitas elektrolit dan tingkat porositas yang diamati dari tingkat laju infiltrasi tanah. Menggunakan metode simulasi dengan dua (2) jenis biohole, maka dapat dilihat peningkatan EC di setiap kedalaman pada periode waktu tertentu. Metode ini menggunakan teknologi Smart Biosoildam (Biodam) yang dapat disimulasikan menyamai dengan proses sebenarnya (real time). Dari pengamatan grafik dan standar EC terlihat bahwa kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara pada zona pertumbuhan akar dapat dijadikan informasi untuk menetapkan jadwal dan pola sebaran tanam baik pada masa pertumbuhan vegetatif maupun masa pertumbuhan generatif. Sehingga dapat diketahui jarak tanam dan jarak biohole yang efektif agar mampu memberikan nutrisi pada masa vegetatif dan generatif. Penyebaran nutrisi dapat dipantau melalui sensor yang mengubah parameter analog pada mikro prosesor menjadi informasi digital yang dikirimkan melalui wifi secara real time. Simulasi kesuburan tanah pantai pasir berdasarkan jumlah populasi mikroba = 108/cfu. Variabel 1: Nilai kesuburan tanah dari nilai electrolyte conductivity/EC pada kedalaman 26 cm dari 450 uS/cm menjadi 1138 uS/cm pada hari ke 35 dan dari 1138 uS / cm turun menjadi 990 uS / cm pada hari ke 40. Varibale 2: Nilai kesuburan tanah dari nilai konduktivitas elektrolit / EC pada kedalaman 24 cm dari 450 uS / cm hingga 868 uS / cm pada hari ke 35 & dari 868 uS / cm turun menjadi 742 uS/cm pada hari ke-40.
Sistem Konservasi Pertanian pada Tanah Regosol dengan Teknologi IoT Smart Biosoildam Nugroho Widiasmadi
Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi Vol 12, No 1 (2022): VOL 12, NO 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v12i1.7343

Abstract

Tujuan dari analisis peningkatan laju infiltrasi tanah pada agroland Andosol dengan melibatkan pupuk hayati MA-11 pada Biosoildam. Sebagai kontrol adalah tanah asli tanpa dipicu aktivitas mikroba. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 di areal agroland bawang merah di Kecamatan Kepahiyang. Penelitian ini menggunakan double ring infiltrometer untuk mengukur infiltrasi tanah dengan tiga kali ulangan pada setiap jarak dari Biohole dan menggunakan electrolit conductor (EC) untuk mengukur kesuburan tanah dengan konsentrasi ion garam dan kemasaman tanah. Pengukuran dilakukan setiap lima menit dan periode pengamatan setiap lima belas hari selama empat puluh lima hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi, kesuburan & keasaman tertinggi terjadi pada tanah yang menggunakan pupuk hayati MA-11.Laju infiltrasi menunjukkan nilai konstan pada tingkat 80 sampai 110 cm/jam yang dicapai setelah hari ke-28. Sedangkan nilai EC dalam kondisi stabil dicapai pada hari ke-30 dengan nilai antara 935 - 1185 uS/cm. Sehingga aktivitas agens hayati pada tanah Andosol dengan tingkat infiltrasi akan optimal pada hari ke-33.
Konservasi Lahan melalui Katalisa Unsur Makro Organik Cair N-P-K Nugroho Widiasmadi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6996

Abstract

Penelitian ini dilakukan POC NPK pada tanah Humus, khususnya untuk Perkebunan Jagung, yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Melalui aktivitas mikroba terkontrol melalui biohole. Penelitian ini mengamati perubahan kemasaman tanah, laju infiltrasi dan tingkat konduktivitas elektrolit secara berkala di sekitar pusat biohole sebagai pusat distribusi mikroba. Sebagai perbandingan, pengamatan dilakukan dengan menggunakan biohole yang hanya diisi air tanpa mikroba. Selanjutnya kedua kondisi tersebut, yaitu biohole dengan mikroba dan biohole tanpa mikroba, dibandingkan dengan perubahan parameter: kemasaman tanah, laju infiltrasi dan tingkat konduktivitas elektrolit. Sehingga dapat dilihat perbedaan yang nyata pada kecepatan perbaikan kedua kondisi tanah dan kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara selama pertumbuhan vegetatif dan generatif. Penelitian daya dukung tanah dengan menggunakan variabel aktivitas mikroba sebagai kontrol terukur disebut Teknologi Biosoildam. Penelitian ini dilakukan pada lahan pertanian dengan komoditas seperti di atas. Alat yang digunakan adalah Double Ring Infiltrometer untuk mengukur laju infiltrasi pada tiga jarak radial dari pusat lubang mikroba (Biohole), pengukuran kadar garam elektrolit sebagai indikasi kesuburan tanah menggunakan Electrolyte Conductivity, dan penggunaan PH meter sebagai pengukur keasaman tanah. Perhitungan infiltrasi dilakukan setiap 5 menit dan diamati setiap 15 hari selama 45 hari. Penelitian ini diharapkan dapat: mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil panen, membuat pertanian berkelanjutan, menghasilkan efek ekonomi multipemain, memperkuat tanaman untuk menghadapi perubahan iklim global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi, kesuburan & keasaman tertinggi terjadi pada tanah yang menggunakan pupuk hayati MA-11, yaitu 83-99 cm/jam, 325 – 970 uS/cm, PH = 6- 6, 5. Sedangkan laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi, kesuburan & keasaman terendah terjadi pada tanah tanpa melibatkan Alfaafa Microba MA-11, yaitu 31- 52 cm/jam, 325– 540 uS/cm, PH 5-6.
Konservasi Lahan Pantai dengan Fermentasi Limbah Ikan Biolimax Nugroho Widiasmadi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6997

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki lahan pertanian dengan katalisa biolimax / fermentasi limbah ikan untuk menganalisa hubungan aktivitas mikroba terhadap tingkat keasaman dan laju infiltrasi tanah pasir yang banyak tersebar di pantai Selatan Jawa. Metode ini melibatkan aktivitas mikroba sebagai agen hayati pengurai biomasa dan pembenah tanah akan mempengaruhi elektrolit konduktivitas (EC) tanah. Variabel lainnya menggunakan parameter kelembapan dan suhu tanah sebagai kontrol secara real time hubungan tersebut. Alat yang digunakan adalah Double Ring Infiltrometer untuk mengukur laju infiltrasi pada tiga jarak radial dari pusat lubang microba (Biohole), Mikrokontroler & Wifi, Sensor Pengukur kandungan garam elektrolit (Electrolit Conductivity) sebagai indikasi kesuburan tanah, sensor pH meter sebagai pengukur derajat keasaman tanah, sensor kelembapan dan suhu tanah. Informasi parameter tanah didapat secara real time melalui input analog dari sensor EC, pH, kelembapan dan temperatur yang diubah menjadi data informasi digital oleh mikrokontroler yang kemudian dikirim melalui wifi. Laju infiltrasi menunjukkan nilai konstan pada tingkat 100 s/d 225 cm/ jam yang dicapai setelah hari ke 20. Sedangkan nilai EC pada kondisi stabil dicapai di hari ke 30 dengan nilai antara 325 - 800 uS/cm. Sehingga aktivitas agen hayati pada tanah Pasir dengan tingkat infiltrasi akan optimal pada hari ke 30.