Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

Analisis Metode Nilai Hasil (Earned Value) Terhadap Waktu dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Fly Over Purwosari Surakarta RM Sidiq; Agus Bambang Siswanto; Dhony Priyo Suseno; Tigo Mindiastiwi
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v15i2.701

Abstract

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan fungsi yang paling pokok dalam mewujudkan keberhasilan proyek. Monitoring mutlak diperlukan dalam kontrak. Konsep nilai hasil adalah salah satu cara untuk mengetahui perkembangan proyek dengan membentuk tiga indikator, yaitu BCWS, BCWP, dan ACWP. Metode konsep nilai hasil adalah suatu metode yang digunakan untuk menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (Budgeted Cost Of Work Performed). Prosedur penelitian dimulai dengan melakukan, pengambilan data, melakukan wawancara langsung pada proyek, dan merangkum hasil pengumpulan data-data yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung perkiraan biaya (Cost) dan waktu (Time) yang diperoleh serta menghitung perkiraan besarnya biaya dan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pengerjaan proyek. Dari hasil perhitungan berdasarkan analisis metode nilai hasil minggu ke-32 pada proyek pembangunan fly over Purwosari Surakarta, nilai schedule variance (SV) sebesar Rp (– 2.732.903.392,47). Hasil ini menunjukan bahwa pelaksanaan terlambat - 2,872% dari jadwal rencana. Schedule Performance Index (SPI) 0,956, nilai ini menunjukan bahwa nilai SPI < 1, artinya penyelenggaraan proyek lebih lambat dari perencanaan. Cost Performance Indeks (CPI) = 1, dalam arti pengeluaran biaya yang dikeluarkan sama dengan biaya dari anggaran yang direncanakan. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 50,828 minggu, berarti cenderung mengalami penambahan waktu selama 0,8 minggu = 6 hari kerja, dimana penyelesaian pada perencanaan hanya memakan waktu selama 50 minggu.
Analisis Kinerja Simpang Taman Tirto Agung Semarang Bima Dewantara; Dhony Priyo Suseno
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v16i2.1094

Abstract

The development of transportation in the city of Semarang, especially in the Banyumanik area, has an impact on increasing the movement of people, stuff and services. this greatly encourages an increase in transportation facilities and infrastructure in the Banyumanik area. An increase in the number of vehicles that is not matched by the development of infrastructure will cause conflicts on the road, especially at intersections or roundabouts. So far, on roads in the Banyumanik area, at certain hours there is often an ineffective traffic rush with road performance being an important infrastructure in transportation. This study used calculations based on MKJI 1997. The data collection was carried out by survey directly at the intersection location in this study determined 5 days and 3 observation sessions every day. It was found that the tirto agung intersection had 322 types of intersection and the highest traffic was on Wednesday 21 June 2023 with a traffic flow value of 3528 pcu/hour, capacity 2722 pcu/hour, degree of saturation 1.296, intersection delay 92.938 sec/pcu, queue probability 69.225% - 143.302%. Based on the research results, the performance value of the Tirto Agung intersection does not meet the 1997 MKJI requirements where the degree of saturation allowed for the unsignalized intersection type is <0.75, it is necessary to have a physical intersection engineering (APILL) or non-physical (Traffic Engineering) at the intersection location.
Analisis Perbandingan Quantity Take Off Menggunakan BIM Glodon Cubicost dengan Microsoft Excel Rizqi Rahayu; Dhony Priyo Suseno
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v16i2.1220

