Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Rasio kalsium fosfor, glukosa darah dan kinerja pertumbuhan ikan Betok (Anabas testudineus) yang diberi prebiotik inulin Anita Lestari Melinda Siburian; Irawadi Gunawan; Ricky Djauhari
JURNAL ILMU HEWANI TROPIKA (JOURNAL OF TROPICAL ANIMAL SCIENCE) Vol 9, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The effect of inulin on calcium phosphor ratio, growth performance, survival, and blood glucose level were evaluated on three ponds culture conditions. Each ponds, namely pond A, B and C consists of treatments A3, D1, D3, B1 (pond A); B3, A1, D2, C2 (pond B); and C1, B2, C3, A2 (pond C). Inulin was added onto feed at 0 (A), 1.25 (B), 2.5 (C), and 5.0 g kg feed−1 (D). Bioassays performed with treatments in triplicate, were conducted for 28 days. Feed supplemented with inulin at concentrations 1.25 g kg feed-1 improved calcium phosphor ratio, blood glucose level and growth performance in climbing gouramy fish. The prebiotic inulin increased growth performance and decreased blood glucose level in climbing gouramy fish at concentration of 1.25 g kg feed−1 is a good feed additive. Keywords : Calcium phosphor ratio, blood glucose, growth performance, Anabas testudineus
Kinerja pertumbuhan ikan Patin Pangasius sp. yang diberi sinbiotik di kolam tanah stagnan, Bukit Tunggal, Palangka Raya Ricky Djauhari; Shinta Sylvia Monalisa
JURNAL ILMU HEWANI TROPIKA (JOURNAL OF TROPICAL ANIMAL SCIENCE) Vol 8, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Combination supplementation of probiotic Saccharomyces cerevisiae and MOS prebiotic applications on a laboratory scale had been performed and was able to improve survival rate, growth and immune response of Pangasius sp. against multiple pathogens. The purpose of this research was to test the effects of combination probiotic Saccharomyces cerevisiae and MOS prebiotic administration on growth performance of Pangasius sp. reared in ponds (net cages 1x1x1 m3) on field scale. Fish with initial average weight 2-3 g that has been reared for 30 days was reared in fish pond in stocking density of 80 fishes/m2. This research consisted of two treatments with three replications: K treatment (without synbiotic administration) and P treatment (administration of probiotic Saccharomyces cerevisiae and MOS prebiotic for each 0.2%). The results showed that synbiotic administration was able to improve the survival rate, daily growth rate, feed conversion ratio, feed efficiency and weight gain of Pangasius sp. Keywords : Synbiotic, Pangasius sp., growth performance
PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PROTOZOA PADA IKAN GABUS (Channa striata) YANG TERTANGKAP DI SUNGAI KAHAYAN Yehuda Saputra; Rosita Rosita; Murrod Chandra Wirabakti; Ricky Djauhari; Shinta Sylvia Monalisa
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 16 No. 1 (2022): Agrienvi : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan gabus (Channa striata) memiliki rasa dagingnya yang khas dan harganya yang cukup tinggi, keterjaminan keamanan bahan pangan dari ikan ini yang sebagian besar berasal dari alam dan rentan terhadap serangan ektoparasit protozoa, masih belum terlalu diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, jumlah, prevalensi dan intensitas ektoparasit protozoa pada ikan gabus (Channa striata) yang tertangkap di Sungai Kahayan. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu pada bulan November sampai Desember 2020 di lokasi anak sungai dan pinggir sungai Kahayan dari daerah Tanjung Pinang dan Tanjung Taruna dengan sampel ikan gabus yang ditangkap sebanyak 25 ekor perlokasi dengan penyamplingan dilakukan sekali seminggu dengan nelayan di sungai Kahayan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penellitian ini diperoleh enam jenis ektoparasit , yaitu Apiosoma sp, Chilodonella sp, Epistylist sp, Henneguya sp, Tricodina sp dan Vorticella sp. Prevalensi dan intensitas dari ektoparasit Henneguya sp yang paling mendominasi, dari lokasi AS1 dan PS2 berturut-turut 80% dan 1983 ind/ekor. Prevalensi dan intensitas total tertinggi berasal dari lokasi PS3 daerah Tanjung Taruna yaitu 96% dan 5216 individu parasit per ikan, dengan kondisi kualitas air masih dapat ditoleransi ikan gabus, yaitu 25-26oC, DO 4,1-9 ppm, pH 5,7-6,8, kecerahan terendah 6 cm dan kekeruhan tertinggi 746 NTU.
PENETRALAN pH AIR KOLAM TANAH GAMBUT UNTUK BUDIDAYA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) Yulintine; Swandy Ivan Alroy Simamora; Ricky Djauhari
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 13 No. 2 (2018): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v13i2.1220

