Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Dan Tipologi Urban Sprawl Pada Kecamatan Sidorejo Andadari, Tri Susetyo; Rejeki, VG Sri; Soesilo, A Rudyanto; Krisprantono, Krisprantono; Susanty, B Tyas
Arsir Vol 5, No 1 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i1.3333

Abstract

Pertumbuhan pinggiran kota (urban sprawl) menjadi alternatif memecah kepadatan Kota Salatiga, pada era 20 tahunan yang lalu. Kenyataannya saat ini, keadaan ini menjadi permasalahan baru terutama terkait inefisiensi penggunaan lahan, terjadinya kemacetan akibat perencanaan sistem transportasi yang kurang terpadu, masalah kepadatan penduduk, serta terjadinya pengelompokan komunitas permukiman. Terkait dengan hal itu perlu penelitian tentang karakteristik dan tingkat/tipologi urban sprawl pada Kota Salatiga, khususnya Kecamatan Sidorejo yang merupakan kawasan urban sprawl pertama kali di Kota Salatiga, sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan rujukan untuk arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis datanya menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis spatial dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang teridentifikasi urban sprawl di Kecamatan Sidorejo Salatiga, yaitu Kelurahan Blotongan, Kelurahan Kauman Kidul dan Kelurahan Pulutan, dimana tingkat sprawl tertinggi terdapat pada Kelurahan Pulutan dan tingkat sprawl terendah terdapat pada kelurahan Blotongan.
Evaluasi Bangunan Cagar Budaya Rumah Tinggal Kampung Kulitan Semarang Ricky Kurnia, FX. Yudhistira; Krisprantono, Krisprantono
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v7i1.12489

Abstract

Bangunan rumah tinggal di kulitan merupakan bangunan rumah tinggal yang terletak di daerah Kampung Kulitan Semarang. Dimana dahulu pada awal abad ke 19. Pada jaman dahulu orang-orang pribumi yang memiliki perekonomian menengah kebawah ingin meniru arsitektur koloniam jaman itu, maka mereka mendirikan rumah-rumah dengan beberapa hal yang meniru arsitektur colonial sehingga memunculkan sebuah arsitektur baru yang disebut arsitektur khas semarangan. Tetapi karena kurangnya dukungan dari pemerintah dan kesadaran masyarakat pemilik rumah tinggal khas semarangan di kulitan, rumah khas semarangan ini mulai rusak dan lapuk di makan waktu. Tak sedikit pula yang sudah mengalami perubahan dan modifikasi sehinggal berkurang atau hilangnya ciri khas dari arsitektur semarangan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui jenis konservasi apa saja yang sesuai untuk di terapkan pada bangunan rumah tinggal di kampung Kulitan Semarang ini. Metoda penelitian yang digunakan dalam penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Tujuan pembuatan jurnal ini adalah agar bangunan rumah tinggal khas semarangan di kampung Kulitan di Semarang dapat terjaga keasliannya dan dapat terpelihara dengan baik.
THE INTEGRATION OF VERNACULAR VALUES INTO THE EDUATIONAL FRAMEWORK OF CONTEMPORARY DESIGN Krisprantono, Krisprantono
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 31 No. 1 (2003): JULY 2003
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.31.1.%p

Abstract

The knowledge that informed early higher education in Indonesia was formulated during the turn of the century, while the Dutch colonialists still controlled Indonesia. The beginning of architectural education was much influenced by a Euro-centric orientation and only partially marked by pre-colonial intellectual traditions. Of course it is true that the way of thinking of early Indonesian scholars has been greatly influenced by western development but in the late 20th century, now is the time to achieve a more balanced perspective of our cultural heritage. Though the academic tradition of architectural education originated from Europe and became established mainly through colonisation, which in turn has led to the present system of schooling. Abstract in Bahasa Indonesia : Ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa pertama kali pendidikan tinggi di Indonesia terbentuk pada permulaan awal ke-20, dimana pada masa itu Indonesia masih di bawah penjajahan Belanda. Pada masa awalnya pendidikan arsitektur di Indonesia berorientasi pada sistem pendidikan arsitektur di Eropa karena para pendidik pada masa itu mempunyai latar belakang tradisi Eropa. Tentu saja bahwa cara berfikir para arsitek generasi pertama Indonesia sangat dipengaruhi perkembangan arsitektur Barat, tetapi pada akhir abad ke-20 sudah saatnya untuk mencari sesuatu perspektif yang seimbang dengan peninggalan budaya kita. Walaupun tradisi pendidikan arsitektur berasal dari Eropa dan berkembang ke Indonesia lewat penjajahan Belanda tetapi harus kita sesuaikan dengan perkembangan masa kini. Kata kunci: vernakular, arsitektur, pendidikan.
Kajian Fitur Arsitektur Kolonial Belanda Pada Benteng Willem I Sekundiana, Christiana Peni; Ardiyanto, Antonius; Krisprantono, Krisprantono
Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur Vol. 2 No. 1 (2023): Architecture, Room, Structure, Material
Publisher : Darma Cendika Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37477/lkr.v2i1.346

Abstract

Benteng Willem I Ambarawa ibarat “Mutiara yang Terpendam”, hal ini seakan sesuai dengan sebutannya yakni “Benteng Pendem”. Dirunut dari kesejarahannya bangunan tersebut menyimpan banyak misteri dan penuh kenangan. Kondisi Benteng Willem saat ini memprihatinkan, tidak terawat, dinding bangunan sudah mulai rusak, papan lantai tidak lagi cukup kuat untuk menyangga beban sehingga pengunjung dilarang masuk kedalam, yang terawat adalah bangunan yang saat ini menjadi lapas. Sedangkan pengunjung semakin banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeluarkan kembali mutiara yang terpendam sekian lama dengan mengkaji kembali karakteristik arsitektural pada bangunan bangunan di dalam Benteng Willem dengan melihat fitur fitur yang masih melekat pada bangunan. Metode yang akan digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan historis serta kajian literatur. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini akan menjadi kajian dalam merevitalisasi Benteng Willem 1.