Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh pemberian pakan tambahan tepung Kiapu (Pistia stratiotes) dicampur dengan pakan komersil terhadap pertumbuhan benih ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Irawadi Gunawan; Ummi Suraya
JURNAL ILMU HEWANI TROPIKA (JOURNAL OF TROPICAL ANIMAL SCIENCE) Vol 8, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to develop alternatives for making vegetable protein based feed for the growth of African Catfish seeds (Clarias gariepinus) by utilizing flour made from Kiapu (Pistia stratiotes). This research was conducted for ± 1 month, namely from September to October 2017. The place of this research was conducted at the Laboratory of Aquaculture Study Program, Department of Fisheries, Faculty of Agriculture, University of Palangka Raya. From the research that has been carried out it can be concluded that the growth rate of length and weight of African Catfish seeds during the observations showed good results. The use of kiapu flour as an addition to the Prima Feed commercial feed on the growth of African Catfish seeds shows a response to weight and length growth. However, for Fengli Fl-1 type feed, kiapu flour which is given in conjunction with Prima Feed type feed is still under Fengli Fl-1 type feed. Conversion of feed from Fengli Fl-1 commercial feed is lower than Prima Feed commercial feed mixed with kiapu flour. Keywords : Additional feed, kiapu flour, African Catfish seeds.
Rasio kalsium fosfor, glukosa darah dan kinerja pertumbuhan ikan Betok (Anabas testudineus) yang diberi prebiotik inulin Anita Lestari Melinda Siburian; Irawadi Gunawan; Ricky Djauhari
JURNAL ILMU HEWANI TROPIKA (JOURNAL OF TROPICAL ANIMAL SCIENCE) Vol 9, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The effect of inulin on calcium phosphor ratio, growth performance, survival, and blood glucose level were evaluated on three ponds culture conditions. Each ponds, namely pond A, B and C consists of treatments A3, D1, D3, B1 (pond A); B3, A1, D2, C2 (pond B); and C1, B2, C3, A2 (pond C). Inulin was added onto feed at 0 (A), 1.25 (B), 2.5 (C), and 5.0 g kg feed−1 (D). Bioassays performed with treatments in triplicate, were conducted for 28 days. Feed supplemented with inulin at concentrations 1.25 g kg feed-1 improved calcium phosphor ratio, blood glucose level and growth performance in climbing gouramy fish. The prebiotic inulin increased growth performance and decreased blood glucose level in climbing gouramy fish at concentration of 1.25 g kg feed−1 is a good feed additive. Keywords : Calcium phosphor ratio, blood glucose, growth performance, Anabas testudineus
RELATIONSHIP WATER QUALITY WITH STRUCTURE OF FISH COMMUNITIES CAPTURED IN LAKE HANJALUTUNG Ummi Suraya; Muhamad Noor Yasin; Irawadi Gunawan
Fish Scientiae Vol 12 No 2 (2022): Issue December-Fish Scientiae Journal
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Resources of Lambung Mangkurat University-South Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/fishscientiae.v12i2.199

Abstract

This study aims to determine the water quality and structure of the fish community as well as the relationship between water quality and the structure of the fish community in Lake Hanjalutung. This research was conducted from September to November 2021 at Lake Hanjalutung, Palangka Raya City. The method used is direct observation or (survey) directly to Lake Hanjalutung. The results of the study obtained temperature values of 28.33oC- 29.40 oC, brightness 22.83cm- 24.50 cm, depth 0.42m- 1.17m, pH 5.67-6.07, DO 2.91 mg / l - 3.51mg / l, BOD 1.93mg / l-10.30mg / l, and COD 38.40mg / l-85.33 mg / l. The number of fish species caught in Lake Hanjalutung using gill nets is 816 individuals, 17 species, and 9 families. The results of the data analysis showed that the diversity index value ranged from 1.35-1.59 in the medium category, the uniformity index value ranged from 0.63-0.94 in the high category and the dominance index value ranged from 0.25-0.44 which means that no fish species dominated. Based on the results of the analysis using multiple linear regression, water quality parameters simultaneously have a relationship with the structure of fish communities, where the diversity index with values (sig. 0.016), the uniformity index with values (sig. 0.036) and the dominance index with values (sig. 0.038). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air dan struktur komunitas ikan serta hubungan antara kulaitas air dengan struktur komunitas ikan di Danau Hanjalutung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Nopember 2021 di Danau Hanjalutung Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung atau (survei) secara langsung ke Danau Hanjalutung. Hasil penelitian diperoleh nilai suhu 28,33oC- 29,40 oC, kecerahan 22,83cm- 24,50 cm, kedalaman 0,42m- 1,17m, pH 5,67-6,07, DO 2,91 mg/l - 3,51mg/l, BOD 1,93mg/l-10,30mg/l, dan COD 38,40mg/l-85,33 mg/l. Jumlah spesies ikan yang tertangkap di Danau Hanjalutung dengan menggunakan jaring insang sebanyak 816 individu, 17 spesies, dan 9 famili. Hasil analisis data menunjukkan nilai indeks keanekaragaman berkisar 1,35-1,59 dalam kategori sedang, nilai indeks keseragaman berkisar 0,63-0,94 dalam kategori tinggi dan nilai indeks dominasi berkisar 0,25-0,44 yang berarti tidak ada spesies ikan yang mendominasi. Berdasarkan hasil analisis menggunakan regresi linier berganda bahwa parameter kualitas air secara simultan memiliki hubungan dengan struktur komunitas ikan, dimana indeks keanekaragaman dengan nilai (sig. 0,016), indeks keseragaman denagn nilai (sig. 0,036) dan indeks dominasi dengan nilai (sig. 0,038).
PENGARUH PENAMBAHAN PERSENTASE TEPUNG BIOFLOK YANG BERBEDA DALAM MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN BENIH IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA DALAM AKUARIUM Hendri Bugar; Irawadi Gunawan; Jonrawinsen Sinaga
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 13 No. 2 (2018): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v13i2.1216

