Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Jenis Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Perkecambahan Benih Cendana (Santalum album Linn.) Viktorius Un; Siti Farida; Sama’ Iradat Tito
The Indonesian Green Technology Journal Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.635 KB) | DOI: 10.21776/ub.igtj.2018.007.01.05

Abstract

Salah satu permasalahan dalam perbanyakan tanaman cendana secara generatif yaitu perkecambahan biji yang lambat (dormansi), sehingga diperlukan upaya untuk mempercepat perkecambahan dengan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis ZPT terhadap perkecambahan benih cendana. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institut Pertanian Malang, mulai bulan Oktober sampai Desember 2017, menggunakan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan ialah acak lengkap (RAL)  dengan 5 perlakuan yaitu ; Kontrol menggunakan air tanah, air kelapa muda konsentrasi 70%, simplisia kecambah kacang hijau konsentrasi 70%, simplisia tomat konsentrasi 70% dan asam giberelat (GA3) konsentrasi 70%. Pengamatam perkecambahan benih cendana meliputi Kecepatan berkecambah, daya kecambah, panjang plumula dan berat basah benih cendana. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf kepercayaan 95% menggunakan Program SPSS statistics 24.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis ZPT terhadap perkecambahan benih cendana berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Penggunaan ZPT GA3 menghasilkan pertumbuhan terbaik pada parameter kecepatan berkecambah dan berat basah dan berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Pada parameter panjang plumula, penggunaan GA3 tidak berbeda nyata dengan penggunaan air kelapa muda. Sedangkan untuk parameter daya kecambah, penggunaan GA3 tidak berbeda nyata dengan penggunaan air kelapa muda dan penggunaan simplisia tomat. Perlakuan yang menghaslikan rata-rata terendah adalah penggunaan air tanah (kontrol).          Kata kunci: Benih Cendana, GA3, Jenis Zat Pengatur Tumbuh
Karakteristik Edible film dari Tepung Porang Termodifikasi sebagai Kemasan Bumbu Mi Instan Muh. Agus Ferdian; Siti Farida
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 4 (2021): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan plastik dari kemasan mi instan merupakan penyebab utama pencemaran lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dikembangkan penggunaan kemasan yang dapat dimakan (edible packaging) dari bahan organik yang tidak mencemari lingkungan salah satunya adalah edible film. Umbi porang merupakan salah satu bahan baku lokal yang dapat digunakan dalam proses pembuatan edible film. Kandungan oksalat yangatinggi dan berdampak negatif dalam umbi porang dapat diminimasi dengan cara mengolah umbi porang menjadi tepung termodifikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui teknologi pembuatan edible filmatepung porang termodifikasi berdasarkan pengaruh konsentrasi gliserol terhadap karateristik fisik dan mekanik edible film. Rancangan yang digunakan penelitian ini adalah Rancangan AcakaLengkap (RAL) satu faktor dengan 4 (empat) perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Parameter pengamatan terdiri dari ketebalan,akelarutan dan kekuatan tarik dari edible film. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf kepercayan 95%. Apabila hasil analisis berpengaruh nyata maka diuji lanjut menggunakan BNT5%. Berdasarkan hasil analis sidik ragam diketahui bahwa perlakuan konsentrasi gliserol tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisik danasifat mekanik edible film dari tepung porang termodifikasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa edible film yang terbuat dari tepung porang termodifikasi dengan penambahan gliserol konsentrasi 3 % sebagai kemasan bumbu mi instan memiliki ketebalan antara 0,79 – 0,100 mm, kelarutan antara 32,77% - 40,27% dan kuat tarik berkisar antara 0,23 Mpa – 0,65 MPa. Kata Kunci: edible film; kemasan bumbu mi instan ; tepung porang termodifikasi Abstract The use of plastic from instant noodles packaging is the most significant contributor to plastic waste pollution in the environment. Based on these problems, it is necessary to develop packaging types from organic materials that are environmentally friendly, edible packaging (edible packaging), There is edible film. The local commodity materials that can be utilized in processing edible films are porang tubers. One of the processed products from porang tubers is modified porang flour to minimize the oxalate content, which has a negative impact. This study aimed to determine the effect of glycerol concentration on the physical and mechanical characteristics of the edible film of modified porang flour. The design used in this study was a one-factor Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 (four) treatments and repeated 3 (three) times. Observation parameters included edible film thickness, edible film solubility, and tensile strength, data obtained were analyzed using analysis of variance at the 95% confidence level. If the results of the analysis have a significant effect, then further tested using BNT test 5%. Based on the results with the analysis of variance, it is known that the concentration of glycerol has no significant effect on the physical and mechanical properties of the edible film of modified porang flour. The results showed that the treatment with 3% glycerol concentration. Edible film from porang flour as instant noodle seasoning packaging had a thickness between 0.79 - 0.100 mm, solubility between 32.77% - 40.27%, and tensile strength ranging from 0.23 Mpa - 0.65 MPa.
Analysis of The Integrity of Attitudes, Behavior, Openness and Honesty of Captured Fisheries Enterprises for The Conservation of Fish and Marine Resources Rumaizah Mohd Noordin; Titis Istiqomah; Muh. Agus Ferdian; Siti Farida
PELAGICUS Volume 5 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v5i1.14060

