Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINJAUAN EKOLOGI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA Ahmad Shafwan S. Pulungan
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v4i1.9389

Abstract

Fungi mikoriza arbuskula merupakan asosiasi antara fungi dengan akar tanaman. Asosiasi ini berkembang luas dialam, hampir sebagian besar tanaman mampu bersimbiosis dengan fungi mikoriza arbuskula. Kehadiran FMA pada akar tanaman dapat memberikan berbagai keuntungan kepada tanaman inang seperti perluasan daerah serapan hara, toleransi terhadap cekaman kekeringan, menghindarkan tanaman inang dari patogen tanah. Selain keuntungan tersebut, FMA dapat berkolaborasi dengan mikroorganisme tanah lainnya seperti dengan rhizobium. Secara umum, keduanya mempunyai kemampuan yang sama untuk membantu dan meningkatkan pertumbuhan tanaman inang. Hal lain yang menarik dari FMA adalah kemampuannya untuk ikut meningkatkan agregasi tanah. Kemampuan ini dapat digunakan untuk bidang pertanian dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen. Asosiasi antara tanaman dengan FMA, tanaman dapat lebih efisien dalam penyerapan unsur hara. Kata kunci : simbiosis, pospat, patogen, pertumbuhan, miselia
IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA IKAN KOI (Cyprinus caprio) Indra Priawan; Endang Sulistyarini Gultom; Ahmad Shafwan S. Pulungan
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v3i1.7368

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ektoparasit yang terdapat pada ikan koi yang dijual di Jalan Bintang Medan. Ektoprarasit diketahui dapat menyebabkan penyakit pada ikan. Hal ini akan berdampak pada ikan lainnya. Kerusakan yang diakibatkan oleh ektoparasit ini akan meningkatkan intensitas penyakit pada ikan. Luka yang ditimbulkan oleh adanya ektoparasit pada ikan menjadi jalan masuk bagi kuman lain untuk menyerang ikan. Sampel yang digunakan ialah tiga ekor ikan koi yang mana ektoparasit yang menginfeksi ikan di amati lendir pada tubuh dan sirip ikan mas koki. Identifikasi ektoparasit dilakukan dengan menggunakan literatur. Ektoparasit yang teridentifikasi ialah Ichthyophthirius sp., Oodinium sp., Costia Sp. Dengan jumlah parasit terbanyak ialah spesies Oodinium sp.Kata Kunci : Ektoparasit, ikan koi, identifikasi.
Biodiversity of FMA in Red Pepper Rhizosfer Ahmad Shafwan S. Pulungan
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v1i3.2933

Abstract

Kehadiran fungi mikoriza arbuskula pada suatu tanaman ditandai adanya hifa dan vesikula pada akar tanaman inang.  Adanya hifa pada tanaman inang menjadikan luas penyerapan unsur hara semakian luas, dikarenakan hifa yang dimiliki FMA mampu menembus tanah. Penelitian pada rhizosfer tanaman cabai merah menunjukkan bahwa persentase kolonisai FMA pada akar tanaman cabai merah sebesar 50 persen dengan kategori sedang. Sedangkan jumlah spora yang dijumpai pada tanah sekitar rhiosfer tanaman cabai merah berjumlah 10, dimana dijumpai 7 untuk Glomus sp 1 dan 3 untuk Glomus sp 2. Sedangkan sifat kimia tanah yang diukur adalah kandungan P-tersedia dengn kategori tinggi.   Kata kunci : Spora, FMA, rhizosfer, cabai merah
PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM BIOREMEDIASI SENYAWA PENCEMAR Ahmad Shafwan S. Pulungan
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v1i1.5228

Abstract

Bioremediation is a process that involves living creatures in the remediation or degradation of pollutant compounds. The ability of living creatures is demonstrated by the activity of plants and microorganisms. Microorganisms have potential as bioremediation agents. The ability of bioremediation by microorganisms turned out to be done enzymatically involving enzyme activities of some types of microorganisms that work together to overhaul chains pollutant substances into compounds that are better for the environment. These enzymes, among others, oksireduktase, oxygenation, lipase and cellulase. Bioremediation process requires a long time, due to the need for the process of adaptation in a given environment.   Key words. Bioremediation, Microorganisms, Enzyme, Degradation
PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI Indah Pratiwi; Ahmad Shafwan S. Pulungan; D Dumasari
Jurnal Pelita Pendidikan Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Pelita Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpp.v8i1.12105

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) pada materi keanekaragaman hayati di kelas X SMA Negeri 3 Kisaran T.P 2018/2019. Populasi penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2018/2019. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA 1 dan X IPA 2 yang ditentukan dengan teknik random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest group design. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes keterampilan proses sains dan lembar observasi. Data kemudian dianalisis dengan uji-t pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh thitung>ttabel (4,81>2,01) yang artinya terdapat perbedaan signifikan keterampilan proses sains siswa kelas X SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2018/2019 yang diajarkan dengan Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL). Hasil analisis tes keterampilan proses sains menunjukan rata-rata nilai keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran PBL mencapai 82,5 berkriteria sangat terampil sedangkan rata-rata nilai keterampilan proses sains siswa kelas PjBL mencapai 70,57 berkriteria terampil.Kata Kunci : Problem Based Learning, Project Based Learning, Keterampilan Proses Sains