Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ASESMEN ALTERNATIF BAGI GURU SEKOLAH DASAR Yusron Wikarya; Maidarman Maidarman; Eswendi Eswendi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11527

Abstract

AbstrakPerubahan esensial Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 adalah pada ranah penilaian. Saat bertindak, afektif memandu kognitif dan psikomotor, sedangkan saat pembentukan, kognitif berintegrasi dengan psikomotor untuk pembentukan afektif. Perubahan kurikulum ini seharusnya diiringi dengan perubahan kinerja guru, namun dalam pelaksanaan penilaian, masih tidak banyak perubahan. Masalah prioritas difokuskan aspek:  (1) Manajemen penilaian sesuai dengan Kurikulum 2013, dan (2) Pengembangan dan penerapan asesmen alternatif sesuai dengan Kurikulum 2013. Penyelesaian masalah dilakukan dengan pendekatan pembuatan model, penyajian materi, pelatihan, dan penerapan. Kegiatan dilaksanakan selama delapan bulan dengan hasil: (1) Guru SDN Mitra telah memahami sebanyak 72.92% materi prosedur pengelolaan asesmen alternatif dalam aspek manajemen penilaian sesuai dengan ketentuan Kurikulum 2013, dan telah diterapkannya dengan merancang perencanaan penilaian. (2) Guru SDN Mitra telah memahami sebanyak 75.52% materi asesmen menurut Kurikulum 2013, dan sebesar 76,56% materi asesmen alternatif dalam aspek pengembangan dan penerapan rubrik asesmen alternatif telah dikuasai peserta, dan pengetahuan tersebut telah diterapkan dalam pembuatan rubrik serta pemberian skor hasil belajar.Kata Kunci: manajemen penilaian, asesmen alternatif, rubrik.AbstractThe essential change in the 2006 curriculum to the 2013 curriculum is in the domain of assessment. When acting, affective guides cognitive and psychomotor, while when forming, cognitive integrates with psychomotor for affective formation. This change in curriculum should be accompanied by changes in teacher performance, but in the implementation of the assessment, there are still not many changes. Priority issues are focused on aspects: (1) Management of assessments in accordance with the 2013 Curriculum, and (2) Development and application of alternative assessments in accordance with the 2013 Curriculum. Problem solving is done by modeling approaches, material presentation, training, and implementation. The activity was carried out for eight months with the following results: (1) SDN Mitra teachers have understood 72.92% of alternative assessment management procedure material in aspects of assessment management in accordance with the provisions of the 2013 Curriculum, and have been implemented by designing assessment plans. (2) SDN Mitra teachers have understood 75.52% of assessment material according to the 2013 Curriculum, and 76.56% of alternative assessment material in aspects of the development and application of alternative assessment rubrics have been mastered by participants, and this knowledge has been applied in making rubrics and scoring results learn.Keywords: assessment management, alternative assessment, rubric.
PEMBINAAN GURU-GURU SENI BUDAYA SMPN SUNGAI PUA KABUPATEN AGAM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Zubaidah Zubaidah; Yusron Wikarya; Abd Hafiz
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11553

Abstract

AbstrakPermasalahan mendasar yang dialami oleh guru-guru seni budaya di SMP Sungai Pua Kabupaten Agam khususnya SMPN 1 dan SMPN 2 adalah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut adalah dengan melaksanakan PTK. Pada umumnya guru SMP Sungai Pua belum melaksanakan PTK untuk memperbaiki pembelajarannya, karena mereka tidak mampu melaksanakan PTK khususnya pada pembelajaran Seni Budaya. Disamping itu guru-guru juga belum menguasai pembuatan RPP sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian masalah ini adalah dengan melakukan suatu pelatihan dengan pendekatan rancang bangun, penyuluhan, pelatihan, pendampingan/ pembimbingan dari instruktur. Hasil dari kegiatan ini adalah adalah 1) 80%  peserta sudah dapat menguasai pembuatan RPP berdasarkan kurikulum 2013 dengan baik, begitu juga dari segi penguasaan materi PTK, 75% peserta sudah dapat menguasai pelaksanaan PTK dengan baik.Kata Kunci: Pembelajaran seni budaya, kualitas pembelajaran, RPP dan PTK.AbstractThe fundamental problems experienced by cultural arts teachers in Junior High School Sungai Pua, Agam Regency, especially Junior High School number 1 and Junior High School number 2, are in improving the quality of learning, thus impacting on the achievement of student learning outcomes. One of the efforts to improve the quality of learning is by implementing Classroom Action Research (CAR). In general, Junior High Schools’ teachers have not implemented CAR yet to improve their learning, because they are not able to carry out CAR especially in the learning of Cultural Arts. Besides that the teachers also have not mastered in making of lesson plans based on the 2013 curriculum. The solutions offered to solve this problem are by conducting training with a design approach, counseling, training and mentoring from the instructor. The results of this activity are 1) 80% of participants have mastered in making of RPP based on the 2013 curriculum well, as well as in terms of mastering CAR materials, 75% of participants have mastered the implementation of CAR properly.Keywords: Art and cultural learning, quality of learning, lesson plans and PTK