Abstract

Integrity of attitude, behavior, openness and honesty are important things that capture fisheries business actors must have. Deviations in integrity are allegedly equivalent to criminal acts of corruption because they have the potential to cause very large losses to the state, which are difficult to detect and the value of the losses. In addition, failure to fulfill integrity has a huge potential for loss of sustainability of fisheries resources in the long term, and is difficult to recover. The research aims to examine the relationship between the integrity of capture fisheries business actors and efforts to preserve fish and marine resources. Descriptive research using a literature study approach combined with a limited discussion process with aquatic resource management experts in order tomaintain the sustainability of fish population dynamics due to capture fisheries exploration. The research results show that the integrity component which concerns attitudes, behavior, openness and honesty of capture fisheries business actors is an absolute thing that must be implemented and developed. Potential state losses worth billions of rupiah accompanied by massive damage to marine resources can be avoided if capture fisheries business actors carry out exploration properly and report their activities honestly and openly to the competent government authorities as a control over resource sustainability.
Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Nugget Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dengan Variasi Penambahan Sayuran Brokoli Hijau (Brassica oleracea) Siti Farida; Randhiki Gusti Perdana
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nugget ialah salah satu jenis makanan cepat saji yang saat ini dikenal baik olek oleh masyarakat. Produk nugget biasanya terbuat dari daging sapi dan ayam yang dimana harganya tergolong cukup mahal dan kurang menyehatkan, sehingga perlu di cari alternatif bahan baku nabati sebagai pengganti daginng ayam dan sapi yang memiliki kandunngan dan protein tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan nugget. Salah satu bahan nabati yang bisa digunakan dalam pembuatan nugget yaitu jamur tiram. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) tidak hanya dikenal sebagai bahan pangan yang lezat dan bergizi tinggi tetapi juga berfungsi sebagai bahan nuttraceutical karena bersifat antimikroba dan antioksidan. Kemampuan antioksidan jamur tiram putih menunjukkan hal yang positif yaitu presentase sisa pemucat warna menggunakan pemucatan senyawa polisakarida yaitu 96.43%. Brokoli hijau (Brassica oleracea) merupakan salah satu tanaman sayur dari suku kubis-kubisan. Sayuran ini kini cukup populer sebagai bahan pangan yang mengandung bermacam-macam zat gizi seperti karbohidrat, protein dan mineral serta berbagai vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan hasil analisis ragam pada taraf kepercayaan 95% dan uji BNT 5%, pada uji organoleptic nugget jamur tiram dengan penambahan brokoli hijau yang memiliki tingkat penerimaan tertinggi terdapat pada nugget jamur tiram perlakuan F5 (70% jamur tiram-30% brokoli hijau). Formulasi nugget jamur tiram dengan penambahan brokoli hijau (F5) memiliki nilai kadar karbohidrat 45,76%, kadar protein 7,71%, kadar lemak 8,17%, kadar air 35,27%, kadar abu 3,09%, kadar serat 5,65%.
Karakteristik Kimia dan Aktifitas Antioksidan Tepung Ubi Jalar Ungu Varietas Antin 2 dan Varietas Antin 3 Siti Farida; Niniek Dyah Kusumawardani; Nunuk Hariyani; Gettik Andri Purwanti
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan ubi jalar ungu segar sebagai pangan fungsional sangat terbatas karena kurang praktis, tidak tahan lama dan membutuhkan ruang simpan yang baik. Pengolahan umbi-umbian menjadi tepung memiliki kelebihan dibandingkan bentuk segar karena dapat disimpan lebih lama, efisien, lebih praktis, dapat meningkatkan nilai ekonomisnya serta mampu menyediakan bahan baku untuk industri sehingga berpotensi mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor tepung terigu. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan, komposisi kimia tepung ubi jalar dengan varietas Antin 2 dan Antin 3, menggunakan pengering cabinet dryer selama 2x24 jam dengan suhu perlakuan masing masing adalah 40ºC, 50ºC, 60 ºC. Penelitian dirancang menggunakan RAL Faktorial dengan perlakuan varietas jenis ubi jalar Antin 2 dan Antin 3, dan perlakuan suhu pengeringan (40°C, 50°C, 60°C). Parameter yang diuji yaitu , kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, aktivitas antioksidan pada tepung ubi jalar varietas Antin 2 dan varietas Antin 3. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Annova pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tepung ubi jalar ungu varietas Antin 3 perlakuan terbaik pada proses pengeringan suhu 50oC (A3T2) yang menghasilkan tepung dengan kadar air 8,71% , kadar abu 0,97%, kadar protein 2,32%, kadar lemak 2,24%, kadar karbohidrat 85,21%, dan aktifivitas antioksidan 73,28%. Sedangkan untuk varietas Antin 2 perlakuan terbaik adalah penggunaan suhu pengering 50oC (A2T2) menghasilkan tepung ubi jalar ungu dengan, kadar air 9,53% , kadar abu 0,97, kadar protein 5,50%, kadar lemak 1,13%, kadar karbohidrat 81,66%, aktifivitas antioksidan 73,26%.
Pertumbuhan Bibit Jabon (Anthocephalus Cadamba Roxb) Pada Media Tanam Dengan Penambahan Arang Tempurung Kelapa Siti Farida; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan arang tempurung kelapa pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit jabon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diuji menggunakan analisis ragam pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Penambahan arang tempurung kelapa pada media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit jabon, diantaranya tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, indeks luas daun, berat basah dan berat kering. Penambahan arang tempurung kelapa sebanyak 100 gram pada media tanam (perlakuan P4) memberikan respon pertumbuhan terbaik terhadap diameter batang dengan rata-rata 0,37 mm, jumlah daun dengan rata-rata 12,56 helai, indeks luas daun dengan rata-rata 499,2 mm dan berat kering dengan rata-rata 8,2 gram. Kata Kunci: Arang tempurung kelapa, bibit jabon, media tanam,
Keanekaragaman Jenis Burung di Resort PTN Taman Satriyan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Siti Farida; Krisantus Surya Rasinto; Agus Sukarno
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.42

