Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGETAHUAN, MOTIVASI, PERAN GURU DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI PADA MURID KELAS VI SEKOLAH DASAR: KNOWLEDGE, MOTIVATION, TEACHER'S ROLE ON DENTAL HEALTH BEHAVIOUR IN 6TH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Mery Novaria Pay; Melkisedek O Nubatonis; Merniwati S Eluama; Leny M. A. Pinat
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 2 No. 2 (2021): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v2i2.357

Abstract

Latar belakang: Keberhasilan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan gigi adalah meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan perilaku di bidang kesehatan. Perilaku merupakan hasil interaksi dari faktor eksternal berupa stimulus dan faktor internal berupa respon. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, motivasi, peran guru dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI  Desa Baumata Kecamatan Taebenu. Metode: merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 112 anak dengan kriteria meliputi berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, bersedia menjadi responden dengan mengisi informed consent.  Variabel Motivasi dan perilaku diukur dengan kuesioner yang menggunakan skala Likert; variabel pengetahuan dan peran guru diukur menggunakan kuesioner dengan mengisi pilihan ya dan tidak. Hasil penelitian: Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (p=0,000), motivasi (p=0,014) dan peran guru (p=0,000)  berpengaruh secara signifikan dengan perilaku. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel motivasi (p=0,670) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku. Variabel pengetahuan (p=0.000) dan peran guru (p=0.000) berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku.  Kesimpulan: Ada pengaruh pengetahuan dan peran guru dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI SD Desa Baumata Kecamatan Taebenu sedangkan motivasi tidak ada pengaruh dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI SD Desa Baumata Kecamatan Taebenu
PENGETAHUAN, MOTIVASI, PERAN GURU DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI PADA MURID KELAS VI SEKOLAH DASAR: KNOWLEDGE, MOTIVATION, TEACHER'S ROLE ON DENTAL HEALTH BEHAVIOUR IN 6TH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Mery Novaria Pay; Melkisedek O Nubatonis; Merniwati S Eluama; Leny M. A. Pinat
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 2 No. 2 (2021): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v2i2.357

Abstract

Latar belakang: Keberhasilan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan gigi adalah meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan perilaku di bidang kesehatan. Perilaku merupakan hasil interaksi dari faktor eksternal berupa stimulus dan faktor internal berupa respon. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, motivasi, peran guru dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI  Desa Baumata Kecamatan Taebenu. Metode: merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 112 anak dengan kriteria meliputi berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, bersedia menjadi responden dengan mengisi informed consent.  Variabel Motivasi dan perilaku diukur dengan kuesioner yang menggunakan skala Likert; variabel pengetahuan dan peran guru diukur menggunakan kuesioner dengan mengisi pilihan ya dan tidak. Hasil penelitian: Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (p=0,000), motivasi (p=0,014) dan peran guru (p=0,000)  berpengaruh secara signifikan dengan perilaku. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel motivasi (p=0,670) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku. Variabel pengetahuan (p=0.000) dan peran guru (p=0.000) berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku.  Kesimpulan: Ada pengaruh pengetahuan dan peran guru dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI SD Desa Baumata Kecamatan Taebenu sedangkan motivasi tidak ada pengaruh dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI SD Desa Baumata Kecamatan Taebenu
Identifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut: Studi pada Pusat Pengembangan Anak Agape Sikumana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia Mery Novaria Pay; Sri Widiati; Niken Widyanti Sriyono
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 2, No 1 (2016): April
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.593 KB) | DOI: 10.22146/majkedgiind.9900

