This Author published in this journals
All Journal IMAJI
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PUSAT BAHASA UNIVERSITAS DIPONEGORO ratih hanifah; totok roesmanto; hendro trilistyo
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.573 KB)

Abstract

Dalam menghadapi tantangan global, manusia modern dituntut untuk dapat menjalin jaringan seluas-luasnya baik di dalam maupun luar negeri. Kemudian bahasa menjadi hal terpenting bagi manusia dalam berkomunikasi. Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN akan turut melaksanakan AFTA (ASEAN Free Trade Area) pada tahun 2015. Untuk itu Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam program tersebut maupun tantangan global lainnya. Universitas Diponegoro sebagai perguruan tinggi negeri terbesar di Jawa Tengah memiliki peran besar dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan siap terjun ke masyarakat. Kerja sama dengan universitas-universitas luar negeri semakin ditingkatkan untuk menyerap berbagai informasi dari seluruh dunia. Pusat Bahasa Universitas Diponegoro menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal kemampuan berbahasa asing.
PANTI WREDHA DI UNGARAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ERGONOMIS ardita putri; totok roesmanto; eddy hermanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.739 KB)

Abstract

Saat ini banyak terjadi perkembangan pada seluruh bidang kegiatan di Ungaran, baik kegiatan ekonomi, perdagangan, jasa dan industri seperti yang terjadi di sekitar Kabupaten Semarang. Fenomena ini menjadikan gaya hidup individualisme di masyarakat perkotaan semakin kental. Hal ini menyebabkan pergeseran pola keluarga dari keluarga besar menjadi keluarga inti, di hampir semua kota besar. Masyarakat akan lebih memusatkan perhatiannya pada keluarga inti saja. Sehingga para manusia lanjut usia (manula) atau juga kita sebut dengan lansia (lanjut usia) saat ini, kurang diperhatikan oleh anggota keluarganya. Maka dari itu, Ungaran yang sekarang semakin maju, memerlukan Panti Wredha yang dapat mengakomodasi kebutuhan tempat tinggal para manula. Dengan memerhatikan sisi ergonomis pada arsitekturnya, hunian ini menjadi nyaman untuk digunakan manula. Panti Wredha ini juga sebagai sarana interaksi dan sosialisasi antar manula agar mereka tidak lagi merasa kesepian atau terbuang. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Panti Wredha, pengertian dan standar-standar mengenai fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh manula, serta studi banding beberapa Panti Wredha yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Ungaran, perkembangan fasilitas di kota tersebut, serta program-program pemerintah yang mendukungnya. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep ergonomis. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan pada 3 alternatif lokasi dengan menggunakan matriks pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
SMK PARIWISATA DI KOTA PEMALANG purdyah ayu; eddy hermanto; totok roesmanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4798.622 KB)

Abstract

Dalam standar sarana dan prasarana pendidikan, gedung sekolah merupakan hal yang sangat menentukan dan berpengaruh dalam proses pendidikan. Menteri Pendidikan Nasional melalui Permen Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), telah menetapkan kriteria-kriteria pemenuhan standar sarana prasarana, diantaranya berkaitan dengan satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung dan kelengkapan sarana dan prasarana. Pemenuhan terhadap kriteria tersebut, menjadi dasar pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana, khususnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kota Pemalang memiliki SMK dengan bidang keahlian pariwisata yaitu SMK Pariwisata Liberty Pemalang. Namun sayangnya, saat ini SMK Pariwisata Liberty belum memiliki gedung tersendiri. Untuk pelaksanaan kegiatannya SMK ini masih menggunakan salah satu gedung di komplek Gedung Serbaguna Kabupaten Pemalang. Oleh karena itu, di Kota Pemalang berpotensi untuk dirancang dan dibangunnya gedung SMK Pariwisata Liberty.
PASAR BUKU KOTA SEMARANG Aryo Seto Nugroho; Atik Suprapti; Totok Roesmanto
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3808.419 KB)

