Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr.) TERHADAP STRUKTUR MIKROANATOMI TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Ernawati Ernawati; Anni Nurliani
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.935 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v6i2.2109

Abstract

Radikal bebas telah diketahui mengganggu spermatogenesis yang terjadi di dalam testis. Indikator terjadinya gangguan proses spermatogenesis adalah penurunan jumlah sel spermatogenik dan ukuran diameter tubulus seminiferus testis. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antioksidan ekstrak etanol bulbus bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) terhadap struktur mikroanatomi tubulus seminiferus testis tikus jantan yang dipapar asap rokok. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan, yaitu P0 (kelompok tanpa perlakuan), P1 (kelompok yang hanya diberi paparan asap rokok), P2 (kelompok perlakuan dengan paparan asap rokok setelah pemberian ekstrak etanol bulbus bawang dayak dengan dosis 30,00 mg/KgBB), P3 (dosis 60,00 mg/KgBB), dan P4 (90,00 mg/KgBB), setiap perlakuan menggunakan 4 kali ulangan. Sebanyak 20 ekor tikus jantan berusia 2-3 bulan dengan berat 150-200 gram digunakan sebagai hewan uji. Perlakuan diberikan secara oral, setiap tikus dicekoki 2,00 mL dosis yang telah diencerkan dengan Na-CMC (Sodium Carboxymethylcellulose) 0,5% setiap hari selama 53 hari. Pada hari ke–54 dilakukan pembedahan untuk mengambil organ testis tikus tersebut, selanjutnya dibuat sediaan mikroanatomi dengan metode parafin dan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol bulbus bawang dayak dengan dosis 60,00 dan 90,00 mg/KgBB dapat meningkatkan jumlah sel spermatid dari 3,00 menjadi 3,36 yang menurun akibat radikal bebas asap rokok. Kata kunci : Antioksidan, Eleutherine americana, radikal bebas, tubulus seminiferus 
PENGARUH FRAKSI DIKLOROMETANA BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr.) PADA STRUKTUR MIKROANATOMI TESTIS TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Maria Muftiana; Anni Nurliani; Maria Dewi Astuti
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.927 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v9i2.2147

Abstract

Radikal bebas dalam asap rokok dapat menimbulkan efek terhadap system reproduksi antara lain menunjukkan adanya gangguan proses spermatogenesis dan kerusakan struktur tubulus seminiferus testis. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu P0 (kelompok tanpa perlakuan), P1 (kelompok perlakuan yang hanya diberi paparan asap rokok), P2 (kelompok perlakuan dengan paparan asap rokok dan diberi ekstrak etanol bulbus bawang dayak dengan dosis 90 mg/KgBB), P3 (kelompok perlakuan dengan paparan asap rokok dan diberi fraksi diklorometana bulbus bawang dayak dengan dosis 30 mg/KgBB), P4 (dosis 60 mg/KgBB) dan P5 (dosis 90 mg/KgBB), setiap perlakuan menggunakan 4 kali ulangan. Sebanyak 24 ekor tikus jantan berumur 4-5 bulan dengan berat 250-350 gram sebagai hewan uji. Perlakuan diberikan setiap hari selama 30 hari. Pada hari ke-31 dilakukan pembedahan untuk mengambil organ testis tikus tersebut, selanjutnya dibuat sediaan mikro anatomi dengan metode parafin dan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fraksi diklorometana bulbus bawang dayak (E. Americana) berpengaruh terhadap struktur testis tikus yang dipapar asap rokok. Fraksi diklorometana bulbus bawang dayak dengan dosis 90 mg/kgBB merupakan dosis yang efektif dalam mencegah penurunan jumlah lapisan sel spermatid dan spermatozoa. Pemberian fraksi diklorometana bulbus bawang dayak dosis 90 mg/kgBB memiliki pengaruh yang sama baiknya dengan ekstrak etanol bulbus bawang dayak dosis 90 mg/kgBB dalam mencegah penurunan jumlah lapisan sel spermatid dan spermatozoa. Kata Kunci: Eleutherine americana, radikal bebas, fraksi diklometana, testis 
EFEK SPERMATISIDA EKSTRAK KULIT KAYU DURIAN (Durio zibethinus Murr) TERHADAP MOTILITAS DAN KECEPATAN GERAK SPERMATOZOA MANUSIA SECARA IN VITRO Anni Nurliani; Heri Budi Santoso
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.719 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v4i1.2051