Abstract

ABSTRACT: Identification of factors towards children behavior on oral health maintenance. Behavior was a result of internal and external factors such as stimulus and response. Many factors can affect of children behavior on oral health maintenance. This study aims is to identify factors affecting children behavior on oral health maintenance. The study is an observational research with a cross sectional design and all that met inclusion criteria were sampled. Questionnaires with Likert scale were used to assess attitudes, perception, motivation, and behavior variables. The questionnaires showed validity (correlation values ≥ 0.30) and reliability (alpha Cronbach ≥ 0.70).The result of multiple regression analysis showed that variables attitude (p = 0.163) did not affect significantly on the behavior. Variables perception (p = 0.017) and motivation (p = 0.006) affected significantly on the behavior. Variables of perception and motivation contribute 40.0% (R2 = 0.400) to children behavior on oral health maintenance. Motivation gave the highest contribution of 10.4% to children behavior on oral health maintenance. Conclusion research, The better and the stronger perception and motivation is the better children behavior on oral health maintenace. Attitude does not affect children behavior on oral health maintenance. Motivation has contributed greatly to the children behavior on oral health maintenance.ABSTRAKPerilaku merupakan hasil interaksi faktor eksternal berupa stimulus dan faktor internal berupa respon.Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dan semua yang memenuhi kriteria inklusi diambil sebagai sampel. Variabel sikap, persepsi, motivasi dan perilaku diukur dengan kuesioner yang menggunakan skala Likert. Masing-masing kuesioner telah memenuhi uji validitas (nilai korelasi ≥ 0.30) dan uji reliabilitas dengan alpha cronbach ≥ 0.70. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa sikap (p=0.163) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku. Variabel persepsi (p=0.017) dan motivasi (p=0.006) berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku. Variabel persepsi dan motivasi memberikan kontribusi sebesar 40.0% (R2 = 0.400) tehadap perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Motivasi memberikan pengaruh paling besar yaitu 10,4% terhadap perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Kesimpulan penelitian, semakin baik persepsi dan semakin kuat motivasi maka semakin baik perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Sikap tidak berpengaruh terhadap perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Motivasi mempunyai pengaruh paling besar terhadap perilaku anak dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut.
Perbedaan Tingkat Kejadian Karies Gigi (DMF-T) antara Laki-Laki dan Perempuan Usia 12-14 Tahun Maria Mediatris Mbipa; Mery Novaria Pay; Apri Adiari Manu; Melkisedek O. Nubatonis
Dental Therapist Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.48 KB) | DOI: 10.31965/dtj.v1i1.355

Abstract

Abstract: Differences in the incidence rate of dental caries (DMF-T) between men and women aged 12-14 years. Dental and oral health is the well-being of the oral cavity which enables a person to communicate effectively, enjoy various foods, be confident, and improve a better quality of life. Poor dental and oral health can result in disruption of masticatory function due to tooth malfunction. One form of tooth decay is dental caries. The purpose of this study was to determine the incidence of dental caries (DMF-T) between men and women in children aged 12-14 years at SMPN 10 Kota Kupang. This study uses a descriptive study that describes the incidence of dental caries between men and women aged 12-14 years in SMP Negeri 10 Kota Kupang. A sample of 66 people was taken 100% of the population. The results showed as many as 66 children as respondents consisting of 33 male respondents as many as 18 children affected by caries with very low criteria, while 33 female respondents were only 13 children with moderate criteria. It was concluded that the incidence rate of dental caries in boys was very low and the rate of dental caries in girls was moderate. Abstrak: Perbedaan Tingkat Kejadian Karies Gigi (DMF-T) antara Laki-Laki dan Perempuan Usia 12-14 Tahun. Kesehatan gigi dan mulut adalah kesejahteraan rongga mulut yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai makanan, percaya diri dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat mengakibatkan terganggunya fungsi pengunyahan yang disebabkan karena tidak berfungsinya gigi. Salah satu bentuk dari kerusakan gigi adalah karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kejadian karies gigi (DMF-T) antara laki-laki dan perempuan pada anak usia 12-14 tahun di SMPN 10 Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu menggambarkan tingkat kejadian karies gigi antara laki-laki dan perempuan usia 12-14 tahun di SMP Negeri 10 Kota Kupang. Sampel berjumlah 66 orang diambil 100% dari populasi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 66 anak sebagai responden yang terdiri dari 33 responden laki-laki sebanyak 18 anak terkena karies dengan kriteria sangat rendah, sedangkan 33 responden perempuan hanya 13 anak dengan kriteria sedang. Disimpulkan bahwa tingkat kejadian karies gigi pada anak laki-laki termasuk kriteria sangat rendah dan tingkat kejadian karies gigi pada anak perempuan termasuk kriteria sedang. Kesehatan gigi dan mulut adalah kesejahteraan rongga mulut yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai makanan, percaya diri dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat mengakibatkan terganggunya fungsi pengunyahan yang disebabkan karena tidak berfungsinya gigi. Salah satu bentuk dari kerusakan gigi adalah karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kejadian karies gigi (DMF-T) antara laki-laki dan perempuan pada anak usia 12-14 tahun di SMPN 10 Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu menggambarkan tingkat kejadian karies gigi antara laki-laki dan perempuan usia 12-14 tahun di SMP Negeri 10 Kota Kupang. Sampel berjumlah 66 orang diambil 100% dari populasi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 66 anak sebagai responden yang terdiri dari 33 responden laki-laki sebanyak 18 anak terkena karies dengan kriteria sangat rendah, sedangkan 33 responden perempuan hanya 13 anak dengan kriteria sedang. Disimpulkan bahwa tingkat kejadian karies gigi pada anak laki-laki termasuk kriteria sangat rendah dan tingkat kejadian karies gigi pada anak perempuan termasuk kriteria sedang.
Hubungan Pengetahuan dengan Pola Asuh Authoritative dalam Upaya Pencegahan Karies Gigi Anak Di Remote Area: Hubungan Pengetahuan dengan Pola Asuh Authoritative dalam Upaya Pencegahan Karies Gigi Anak Di Remote Area Leny Marlina Adriadi Pinat; Merniawati Sherly Eluama; Mery Novaria Pay
Dental Therapist Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.961 KB) | DOI: 10.31965/dtj.v3i2.593

