Sanusi Sanusi
IKIP PGRI MADIUN

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MICROTEACHING UNTUK MELATIHKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK YANG MENGINTEGRASIKAN TIK DAN NILAI-NILAI KARAKTER Sanusi Sanusi; Wasilatul Murtafiah; Ika Krisdiana
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.836 KB)

Abstract

Position of teachers as professionals in the Act No. 14 of 2005, serves to increase the dignity of teachers as well as its role as a learning agent to improve the quality of national education. Teachers as professionals implies that teachers work can only be done by someone who, among others, have certain competencies, namely: pedagogical competence, personal competence, social competence, and professional competence. The purpose of this research is to develop teaching materials for train pedagogical Microteaching integrating communications and information technology the values of character. Urgency of research is the importance of communication and information technology mastery character values by students through lectures integrated Microteaching. This research is the development that follows the mechanism and design of the development of teaching materials (Fenrich, 1997). The steps include the development of teaching materials analysis phase (analysis), planning (planning), design (design), development (development), implementation (implementation), evaluation and revision (evaluation and revision). The initial phase of the study in the first year is to develop an instrument for the investigation, analysis (analysis), planning (planning) and designing (design) prototype. In the first year of teaching materials that have been designed include: SAP, Textbook, Media, and the Assessment Guidelines. In the second year was followed by the development (development) Microteaching teaching materials and implements (implementation) in the lecture. The results showed that the Microteaching Subjects that have been developed to train integrating ICT pedagogical competence and character values can be regarded as a good learning tool because it meets the criteria of validity, practicality, and effectiveness. Integrating ICT pedagogical competence and character values can be trained.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Sanusi Sanusi; Edy Suprapto; Davi Apriandi
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.358 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i2.510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif pada pokok bahasan dimensi tiga materi jarak, proyeksi dan sudut, untuk siswa SMA kelas X dan mengetahui bagaimanakah respon siswa setelah menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan berupa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada pokok bahasan dimensi tiga materi jarak, proyeksi dan sudut. Pengembangan media mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahap, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah 3 guru matematika SMA dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Nglames. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengembangan media, angket evaluasi media untuk ahli media dan ahli materi, angket evaluasi media untuk guru dan siswa, angket respon siswa, serta pedoman wawancara. Hasil penelitian pengembangan adalah: (1) Model pengembangan media pembelajaran yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu melakukan analisis materi, analisis aspek-aspek yang harus ada dalam media interaktif, analisis situasi, analisis karakteristik siswa, merancang media, mengembangkan media dengan menggunakan Adobe Flash CS5, mengadakan ujicoba terbatas di SMAN 1 Nglames, mengevaluasi hasil angket. (2) Media pembelajaran mampu memberikan dampak yang positif terhadap respon siswa kelas X di SMAN 1 Nglames dengan memperoleh persentase 75,91% dengan kriteria “tinggi”.
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING (CATATAN TERBIMBING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT SISWA KELAS VII MTs NEGERI KOTA MADIUN TAHUN AJARAN 2013/2014 Sri Isari; Sanusi Sanusi; Ika Krisdiana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.784 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i1.504

