Finta Lissimia
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Konsep Arsitektur Perilaku pada Bangunan Rehabilitasi Narkoba Fan Campus Bogor Dian Palupi; Finta Lissimia
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.397 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v18i2.15317

Abstract

Narkoba atau yang biasa disebut napza merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Para pecandu narkoba tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri sehingga mereka cenderung dapat melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan masyarakat. Tempat rehabilitasi terhadap pecandu narkoba merupakan tempat untuk proses pengobatan atau pemulihan. Konsep arsitektur perilaku dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui bahwa sebuah bangunan khususnya, bangunan rehabilitasi narkoba dapat mempengaruhi perilaku penggunanya. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur perilaku yaitu Fan Campus yang berada di Bogor. Pembangunan pusat rehabilitasi ini mempertimbangkan perilaku pengguna narkoba dapat dilihat melalui interaksi dari pengguna narkoba terhadap lingkungannya. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan serta mengetahui penerapan konsep Arsitektur Perilaku pada bangunan Fan Campus Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penggunaan ruang di Fan Campus Bogor dibagi menjadi empat zona serta penataan perabotaan di ruangan dapat mempengaruhi psikologi dari perilaku pengguna narkoba. Begitupun dengan warna, suara, temperatur dan pencahayaan yang diterapkan pada bangunan Fan Campus sangat berpengaruh dalam meningkatkan mood penggunanya dan tidak menimbulkan kesan menakutkan sehingga dapat meningkatkan psikis dari pengguna narkoba. Aspek-aspek dari arsitektur perilaku pada bangunan Fan Campus Bogor telah menunjukkan bahwa bangunan ini dalam pembangunannya mempertimbangkan dari segi perilaku pengguna narkoba.
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN REHABILITASI NARKOBA FAN CAMPUS BOGOR Dian Palupi; Finta Lissimia
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v18i2.13350

Abstract

ABSTRAK Narkoba atau yang biasa disebut napza merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Para pecandu narkoba tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri sehingga mereka cenderung dapat melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan masyarakat. Tempat rehabilitasi terhadap pecandu narkoba merupakan tempat untuk proses pengobatan atau pemulihan. Konsep arsitektur perilaku dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui bahwa sebuah bangunan khususnya, bangunan rehabilitasi narkoba dapat mempengaruhi perilaku penggunanya. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur perilaku yaitu Fan Campus yang berada di Bogor. Pembangunan pusat rehabilitasi ini mempertimbangkan perilaku pengguna narkoba dapat dilihat melalui interaksi dari pengguna narkoba terhadap lingkungannya. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan serta mengetahui penerapan konsep Arsitektur Perilaku pada bangunan Fan Campus Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penggunaan ruang di Fan Campus Bogor dibagi menjadi empat zona serta penataan perabotaan di ruangan dapat mempengaruhi psikologi dari perilaku pengguna narkoba. Begitupun dengan warna, suara, temperatur dan pencahayaan yang diterapkan pada bangunan Fan Campus sangat berpengaruh dalam meningkatkan mood penggunanya dan tidak menimbulkan kesan menakutkan sehingga dapat meningkatkan psikis dari pengguna narkoba. Aspek-aspek dari arsitektur perilaku pada bangunan Fan Campus Bogor telah menunjukkan bahwa bangunan ini dalam pembangunannya mempertimbangkan dari segi perilaku pengguna narkoba. KATA KUNCI: rehabilitasi narkoba, arsitektur perilaku, fan campus bogor 
Kajian Konsep Arsitektur Perilaku pada Bangunan Rehabilitasi Narkoba (Rumah Palma RSJ, Bandung) Dian Palupi; Finta Lissimia
Jurnal Linears Vol 4, No 1 (2021): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v4i1.5098

