Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perilaku Pencarian Pengobatan Penyakit Gigi pada Masyarakat Apri Adiari Manu; Antonius Radja Ratu
Dental Therapist Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.108 KB) | DOI: 10.31965/dtj.v1i1.353

Abstract

Abstract: Search behavior of dental disease treatment in society. Tooth decay can cause pain and chewing disorders that affect the health of parts of the body. Most sufferers will seek treatment because of pain in their teeth. treatment includes three interrelated sectors, namely household medicine/self-medication using drugs, traditional medicines, or traditional methods, medical treatment done by nurses, doctors, health centers or hospitals, and traditional medicine. The purpose of this study is to obtain in-depth information about the factors that cause the behavior of the people of Kupang to choose traditional medicine or self-medication. This research uses the Rapid Assessment Procedure (RAP) design. The sample in this study were informants who were experiencing or had experienced toothache aged 18 years and over. The results showed that almost all Informants (10) knew what dental caries was and the causes of dental caries, knew the risk of tooth cavities were left and not patched and knew that dental caries/cavities could only be overcome by going to the community health centers to be patched at the Poly tooth. Perceptions of traditional medicine informants assume that traditional medicine can treat pain only temporarily. Perception of Modern Medicine, most informants had visited the 9 health centers, the informants considered that the problem of toothache could be overcome by going to the health center for treatment. 7 of 9 informants had treated their teeth by using traditional or modern medicine, 3 out of 9 The informant assumed that his tooth problems were not resolved because his sick teeth had recurred after being patched. The cost of treatment at the community health centers is not an obstacle for informants because almost all informants use health cards / BPJS. 4 The informant considers that the transportation costs incurred from the place of residence to the community health centers are quite expensive. Abstrak: Perilaku Pencarian Pengobatan Penyakit Gigi pada Masyarakat. Kerusakan gigi dapat menyebabkan sakit dan gangguan mengunyah sehingga memengaruhi kesehatan bagian tubuh. Sebagian besar penderita akan mencari pengobatan karena nyeri pada giginya. pengobatan mencakup tiga sektor yang saling terkait, yaitu pengobatan rumah tangga/ pengobatan sendiri menggunakan obat, obat tradisional, atau cara tradisional, pengobatan medis yang dilakukakan oleh perawat, dokter, puskesmas atau rumah sakit, serta pengobatan tradisional. Tujuan penelitian ini adalah Untuk memperoleh informasi mendalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perilaku masyarakat kota Kupang memilih pengobatan tradisional atau melakukan pengobatan sendiri. Penelitian ini menggunakan desain Rapid Assessment Procedure (RAP). Sampel dalam penelitian ini adalah informan yang sedang mengalami atau pernah mengalami sakit gigi yang berusia 18 tahun ke atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua Informan (10) mengetahui apa itu karies gigi dan penyebab terjadinya karies gigi, mengetahui resiko bila lubang gigi dibiarkan dan tidak ditambal dan mengetahui bahwa karies gigi/lubang gigi hanya dapat diatasi dengan cara pergi ke Puskesmas untuk ditambal di Poli gigi. Persepsi terhadap pengobatan tradisional informan menganggap bahwa obat tradsional dapat mengatasi rasa sakit hanya untuk sementara. Persepsi terhadap Pengobatan Modern sebagian besar informan pernah berkunjung ke Puskesmas 9 informan menganggap bahwa permasalahan sakit gigi dapat di atasi dengan pergi ke Puskesmas untuk dilakukan perawatan, 7 Informan dari 9 Informan tersebut pernah mengobati giginya sendiri dengan mengguunakan obat tradisional ataupun obat modern, 3 dari 9 Informan tersebut menganggap bahwa permasalahan giginya tidak teratasi karena giginya yang sakit kambuh lagi setelah di tambal. Biaya berobat di puskesmas tidak menjadi hambatan bagi informan Karena hampir semua Informan menggunakan kartu sehat/ BPJS. 4 Informan menganggap bahwa biaya transportasi yang dikeluarkan dari tempat tinggal sampai di puskesmas cukup mahal.
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT SEKOLAH DASAR TENTANG PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL SE-KECAMATAN TAEBENU TAHUN 2021: TRAINING OF ELEMENTARY SCHOOL DENTAL AND ORAL HEALTH CADRES ON HEALTH PROTOCOL IN THE NEW NORMAL ERA TAEBENU DISTRICT IN 2021 Melkisedek O. Nubatonis; Agusthinus Wali; Anthonius Radja Ratu; Mery Novaria Pay; Boby I Sakbana
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.693 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v1i2.368