Abstract

Kota Semarang telah berkembang menjadi Kota yang siap di sejajarkan dengan Kota Kota besar yangberada di Indonesia, yaitu dalam pengembangan kegiatan industri, Perdagangan, Pendidikan, Transportasi,Telekomunikasi, dan sistem informasi. Informasi pengetahuan bagi masyarakat kota Semarang sudah menjadikebutuhan, terbukti dengan banyaknya fasilitas pendidikan formal dari tingkat TK hingga SMA, Begitu jugadengan fasilitas pendidikan berupa pendidikan Perguruan Tinggi, dimana terdapat Perguruan Tinggi Negeri danPerguruan Tinggi Swasta yang berjumlah 64 di Kota Semarang. Dengan adanya keberadaan Pendidikan formal dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi danmasyarakat umum Kota Semarang merupakan sasaran potensi pemasaran dengan adanya Pasar Buku KotaSemarang. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian Pasar Buku, studi lapangan dengan kios buku diStadion Diponegoro dan Kios Buku Pasar Johar sehingga dapat diketahui mengenai potensi jumlah padagangkios buku yang ada di Semarang. Selain itu studi banding juga di lakukan di Pasar Buku Shooping Yogyakartadan Pasar Buku Palasari Bandung. Dari hasil studi banding dapat diperoleh mengenai standar standar ruangkios buku dan beberapa ruang penunjang yang ada di dalam Pasar Buku. Pada bangunan Pasar Buku Kota Semarang ini menggunakan desain Arsitektur Post Modern (DoubleCouding) yang berusaha menggabungkan unsur tradisional dengan unsur modern. Beberapa hal yangditonjolkan pada bangunan ini yaitu : Penerapan antara perpaduan unsur lokal dan non lokal denganmenyesuaikan kondisi lingkungan setempat, jadi dapat beradaptasi dengan bangunan lainnya. SehinggaBangunan Pasar ini lebih dekat dengan masyarakat. Rencana lokasi site yang akan digunakan yaitu pada Jalanhayam wuruk kawasan kampus undip pleburan (bekas kampus sastra undip).
REDESAIN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA rayhan sujati; hendro trilistyo; totok roesmanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2106.233 KB)

Abstract

Kebutuhan penerbangan di kabupaten Bima saat ini di akomodasi oleh Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin yang merupakan satu-satunya Bandar Udara yang ada di wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu. Bandara sultan Muhammad Salahuddin tergolong dalam bandar udara provinsi dan memiliki peran penting sebagai pintu gerbang utama daerah provinsi dan gerbang masuk daerah timur. Bandara sultan Muhammad Salahuddin juga tergolong bandar udara yang agak ramai dipakai dengan jumlah penumpang 250.000 pertahun, memiliki landasan pacu dengan konstruksi aspal, panjang 1.650 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Berdasarkan estimasi tahun 2025 jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan udara dari dan ke Bima diperkirakan berjumlah >500.000 orang pertahun. Sejak tahun 2009 frekuensi kedatangan dan keberangkatan Pesawat Udara di Bandara Muhammad Salahuddin sampai pada tahun 2013 cenderung meningkat. Akibat terus bertambah banyaknya arus penumpang, kapasitas Bandara yang ada sekarang diperkirakan pada tahun-tahun berikutnya tidak akan memadai lagi, dikeranakan beberapa maskapai penerbangan akan membuka rute penerbangan baru dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin ke berbagai Kota di dalam Negeri. Hal ini merupakan sebuah kemajuan pesat yang akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Bima. Maka dari itu kondisi perkiraan ini harus di antisipasi sedini mungkin dengan melakukan perluasan terhadap Bandara Sultan Muhammad Salahuddin dengan meredesain Bandara (Terminal Building) dari kelas III menuju kelas II dalam skala penerbangan Dometik. Sehingga dapat mengatasi semua permasalahan yang muncul terutama ansipasi terhadap lonjakan arus penumpang yang semakin tinggi, dapat menampung dan melayani segala aktifitas penerbangan secara efektif dan efisien serta dapat memberikan pelayanan yang nyaman dan memuaskan bagi para pengguna jasa penerbangan di Kabupaten Bima.
CITY HOTEL DI MEDAN valentino damanik; Eddy hermanto; totok roesmanto
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.402 KB)

