Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika)

Upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar fisika menggunakan Hands On Learning dengan Model Direct Intruction kelas X IPA 2 Romadhona Tri Wulandari; Purwandari Purwandari; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.287 KB)

Abstract

Pembelajaran Fisika di MA AL IMAN Ponorogo umumnya masih menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan hasil belajar siswa masih rendah dan siswa kurang menunjukkan keaktifannya. Untuk memperbaiki mutu pembelajaran tersebut, peneliti berupaya menerapkan metode Hands On Learning dengan Model Direct Intruction. Hands On Learning melibatkan kegiatan dalam pelajaran yang bertindak sebagai alat fisik untuk membantu menjelaskan dan mengajarkan konsep kepada siswa. Manfaat dari pembelajaran aktif kognitif Hands On Learning adalah mendorong siswa untuk lebih terlibat secara mental dari perilaku aktif pembelajaran. Direct Intruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IPA 2 Semester Genap MA Al Iman Ponorogo yang berjumlah 24 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pretest dan post test untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan juga LKS beserta lembar observasi untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar menjadi 92% yang mencapai target, dan peningkatan keaktifan menjadi 87,5 %. Sehingga dapat disimpulkan, dengan menerapkan metode Hands On Learning dengan Model Direct Intruction kelas X IPA 2 Semester Genap MA Al Iman Ponorogo dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa.
Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun Mayranti Susilowati; Purwandari Purwandari; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.098 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi pada keterlaksanaan KTSP dan mengetahui keterlaksanaan KTSP ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian ini dilakukan pada semester II SMP Negeri 3 Madiun kelas VIII B dengan jumlah 32 siswa, kelas VIII C 32 siswa dan 2 guru IPA seta wakil kepala kurikulum. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi, angket, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan KTSP tentang penilaian dalam matri IPA di SMP Negeri 3 Madiun masih ada kendala. Kendala yang dirasakan adalah keanekaragaman kemampuan peserta didik pada ranh kognitif, afektif maupun ranah psikomototrik. Berdasarkan hasil angket pelaksanaan standar penilaian yang disebarkan untuk guru dan siswa diperoleh skor sebesar 82,5 % untuk guru, sedangkan untuk siswa sebesar 75,61 %. Dari hasil tersbut makan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan standar penilaian untuk materi IPA di SMP Negeri 3 Madiun sudah berjalan dengan baik. Pemahaman guru IPA di SMP Negeri 3 Madiun terhadap KTSP sangat baik. Perencanaan Pembelajaran berada pada kategori sangat baikdan pelaksanaan pembelajaran berada pada kategori sangat baik.
Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen dan metode demonstrasi menggunakan model PBL (problem based learning) ditinjau dari kemampuan berfikir kritis siswa Reza Maulaya Azka; Purwandari Purwandari; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.45 KB)

