A. Walujodjati
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMELIHARAAN SISTEM HYDRAULIK A. Walujodjati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 3, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v3i1.675

Abstract

Masalah pemeliharaan pada system hydraulik adalah hal yang sangat  penting untuk menjamin system hidraulik bekerja dengan benar sesuai prosedur yang ada. Untuk mencegah meningkatnya temperatur fluida digunakan alat oil cooler dan filter untuk mencegah kotoran masuk pada aliran fluida. Gangguan – gangguan yang sering terjadi pada system hidraulik antara lain; Bocor dan terlalu panas. Untuk mengetahui gangguan kebocoran dapat dilakukan secara visual.  Fluida yang banyak digunakan saat ini adalah dari jenis Fire Resistance Oils dan Hidraulic Mineral Oils. Kata kunci :  hydraulik, fluida
PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN A. Walujodjati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 1, No 2 (2005)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v1i2.649

Abstract

Penelitian menggunakan Unit Aliran Udara (duct) yang didalamnya dilengkapi dengan tiga buah termometer, yang masing-masing digunakan untuk mengukur temperatur udara kering, temperatur udara basah  dan untuk mengukur temperatur air. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara temperatur bola basah dan temperatur bola kering dengan variabel kecepatan udara. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa temperatur bola basah lebih rendah dari pada temperatur bola kering dan juga bila kecepatan udara dinaikkan, maka temperatur bola basah akan turun. Kata Kunci : Temperatur bola basah, temperatur bola kering, kecepatan udara, menara pendingin
ANALISA GAYA DAN KEKUATAN RANGKA MESIN BUBUT KAYU PADA INDUSTRI PEMBUATAN “STICK BILLYARD” A. Walujodjati; Purnomo .
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 1, No 2 (2005)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v1i2.655

Abstract

Mesin bubut kayu merupakan sebuah mesin yang cukup sederhana. Bagian -bagiannya yang paling utama adalah kepala tetap,  kepala lepas, penahan  -  penahan dan unit tenaga penggerak. Dalam melakukan pembubutan diperlukan senter yang dipasangkan pada kepala lepas yang berguna untuk menyangga benda kerja yang panjang pada waktu pembubutan berlangsung. Analisa gaya dan kekuatan bahan dalam perencanaan mesin bubut kayu ini adalah bersifat pemeriksaan kekuatan dari bahan  -  bahan yang dipilih, dengan kajian kekuatan terhadap patah statis.yang terdiri dari  analisa  kekuatan Bed,  analisa  kekuatan pendukung motor,  analisa  kekuatan penumpu  dudukan motor belakang dan penumpu dudukan motor depan. Hasil dari analisa  kekuatan menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi masih dibawah tegangan ijin sehinggamesin bubut kayu  aman untuk dipakai. Kata kunci : analisa gaya, kekuatan, tegangan, mesin bubut kayu
ENGINE STAND SISTEM PENGISIAN MESIN BENSIN EMPAT SILINDER A. Walujodjati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 2, No 1 (2006)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v2i1.660

Abstract

Pada saat ini perkembangan dunia industri semakin maju pesat, bersamaan dengan daya perkembangan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia sangatlah diperlukan menghadapi persaingan, guna mendapatkan kesempatan untuk kerja yang lebih baik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kita harus mempunyai ketrampilan dan keahlian yang dapat kita jadikan modal dasar kita dalam bersaing pada masa sekarang ini.  Dalam dunia otomotif, kita tentu mengenal istilah Motor Bensin atau Motor Diesel. Yang dimaksud dengan motor Bensin yaitu motor yang melakukan pembakaran bahan bakar didalam silinder dengan bantuan percikan bunga api dari busi. Motor ini menggunakan bahan bakar bensin sebagai penghasil sumber tenaga. Mesin bensin pada mobil banyak jenisnya menurut jumlah silinder yang ada pada mesin tersebut. Jumlah silinder pada mesin yang ada diataranya Mesin dengan 2 buah silinder, Mesin dengan 4 buah silider, Mesin dengan 6 silinder, Mesin dengan 8 silinder  Maksud dari mesin bensin 4 silinder yaitu mesin bensin yang mempunyai 4 silinder yang bekerja dalam proses pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Mesin ini menggunakan busi untuk mengadakan pembakaran, sedangkan percampuran  bahan bakar dilakukan didalam karburator, kemudian disemprotkan keruang bakar yang akhirnya akan terbakar oleh percikan bunga api dari busi.  Kata kunci : Engine Stand, Sistem pengisian, Mesin bensin 4 silinder
PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA A. Walujodjati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 2, No 2 (2006)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v2i2.665

Abstract

Fenomena perpindahan panas berperan penting dalam beberapa persoalan industri dan lingkungan.Sebagaimana tempat penting pada produksi dan konversi energi. Tidak hanya satu penggunaan dalam tempat  ini yang tidak melibatkan efek perpindahan panas dalam berbagai proses. Di dalam pembangkit tenaga listrik, baik menggunakan bahan bakar nuklir, minyak, magneto hidrodinamik atau mengggunakan sumber bumi ada begitu banyak persoalan perpindahan panas yang harus dipecahkan.Adapun persoalan dalam perpindahan panas itu melalui proses konduksi, konveksi dan radiasi. Sedangkan hal yang sering terjadi suatu tantangan adalah diperlukan laju perpindahan panas semaksimal mungkin dan menjaga dalam satu kesatuan tentang ketahanan material pada lingkungan bertemperatur tinggi. Seperti halnya pada perpindahan panas secara konveksi.Perpindahan panas konveksi tergantung kepada viskositivitas sifat termal fluida. Hal tersebut dapat dimengerti karena viskositivitas mempengaruhi profil kecepatan sehingga mempengaruhi laju perpindahan energi di daerah dinding.Dalam proses perpindahan panas secara konveksi paksa yang mana alirannya disebabkan oleh beberapa cara yang berasal dari fan, pompa, blower. Seperti halnya proses perpindahan panas konveksi paksa dalam pipa dengan menggunakan blower DC. Kata kunci : perpindahan panas, konveksi paksa