Abstract

Anak sekolah dasar termasuk kelompok rentan dalam masalah kesehatan gigi dan mulut. Terbukti Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 57,6%, hal ini menjadi tantangan bagi tenaga terapis gigi dan mulut di Indonesia sehingga perlu dilakukan upaya-upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mulut. Salah upaya dalam menghadapi masalah kesehatan di masa pandemi ini dengan cara melatih kader kesehatan gigi dan mulut yang ada di sekolah dasar melalui pengaktifkan kembali kader UKGS dan  guru UKS, serta melakukan pemberdayaan kader kesehatan gigi dan mulut. Metode Pelaksanaan: penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kader kesehatan gigi dan mulut. Hasil Kegiatan: ada peningkatan pengetahuan dan peningkatan keterampilan dalam penerapan protokol kesehatan  antara lain; cara cuci tangan yang baik dan benar, cara menggunakan masker yang benar serta penerapan etika batuk dan bersin yang benar.
Hubungan Sarana Prasarana dengan Perilaku Perawat Gigi dalam Upaya Pencegahan Infeksi Silang di Puskesmas Pulau Timor Barat Antonius Radja Ratu; Apri Adiari Manu
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 9: Agustus
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarana prasarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sarana prasarana pelayanan kesehatan adalah sarana prasarana yang menyediakan bentuk pelayanan yang sifatnya lebih luas daripada bidang klinik, yaitu bersifat promotif, preventif dan rehabilitative. Ketersediaan sarana prasarana pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai penunjang upaya pencegahan infeksi silang. Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, personalia klinik atau sumber daya dapat mempengaruhi perilaku. Kondisi pelaksanaan Universal Precaution di Puskesmas belum berjalan dengan 100% oleh karena kurang tersedianya kelengkapan alat kesehatan gigi sehingga hal tersebut memungkinkan terjadinya risiko infeksi nosokomial di Puskesmas dan lingkungan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik, Sampel dalam penelitian ini adalah perawat gigi yang kesehatan yang secara fungsional di Puskesmas Wilayah pulau Timor barat. Instrument penelitian menggunakan daftar Tilik dan format wawancara Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara ketersediaan sarana prasarana dengan perilaku perawat gigi dalam upaya pencegahan infeksi silang silang di Puskesmas Wilayah Pulau Timor Barat.
Peran Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Prasekolah di Masa Pandemi Covid–19 di RT 33 RW 09 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang Apri A. Manu; Antonius Radja Ratu; Stefania Misela Hane
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 9: Agustus
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah yang seringkali menjadi prioritas kesekian bagi sebagian orang. Padahal, gigi dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini jika dibiarkan hingga parah akan mengakibatkan rasa sakit, ketidaknyamanan, cacat, infeksi akut dan kronis, gangguan makan dan tidur serta memiliki resiko tinggi untuk dirawat di rumah sakit, yang menyebabkan biaya pengobatan tinggi dan berkurangnya waktu belajar di sekolah. .Tujuan dari penelitian ini dalah Untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Pada anak prasekolah Di masa Pandemi covid-19, di RT 33 RW 09 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi dalam penelitian ini dalah seluruh orang tua di wilayah RT 33 RW 09 Kelurahan Liliba yang memiliki anak usia prasekolah yang berjumlah 30 orang. Untuk menilai variabel bebas (pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut) dan variabel terikat kebersihan gigi dan mulut anak) di gunakan instrument yaitu koesioner. Hasil penelitian dari hasil penelitian ini dilihat dari peran orang tua di RT 33 RW 09 tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di masa pandemic covid-19 termasuk dalam kriteria baik dan sedang. Kesimpulan peran orang tua di RT 33 RW 09 tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi covid-19 termasuk dalam kriteria baik dan sedang.