Abstract

Dental caries is a disease that has a high prevalence and is a major public health problem worldwide, especially in children. Maintenance of children's dental health involves interaction between children, parents, and dentists. Mothers' knowledge and behavior in efforts to maintain dental health have a significant influence on children's behavior. Authoritative parenting (friendly, high control) has two-way communication with not too hard in parenting but also not out of control on children. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and the type of authoritative parenting in an effort to prevent dental caries in elementary school children in remote areas. This study is a cross-sectional study, conducted on mothers of children aged 6-9 years in Oelnaineno Village, Takari District, Kupang Regency. The number of samples was 40 mothers, the sampling procedure was carried out by simple random sampling technique. Data were collected through interviews with questionnaires containing questions to measure knowledge and types of authoritative parenting in an effort to prevent dental caries in elementary school children. The results of the study were statistically analyzed using the Multi nominal Logistics Regression test with a significance value of p <0.05. There is a significant relationship between knowledge and the type of authoritarian parenting with a significance of 0.042. Mother's parenting is influenced by knowledge and will have an impact on children. Mothers who have good knowledge apply authoritative parenting styles and child caries rates are low compared to other types. There is a relationship between knowledge and type of mother's authoritative pattern in efforts to prevent dental caries in elementary school children in remote areas. Karies gigi merupakan penyakit yang memiliki prevalensi tinggi dan menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh dunia terutama pada anak-anak. Pemeliharaan kesehatan gigi anak melibatkan interaksi antara anak, orang tua dan dokter gigi. Pengetahuan dan perilaku ibu dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi memberi pengaruh signifikan terhadap perilaku anak. Pola asuh authoritative (ramah, kontrol tinggi) memiliki komunikasi dua arah dengan tidak terlalu keras dalam pola pengasuhan tetapi juga tidak lepas kontrol pada anak. Tujuan penelitian ini merupakan untuk hubungan antara pengetahuan dan tipe pola asuh authoritative dalam upaya pencegahan karies gigi anak sekolah dasar di remote area. Penelitian ini merupakan penelitian Cross-Sectional, dilakukan pada ibu anak usia 6-9 tahun di Desa Oelnaineno Kecamatan Takari Kabupaten Kupang. Jumlah sampel sebanyak 40 ibu, prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data diambil melalui metode wawancara dengan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengukur pengetahuan dan tipe pola asuh authoritative dalam upaya pencegahan karies gigi anak sekolah dasar. Hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji Regresi Logistik Multi nominal dengan nilai kemaknaan yaitu nilai p<0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tipe pola asuh authoritarian dengan signifikansi 0,042. Pola asuh ibu dipengaruhi oleh pengetahuan dan akan berdampak pada anak. Ibu yang berpengetahuan baik menerapkan pola asuh tipe authoritative dan angka karies anak rendah dibandingkan tipe yang lain. Ada hubungan antara pengetahuan dan tipe pola authoritative ibu dalam upaya pencegahan karies gigi anak sekolah dasar di remote area.
Pengetahuan Ibu dan Anak tentang Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Status Kesehatan Mulut: Pengetahuan Ibu dan Anak tentang Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Status Kesehatan Mulut Mery Novaria Pay; Agusthinus Wali
Dental Therapist Journal Vol. 3 No. 1 (2021): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.417 KB) | DOI: 10.31965/dtj.v3i1.613