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan persentase yang berbeda dari tepung bioflok terhadappertumbuhan benih dari stok ikan yang dipelihara di akuarium. Penelitian ini dilakukan selama dua (2) bulan, dari Desemberhingga Februari 2018 dengan setiap dua minggu pengambilan sampel. Tempat pelaksanaan di Jurusan Laboratorium Basah di Perikanan, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dari hasil penelitian ini pertumbuhan tertinggi bobot ikan ditemukan pada perlakuan B yaitu 2,1 gram, dan dan laju pertumbuhan panjang ikan yang ditemukan pada perlakuan D adalah 26 cm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efek penambahan persentase tepung bioflok dengan persentase yang berbeda untuk setiap perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara persentase tepung bioflok terhadap akselerasi pertumbuhan ikan. Kata Kunci: Pakan buatan, protein, benih, ikan snakehead, kolam terpal
PENGARUH PEMBERIAN CACING KERING DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Ivone Christiana; Astuti Hutahaean; Irawadi Gunawan
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 13 No. 2 (2018): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v13i2.1219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi cacing kering dengan dosis yang berbeda. Untuk melihat pengaruh petumbuhan benih ikan lele dumbo dengan dosis yang berbeda digunakan analisis RAL (Rancangan Acak Lengkap). Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dimulai dari bulan juli-agustus 2018 di Laboratorium Basah, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangkaraya. hasil penelitian pertumbuhan berat mutlak dari bulan juli–agustus pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa pertumbuhan berat mutlak tertingi terdapat perlakuan B berkisar antara 0,17%, pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan B berkisar antara 1,7cm, mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan C berkisar antara 18,0%, rasio konversi pakan teringgi terdapat pada perlakuan C 0,72gr, pengukuran kualitas air pada parameter suhu berkisar antara 28,00C, pH berkisar antara 5,88 ppm, DO berkisar 6,27 mg/l.hasil penelitian berdasarkan RAL (Rancangan Acak Lengkap) bahwa pemberian pakan cacing kering dengan dosis yang berbeda yang berpengaruh pada pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak, mortalitas terdapat pada perlakuan B dengan dosis pakan 5%.
PENGARUH PERENDAMAN HORMON TIROKSIN TERHADAP DAYA TETAS TELUR, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN MAS KOKI ORANDA (Carassius auratus Linnaeus) Christa Nadya Mary Saragi; Irawadi Gunawan; Mohamad Rozik
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v16i1.7805

