Lily Mauliani
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG LEBIH BAIK DENGAN PENYEDIAAN JALUR PEDESTRIAN BAGI PEJALAN KAKI Lily Mauliani; Ari Widyati Purwantiasning; Wafirul Aqli
NALARs Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.14.1.%p

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya dengan judul “Kajian Jalur Pedestrian Sebagai Ruang terbuka Pada Area Kampus” yang dipublikasikan pada Jurnal yang sama Volume 12 Nomor 2 Bulan Juli 2013. Tulisan ini adalah hasil akhir dari Penelitian Desentralisasi Skim Penelitian Hibah Bersaing tahun kedua. Oleh karenanya pada tulisan ini, hasil akhir luarannya adalah berupa disain sesuai dengan yang diajukan sebelumnya. Ajuan disain alternatif dari Jalur Pejalan Kaki atau dikenal dengan jalur pedestrian ini merupakan hasil telaah survey lapangan, analisa baik fisik maupun fisik dari studi kasus yang terpilih yaitu Jalan Cempaka Putih Tengah XXX Jakarta Pusat serta hasil dari pemikiran berdasarkan studi preseden dari beberapa lokasi yang dianggap berhasil dan juga teori-teori yang berkaitan dengan hal tersebut.  Sebelum solusi disain diberikan, tentunya penelitian harus melalui beberapa tahapan proses yang akan menghasilkan luaran yang optimal. Tujuan dari penelitian adalah  untuk menganalisis penerapan konsep pedestrianisasi dalam area kampus sebagai ruang terbuka bagi komunitas kampus baik untuk memfasilitasi kebutuhan sosial juga untuk beraktifitas di dalamnya. Sebagai fakta terlihat bahwa jumlah arus pejalan kaki dalam waktu area kampus cukup tinggi. Perlunya kegiatan bersosialisasi antara mahasiswa dan lain-lain sangat penting. Metode deskriptif serta metode studi banding telah dipilih sebagai metodologi penelitian dalam merangkum fakta yang ada dan menganalisa data yang didapatkan, kemudian metode perencanaan juga dilakukan dalam menghasilkan luaran solusi disain yang tentunya diharapkan dapat diadopsi untuk direalisasikan.   ABSTRACT This paper is a continuation from the former paper titled “Kajian Jalur Pedestrian Sebagai Ruang terbuka Pada Area Kampus” which had been published in the same Journal Volume 12 Number 2 July 2013. This paper is a final output from Decentralization Research Program with a scheme of Penelitian Hibah Bersaing from DP2M, second year from two years research. Therefor within this paper, will deliver an appropriate design for a better solution. The proposed alternative designed for pedestrian way is a resulft from field survey analysis either physical or non physical analysis from designated case study Jalan Cempaka Putih Tengah XXX Jakarta Pusat which had been sincronized with appropriate theories and succeeded precedent studies.       Descriptive method and comparative method have been chosen as a research methodology for concluding the existing facts and to analysis all collected data. Then planning method will be used as well to deliver solution design which hopefully could be adopted.
