Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN SERBUK KERING JAHE MERAH TERHADAP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Eliza Arman; Deddy Almasdy; Rose Dinda Martini
Jurnal Ipteks Terapan Vol 10, No 3 (2016): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jit.2016.v10i3.523

Abstract

Red ginger (Zingiber officinale var rubrum ) is a rhizome plant that is very popular as a spice and traditional medicine in Indonesian society. Ginger as a traditional medicine could be expected to lower blood glucose of patients with diabetes mellitus type 2. Diabetes mellitus is a disease of high prevalence in the world, including Indonesia. This disease is a group of metabolic diseases with the characterization of hyperglycemia that occurs due to abnormal insulin secretion, insulin action or both disorders. This study is a clinical trial with 33 respondents. Inclusion criteria were patients with type 2 diabetes mellitus by sex men and women at the age of 35-60 years . Exclusion criteria were patients with impaired liver, kidney, heart, stomach as well as pregnant and lactating mothers. treatment group getting dried  red ginger powder with a dose of 3 grams per day with a standard medicines while the control group get a standard drug without dried  red ginger powder. Both groups examined the fasting blood glucose (FBG) and 2-hour postprandial blood glucose (2PPBG) before and after treatment. Changes in the levels of GDP and 2PPBG tested by analysis of covariance (ANCOVA) with a significance value of p< 0.05. The conclusion is a dried red ginger powder can lower fasting blood glucose with significant value (p= 0.031 ) While dried red ginger powde GD2PP no effect on the value of significance (p = 0.514 )..Ke word : Red ginger, diabetes mellitus type 2, traditional medicine
KAJIAN KUALITAS AIR LIMBAH PENAMBANGAN EMAS SEBAGAI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) Gusliani Eka Putri; Wiya Elsa Fitri; Eliza Arman; Shelvy Haria Roza
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/781220162017%p1

Abstract

Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) dapat merusak lingkungan karena proses penambangan skala kecil mengeluarkan limbah merkuri dengan kadar yang tinggi ke perairan sebab para penambang menggunakan metoda amalgamasi dalam proses pendulanagan emas. Penggunaan amalgamator raksa dalam proses pendulangan emas mengahsilkan limbah merkuri yang tinggi akan tetapi perolehan emas sedikit. Hal ini tentu akan berakibat buruk pada lingkungan dan masyarakat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel penelitian di dapatkan di kawasan penambangan emas di Desa Talakiak, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Dalam penelitian dianalisa kualitas alir limbah dengan parameter kekeruhan, zat padat terlarut, zat tersuspensi, Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), DO (Dissolved Oxygen) dan kadar Merkuri (Hg). Hasil parameter tersebut menunjukkan kekeruhan, zat padat terlarut, zat tersuspensi, BOD, COD, DO yang tinggi pada semua titik sampel. Hasil tersebut menunjukan bahwa kualitas air lembah penambangan sudah tercemar. Hasil tersebut diperkuat dengan uji kandungan merkuri tiap sampel juga diatas ambang batas toleransi kadar merkuri dalam air yaitu 0,001 mg/L.Kata Kunci : Kadar Merkuri (Hg), penambangan emas, parameter kimia
PENGEMBANGAN DOSIS PEMBERIAN SERBUK KERING JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) TERHADAP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 eliza arman
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/882220172017%p1

Abstract

Zingiber officinale var. rubrum atau yang lebih dikenal dengan nama jahe merah adalah salah satu obat tradisional yang banyak digunakan untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2. Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi di dunia termasuk Indonesia. Tujuan penelitin ini  adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk kering jahe merah (Zingiber Officinale var. Rubrum) terhadap pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian dilakukan di Puskesmas Andalas Padang dengan jumlah pasien 33 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 16 orang  kontrol dan 17 orang perlakuan. Kelompok perlakuan akan diberikan sebuk kering jahe merah sebanyak 1,5 gram sehari dengan aturan pakai 2 kali  1 kapsul sehari dengan Metformin 500 mg sehari sedangkan kelompok kontrol menggunakan terapi Metformin 500 mg. Kedua kelompok akan dilakukan uji pretes dan postes glukosa darah puasa, glukosa darah 2 jam postprandial dan glukosa darah acak. Setelah dilakuan Uji T independen didapatkan hasil tidak terdapat pengaruh pemberian serbuk kering jahe merah dengan berat 1,5 gram sehari terhadap glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 Jam postprandial. Peneliti   selanjutnya disarankan untuk mengekstrak zat aktif yang terdapat dalam jahe merah.
KORELASI KADAR MAGNESIUM TERHADAP KADAR VITAMIN D PADA PASIEN COVID-19 Eliza Arman; Kurnia Safitri; Yanti Rahayu
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i2.1684

Abstract

ABSTRAKSARS-CoV-2, virus penyebab coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit pneumonia penyebab pandemi tahun 2020. Status vitamin D dapat memengaruhi risiko kematian akibat SARS-CoV-2. Vitamin D juga dikonsumsi bagi penderita terkonfirmasi SarCov-2 karena vitamin D baik untuk metabolisme dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Magnesium adalah kofaktor dalam lebih dari 300 sistem enzim yang mengatur reaksi biokimia yang beragam dalam tubuh, termasuk sintesis protein, untuk otot dan fungsi saraf, mengatur kadar glukosa darah, dan regulasi tekanan darah. Magnesium juga mempengaruhi konsentrasi dari kedua hormon paratiroid dan untuk mengaktifkan pembentukan vitamin D. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar rata-rata Magnesium dan Vitamin D, serta korelasi kadar Magnesium terhadap kadar vitamin D pada Pasien COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian pendekatan retrospektif  dilakukan pada bulan Maret – Juni 2022  di Laboratorium Klinik Prodia Padang. Hasil penelitian didapatkan kadar Magnesium sampel rata-rata adalah sebesar 2,14 mg/dL dengan nilai standar deviasi sebesar 0,15, sedangkan kadar Vitamin D sampel rata-rata adalah sebesar 26,81 ng/mL dengan nilai standar deviasi sebesar 8,14. Terdapat korelasi berkekuatan sedang antara kadar Magnesium dengan kadar Vitamin D pada pasien COVID-19 berdasarkan uji korelasi Pearson dengan nilai p = 0,003 < α 0,005, sedangkan nilai r nya adalah 0,436