Arifin Arifin
Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Psikoedukasi untuk Mengurangi Nyeri Pasien Lupus Eritematosus Sistemik Nurhasan Agung Prabowo; Arief Nurudhin; Yulyani Werdiningsih; Zainal Arifin Adnan; Fatichati Budiningsih; Arifin Arifin
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i3.12519

Abstract

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan suatu penyakit kronis autoimun yang menimbulkan nyeri pada semua ODAPUS (Orang dengan Lupus). Intervensi psikososial untuk mengurangi rasa sakit serta meningkatkan kualitas hidup ODAPUS. Analisis situasi menunjukkan nyeri merupakan masalah utama dan sering dialami oleh ODAPUS walaupun sudah rutin minum obat, sehingga perlu pendekatan lain untuk mengurangi nyeri. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menurunkan nyeri pada pasien ODAPUS dengan psikoedukasi. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah dengan metode ceramah dan diskusi pada ODAPUS anggota Yayasan Tittari. Pengabdian dilaksanakan di poli Reumatologi Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan dilakukan secara luring dengan ceramah di poliklinik dan daring dengan media Zoom. Materi yang diangkat adalah tentang pengetahuan nyeri bagi ODAPUS, metode sederhana menurunkan angka nyeri, peran depresi, stres, dan ansietas dalam menimbulkan nyeri, psikoedukasi komprehensif dalam mengurangi nyeri pasien lupus. Pemateri adalah dokter ahli nyeri rematologi. ODAPUS yang mengikuti kegiatan ada 50 orang. Luaran dinilai dengan membandingkan skor nyeri sebelum dan 1 minggu sesudah psikoedukasi dengan mengisi Gform untuk peserta daring dan menggunakan kertas kuesioner untuk peserta luring. Skor nyeri yang dipakai adalah skor mankoski untuk nyeri dengan rentang nilai 1-10, berisi 10 pertanyaan untuk deskripsi nyeri. Penilaian skor nyeri menunjukkan rerata skor mankoski sebelum psikoedukasi adalah 4,58+2,36 akan turun setelah psikoedukasi dengan skor 3,28+2,34. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan mafaat pada pasien lupus dengan penurunan skor nyeri pada pasien LES.
Analisis Tingkat Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan COVID-19 dengan Pendekatan Health Belief Model Arianti Maisyaroh; Arifin Arifin; Evi Nurhayatun
Smart Medical Journal Vol 4, No 3 (2021): Smart Medical Journal
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/smj.v4i3.54670

Abstract

Pendahuluan: Munculnya virus SARS CoV-2 yang memiliki daya penularan tinggi telah menyebabkan terjadinya pandemi COVID-19 di seluruh dunia. Akibat belum ditemukannya pengobatan definitif dan belum meratanya vaksin untuk seluruh penduduk, maka menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan sejauh ini merupakan langkah ideal untuk menekan angka kejadian COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan melalui pendekatan Health Belief Model (HBM).Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan melalui survei kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Subjek penelitian ini adalah penduduk Kecamatan Banjarsari berjumlah 100 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2021. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square (α=0,05) dengan software SPSS versi 21.Hasil: Pada uji chi-square, didapatkan hasil bahwa persepsi keparahan (p=0,012), persepsi hambatan (p=0,001), persepsi manfaat (p=0,031), dan isyarat untuk bertindak (p=0,003) berhubungan secara statistik terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Sementara persepsi kerentanan (p=0,164) dan efikasi diri (p=0,120) tidak berhubungan secara statistik terhadap kepatuhan protokol kesehatan.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara persepsi keparahan, persepsi hambatan, persepsi manfaat, dan isyarat untuk bertindak terhadap kepatuhan protokol kesehatan.Kata Kunci: COVID-19, Health Belief Model, Kepatuhan, Protokol Kesehatan.