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurami yang dipelihara di kolam dengan penambahan kapur dan tanpa penambahan kapur. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 (delapan) minggu dimulai dari bulan Januari sampai Februari 2018 di dua kolam tanah yang terletak di Laboratorium D-III Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Tiga ratus ekor benih ikan gurami digunakan sebagai ikan uji dengan ukuran 3-5 cm. Kolam 1 digunakan untuk menetralkan derajat keasaman (pH) air dengan menggunakan kapur pertanian dengan dosis 0,53 g/liter, sedangkan kolam 2 tanpa perlakuan penetralan atau sebagai kontrol. Penelitian ini diulangi sebanyak 3 kali. Pemberian pakan ikan sebanyak 2 kali selama 2 (dua) bulan pengaatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan yang dipelihara pada kolam yang diberi penambahan kapur lebih bagus jika di bandingkan dengan ikan yang dipelihara pada kolam tanpa penambahan kapur. Namun, pertumbuhan bobot dan panjang, laju pertumbuhan harian dan rasio konversi pakan lebih baik pada kolam kontrol.
PREVALENSI ORGANISME PENEMPEL PADA INDUK TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) Diah Ayu Satyari Utami; Anik Kusmiatun; Anisa Sufiati; Komang Sika Wati; Ricky Djauhari
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.5297

Abstract

Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam budidaya tiram mutiara (Pinctada maxima) adalah adanya organisme penempel yang melekat pada keranjang maupun pada cangkang tiram mutiara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi organisme penempel pada induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line. Obyek penelitian yang diamati adalah induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line pada kedalaman 3-5 m. Induk tiram mutiara yang diamati sebanyak 46 induk yang berumur 3-14 tahun dengan panjang, lebar, dan ketebalan cangkang 11-16,5 cm, 11,8-17,5 cm, dan 0,21-0,40 cm. Induk tiram mutiara yang diambil sebagai sampel diambil secara acak dengan mengambil 1 sampel induk/pocket net. Parameter kualitas air yang diamati terdiri atas suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan, total amoniak nitrogen (TAN), nitrit, nitrat, dan fosfat. Organisme penempel yang menyerang induk tiram mutiara selama penelitian terdiri atas Polydora sp., Balanus sp., Ascidian sp., Nereis sp., Cliona sp., dan Mytilus sp. Organisme penempel yang memiliki prevalensi tinggi pada induk tiram mutiara yaitu Ascidian sp. (85%), kemudian diikuti oleh Polydora sp., Balanus sp., dan Nereis sp. dengan prevalensi 80%. Cliona sp. dan Mytilus sp. menunjukkan prevalensi yang rendah pada induk tiram mutiara yaitu 37,5 dan 10%. Kualitas air pada lahan pemeliharaan induk tiram mutiara berada pada kisaran normal untuk pemeliharaan tiram mutiara.
PREVALENSI ORGANISME PENEMPEL PADA INDUK TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) Diah Ayu Satyari Utami; Anik Kusmiatun; Anisa Sufiati; Komang Sika Wati; Ricky Djauhari
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.5297