Abstract

Kota  Medan yang terletak  dibagian utara pulau Sumatera,  tepatnya terletak  di  provinsiSumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Medansebagai kota metropolitan dan pintu gerbang Indonesia dibagian barat saat ini bisa dikatakan mampuberperan dalam  lingkup internasional maupun nasional.  Sebagai  ibukota  provinsi,  kota  Medanmenjadi  pusat dari  berlangsungnya  hampir  segala aktivitas, baik  di bidang politik,  perekonomian,serta sosial-budaya lingkup Sumatera Utara.  Selain itu,  jika semakin banyak  diadakan hubungandengan negara lain, akan semakin membuka peluang masuknya pengunjung mancanegara, baik yangberkepentingan bisnis maupun berwisata di kota Medan.Guna mengantisipasi kedatangan pengunjung lokal dan mancanegara ke kota Medan denganberbagai tujuan dan kepentingan seperti berwisata, berbisnis, menghadiri konferensi, dan sebagainya,maka  kota  Medan memerlukan adanya fasilitas  pendukung untuk  tempat  tinggal  non-permanenselama beberapa hari atau minggu, yaitu hotel.Dengan keberagaman potensi yang dimiliki kota Medan ini dan agar dapat mengakomodasijumlah pengunjung yang berkunjung ke Sumatera Utara, khususnya kota Medan diperlukan sebuahpenginapan berbintang mengingat  jumlah pendatang lokal dan mancanegara asing yang datangcukup banyak. Sebuah city hotel berbintang empat merupakan gagasan yang tepat untuk dibangundikawasan ini. City hotel  berbintang empat yang direncanakan ini akan didesain denganmemperhatikan beberapa aspek penting yang mendukung terciptanya suatu hotel yang memiliki dayatarik sendiri,  guna menarik  para pengunjung untuk menginap.  Salah satunya  adalah lokasi  yangstrategis, merupakan faktor utama dalam pembangunan agar memiliki prospek yang baik.Kota  Medan yang terletak  dibagian utara pulau Sumatera,  tepatnya terletak  di  provinsiSumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Medansebagai kota metropolitan dan pintu gerbang Indonesia dibagian barat saat ini bisa dikatakan mampuberperan dalam  lingkup internasional maupun nasional.  Sebagai  ibukota  provinsi,  kota  Medanmenjadi  pusat dari  berlangsungnya  hampir  segala aktivitas, baik  di bidang politik,  perekonomian,serta sosial-budaya lingkup Sumatera Utara.  Selain itu,  jika semakin banyak  diadakan hubungandengan negara lain, akan semakin membuka peluang masuknya pengunjung mancanegara, baik yangberkepentingan bisnis maupun berwisata di kota Medan.Guna mengantisipasi kedatangan pengunjung lokal dan mancanegara ke kota Medan denganberbagai tujuan dan kepentingan seperti berwisata, berbisnis, menghadiri konferensi, dan sebagainya,maka  kota  Medan memerlukan adanya fasilitas  pendukung untuk  tempat  tinggal  non-permanenselama beberapa hari atau minggu, yaitu hotel.Dengan keberagaman potensi yang dimiliki kota Medan ini dan agar dapat mengakomodasijumlah pengunjung yang berkunjung ke Sumatera Utara, khususnya kota Medan diperlukan sebuahpenginapan berbintang mengingat  jumlah pendatang lokal dan mancanegara asing yang datangcukup banyak. Sebuah city hotel berbintang empat merupakan gagasan yang tepat untuk dibangundikawasan ini. City hotel  berbintang empat yang direncanakan ini akan didesain denganmemperhatikan beberapa aspek penting yang mendukung terciptanya suatu hotel yang memiliki dayatarik sendiri,  guna menarik  para pengunjung untuk menginap.  Salah satunya  adalah lokasi  yangstrategis, merupakan faktor utama dalam pembangunan agar memiliki prospek yang baik.