Abstract

Penelitian  ini bertujuan  untuk mengetahui : 1) apakah ada perbedaan pengaruh model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) antara metode Eksperimen dan metode Demonstrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa, 2) apakah ada perbedaan pengaruh kemampuan berfikir  kritis siswa kategori tinggi dan rendah dengan menggunakan metode Eksperimen dan metode Demonstrasi, 3) apakah ada interkasi model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), metode Eksperimen, metode Demonstrasi, dan kemampuan  berpikir kritis  siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Wungu, sejumlah 10 kelas. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I menggunakan metode Eksperimen dan kelas eksperimen II menggunakan metode Demonstrasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes kognitif untuk data hasil belajar dan tes kemampuan berfrikir kritis untuk memperoleh data kemampuan berfikir kritis siswa. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan analisis variansi (anava) dua jalan. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan taraf signifikansi 0.05 menunjukkan bahwa: (1) Fobs (2,73) <Ftabel (4,07) Tidak ada perbedaan pengaruh model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) antara menggunakan metode Eksperimen dan metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa. (2) Fobs (83,995) >Ftabel (4,07) Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa. (3) Fobs (0,015) <Ftabel (4,07) Tidak ada interaksi model pembelajaran PBL (Problem Based learning) metode Eksperimen, metode Demonsrasi dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa.Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen dan metode demonstrasi menggunakan model PBL (problem based learning)  ditinjau  dari kemampuan berfikir kritis siswa
Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun Emlirisda Tesa Aswari; Purwandari Purwandari; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.219 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran ipa berdasarkan Kurikulum 2013 dan kendala kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMPN 3 MADIUN. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kulaitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kelengkapan komponen RPP guru IPA dengan Kurikulum 2013 sebesar 98,1%  dengan kriteria amat sesuai, presentase proses pelaksanaan pembelajaran di kelas yng dilaksanakan dengan Kurikulum 2013 sebesar 97,4% dengan kriteria amat sesuai. Sedangkan dari hasil wawancara, kendala yang sangat dirasakan adalah banyaknya aspek yang harus dinilai baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, keanekaragaman peserta didik dan kegiatan sekolah yang cukup banyak menyita waktu. Jadi, berdasarkan penelitian tersebut kesesuaian RPP dengan pelaksanaan di SMPN 3 MADIUN sudah sesuai, meskipun ada beberapa kendala yang dialami.
Profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMPN 2 Wungu Siska Candra Lukita; Purwandari Purwandari; Erawan Kurniadi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.783 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMP Negeri 2 Wungu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wungu. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang siswa yang diambil dari kelas VIII G dan VIII H, yaitu 2 siswa dengan gaya belajar visual, 2 siswa dengan gaya belajar auditori, dan 2 orang siswa dengan gaya belajar kinestetik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket untuk mengetahui gaya belajar masing-masing individu, teknik tes untuk kemampuan menyelesaikan soal essay, teknik wawancara untuk mengetahui sejauh mana pemahaman 6 subjek yang memenuhi kriteria tersebut dalam menyelesaikan soal essay materi cahaya. Hasil penelitian ini adalah (1) Subyek visual yang belajar dengan cara melihat cenderung mengalami kesulitan dalam hal memahami soal dan menghitung. (2) Subyek auditori yang belajar dengan cara mendengar cenderung mengalami kesulitan dalam hal menghitung. (3) Subyek kinestetik yang belajar dengan cara bekerja, menyentuh dan praktek, cenderung mengalami kesulitan dalam hal menyusun strategi penyelesaian soal dan lebih banyak mengalami kesulitan dalam hal menghitung.
Profil Berpikir Visual Mahasiswa Calon Guru Fisika Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Dasar Tiur Dewi Christina Putri; Purwandari Purwandari
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.304 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis cara berfikir visual mahasiswa calon guru fisika dalam menyelesaikan masalah matematika dasar; 2) memprofilkan cara berfikir visual mahasiswa calon guru fisika dalam menyelesaikan masalah matematika dasar. Penelitian deskriptif digunakan dengan pendekatan kualitatif, yaitu penentuan mahasiswa, validasi, penafsiran, analisis, dan penarikan kesimpulan.Subyek penelitian adalah 6 mahasiswa semester II.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Ketika memahami, pikiran mendapatkan informasi dari diketahui dan ditanya kemudian mengasimilasi informasi tersebut untuk menyelesaikan masalah; 2) ketika merencanakan, pikiran mendapat data dari memahami sebelum mengerjakan apa yang ditanyakan; 3) ketika melaksanakan, pikiran mendapat stimulus informasi input visual dari hasil aktivitas sebelumnya. Input visual tersebut memunculkan pembayangan mental yang diperoleh segera diolah dengan menyempurnakan atau melengkapi sesuai dengan informasi-informasi uang lain. Pembayangan mental yang diperoleh dimanfaatkan dengan mempresentasikan dalam bentuk gambar dan catatan pada lembar jawaban; 4) ketika memeriksa kembali, pikiran mendapat pembayangan mental yang digunakan sevagai perhitungan ulang dan diperoleh kesimpulan.
Penggunaan Hands On Lerning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Purwandari Purwandari; Mislan Sasono; Yopi Iko Purwaningsih
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.896 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan keteramplan proses sains siswa pada materi kalor di kelas VIIA SMP Negeri 2 Wungu dengan menggunakan Hands On Learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA sejumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa dan lembar keterampilan proses sains siswa yang berupa pertanyaan yang sesuai dengan aspek keterampilan proses sains (KPS) sebagai penilaian keterampilan proses sains siswa. Hasil penelitian ini adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keterampilan proses sains siswa berdasarkan observasi dan LKS siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis keterampilan proses sains siswa dapat muncul jika diberikan metode yang tepat yaitu hands on learning.
Profil kemampuan berpikir analitis mahasiswa dalam menyeleseikan masalah matematika dasar Garin Fadila; Purwandari Purwandari; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.422 KB)

Abstract

Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiseberapabesarkemampuanberpikiranalitismahasiswadalammenyelesaikanmasalahmatematikadasar. Jenispenelitian yang digunakanadalahpenelitiankualitatif. Penelitiankualitatifyaitupenelitian yang temuan-temuannyatidakdiperolehmelaluiprosedurstatistikataubentukhitunganlainnya. Subyekpenelitianadalahenammahasiswa semester II Universitas PGRI Madiun. Pengambilansubyekberdasarkandi ambil dari data nilai ulanganakhir semester mata kuliah matematika dasar yaitudengankategoridua mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi, dua mahasiswa yang memiliki nilai sedang, dan dua mahasiswa yang memiliki nilai rendah. Teknikpengumpulan data dilakukandenganmetodetesdanwawancara. Data hasilpenelitian di analisismelaluireduksi data, penyajian data danpenarikankesimpulan. Kesimpulandarihasilpenelitianiniadalah (1) Mahasiswakriteriatinggimenunjukankecenderunganmemilikiprofilkemampuanberpikiranalitis yang baikdalammenyeleseikansoalmatematikadasar (2) siswakriteriasedangmenunjukankecenderunganmemilikiprofilkemampuanberpikiranalitis yang cukupbaikdalammenyeleseikansoalmatematikadasar (3) siswakriteriasedangmenunjukankecenderunganmemilikiprofilkemampuanberpikiranalitis yang kurangbaikdalammenyeleseikansoalmatematikadasar.