Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Modus Ekspansi Islam: Dari Periode Awal sampai Dinasti Umayah Kusuma, Febri
Media Akademika Vol 28, No 1 (2013)
Publisher : Media Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas modus ekspansi Islam pada masa Rasulullah dan Dinasti Umayah. Jihad merupakan salah satu perintah Allah untuk menyebarkan kalimat tauhid ke seluruh permukaan bumi. Dalam prosesnya, jihad selalu mengedepankan upaya damai, dan penawaran membayar jizyah bagi yang menolak masuk Islam namun mengakui dan meminta perlindungan kepada pemimpin Muslim. Namun, tidak sedikit yang menolak bahkan memberikan perlawanan secara langsung. Dalam hal inilah jihad secara senjata dilakukan oleh Islam yang bersifat defensif dan tidak berlebihan. Perlawanan ini oleh sebagian kalangan Barat disebut dakwah dengan pedang. Artikel ini membantah klaim anggapan tersebut dengan mengemukakan fakta bahwa kemajuan Eropa di antaranya karena jihad yang dilakukan Islam karena budaya ilmu dan peradaban yang dibawa para mujahid ke Eropa.
PENGENALAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM MENGGUNAKAN HIDROPONIK BAGI PEMULA DI PANTI ASUHAN PUTERI AISYIYAH Febri Kusuma
Journal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M STIES Imam Asy Syafii Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56184/jkupkmjournal.v1i1.112

Abstract

Program pengabdian masyarakat di lingkungan masyarakat bertujuan untuk memberdayakan pengurus dan anak asuh dengan memberikan pelatihan bercocok tanam atau berkebun dengan sistem hidroponik. Mitra dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah masyarakat Panti Asuhan Puteri Aisyiyah Wilayah Riau yang beralamatkan di Jalan Ahmad Dahlan, Sukajadi, Pekanbaru berjumlah 45 orang yang memiliki latar belakang pendidikan dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Konsep penanaman Hidroponik ini merupakan budidaya tanaman dengan memanfaatkan air yang telah diberikan nutrisi sebagai sumber makanan tanaman. Konsep penamaman Hidroponik ini memanfaatkan pekarangaan yang kecil serta bahan-bahan bekas. Beberapa tahapan yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan pengabdian ini antara lain dengan sosialisasi awal serta potensi peningkatan pendapatan bagi kesejahteraan panti asuhan agar mandiri oleh panti asuhan tentang bercocok tanam hidroponik. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya warga masyarakat terutama telah menerapkan pemanfaatan lahan pekarangan, sehingga kegiatan pengabdian difokuskan pada peningkatan keterampilan masyarakat panti asuhan dalam menyiapkan media tanam untuk budidaya sayuran dengan cara cocok tanam hidroponik, kegiatan pengabdian ini dapat menambah pengetahuan warga tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan dengan sistem bercocok tanam hidroponik, sehingga memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi wirausaha baru yang kedepannya akan tergabung dalam kelompok-kelompok usaha.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MAHASISWA DENGAN METODE SWOT DAN QSPM (STUDI KASUS PADA USAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH STIES IMAM ASY SYAFII PEKANBARU) Tri Widya Yulandari; Febri Kusuma
JEI : Jurnal Ekonomi Islam Vol. 1 No. 1 (2023): JURNAL EKONOMI ISLAM
Publisher : LP2M STAI Imam Asy Syafii Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56184/jeijournal.v1i1.248

Abstract

Saat ini Indonesia semakin gencar menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda terkhusus lagi mahasiswa dengan terus menggerakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Imam Asy Syafii Pekanbaru (STIESIAS Pekanbaru) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah di Kota Pekanbaru yang turut andil untuk melahirkan wirausahawan muda Indonesia. Saat ini, sebanyak 11 mahasiswa angkatan 2018 Program Studi Ekonomi Syariah STIESIAS Pekanbaru telah menjalankan usaha dalam bidang fashion, kuliner, skincare, jasa, dan distributor logam mulia. Akan tetapi, usaha tersebut masih tergolong muda karena baru berusia kurang dari 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi usaha mahasiswa berdasarkan hasil analisis SWOT dan mengetahui prioritas strategi alternatif pengembangan usaha mahasiswa berdasarkan QSPM. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode SWOT dan QSPM. Berdasarkan hasil analisis SWOT, diketahui bahwasanya posisi usaha mahasiswa berada pada kuadran 1 (strategi agresif) yang menghasilkan tujuh strategi alternatif, yaitu mengembangkan jenis produk dengan memanfaatkan tren pasar yang sedang berkembang, menyediakan berbagai pilihan platform agar mudah diakses oleh konsumen, memberikan pelayanan yang prima untuk menjaga loyalitas konsumen, memberikan harga yang kompetitif dengan memaksimalkan nilai tambah, mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk secara konsisten, menjalankan strategi bisnis online secara efektif dan efisien, dan meningkatkan kinerja SDM. Berdasarkan QSPM, tiga prioritas strategi alternatif untuk pengembangan usaha mahasiswa adalah menjalankan strategi bisnis online secara efektif dan efisien (SO6) dengan nilai TAS sebesar 5,217, mengembangkan jenis produk dengan memanfaatkan tren pasar yang sedang berkembang (SO1) dengan nilai TAS sebesar 4,838, dan memberikan pelayanan yang prima untuk menjaga loyalitas konsumen (SO3) dengan nilai TAS sebesar 4,539. Peneliti berharap agar mahasiswa dapat mempertimbangkan penggunaan alternatif strategi yang telah didapatkan dari penelitian ini, dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan adanya dapat menganalisis faktor dan variabel lain yang belum dituliskan dalam penelitian ini.
Manifestasi Ibnu Hibban Terhadap Metodologi Penulisan Kitab Shahih Ibnu Hibban Jasmit, Rudi Edwaldo; Kusuma, Febri
Multidisciplinary Journal of Religion and Social Sciences Vol. 1 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : EL-EMIR Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/mjrs.v1i1.81

