Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN MORFOLOGI SUNGAI LAU BORUS DI KABUPATEN KARO AKIBAT ALIRAN LAHAR DINGIN PASCA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG TAHUN 2016 Sylvia Aldriani; Dwi Wahyuni Nurwihastuti
Tunas Geografi Vol 6, No 1 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i1.8351

Abstract

AbstractThe research was conducted in the Lau Borus river flow, Karo in 2016. The objectives were to determine the morphology of river flow as a result of lahar flow after the eruption of Sinabung volcano and to investigate the characteristics of Lau Borus River after bypassed cold lava flow. The research population was the Lau Borus river flow in Karo. Data collection techniques were survey techniques and documentary studies. Data processing techniques were descriptive and qualitative. The parameters that used to measure the river morphology changes were the river flow, the high of riverbank, the width of riverbank, the width of the river, and the river gradient. The results show that the river gradient was 2.4%. High of riverbank in the right side of the river was 0.52 - 2.71 m. Highof riverbank in theleft side of the river was 1.06 - 3.17 m. The width of riverbank in the right side of the river was 0.3 - 46.36 m. The width of riverbank in the left side of the river was 1.08 - 36.15 m. The velocity of Lau Borus River flow was 3.84 m3/s. The river width was 7.01 - 156.58 m. Moreover, the characteristics of the upstream are not flowing by lahar flow. The middle of the river was flowing by lahar flow. The downstream of the river was flowing by lahar flow.Keywords: river morphology, lavaflow, SinabungAbstrakPenelitian ini dilaksanakan di aliran Sungai Lau Borus, Kabupaten Karo pada Tahun 2016.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan morfologi aliran sungai akibat lahar dingin pasca erupsi Gunungapi Sinabung dan mengetahui karakteristik Sungai Lau Borus sesudah dilewati aliran lahar dingin.Populasi dalam penelitian ini adalaha liran Sungai Lau Borus, Kabupaten Karo. Teknik pengumpulan data dengan teknik survey dan teknik studi dokumenter. Teknik pengolahan data secara deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perubahan morfologi sungai yaitu debit aliran sungai, tinggi tebing, lebar tebing, lebar sungai, dan gradien sungai. Gradien sungai adalah 2,4%. Tinggi tebing sebelah kanan sungai adalah 0,52 – 2,71 m. Tinggi tebing sungai sebelah kiri  adalah 1,06 – 3,17 m. Lebar tebing sungai sebelah kanan adalah 0,3 – 46,36 m. Lebar tebing sebelah kiri adalah 1,08 – 36,15 m. Debit Sungai Lau Borus adalah 3,84 m3/s. Lebar sungai adalah 7,01 – 156,58 m. Karakteristik sungai di bagian hulu tidak dialiri oleh aliran lahar dingin, bagian tengah aliran sungai dialiri oleh aliran lahar dingin, bagian hilir dialiri oleh aliran lahar dingin.Kata kunci :Morfologi Sungai, Aliran Lahar Dingin, Sinabung 
Aplikasi Data Penginderaan Jauh Untuk Kajian Kondisi Eksisting Ekosistem Mangrove di Wilayah Kepesisiran Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Eni Yuniastuti; Anik Juli Dwi Astuti; Dwi Wahyuni Nurwihastuti
JURNAL GEOGRAFI Vol 10, No 2 (2018): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v10i2.9384