Abstract

Preschool children are a group of children who are vulnerable to dental and oral diseases because they generally still have behaviors or personal habits that are less supportive of dental health. Disease prevention is effective if parents provide education in an effort to improve children's dental health. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of mothers and preschool children about the consumption of cariogenic foods on oral health status in Taebenu District, Kupang Regency. This research method is an observational study with a cross-sectional design. The research subjects were 66 consisting of 33 preschoolers aged 4-6 years and 33 mothers of preschool children. Mother and child's knowledge variable was measured by a questionnaire by filling in true and false choices. Oral hygiene status variables were measured using an interview guide. The results of the correlation analysis showed that the mother's knowledge variable (p=0.000) had a significant effect on oral hygiene status. The variable of children's knowledge (p=0.447) was not significantly related to oral hygiene status. The conclusion is mother's knowledge about cariogenic food consumption is related to oral health status. Children's knowledge about cariogenic food consumption is not related to oral health status. Anak prasekolah merupakan kelompok anak rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi. Pencegahan penyakit efektif apabila orang tua melakukan edukasi dalam upaya peningkatan kesehatan gigi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan anak pra sekolah tentang konsumsi makanan kariogenik terhadap status kesehatan mulut di Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross- sectional. Subjek penelitian berjumlah 66 yang terdiri dari anak prasekolah usia 4-6 tahun sebanyak 33 orang dan ibu dari anak prasekolah sebanyak 33 orang. Variabel pengetahuan ibu dan anak diukur dengan kuesioner dengan mengisi pilihan benar dan salah. Variabel status kebersihan mulut diukur menggunakan panduan wawancara. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel pengetahuan ibu (p=0.000) berpengaruh secara signifikan dengan status kebersihan mulut. Variabel pengetahuan anak (p=0,447) secara signifikan tidak berhubungan dengan status kebersihan mulut. Kesimpulannya adalah pengetahuan ibu tentang konsumsi makanan kariogenik berhubungan dengan status kesehatan mulut. Pengetahuan anak tentang konsumsi makanan kariogenik tidak berhubungan dengan status kesehatan mulut.
Survey of Student Knowledge About Medical and Non-Medical Waste Treatment: Survey Pengetahuan Mahasiswa Tentang Pengolahan Limbah Medis Dan Non Medis Konradus Gregorius Ngete; Agusthinus Wali; Christina Ngadilah; Mery Novaria Pay
Dental Therapist Journal Vol. 2 No. 2 (2020): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.165 KB) | DOI: 10.31965/dtj.v2i2.714

Abstract

Knowledge is the result of remembering something, including recalling events that have been experienced either intentionally or unintentionally and this happens after people make contact or observe a certain object. Medical waste is waste originating from medical services, dental care, pharmacy, research, treatment, care or education that uses toxic, infectious, dangerous or dangerous materials unless certain safeguards are carried out. Non-medical waste is solid waste generated from non-medical hospital activities originating from kitchens, offices, and gardens from the yard that can be reused if there is technology. The purpose of this study was to determine the knowledge of students about medical and non-medical waste treatment at the Dental Nursing Department of the Health Polytechnic of the Kupang Ministry of Health. The type of research used is a descriptive type where this method will describe students' knowledge about the processing of medical waste and non-medical waste at the Dental Nursing Department Clinic, Poltekkes, Ministry of Health, Kupang. The results showed that the subject's knowledge of medical waste treatment at the Dental Nursing Department Clinic, Poltekkes Kemenkes Kupang was in the medium category (62.22%). The subject's knowledge of non-medical waste treatment at the Dental Nursing Department of the Health Poltekkes Kupang is in the good category (46.7%). The condition of medical and non-medical waste treatment at the Dental Nursing Department Clinic, Poltekkes, Kupang Ministry of Health is not up to standard or in poor category (35%). It is recommended that the clinic of the Department of Dental Nursing Poltekkes Kemenkes Kupang in order to further increase knowledge to students regarding the treatment of medical and non-medical waste, especially in the Clinic of the Department of Dental Nursing Poltekkes Kemenkes Kupang. Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan suatu objek tertentu. Limbah medis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medik, perawatan gigi, farmasi, penelitian, pengobatan, perawatan atau pendidikan yang menggunakan bahan-bahan beracun, infeksius, berbahaya atau membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu. Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, serta taman dari halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa tentang pengolahan limbah medis dan non medis di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekes Kemenkes Kupang. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dimana metode ini akan menggambarkan pengetahuan mahasiswa tentang pengolahan limbah medis dan limbah non medis di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan subjek tentang pengolahan limbah medis di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang termasuk kategori sedang (62,22%). Pengetahuan subjek tentang pengolahan limbah non medis di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang termasuk kategori baik (46,7%). Kondisi pengolahan limbah medis dan non medis di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang belum sesuai standar atau kategori buruk (35%). Disarankan agar klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang agar lebih meningkatkan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pengolahan limbah medis dan non medis terkhususnya di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang.
Pelatihan Dan Pendampingan Kader Kesehatan Gigi Pada Guru SD Manefu Kecamatan Taebenu Merniwati Sherly Eluama; Mery Novaria Pay; Leny M.A Pinat; Applonia Leu Obi; Christina Ngadilah; Melkisedek O. Nubatonis
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: Mei 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.037 KB)