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu tanaman yang menghasilkan metabolit sekunder. Uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa kulit kayu durian mengandung senyawa yang bersifat anti fertilitas yaitu tannin, saponin, alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid sehingga berpotensi sebagai bahan kontrasepsi. Dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap efek spermatisida ekstrak kulit kayu durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap motilitas dan kecepatan gerak spermatozoa manusia secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu kontrol tanpa perlakuan; pellet + ekstrak kulit kayu durian 5%; pellet + ekstrak kulit kayu durian 10%; pellet + ekstrak kulit kayu durian 15%; dan pellet + ekstrak kulit kayu durian 20% dengan 3 ulangan setiap perlakuan. Sepuluh sperma manusia digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu durian menyebabkan motilitas dan kecepatan gerak spermatozoa manusia hingga mencapai nilai nol untuk konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%. Kata Kunci : motilitas, kecepatan gerak, spermatozoa manusia, kulit kayu durian 
PENELUSURAN POTENSI ANTIFERTILITAS KULIT KAYU DURIAN (Durio zibethinus Murr) MELALUI SKRINING FITOKIMIA Anni Nurliani
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.318 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i2.2006

Abstract

Pada era globalisasi, populasi penduduk yang tinggi menjadi masalah penting untuk negara berkembang. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat fertilitas masih sangat tinggi. Usaha untuk mengendalikan populasi penduduk telah dilakukan pemerintah melalui berbagai metode kontrasepsi. Namun, penggunaan metode kontrasepsi ini memiliki efek samping dan masih terdapat berbagai kekurangan. Hal ini menjadi alasan para peneliti Biologi Reproduksi mencari bahan kontrasepsi baru yang diekstraksi dari tanaman. Salah satu bahan tanaman yang diteliti adalah kulit kayu durian. Pada penelitian ini ingin dikaji tentang senyawa bioaktif yang terkandung dalam kulit kayu durian dengan skrining fitokimia. Komponen bioaktif yang diuji yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin dan saponin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit kayu durian mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Komponen bioaktif tersebut memiliki potensi sebagai antifertilitas melalui efek hormonal dan efek sitotoksik-sitotaksik. Kata kunci : Antifertilitas, kulit kayu durian, skrining fitokimia 
STUDI HISTOKIMIA LEKTIN TERHADAP JENIS DAN DISTRIBUSI GLIKOKONJUGAT ABOMASUM KERBAU RAWA (Bubalus bubalis) KALIMANTAN SELATAN Anni Nurliani; Teguh Budi Pitojo; Dwi Liliek Kusindarta
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.787 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i2.2826

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji efisiensi pencernaan kerbau rawa dengan mengidentifikasi jenis dan distribusi glikokonjugat  pada daerah abomasum kerbau rawa. Enam ekor kerbau rawa jantan 2,5 tahun dan berat badan 300-400 kg digunakan dalam penelitian ini. Sampel diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Setiap bagian abomasum meliputi kardiak, fundus, dan pilorus diambil untuk pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan alcian blue-periodic acid schiff (AB-PAS). Residu gula glikokonjugat pada abomasum dideteksi dengan pewarnaan histokimia lektin dengan menggunakan wheat germ agglutinin (WGA), ricinus communis agglutinin (RCA), concanavalin agglutinin (Con A), ulex europaeus agglutinin (UEA), dan soybean agglutinin (SBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah kardiak mengandung glikokonjugat D manosa/D glukosa, D galaktosa, dan N asetilglukosamin.  Daerah fundus mengandung D manosa/D glukosa, D galaktosa, L fukosa, N asetilglukosamin, dan N asetilgalaktosamin. Daerah pilorus mengandung glikokonjugat L fukosa dan N asetilglukosamin. Pola reaktivitas daerah kardiak, fundus, dan pilorus kerbau rawa terhadap pewarnaan histokimia lektin memiliki pola yang berbeda dengan ruminansia lain. Jenis glikokonjugat yang dimiliki oleh kerbau rawa tersebut diduga berkaitan dengan fungsi peningkatan kemampuan efisiensi pencernaan kerbau rawa. Setiap bagian abomasum kerbau rawa memiliki jenis glikokonjugat yang spesifik dengan pola distribusi khas sesuai dengan fungsinya.