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kepesisiran Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting, mengetahui indeks keanekaragaman, dan mengetahui agihan ekosistem mangrove yang tumbuh di wilayah kepesisiran Kecamatan Pantai Labu. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data dengan sampling serta metode analisisnya secara kualitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ekosistem mangrove yang terdapat di daerah penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling untuk penentuan transek garis dan petak contoh (transect line plot). Teknik pengumpulan data meliputi analisis data sekunder, observasi, dan perhitungan langsung di lapangan. Variabel penelitian ini meliputi kerapatan (densitas), kekerapan (frekuensi), luas penutupan (coverage), indeks nilai penting (importance value index), indeks dominasi (index of dominance), dan indeks keanekaragaman (diversity). Teknik analisis hasil menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi eksisting ekosistem mangrove yang terdapat di Kecamatan Pantai Labu berdasarkan hasil interpretasi visual citra Google Earth Tahun 2015 sebesar 517,95 ha. Keanekaragaman vegetasi mangrove di Kecamatan Pantai Labu memiliki indeks keanekaragaman H’ < 1,0. Artinya keanekaragaman mangrove di Kecamatan Pantai Labu masih rendah, miskin, produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan yang berat, dan ekosistem tidak stabil. Spesies mangrove yang terdapat di Kecamatan Pantai Labu meliputi Avicennia sp (api-api), Rhizophora sp (bakau), Sonneratia sp (pedada), Bruguira sp, dan Xylocerpus sp (nyirih). Persebaran dan agihan ekosistem mangrove di Kecamatan Pantai Labu berada di sepanjang tepi pesisir yang meliputi Desa Sungai Tuan dengan luas 128,58 ha, Desa Bagan Serdang dengan luas 78,75 ha, Desa Regemuk dengan luas 33,50 ha, Desa Pantai Labu Pekan dengan luas 15,85 ha, Desa Paluh Sebaji dengan luas 73,48 ha, dan Desa Denai Kuala dengan luas 187,79 ha.Kata Kunci: ekosistem mangrove, wilayah kepesisiran, Google Earth
Analisis Koefisien Aliran Permukaan dengan Menggunakan Metode Bransby-Williams Di Sub Daerah Aliran Sungai Babura Provinsi Sumatera Utara Anik Juli Dwi Astuti; Eni Yuniastuti; Dwi Wahyuni Nurwihastuti; Retno Triastuti
JURNAL GEOGRAFI Vol 9, No 2 (2017): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v9i2.7058

Abstract

Abstrak Daerah penelitian adalah sub Daerah Aliran Sungai Babura yang mempunyai luas 4921,88 Ha. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis besarnya koefisien aliran permukaan menggunakan metode Bransby-William di Sub Daerah Aliran Sungai Babura, 2) menganalisis distribusi nilai koefisien aliran di Sub Daerah Sungai Babura. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey baik survey instansional maupun lapangan. Survei instansional digunakan untuk memperoleh data curah hujan dan penutup lahan sedangkan survey lapangan digunakan untuk mendapatkan data tekstur tanah dan kemiringan lereng. Selanjutnya hasil dianalisis dengan menggunakan analsis deskriptif dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien aliran di Sub Daerah Aliran Sungai Babura berkisar 0,4 – 0,55 dengan rata-rata 0,475. Dengan mendasarkan pada nilai koefisien aliran tersebut dapat dikatakan bahwa sub DAS Babura masih dalam kondisi baik. Besarnya koefisien aliran di SubDAS Babura bervariasi dimana pada daerah hulu nilai koefisien aliran permukaan berkisar antara 0,4 – 0,45 sedangkan di daerah hilir sungai pada kisaran nilai 0,5 – 0,55. Kata kunci : koefisien aliran, Bransby-William, sub Daerah Aliran Sungai, Babura Abstract The research located in Babura watershed which has wide of 4921.88 Ha. The purposes of this research are 1) to analyze runoff coefficient using Bransby-Williams method, 2) to analyze the distribution of runoff coefficient in Babura river basin. In this research, data were collected using survey methods both the institutional and field surveys. Institutional surveys were used to obtain rainfall and land use data meanwhile field surveys were used to gain soil texture data and slope. The results of this study were analyzed using descriptive and spatial analysis. The results showed that the runoff coefficient in the Babura watershed was from 0.4 to 0.55 with an average of 0.475. This means that the Babura watershed is still in good condition. Furthermore, runoff coefficient in upstream was 0.4 – 0.45 while in downstream the runoff coefficient was 0.5 – 0.55. Key words: runoff coefficient, Bransby-Williams, Watershed, Babura