Abstract

Proper care for dental and oral health needs to be performed since early ages. Elementary school students should develop good habit related to dental health by regular teeth brushing and consuming health food, including at school. Dental health cadres have been appointed to assist dental health workers in carrying out efforts to maintain the dental and oral health of school members. Teachers are potential dental health cadres who can guide students to develop proper dental health behavior at schools. Purpose: This community service was administered to enhance the knowledge and skills of dentalhealth cadres to be able to assist elementary school students in improving their dental and oral health. Method: The training was conducted through lectures, demonstrations and simulations for teachers as dental health cadres at Manefu Elementary School, Taebenu District. Some educational media were used including posters, phantoms and toothbrushes and training manuals. Training and simulations on how to properly brush teeth and maintain dental health were held. In this study,a quasi-experimental pretest and posttest design was also performed and data of the study were analyzed using the paired sample test. Results: Training and assistance program for dental health cadres was found effective in improving the knowledge and skills of dental health cadres with a p-value of 0.000.
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT SEKOLAH DASAR TENTANG PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL SE-KECAMATAN TAEBENU TAHUN 2021: TRAINING OF ELEMENTARY SCHOOL DENTAL AND ORAL HEALTH CADRES ON HEALTH PROTOCOL IN THE NEW NORMAL ERA TAEBENU DISTRICT IN 2021 Melkisedek O. Nubatonis; Agusthinus Wali; Anthonius Radja Ratu; Mery Novaria Pay; Boby I Sakbana
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.693 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v1i2.368

Abstract

Anak sekolah dasar termasuk kelompok rentan dalam masalah kesehatan gigi dan mulut. Terbukti Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 57,6%, hal ini menjadi tantangan bagi tenaga terapis gigi dan mulut di Indonesia sehingga perlu dilakukan upaya-upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mulut. Salah upaya dalam menghadapi masalah kesehatan di masa pandemi ini dengan cara melatih kader kesehatan gigi dan mulut yang ada di sekolah dasar melalui pengaktifkan kembali kader UKGS dan  guru UKS, serta melakukan pemberdayaan kader kesehatan gigi dan mulut. Metode Pelaksanaan: penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kader kesehatan gigi dan mulut. Hasil Kegiatan: ada peningkatan pengetahuan dan peningkatan keterampilan dalam penerapan protokol kesehatan  antara lain; cara cuci tangan yang baik dan benar, cara menggunakan masker yang benar serta penerapan etika batuk dan bersin yang benar.
The Effect Of Attitude, Perception, Infrastructure On Dental Health Behavior In 6th Grade Of Primary School Students Mery Novaria Pay; Novianti P Baunsele; Melkisedek O Nubatonis
Jurnal Kesehatan Gigi Vol 9, No 1: Juni 2022
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkg.v9i1.7987

Abstract

ABSTRACTBackground: Behaviourwas the result of the interaction of external factors in the form of stimuli and internal factors in the form of responses. Dental health behaviourwas very influential on attitudes, perceptions, infrastructure and behaviour. The purpose of the study: to determine the effect of attitudes, perceptions, infrastructure on the dental health behaviour of sixth grade students in Baumata Village, Taebenu District. Research method: an observational study with a cross-sectional design. The research subjects were 112 children with criteria including male and female, willing became respondents by filling out informed consent. The attitude, perception and behaviour variables were measured by a questionnaire using a Likert scale; infrastructure variables were measured using a questionnaire by filling in the yes and no options. The results: The results of the correlation analysis showed that the variables of attitude (p=0.000), perception (p=0.014) and infrastructure (p=0.022) were significantly related to behaviour. The results of multiple regression analysis showed that the infrastructure variable (p=0.212) had no significant effect on behaviour. Attitude (p=0.000) and perception (p=0.010) variables had a significant effect on behaviour. Conclusion: There was an influence of attitudes and perceptions while infrastructure has no effect on dental health behaviour in sixth grade students of SD Baumata Village, Taebenu District.