Abstract

Ikan mas koki oranda (Carassius auratusLinnaeus) adalah jenis mas koki yang sangat terkenal di seluruh dunia karena kecantikannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat derajat penetasan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan mas koki oranda yaitu melalui ransangan hormonal dengan penambahan hormon tiroksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman hormon tiroksin terhadap daya tetas telur, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan mas koki oranda (Carassiua auratus Linnaeus). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode RAL dengan perlakuan penggunaan dosis yang berbeda. Perlakuan A (kontrol) tanpa penambahan hormon tiroksin, Perlakuan B dosis 0,1 mg/L, Perlakuan C dosis 0,15 mg/L dan Perlakuan D 0,2 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan daya tetas telur ikan mas koki oranda setelah dilakukan perendaman hormon tiroksin memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,05) nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan D 81.33%, pada tingkat kelulushidupan juga memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,05) nilai tertinggi pada perlakuan B 73.70% sedangkan pada laju pertumbuhan spesifik tidak berpengaruh nyata. Nilai kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran layak untuk budidaya ikan mas koki oranda.
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIPACU DENGAN PENYUNTIKAN GONADOTROPIN RELEASING HORMONE DAN ANTI DOPAMINE (GnRH-a) DOSIS BERBEDA Evander Nicharson Gultom; Irawadi Gunawan; M. Noor Yasin
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v16i2.7825

Abstract

Pemberian hormonal dari luar sangat membantu terhadap keberhasilan pemijahan, karena dapat mempercepat proses perkembangan gonad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peyuntikan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dan anti dopamine dosis berbeda terhadap Tingkat kematangan gonad (TKG), Gonado Somatik Indeks (GSI), dan Hepato Somatik Indeks (HSI) ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini dilakukan selama 9 jam pada bulan November Di Laboratorium Basah Perikanan Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan A tanpa menggunakan hormon (kontrol), perlakuan B dosis 0,3 ml, perlakuan C 0,5 ml, dan perlakuan D dosis 0,7 ml untuk 1 kg ikan gabus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat kematangan gonad (TKG) tertinggi terdapat pada perlakuan D dengan dosis 0,7 ml/kg yaitu TKG V. Nilai Gonado Somatik Indeks (GSI) tertinggi didapat pada perlakuan D dosis 0,7 ml/kg yaitu 6,20% Nilai Hepato Somatik Indeks (HSI) tertinggi terdapat pada perlakuan B dosis 0,3 ml/kg yaitu 1.07%. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa penyuntikan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dan anti dopamine berpengaruh terhadap Tingkat kematangan gonad (TKG), Gonado Somatik Indeks (GSI), dan Hepato Somatik Indeks (HSI) ikan gabus (Channa striata).
KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius sp.) YANG DIBERI EKSTRAK UMBI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DAN PROBIOTIK Lacticaseibacillus paracasei Ricky Djauhari; Tierni Siringoringo; Shinta Sylvia Monalisa; Irawadi Gunawan
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 2 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i2.294

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan betok (Anabas testudineus) yang diberi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Dalam penelitian ini, ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), ekstrak umbi sarang semut 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 1,78-2,44 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (45 ekor / jaring hapa). Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 21 dan 42 hari. Rasio konversi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 21 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok benih ikan betok yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 1,18, 84,92%, 4,39%, 151,95%, 95,56% dan 268,33 g. Rasio konversi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 42 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok benih ikan betok yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 1,15, 86,89%, 3,27%, 294,45%, 94,08% dan 420 g.
Kecepatan Penetasan Telur Ikan Gabus (Channa striata) yang Dilakukan pada Suhu yang Berbeda Yasin, Muhammad Noor; Suraya, Ummi; Gunawan, Irawadi
JURNAL ILMU HEWANI TROPIKA (JOURNAL OF TROPICAL ANIMAL SCIENCE) Vol 13, No 2 (2024): JIHT Desember 2024
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan penetasan telur ikan Gabus yang dilakukan pada suhu yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Universitas Palangka Raya. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A adalah Kontrol (suhu ruang) dengan suhu air berkisar 26°C, perlakuan B menggunakan Heater diatur pada kisaran suhu 28°C dan perlakuan C menggunakan Heater diatur pada kisaran suhu 30°C dan masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan penetasan telur ikan Gabus (Channa striata) yang dilakukan pada suhu yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kecepatan penetasan telur ikan Gabus. Penetasan yang paling cepat diperoleh pada perlakuan (C) dengan waktu (1.540 menit) dengan persentase penetasan tertinggi yakni sebesar (85,33%) dan penetasan yang paling lambat diperoleh pada perlakuan (A) Kontrol dengan rata-rata waktu (1.782 menit) dengan persentase penetasan terendah (79,33 %) sehingga perlakuan C adalah perlakuan terbaik untuk mempercepat proses penetasan telur ikan Gabus. Sedangkan untuk suhu air perlakuan (C) pada media penetasan telur ikan Gabus yakni dari terendah dan tertinggi berkisar 29°C-30°C dengan rata-rata dari tiga kali ulangan mencapai 29,43°C. Kata kunci: Ikan Gabus, penetasan, suhu