Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TEKNOLOGI PEMBUATAN TEPUNG PORANG TERMODIFIKASI DENGAN VARIASI METODE PENGGILINGAN DAN LAMA FERMENTASI Muh Agus Ferdian; Randhiki Gusti Perdana
Jurnal Agroindustri Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/j.agroindustri.11.1.23-31

Abstract

Indonesia has many natural resources that have not been properly addressed or utilized, one of them is the Porang tuber. Porang tuber has the characteristic of araceae which has a high calcium crystal oxalate, that is 0.19%. These substances can cause itching and burning sensation in the mouth, even harm our kidneys. Thus, technology is needed to reduce the calcium oxalate content of Porang flour by modifying the processing method. The aims of this study are to obtain the most optimal technology for making modified porang flour with a decrease in optimal calcium oxalate levels and to know the physicochemical characteristics of the modified porang flour.. The research was carried out in three stages, namely the production process of Porang flour modified with the variations of wet and dry milling methods, and the fermentation time that were 0, 6, 12, 18 and 24 hours. Characteristics of modified Porang flour include chemical and physical, and the final stage is data analysis. The result showed that the modified Porang flour processing technology with the highest decrease in calcium oxalate content was the wet milling method with the fermentation time of 18 hours and the value of 62.28%. The chemical characteristics of the modified proximate content of Porang flour showed that the levels of protein, fat, water, ash and carbohydrates were 9.34%, 0.49%, 12.50%, 3.59% and 74.09% respectively. The physical characteristics of porang flour are brownish white, a distinctive aroma of flour, powder form and a slightly salty taste.
Pemurnian Minyak Jelantah dengan Metode Adsorbsi Menggunakan Ampas Tebu: The Purification of Used Cooking Oil by Adsorption Method Using Bagasse Muh Agus Ferdian; Randhiki Gusti Perdana; Poegoeh Prasetyo Rahardjo
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Agroindustri Halal 8(2)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v8i2.4713

Abstract

Minyak goreng berfungsi sebagai media penghantar panas yang paling baik dalam pengolahan makanan. Penggunaan secara terus menerus dapat menyebabkan penuruan kualitas yang biasa disebut sebagai minyak jelantah. Konsumsi minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit, seperti diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, dan kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan kecepatan putaran terhadap proses pemurnian minyak jelantah menggunakan ampas tebu. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan ampas tebu, proses pemurnian minyak dengan adsorbsi menggunakan variasi suhu 50, 60, dan 70 OC; dan kecepatan putaran pengadukan (50, 100, dan 150 rpm). Analisis mutu sampel meliputi pH, kadar air, asam lemak bebas dan bilangan asam. Variasi perlakuan terbaik yang digunakan untuk adsorbsi minyak jelantah menggunakan ampas tebu terutama dalam penurunan nilai asam lemak bebas paling optimal adalah pada variasi perlakuan suhu 70 OC dan kecepatan putaran pengadukan 150 rpm dengan nilai parameter masing-masing pH sebesar 6.61, kadar air sebesar 0.2469%, asam lemak bebas sebesar 0.30095, dan bilangan asam sebesar 2.24 %. Analisis statistik menunjukkan terdapat pengaruh nyata terhadap parameter kadar air, asam lemak bebas, dan bilangan asam, sedangkan hal sebaliknya pada parameter pH pada tingkat kepercayaan 95%.
Daya Terima Konsumen terhadap Pangan Fungsional Puding Berbahan Baku Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Siti Farida; Diena Widyastuti; Randhiki Gusti Perdana
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agroindustri Halal 9(1)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v9i1.5772

Abstract

Pengembangan makanan fungsional berbahan baku lokal penting dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, mengatasi krisis pangan, sekaligus sebagai salah satu alternatif mencegah timbulnya penyakit degeneratif tertentu. Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) dan jamur tiram putih merupakan sumber pangan fungsional yang memiliki prospek menjanjikan untuk dikembangkan menjadi berbagai produk pangan karena kandungan senyawa bioaktif antosianin dalam ubi jalar ungu dan beta-glukan dalam jamur tiram yang bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui daya terima konsumen terhadap pudding tepung ubi jalar ungu dan tepung jamur tiram sebagai pangan fungsional. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan skala hedonik melalui uji organoleptic terhadap rasa, warna, aroma dan tekstur pudding formula tepung ubi jalar ungu dan tepung jamur tiram. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Annova pada taraf kepercayaan 95% (α= 0,05). Apabila terdapat perbedaan yang nyata diuji lanjut menggunakan DMRT 5%. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis ragam diperoleh bahwa formulasi penambahan tepung ubi jalar ungu dan tepung jamur tiram berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% terhadap warna, rasa dan aroma pudding dan tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur pudding. Hasil uji lanjut menggunakan DMRT 5% diketahui bahwa formulasi penambahan tepung ubi jalar ungu 80% dengan penambahan tepung jamur tiram 20% (F6) dan formulasi penambahan tepung ubi jalar ungu 100% (F1) lebih disukai oleh konsumen dari warna, rasa dan aroma pudding dengan rata-rata skor 3,56 (suka).
Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Nugget Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dengan Variasi Penambahan Sayuran Brokoli Hijau (Brassica oleracea) Siti Farida; Randhiki Gusti Perdana
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nugget ialah salah satu jenis makanan cepat saji yang saat ini dikenal baik olek oleh masyarakat. Produk nugget biasanya terbuat dari daging sapi dan ayam yang dimana harganya tergolong cukup mahal dan kurang menyehatkan, sehingga perlu di cari alternatif bahan baku nabati sebagai pengganti daginng ayam dan sapi yang memiliki kandunngan dan protein tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan nugget. Salah satu bahan nabati yang bisa digunakan dalam pembuatan nugget yaitu jamur tiram. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) tidak hanya dikenal sebagai bahan pangan yang lezat dan bergizi tinggi tetapi juga berfungsi sebagai bahan nuttraceutical karena bersifat antimikroba dan antioksidan. Kemampuan antioksidan jamur tiram putih menunjukkan hal yang positif yaitu presentase sisa pemucat warna menggunakan pemucatan senyawa polisakarida yaitu 96.43%. Brokoli hijau (Brassica oleracea) merupakan salah satu tanaman sayur dari suku kubis-kubisan. Sayuran ini kini cukup populer sebagai bahan pangan yang mengandung bermacam-macam zat gizi seperti karbohidrat, protein dan mineral serta berbagai vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan hasil analisis ragam pada taraf kepercayaan 95% dan uji BNT 5%, pada uji organoleptic nugget jamur tiram dengan penambahan brokoli hijau yang memiliki tingkat penerimaan tertinggi terdapat pada nugget jamur tiram perlakuan F5 (70% jamur tiram-30% brokoli hijau). Formulasi nugget jamur tiram dengan penambahan brokoli hijau (F5) memiliki nilai kadar karbohidrat 45,76%, kadar protein 7,71%, kadar lemak 8,17%, kadar air 35,27%, kadar abu 3,09%, kadar serat 5,65%.