Abstract

Kerajaan burung adalah salah satu kelompok hewan yang paling beragam di Indonesia dan merupakan komponen penting keanekaragaman hayati yang harus dijaga dari kepunahan atau berkurangnya keanekaragaman spesies. Banyak sekali manfaat yang diberikan burung kepada manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam metodologi penelitian, purposive sampling digunakan untuk memilih dan menempatkan stasiun pengamatan di wilayah yang dianggap sebagai habitat burung atau yang suatu saat mungkin menjadi habitat berbagai jenis burung. Pendekatan ini merupakan metodologi survei yang melibatkan observasi di lapangan. Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru secara keseluruhan diketahui memiliki keanekaragaman jenis burung yang sangat beragam, dengan 124 individu tergolong H'= 3,15, berdasarkan hasil kajian Blok Purbakala Resort Taman Satriyan. Seluruhnya 34 burung, milik 22 famili, ditemukan
Pemanfaatan Tanaman Kayu Apu Sebagai Fitoremediasi Pada Daerah Aliran Sungai Diena Widyastuti; Yohanes Berchmans Goa; Siti Farida
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i2.48

Abstract

Permasalahan daerah aliran sungai pada saat ini adalah pencemaran yang terjadi pada daerah aliran sungai, pencemaran disebabkan oleh limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah yang lainnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pencemaran pada DAS adalah dengan metode fitiremediasi. Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk mengekstrak, mengakumulasi dan/atau detoksifikasi polutan dan merupakan teknik baru dan kuat untuk membersihkan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kayu apu sebagai fitoremediasi dalam mengurangi pencemaran limbah domestik pada sampel air Daerah Aliran Sungai Metro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga menghasilkan 15 satuan percobaan. Data yang dikumpulkan meliputi, analisis fisik dan kimia sampel air Sungai Metro yang terdiri dari warna, bau, suhu; analisis, pH,COD, BOD, DO. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tanaman kayu apu terbukti mampu menurunkan kadar pencemar yang terkandung di air sungai.