Pendahuluan: Munculnya virus SARS CoV-2 yang memiliki daya penularan tinggi telah menyebabkan terjadinya pandemi COVID-19 di seluruh dunia. Akibat belum ditemukannya pengobatan definitif dan belum meratanya vaksin untuk seluruh penduduk, maka menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan sejauh ini merupakan langkah ideal untuk menekan angka kejadian COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan melalui pendekatan Health Belief Model (HBM).Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan melalui survei kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Subjek penelitian ini adalah penduduk Kecamatan Banjarsari berjumlah 100 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2021. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square (α=0,05) dengan software SPSS versi 21.Hasil: Pada uji chi-square, didapatkan hasil bahwa persepsi keparahan (p=0,012), persepsi hambatan (p=0,001), persepsi manfaat (p=0,031), dan isyarat untuk bertindak (p=0,003) berhubungan secara statistik terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Sementara persepsi kerentanan (p=0,164) dan efikasi diri (p=0,120) tidak berhubungan secara statistik terhadap kepatuhan protokol kesehatan.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara persepsi keparahan, persepsi hambatan, persepsi manfaat, dan isyarat untuk bertindak terhadap kepatuhan protokol kesehatan.Kata Kunci: COVID-19, Health Belief Model, Kepatuhan, Protokol Kesehatan.