Abstract

This article reviews the systematics, writing/compilation methods and introduces the book of Sahih Ibn Hibban in a more comprehensive manner which is different from the habits of the muhaddits in compiling their works in the collection of Hadith of the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam. This cannot be separated from his background and his motives (goals) in collecting and compiling Hadith. In addition, Sahih Ibn Hibban in terms of its name is not as it is currently known by the public, because the original title of the book was "Al-Musnad al-Sahih 'ala al-Taqasim wa al-Anwa' min Ghayr al-Wujud Qat' fi Sanadiha wa La Tsubut Jarh fi Naqiliha" or "al-Taqasim wa al-Anwa'". However, the name Sahih Ibn Hibban is considered more famous and easy not only for Hadith experts but also among the general public. The book is not arranged by chapters and not in musnad form, but is compiled by classifying the Hadith of Rasulullah sallallah 'alaih wa sallam into 5 (five) parts (qism) where each part is further classified into several nau' or anwa' (kinds), and in each nau' there are various kinds of knowledge, namely the Hadiths of Rasulullah sallallah 'alaih wa sallam. Even though Ibn Hibban's book has appeared in recent times, scholars and Hadith experts have included it as an important book of Hadith, so that the scholars have paid great attention to it in the form of rearranging it into chapters like the systematic writing and compilation of the Hadith of the majority of muhaddits as done by 'Ala` al-Din 'Ali b. Balban al-Farisi then named his work Al-Ihsan fi Taqrib Sahih Ibn Hibban or also known as Sahih Ibn Hibban bi Tartib Ibn Balban, totaling 18 volumes. Then, some mu'assirin (contemporary) scholars among the muhaqqiq (tahqiq experts) such as Sheikh Ahmad Syakir and Sheikh al-Albani made ta'liq on Ibn Balban's book. And what al-Albani did was to summarize and perfect the book of al-Ihsan al-Amir 'Ala` al-Din al-Farisi in the form of useful penta'liqan and pentakhrijan of the Hadiths issued by Ibn Hibban. Likewise, Sheikh Muhaqqiq Syu'aib al-Arna`ut made tahqiq over him.
Tinjauan Syariah Terhadap Praktik Jual Beli Online Dengan Dropshipping : Studi Kasus Mahasiswi Ekonomi Syariah STAI Imam Asy Syafii Pekanbaru Riau Nita, Tesa Wirda; Kusuma, Febri
Multidisciplinary Journal of Religion and Social Sciences Vol. 2 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : EL-EMIR Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63477/mjrs.v2i3.244

Abstract

The advancement of digital technology has significantly transformed trade transaction patterns, including the emergence of online sales through the dropshipping system. In this business model, sellers act as intermediaries who forward customer orders directly to suppliers without holding inventory. From an Islamic economic perspective, this raises concerns regarding the validity of contracts (akad), ownership of goods, and the responsibilities involved. This study explores the practice of dropshipping from the perspective of fiqh muamalah, using a qualitative approach through a case study of Sharia Economics students at STAI Imam Asy-Syafi’i Pekanbaru Riau who engage in dropshipping activities. Data were collected through observation, interviews, and document analysis. The findings indicate that most participants lack understanding of Sharia-compliant contracts such as akad salam, wakalah, and istisna’. Moreover, some transactions contain elements of gharar (ambiguity/uncertainty), which may violate Islamic principles. To enhance Sharia compliance, this study recommends several measures: employing the salam contract with clear conditions and upfront payment, obtaining the supplier's permission before advertising products, granting khiyar (option) rights to buyers if goods are not as expected, and ensuring that sellers only offer products they legally own. These practices can help align dropshipping activities with ethical and legal standards in Islamic commerce.  
MANIFESTASI SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN Kusuma, Febri; Zahwa, Ersa Amara
Al-Hasyimiyah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 3 No 01 (2024): Juni
Publisher : STAI Sulthan Syarif Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64524/ah.v3i01.118

Abstract

The development of Islamic economic principles carried out by the Khulafaur Rasyidin (632 CE–661 CE) represents a significant phase in the history of Islamic economic thought. During the leadership of Abu Bakr As-Siddiq, Umar bin Khattab, Uthman bin Affan, and Ali bin Abi Talib, various economic innovations were introduced, such as zakat distribution, the management of Baitul Mal, a fair taxation system, and land ownership regulation. This study aims to explore the economic policies of that period, their relevance to contemporary economic challenges, and how principles of social justice, transparency, and the balance between state and market applied during that era can inspire modern economic systems, particularly in the context of Indonesia. The research seeks to delve deeper into the economic thought and policies of that time and their relevance to contemporary economic issues. A qualitative method with a historical-descriptive approach was employed. This approach was chosen to analyze and describe the development of Islamic economic thought during the Khulafaur Rasyidin era chronologically and systematically. The results of the study show that several policies of the Rashidun Caliphs were implemented through enforcing zakat laws and using them as instruments for income redistribution, applying trade contracts in accordance with Islamic Sharia principles, accurately managing and calculating zakat, and improving the administration of Baitul Mal. In conclusion, the legacy of Islamic economic thought from the Khulafaur Rasyidin era can make a significant contribution to the development of a more just, ethical, and sustainable economic system in the modern era.