PENGAPLIKASIAN ARSITEKTUR KESEHATAN PADA SANATORIUM DI GUNUNG PANCAR Handayani Budiastuti; Lily Mauliani; Ratna Dewi Nur'aini
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 1 (2018): Purwarupa Vol 2 No 1 Maret 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Perencanaan dan perancangan “Sanatorium Berbasis Arsitektur Kesehatan di Gunung Pancar, Sentul ” bertujuan untuk membuat sebuah konsep desain bangunan Sanatorium yang dikembalikan ke fungsi utama yaitu petirahan dengan difasilitasi adanya Rumah Sakit khusus dengan standar rumah sakit tipe C di Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat. Metode penyusunan konsep yang digunakan adalah metode  deskriptif  kualitatif,  yaitu  metode  dengan  menggunakan  data  yang  ada dengan menggunakan landasan teori yang terkait, baik secara arsitektural maupun non arsitektural, dimulai dari pengumpulan data, sampai dengan pengolahan data secara faktual untuk penyusunan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Sanatorium. Perencanaan dan perancangan Sanatorium Berbasis Arsitektur Kesehatan di Gunung Pancar,diharapkan dapat menjadi tempat petirahan bagi penderita penyakit paru – paru khususnya tubercolusis (TBC) yang berbasis arsitektur kesehatan di daerah Gunung Pancar, Sentul Bogor. Kata Kunci: Bangunan Sanatorium, Arsitektur Kesehatan ABSTRACT. Planning and design of "Sanatorium Based on Health Architecture at Gunung Pancar, Sentul" to create the concept design of Sanatorium that was returned to the main function with the addition of hospital type C in Gunung Pancar, Bogor, West Java. The method of preparing the concept used is descriptive qualitative method, that is the method by using existing data by using the foundation of related theory, both architectural and non architectural, starting from data collection, up to factual data processing for preparation of planning concept and design of building Sanatorium . Planning and design Sanatorium Based on Health Architecture in Gunung Pancar, is expected to be a place to bedrest by healling and terapeutic environmental concept for people with lung disease, especially tuberculosis (TBC) based on health architecture in Gunung Pancar area, Sentul Bogor. Keywords :Sanatorium Building, Health Architecture
PENERAPAN ARSITEKTUR UNIVERSAL DI KAMPUNG LANSIA Anisa Nurfadilah; Lily Mauliani; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 1 (2018): Purwarupa Vol 2 No 1 Maret 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Perkembangan gaya hidup masyarakat di era modern ini tidak berjalan dengan seimbang terutama di bidang ekonomi dan kesehatan.Masyarakat pada umumnya tidak mementingkan kesehatan yang berimbas kepada beberapa aspek terutama bagi lansia. Banyak lansia yang terlantar dan ada pula yang sengaja ditelantarkan karena faktor ekonomi.Keadaan di panti jompo saat ini kurang baik. Panti jompo hanya didesain sebagai tempat bernaung saja.Berdasarkan permasalahantersebut timbul pemikiran untuk merencanakan dan merancang Desain Kampung Lansia Dengan Pendekatan Arsitektur Universal Di Bogor yang nyaman bagi para penghuni di dalamnya. Desain ini diharapkan agar mampu memberikan kenyamanan fisik dan psikologis melalui penataan ruang dalam, ruang luar dan sirkulasi dengan menerapkan konsep arsitektur universal dan memfasilitasi serta memenuhi kebutuhan para lansia yang kurang beruntung dalam pelayanan kesehatan dan kehidupan dengan fasilitas yang lengkap dan memadai.  Kata Kunci: Arsitektur Universal , Bogor , Desain , Kampung , Lansia ABSTRACT. People's lifestyles in this modern era does not run well, especially in the field of economy and health. Society in general does not emphasize the health impact to some aspects, especially for the elderly. Many elderly are abandoned and some are deliberately neglected due to economic factors. The state of nursing home is not good at the moment. The nursing home is only designed as a place to stay. Based on these problems arise thought to plan and design of Elderly Village With Universal Architectural Approach In Bogor that is comfortable for the inhabitants in it. This design is expected to be able to provide physical and psychological comfort through the arrangement of inner space, outer space and circulation by applying the concept of universal architecture and facilitate and also meet the needs of the disadvantaged elderly in health and life services with complete and adequate facilities. Keywords: Bogor , Design , Elderly , Universal Architecture , Village
PENERAPAN KONSEP SKYLINE PADA PERENCANAAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GASTRONOMIK TRADISIONAL DI JAKARTA Astri Handayani; Lily Mauliani; Yeptadian Sari