Abstract

Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam budidaya tiram mutiara (Pinctada maxima) adalah adanya organisme penempel yang melekat pada keranjang maupun pada cangkang tiram mutiara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi organisme penempel pada induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line. Obyek penelitian yang diamati adalah induk tiram mutiara yang dipelihara dengan metode long line pada kedalaman 3-5 m. Induk tiram mutiara yang diamati sebanyak 46 induk yang berumur 3-14 tahun dengan panjang, lebar, dan ketebalan cangkang 11-16,5 cm, 11,8-17,5 cm, dan 0,21-0,40 cm. Induk tiram mutiara yang diambil sebagai sampel diambil secara acak dengan mengambil 1 sampel induk/pocket net. Parameter kualitas air yang diamati terdiri atas suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan, total amoniak nitrogen (TAN), nitrit, nitrat, dan fosfat. Organisme penempel yang menyerang induk tiram mutiara selama penelitian terdiri atas Polydora sp., Balanus sp., Ascidian sp., Nereis sp., Cliona sp., dan Mytilus sp. Organisme penempel yang memiliki prevalensi tinggi pada induk tiram mutiara yaitu Ascidian sp. (85%), kemudian diikuti oleh Polydora sp., Balanus sp., dan Nereis sp. dengan prevalensi 80%. Cliona sp. dan Mytilus sp. menunjukkan prevalensi yang rendah pada induk tiram mutiara yaitu 37,5 dan 10%. Kualitas air pada lahan pemeliharaan induk tiram mutiara berada pada kisaran normal untuk pemeliharaan tiram mutiara.
Suplementasi Ekstrak Kasar Bonggol Nanas (Ananas comosus L) dan Batang Pisang (Musa sp.) Pada Pemeliharaan Benih Ikan Lele (Clarias sp.) di Kolam Tanah Gambut Djauhari, Ricky; Christiana, Ivone; Yulintine, Yulintine; Maryani, Maryani; Monalisa, Shinta Sylvia; Gunawan, Irawadi; Marcelina Naibaho, Sophia Gabriela
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 9, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v9i1.197

Abstract

One of the obstacles in cultivating catfish (Clarias sp.) is its low feed efficiency. Therefore, a breakthrough innovation is needed in catfish cultivation to increase the efficiency of feed utilization which will lead to increase the production and profits in catfish cultivation businesses. This study aimed to evaluate the effect of supplementation of pineapple and banana stem crude extract on the growth performance of catfish in flooded peat ponds. In this study, pineapple and banana stem crude extract was mixed into the feed at doses of 0 (A), pineapple  stem crude extract 6% (B), banana stem crude extract 2% (C), and combination pineapple 6% and banana stem crude extract 2% (D) with three repetitions. Fish with an initial weight of 1.25 g were randomly stocked in 12 nets sizing 1 x 1 x 1 m3 installed in earthen ponds at a density of 40 fish/net. Fish were given the experimental feed to apparent satiation twice a day for 14 days. Supplementation combination of pineapple at a dose of 6% and banana stem crude extract at a dose of 2% (treatment D) showed better results on catfish growth performance compared to other treatments. Supplementation combination of pineapple and banana stem crude extract showed a positive effect on feed consumption efficiency (160 g), feed utilization efficiency (100,4%) as indicated by the feed conversion ratio value (1.05) which was lower than other treatments. Supplementation of pineapple stem crude extract can be a new breakthrough innovation in the fish cultivation in peat ponds considering its significant role in reducing oxidative stress during fish cultivation
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GABUS (Channa striata) DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 (EFFECTIVE MICROORGANISME-4) PADA PAKAN Monalisa, Shinta Sylvia; Christiana, Ivone; Retha, Grace Marga; Djauhari, Ricky; Yulintine, Yulintine
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 19 No. 1 (2024): Journal Tropical of Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v19i1.13078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik EM-4 (Effective microorganisme-4) pada pakan ikan terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan Gabus (Channa striata). Penelitian ini dilaksanakan selama 42 hari di Laboratorium Basah, Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu perlakuan A (Kontrol), perlakuan B (penambahan EM-4 sebanyak 10 ml), perlakuan C (penambahan EM-4 sebanyak 15 ml) dan perlakuan D (penambahan EM-4 sebanyak 20 ml) yang masing-masing terdiri dari 3 ulangan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu menunjukan bahwa penambahan probiotik EM4 pada pakan terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan Gabus (Channa striata) menghasilkan pertumbuhan panjang dan berat mutlak benih ikan Gabus (Channa striata) berbeda nyata sedangkan pada tingkat kelangsungan hidup sangat berbeda nyata. Pertumbuhan panjang dan berat mutlak benih ikan Gabus (Channa striata) yang terbaik pada perlakuan B sebesar 4,64 cm dan 4,69 g dan nilai terendah pada perlakuan C sebesar 3,77 cm dan 3,03 g. Tingkat kelangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan B sebesar 96,6% dan terendah terdapat pada perakuan A sebesar 80%. Pada parameter kualitas air, selain dari parameter suhu (25oC hingga 29oC), parameter kualitas air lainnya seperti pH (4,6 hingga 7,8), DO (3,4 hingga 5,7), dan amoniak (0,09 hingga 19,7) belum mendukung untuk pertumbuhan ikan secara optimal.
KINERJA PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp) YANG DIBERIKAN PAKAN DENGAN CAMPURAN EKSTRAK BATANG PISANG (Musa sp) Djauhari, Ricky; Rizali, Ahmad; Rozik, Mohamad; Rosita, Rosita; Sylvia Monalisa, Shinta; Noor Yasin, Muhamad
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 19 No. 2 (2024): Journal of Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v19i2.15539

Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya ikan lele (Clarias sp) adalah efisiensi pakan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan dalam budidaya ikan lele guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan yang berujung pada peningkatan produksi dan profit usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi ekstrak batang pisang terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele di kolam tanah gambut tergenang. Pada penelitian ini terdiri dari empat perlakuan, yaitu kontrol (A), ekstrak batang pisang dengan dosis 2% (B), ekstrak batang pisang 4%(C), dan ekstrak batang pisang 6%(D) di campurkan ke dalam pakan dengan ulangan tiga kali. Ikan dengan bobot awal rata-rata 1,25 g ditebar secara acak pada 12 hapa berukuran 1 x 1 x 1 m³ yang dipasang pada kolam tanah dengan kepadatan 40 ekor/hapa. Ikan diberi pakan uji secara ad satation dengan frekuensi dua kali sehari selama 14 hari. Suplementasi Ekstrak batang pisang (perlakuan B) menunjukan nilai rata-rata hasil yang lebih baik pada parameter kinerja pertumbuhan ikan lele, yaitu jumlah konsumsi pakan lebih hemat, laju pertumbuhan bobot harian, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan lebih tinggi dan rasio konversi pakan lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi Ekstrak batang pisang menunjukan pengaruh positif pada jumlah konsumsi pakan (165g), laju pertummbuhan bobot harian(8,21g/hari), laju pertumbuhan spesifik (12,31%/hari), efisiensi pakan(69,85), yang ditunjukan dengan nilai rasio konversi pakan (1,43)
PREVALENSI, INTENSITAS DAN DOMINASI PARASIT PADA IKAN BAUNG (Mystus nemurus) YANG DI PELIHARA DALAM KARAMBA DI KELURAHAN PAHANDUT SEBERANG KOTA PALANGKA RAYA Tarigan, Mesy Novita Br; Rosita, Rosita; Yasin, Muhamad Noor; Djauhari, Ricky; Tantulo, Uras
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 19 No. 2 (2024): Journal of Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v19i2.15564

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahun jenis parasit yang menginfeksi ikan baung serta mengetahui tingkat prevalensi, intensitas dan dominasi parasit pada ikan baung dalam karamba di kelurahan Pahandut Sebrang Kota Palangka Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun yaitu stasiun I di bagian hulu, stasiun II bagian tengah dan stasiun III bagian hilir, sampel ikan Baung sejumlah 30 ekor dimana 10 ekor pada stasiun I, 10 ekor pada stasiun II dan 10 ekor pada stasiun III diambil dari dalam karamba di kelurahan Pahandut Seberang Kota Palangka Raya dan pemeriksaan parasit dilakukan di Balai Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palangka Raya. Hasil pemeriksaan ektoparasit ditemukan 1 jenis ektoparasit yaitu Dactylogyrus sp dengan organ target insang dimana pada stasiun I jumlah parasit 6 ekor, stasiun II 8 ekor dan stasiun III 16 ekor. Nilai prevalensi paling tinggi ditemukan pada Stasiun III sebesar 20% dengan krtiteria infeksi sering dan yang paling rendah prevalensinya pada stasiun I dan II sebesar 10% dan nilai Intensitas paling tinggi ditemukan pada Stasiun II dan III sebesar 6 Ind/ekor dengan krtiteria infeksi sedang dan paling rendah pada stasun I. Hasil pemeriksaan endoparasit pada ikan baung tidak ditemukan endoparasit sehingga nilai prevalensi 0%, intensitas 0% dan dominasi 0%. Hasil pengukuran kualitas air yaitu suhu, kecerahan, kedalaman, TDS, pH dan DO pada stasiun I, II dan III masih dalam keadaan optimal untuk budidaya ikan baung.