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pembelajaran matematika denganmenggunakan metode Think Pair Share (TPS) lebih efektif dibanding dengan metode Guided NoteTaking (Catatan terbimbing), (2) adakah perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yangdiajar menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan yang menggunakan metodepembelajaran Guided Note Taking (Catatan terbimbing). Penelitian ini merupakan penelitianeksperimen semu. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs NegeriKota Madiun. Sampel diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling dan kelasyang dipilih adalah siswa kelas VII E sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 32 siswa dan siswakelas VII D sebagai kelas kontrol dengan jumlah 30 siswa. Metode pengumpulan datamenggunakan metode tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika dan dokumentasiuntuk data pendukung. Analisa data yang digunakan adalah uji keseimbangan dengan uji-t.Berdasarkan hasil uji-t diperoleh nilai thitung = 2,864 dan nilai 1,645 tabel t Sehingga hitung tabel t  tmaka H0 ditolak atau H1 diterima, artinya metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebihefektif dibandingkan dengan metode pembelajaran Guided Note Taking (Catatan Terbimbing).Dapat dilihat pula dari nilai rata-rata kelas tes prestasi belajar. Kelas eksperimen memperoleh nilairata-rata 74,69 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 67,33. Ini berarti, prestasibelajar matematika siswa yang diajar dengan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebihbaik daripada yang diajar dengan menggunakan metode pembelejaran Guided Note Taking(Catatan terbimbing).
ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL URAIAN MATEMATIKA SISWA MTs PADA POKOK BAHASAN UNSUR-UNSUR LINGKARAN Agita Apriliawan; Sardulo Gembong; Sanusi Sanusi
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.349 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i2.480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal uraian pokok bahasan unsur-unsur lingkaran.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif karena penelitian mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi dilapangan. Dalam penelitian ini dipilih subyek sebanyak 6 siswa MTs Negeri Caruban. Subyek dipilih berdasarkan rekomendeasi guru mata pelajaran matematika dengan kriteria 2 siswa dengan kemampuan matematika tinggi, 2 siswa dengan kemampuan matematika sedang, dan 2 siswa dengan kemampuan matematika rendah.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan wawancara. Tes digunakan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pokok bahasan unsur-unsur lingkaran, sedangkan wawancara digunakan untuk menelusuri kesalahan yang dilakukan siswa secara lebih mendalam. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber atau triangulasi data. Triangulasi ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Sumber data yang digunakan adalah data hasil tes, dan data hasil wawancara. Dari hasil tes dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa 1) kesalahan dalam menginterprestasi bahasa yang dilakukan siswa MTs kelas VIII adalah a) siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan rendah cenderung tidak mengalami kesalahan dalam memahami maksud soal. b) siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan rendah cenderung tidak mengalami kesalahan dalam menerjemahkan soal dari bahasa umum ke model matematika. 2) kesalahan konsep yang dilakukan siswa MTs kelas VIII adalah a) siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan sedang cenderung tidak mengalami kesalahan dalam menerapkan konsep. b) siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan sedang cenderung tidak mengalami kesalahan dalam dalam menerapkan rumus. c) siswa dengan kemampuan matematika rendah cenderung mengalami kesalahan dalam menentukan prosedur pengerjaan soal. 3) kesalahan teknis yang dilakukan siswa MTs kelas VIII adalah a) siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan sedang cenderung tidak mengalami kesalahan dalam melakukan operasi hitung. 4) kesalahan kealpaan yang dilakukan siswa MTs kelas VIII adalah a) siswa dengan kemampuan matematika rendah cenderung mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal. b) Siswa dengan kemampuan matematika tinggi cenderung tidak mengalami kesalahan dalam kecermatan meneliti hasil pekerjaannya.
PROFIL BERPIKIR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIAKAN KESEBANGUNAN DAN SIMETRI PADA BANGUN DATAR KELAS V SDN REJOMULYO KABUPATEN MAGETAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Anis Dwi Wijayanti; Sanusi Sanusi; Benny Handoyo
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.528 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i2.471

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa dan mendeskripsikan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada sub bab kesebangunan dan simetri pada bangun datar. Penentuan subjek di dalam penelitian ini berdasarkan nilai tes formatif yang dilakukan guru pada ulangan harian siswa kelas V SDN Rejomulyo yang berjumlah 16 siswa. Teknik pengambilan subjek menggunakan hasil tes formatif berupa ulangan harian yang dilakukan guru sehingga di diperoleh 2 siswa berkategori tinggi, 2 siswa berkategori sedang dan 2 siswa berkategori rendah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah kegiatan mereduksi data, menampilkan data, dan melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan siswa kategori tinggi memiliki kecenderungan yang sedang dalam memeriksa proses dan hasil. Sedangkan untuk tahapan kreativitas yang lain siswa tergolong baik yaitu siswa mampu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah dan melaksanakan rencana penyelesaian masalah dengan tepat dan benar dalam menyelesaikan masalah kesebangunan dan simetri pada bangun datar. Siswa kategori sedang memiliki kecenderungan yang sedang dalam tahapan kreativitas yaitu siswa mampu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian masalah dan memeriksa proses dan hasil sehingga siswa dapat menyelesaikan soal kesebangunan dan simetri pada bangun datar dengan cukup runtut walaupun ada yang kurang tepat. Siswa kategori rendah memiliki kecenderungan yang sedang dalam menguraikan jawaban secara terperinci sedangkan untuk tahapan kreativitas yang lain siswa tergolong kurang yaitu siswa belum mampu memahami masalah, siswa belum mampu merencanakan penyelesaian masalah dan siswa belum mampu dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah kesebangunan dan simetri pada bangun datar dengan tepat dan benar.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN POWER POINT DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Ahmad Mizan Ghofuri; Sanusi Sanusi; Ika Krisdiana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.396 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i1.498