Abstract

ABSTRAK: Para pecandu narkoba merupakan salah satu makhluk berfikir yang mempunyai keputusan sendiri dalam berinteraksi di lingkungannya, pola perilaku para pecandu narkoba dapat diamati dan dipahami sesuai kebutuhan yang mereka perlukan. Konsep arsitektur perilaku dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui bahwa sebuah bangunan khususnya, bangunan rehabilitasi narkoba dapat mempengaruhi perilaku penggunanya. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur perilaku yaitu Rumah Palma RSJ yang berada di Bandung. Bangunan rehabilitasi ini dibuat dengan mempertimbangkan perilaku pengguna narkoba dapat dilihat melalui interaksi dari pengguna narkoba terhadap lingkungannya. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan serta mengetahui penerapan konsep Arsitektur Perilaku pada bangunan Rumah Palma RSJ. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Pada ruang-ruang di Rumah Palma RSJ dalam penataan perabotan di dalam ruangan dapat mempengaruhi psikologi dari perilaku pengguna narkoba. Begitu pun dengan warna, suara, temperatur dan pencahayaan yang diterapkan pada bangunan Rumah Palma RSJ sangat berpengaruh bagi penggunanya karena tidak menimbulkan kesan menakutkan, sehingga dapat meningkatkan psikis dari pengguna narkoba.ABSTRACT: Drug addicts are one of the thinking creatures who have their own decisions in interacting in their environment, the behavior patterns of drug addicts can be observed and understood according to their needs. The concept of behavioral architecture can be used as a tool to find out that a building in particular, a drug rehabilitation building can influence the behavior of its users. One of the buildings that applies the concept of behavioral architecture is RSJ Palma Housing located in Bandung. This rehabilitation building is made by considering the behavior of drug users, which can be seen through the interaction of drug users with their environment. This study intends to describe and determine the application of the concept of Behavioral Architecture in the RSJ Palma Housing building. The method used is descriptive qualitative. In the spaces in the RSJ Palma Housing in the arrangement of furniture in the room can affect the psychology of drug user behavior. Likewise with the color, sound, temperature and lighting applied to the RSJ Palma House building is very influential for its users because it does not create a frightening impression, so that it can increase the psychology of drug users.
PENERAPAN ARSITEKTUR UNIVERSAL DI KAMPUNG LANSIA Anisa Nurfadilah; Lily Mauliani; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 1 (2018): Purwarupa Vol 2 No 1 Maret 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Perkembangan gaya hidup masyarakat di era modern ini tidak berjalan dengan seimbang terutama di bidang ekonomi dan kesehatan.Masyarakat pada umumnya tidak mementingkan kesehatan yang berimbas kepada beberapa aspek terutama bagi lansia. Banyak lansia yang terlantar dan ada pula yang sengaja ditelantarkan karena faktor ekonomi.Keadaan di panti jompo saat ini kurang baik. Panti jompo hanya didesain sebagai tempat bernaung saja.Berdasarkan permasalahantersebut timbul pemikiran untuk merencanakan dan merancang Desain Kampung Lansia Dengan Pendekatan Arsitektur Universal Di Bogor yang nyaman bagi para penghuni di dalamnya. Desain ini diharapkan agar mampu memberikan kenyamanan fisik dan psikologis melalui penataan ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi dengan menerapkan konsep arsitektur universal dan memfasilitasi serta memenuhi kebutuhan para lansia yang kurang beruntung dalam pelayanan kesehatan dan kehidupan dengan fasilitas yang lengkap dan memadai.  Kata Kunci: Arsitektur Universal , Bogor , Desain , Kampung , Lansia ABSTRACT. People's lifestyles in this modern era does not run well, especially in the field of economy and health. Society in general does not emphasize the health impact to some aspects, especially for the elderly. Many elderly are abandoned and some are deliberately neglected due to economic factors. The state of nursing home is not good at the moment. The nursing home is only designed as a place to stay. Based on these problems arise thought to plan and design of Elderly Village With Universal Architectural Approach In Bogor that is comfortable for the inhabitants in it. This design is expected to be able to provide physical and psychological comfort through the arrangement of inner space, outer space and circulation by applying the concept of universal architecture and facilitate and also meet the needs of the disadvantaged elderly in health and life services with complete and adequate facilities. Keywords: Bogor , Design , Elderly , Universal Architecture , Village
KAJIAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT PADA BANGUNAN PERKANTORAN GEDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Indra Pradana; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2021): Purwarupa Vol 5 No 1 Maret 2021
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kantor merupakan bagian organisasi yang menjadi pusat bagi kegiatan administrasi dan pengendalian kegiatan pengolahan data atau informasi. Lingkungan dan keadaan kantor memiliki pengaruh pada pemikiran, perasaan, serta perilaku para pegawai. Healing environment merupakan suatu desain lingkungan penyembuhan yang memadukan antara unsur alam, indra dan psikologis. Unsur alam dapat dirasakan melalui indra, indra dapat membantu melihat, mendengar dan merasakan keindahan alam yang didesain, yang secara tidak langsung mempengaruhi psikologis, sehingga pegawai akan merasakan ketenangan, kenyamanan dan keamanan dalam diri mereka. Faktor fisik yang perlu diaplikasikan dari konsep ini adalah pencahayaan, penghawaan, aroma, taman dan ruang luar, alam pada ruang dalam, kebisingan ketenangan dan musik, tata ruang, suasana yang seperti rumah, seni sebagai selingan positif, dan warna. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami penerapan prinsip-prinsip dan faktor fisik healing environment pada Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Implementasi kesepuluh faktor fisik healing environment pada Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghasilkan desain yang dapat memberikan dampak positif pada kesehatan dan psikologis pegawai serta menciptakan lingkungan kantor yang sehat, aman, nyaman, dan menyenangkan.Kata Kunci: kantor, healing environment, unsur, faktor fisik.
KAWASAN PERMUKIMAN SENIMAN YANG BERBASIS WISATA DI BANDUNG Abdul Rozak; Lily Mauliani; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 1 (2018): Purwarupa Vol 2 No 1 Maret 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Perencanaan dan perancangan desain kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata di Bandung bertujuan untuk membuat perencanaan dan perancangan kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata.Metode penyusunan konsep yang digunakan adalah metode  desktiptif  kualitatif, yaitu metode  dengan menggunakan data yang ada dengan menggunakan landasan teori yang terkait, baik secara arsitektural maupun non arsitektural, dimulai dari pengumpulan data, sampai dengan pengolahan data secara faktual untuk penyusunan konsep perencanaan dan perancangan kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata di Bandung. Perencanaan dan perancangan kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata di Bandung yang berkonsep modern tradisional diharapkan dapat menjadi kawasan hunian yang nyaman untuk tempat tinggal seniman dan non seniman. Dengan adanya kawasan seniman ini di harapkan para seniman bisa berkreasi, memamerkan hasil karyanya dan menjualnya dengan harga yang pantas dan bisa menjadi daya tarik wisata yang baru di sekitar bandung. Kata Kunci : Kawasan, Permukiman, seniman, Wisata, jelekong  ABSTRACT. Design Of Residential Area For Artists Based On Tourism In Bandung aims to make the planning and design of residential areas based on tourism. Metode that used in drafting method is qualitative descriptive method, the method which using existing data and using the theoretical basis related, both architecturally and non-architectural, starting with data collection, up to factual data processing for the preparation of planning concepts and design of residential areas for artists in Bandung. Planning and design of residential areas for artists based on tourism in Bandung with the traditional modern concept is expected to be a comfortable residential area for artists and non artists residence as a supporting community artist activities. With the existence of this artist's area in the hope that the artists can be creative, exhibiting the results of his work and sell at a reasonable price and can become a new tourist attraction around bandung. Keywords: Area, Settlement, Artist, Tour, Jelekong