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 1 (2018): Purwarupa Vol 2 No 1 Maret 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK.Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki budaya yang beragam. Kekayaan budaya dan kultur bangsa Indonesia yang sangat kuat menjadikannya basis akan lebih dari lima ribu resep autentik yang dimiliki bangsa Indonesia. Bahkan dengan sejarah yang mendalam tentang jalur rempah sejak beberapa abad lalu, Indonesia memiliki kisah yang luar biasa dalam dunia gastronomi.Gastronomi sering dikaitkan dengan kuliner. Banyak masyarakat menganggap gastronomi dan kuliner merupakan hal yang sama. Namun dalam kenyataannya, gastronomi dan kuliner memiliki makna yang berbeda walaupun objeknya sama yakni makanan. Gastronomi merupakan studi tentang hubungan antara budaya dan makanan dengan fokus khusus pada masakan/hidangan yang berkualitas prima.Sedangkan kuliner adalah suatu disiplin ilmu dan kebiasaan yang berhubungan dengan seni dan keterampilan menyiapkan, menyusun, memasak, meracik minuman dan menyajikan hidangan.Terdapat dua asosiasi yang menaungi gastronomi di Indonesia yaitu Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) dan IndonesianGastronomyAssociation (IGA). Untuk itu penulis merencanakan wadah dalam bentuk lain yang menaungi gastronomi di Indonesia yakni ‘Pusat Penelitian dan Pengembangan Gastronomik Tradisional’. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan studi literatur dan wawancara.Dengan diadakannya penelitian ini, maka didapatkan konsep skyline pada perencanaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gastronomik Tradisional di Jakarta, seperti ketinggian bangunan mencapai dua puluh lantai dan penggunaan greenroof. Kata Kunci: Budaya, Gastronomi, Indonesia, Kuliner ABSTRACT. Indonesia is an archipelago country that has a diverse culture. Indonesia has a cultural heritage that makes it a base for more than five thousand authentic recipes owned by the Indonesian nation. Even with a deep history of the spice paths of several centuries ago, Indonesia has a remarkable story in the gastronomic world. Gastronomy is often associated with culinary. Societies consider gastronomy and culinary as the same thing. But in reality, gastronomy and culinary have different meanings although the object is the same, namely food. Gastronomy is the study of the relationship between culture and food with a special focus on cuisine/gourmet. While culinary is a discipline and habits associated with the art and skills of preparing, cooking, dispensing drinks and serving dishes. There are two associations that accomodate the gastronomy in Indonesia, Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) and Indonesian Gastronomy Association (IGA). Therefor the author plan another accomodate form that facilitate the gastronomy in Indonesia namely ‘Traditional Gastronomic Research and Development Center’. The method of data collection in this study is by literature study and interview. With the holding of this study, the author get the skyline concept planning of Traditional Gastronomic Research and Development Center, such as the height of the building that reach up to twenty floors and the aplication of green roof. Keywords: Culinary, Cultural, Gastronomy, Indonesia
KAWASAN PERMUKIMAN SENIMAN YANG BERBASIS WISATA DI BANDUNG Abdul Rozak; Lily Mauliani; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 2, No 1 (2018): Purwarupa Vol 2 No 1 Maret 2018
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Perencanaan dan perancangan desain kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata di Bandung bertujuan untuk membuat perencanaan dan perancangan kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata.Metode penyusunan konsep yang digunakan adalah metode  desktiptif  kualitatif, yaitu metode  dengan menggunakan data yang ada dengan menggunakan landasan teori yang terkait, baik secara arsitektural maupun non arsitektural, dimulai dari pengumpulan data, sampai dengan pengolahan data secara faktual untuk penyusunan konsep perencanaan dan perancangan kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata di Bandung. Perencanaan dan perancangan kawasan permukiman seniman yang berbasis wisata di Bandung yang berkonsep modern tradisional diharapkan dapat menjadi kawasan hunian yang nyaman untuk tempat tinggal seniman dan non seniman. Dengan adanya kawasan seniman ini di harapkan para seniman bisa berkreasi, memamerkan hasil karyanya dan menjualnya dengan harga yang pantas dan bisa menjadi daya tarik wisata yang baru di sekitar bandung. Kata Kunci : Kawasan, Permukiman, seniman, Wisata, jelekong  ABSTRACT. Design Of Residential Area For Artists Based On Tourism In Bandung aims to make the planning and design of residential areas based on tourism. Metode that used in drafting method is qualitative descriptive method, the method which using existing data and using the theoretical basis related, both architecturally and non-architectural, starting with data collection, up to factual data processing for the preparation of planning concepts and design of residential areas for artists in Bandung. Planning and design of residential areas for artists based on tourism in Bandung with the traditional modern concept is expected to be a comfortable residential area for artists and non artists residence as a supporting community artist activities. With the existence of this artist's area in the hope that the artists can be creative, exhibiting the results of his work and sell at a reasonable price and can become a new tourist attraction around bandung. Keywords: Area, Settlement, Artist, Tour, Jelekong