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui; (1) apakah penerapan pembelajan berbasis multimedia menggunakan power point lebih efektifdibanding dengan pembelajaran berbasis masalah , (2) pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar, dan (3) interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 0,05. Sampel yang diambil dua kelas, diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, angket motivasi dan tes efektivitas pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan model anava 2 jalan dengan sel tak sama. Hasil uji hipotesis dengan uji anava dua jalan sel tak sama ( = 0,05) menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat (????????????????= 0,1970dan ???????? = 4,1105), (2) terdapat perbedaan efek antara kolom terhadap variabel terikat (????????????????= 16,9489 dan???????? =3,2569), (3) tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat (????????????????= 1,8338 dan????????=3,2569). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah (1)pembelajaran berbasis multimedia menggunakan Power Point sama efektifnya dengan pembelajaran berbasis masalahdalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa, (2) siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi sedang maupun rendah, dan siswa yang memiliki motivasi sedang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi rendah, (3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran bebasis multimedia menggunakan Power Point dan pembelajaran berbasis masalahdengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
UPAYA PENINGKAKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA POKOK BAHASAN PELUANG DI SMA NEGERI 1 DAGANGAN MADIUN KELAS XI IPS Fitri Susmiatiningsih; Sanusi Sanusi; Ika Krisdiana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.943 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i2.483

Abstract

Prestasi belajar matematika yang rendah merupakan masalah yang sering muncul dalam pembelajaran matematika. Hal ini dimungkinkan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang memberikan keberhasilan terhadap siswa untuk aktif berfikir dan berinovatif. Sedangkan pembelajaran Team-GamesTournament (TGT), merupakan salah satu pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk mencari informasi dari masalah dan merencanakan pembelajaran dengan pemikiran atau ide mereka sendiri. Melalui pembelajaran Team-GamesTournament (TGT), dapat menimbulkan aktivitas siswa dalam belajar matematika sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Team-GamesTournament (TGT), dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan peluang di SMA Negeri 1 Dagangan Madiun kelas XI IPS. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian kelas XI IPS3 dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata aktivitas kelas dari siklus I 73,55 meningkat pada siklus II menjadi 80,45. Dari rata-rata tes formatif yang dilaksanakan pada tiap akhir siklus dapat diketahui peningkatan prestasi belajar matematika siswa, yaitu dari rata-rata tes formatif pada siklus I sebesar 68,97% meningkat menjadi 80.45% pada siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Team-GamesTournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematiaka pada pokok bahasan peluang di SMA Negeri 1 Dagangan Madiun kelas XI IPS.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MICROTEACHING UNTUK MELATIHKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK YANG MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN NILAI-NILAI KARAKTER Sanusi Sanusi; Wasilatul Murtafi’ah; Ika Krisdiana
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.841 KB) | DOI: 10.25273/jems.v2i2.228

Abstract

Guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang antara lain memiliki kompetensi tertentu, yaitu kompetensi pedagogik (kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik), kompetensi kepribadian (kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik), kompetensi sosial (kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar), dan kompetensi profesional (kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam). Di dalam pendidikan calon guru, dirasa penting sekali untuk dilatihkan kompetensi-kompetensi tersebut. Salah satu kompetensi yang dapat dilatihkan dalam mata kuliah Microteching adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik tersebut seharusnya dapat mengintegrasikan teknologi informasi komunikasi dan nilai-nilai karakter. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar Microteaching untuk melatihkan kompetensi pedagogik yang mengintegrasikan teknologi informasi komunikasi dan nilai-nilai karakter. Urgensi penelitian adalah pentingnya penguasaan teknologi informasi komunikasi dan nilai-nilai karakter oleh mahasiswa yang terintegrasi melalui perkuliahan Microteaching. Tahap awal penelitian pada tahun pertama adalah menyusun instrumen untuk investigasi, melakukan analisis, membuat perencanaan dan merancang prototipe. Pada tahun pertama bahan ajar yang telah dirancang meliputi: SAP, Buku Ajar, Media, dan Pedoman Penilaian. Pada tahun kedua adalah dilanjutkan dengan pengembangan bahan ajar Microteaching dan mengimplementasikannya dalam perkuliahan. Setelah dilakukan pengembangan (development) telah diperoleh bahwa bahan ajar yang telah dirancang (SAP, Buku Ajar dan Pedoman Penilaian) dinyatakan valid oleh validator baik internal maupun eksternal. Hasil penelitian pengembangan bahan ajar layak untuk digunakan pada pembelajaran Microteaching.