Abstract

Umumnya quantity take off di Indonesia menggunakan spreadsheet Microsoft Excel berdasarkan pada gambar dua dimensi dengan berpedoman pada SMM (Standard Method of Measurement). Dalam industri konstruksi saat ini penggunaan aplikasi komputer untuk profesi quantity surveyor sangat disarankan, yaitu dengan menggunakan Building Information Modeling (BIM). BIM merupakan suatu sistem atau teknologi yang mencakup beberapa informasi penting dalam proses Design, Construction, and Maintenance yang terintegrasi pada pemodelan tiga dimensi (3D). Glodon Cubicost adalah salah satu dari berbagai jenis BIM untuk pekerjaan Quantity Take Off (QTO). Pada penelitian ini, analisis perbandingan quantity take off pada proyek tender pembangunan pabrik “X” di Jawa Timur menggunakan Microsoft Excel dan Glodon Cubicost. Hasil perbandingan tersebut untuk pekerjaan struktur beton bagian struktur atas (kolom, balok, dan lantai) diperoleh selisih 0,58% untuk pekerjaan beton, 0,18% untuk pekerjaan bekisting, dan 1,15% untuk pekerjaan pembesian. Hasil selisih menunjukkan bahwa quantity take off menggunakan Microsoft Excel lebih besar dibandingkan menggunakan Glodon Cubicost. Quantity take off menggunakan Glodon Cubicost dapat mengurangi budget RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan) 0,511% dari RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Analisis Metode Nilai Hasil (Earned Value) Terhadap Waktu dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Fly Over Purwosari Surakarta Sidiq, RM; Siswanto, Agus Bambang; Suseno, Dhony Priyo; Mindiastiwi, Tigo
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v15i2.701

Abstract

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan fungsi yang paling pokok dalam mewujudkan keberhasilan proyek. Monitoring mutlak diperlukan dalam kontrak. Konsep nilai hasil adalah salah satu cara untuk mengetahui perkembangan proyek dengan membentuk tiga indikator, yaitu BCWS, BCWP, dan ACWP. Metode konsep nilai hasil adalah suatu metode yang digunakan untuk menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (Budgeted Cost Of Work Performed). Prosedur penelitian dimulai dengan melakukan, pengambilan data, melakukan wawancara langsung pada proyek, dan merangkum hasil pengumpulan data-data yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung perkiraan biaya (Cost) dan waktu (Time) yang diperoleh serta menghitung perkiraan besarnya biaya dan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pengerjaan proyek. Dari hasil perhitungan berdasarkan analisis metode nilai hasil minggu ke-32 pada proyek pembangunan fly over Purwosari Surakarta, nilai schedule variance (SV) sebesar Rp (– 2.732.903.392,47). Hasil ini menunjukan bahwa pelaksanaan terlambat - 2,872% dari jadwal rencana. Schedule Performance Index (SPI) 0,956, nilai ini menunjukan bahwa nilai SPI < 1, artinya penyelenggaraan proyek lebih lambat dari perencanaan. Cost Performance Indeks (CPI) = 1, dalam arti pengeluaran biaya yang dikeluarkan sama dengan biaya dari anggaran yang direncanakan. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 50,828 minggu, berarti cenderung mengalami penambahan waktu selama 0,8 minggu = 6 hari kerja, dimana penyelesaian pada perencanaan hanya memakan waktu selama 50 minggu.
Analisis Kinerja Simpang Taman Tirto Agung Semarang Dewantara, Bima; Suseno, Dhony Priyo
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v16i2.1094

Abstract

The development of transportation in the city of Semarang, especially in the Banyumanik area, has an impact on increasing the movement of people, stuff and services. this greatly encourages an increase in transportation facilities and infrastructure in the Banyumanik area. An increase in the number of vehicles that is not matched by the development of infrastructure will cause conflicts on the road, especially at intersections or roundabouts. So far, on roads in the Banyumanik area, at certain hours there is often an ineffective traffic rush with road performance being an important infrastructure in transportation. This study used calculations based on MKJI 1997. The data collection was carried out by survey directly at the intersection location in this study determined 5 days and 3 observation sessions every day. It was found that the tirto agung intersection had 322 types of intersection and the highest traffic was on Wednesday 21 June 2023 with a traffic flow value of 3528 pcu/hour, capacity 2722 pcu/hour, degree of saturation 1.296, intersection delay 92.938 sec/pcu, queue probability 69.225% - 143.302%. Based on the research results, the performance value of the Tirto Agung intersection does not meet the 1997 MKJI requirements where the degree of saturation allowed for the unsignalized intersection type is <0.75, it is necessary to have a physical intersection engineering (APILL) or non-physical (Traffic Engineering) at the intersection location.