Articles
Pengembangan Media Pembelajaran Koefisien Gesek Kinetik Berbasis Mikrokontroler Atmega Terintegrasi PC Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Muhammad Yahya Qosim;
Jeffry Handhika;
Mislan Sasono
Radiasi : Jurnal Berkala Pendidikan Fisika Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37729/radiasi.v13i2.322
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi koefisien gesek kinetik melalui media pembelajaran koefisien gesek kinetik berbasis mikrokontroler Atmega. Penelitian ini dilakukan di SMANJiwan Kabupaten Madiun dengan jumlah 21 siswa di kelas X MIA II. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development dengan model ADDIE dengan tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tidak terstruktur, lembar validasi ahli, angket respon siswa, dan observasi keterampilan proses sains. Hasil menunjukkan bahwa ahli media memberikan nilai CVR dan CVI sebesar 1 yang artinya media layak dan sangat sesuai untuk uji coba lapangan, respon siswa sangat baik pada kelas terbatas yang ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 3,42, media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa dibuktikan dengan hasil N-gain 0,67 dan masuk dalam kategori sedang. Kesimpulannya media layak digunakan dengan hasil respon siswa yang sangat baik dan mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA PADA MATERI GERAK LURUS
Cupma Riya Cipta Sari;
Tantri Mayasari;
Mislan Sasono
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 8 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/jpf.v8i2.14631
Kemampuan penalaran merupakan kemampuan penting dan sangat diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam fisika. Untuk memfasilitasi siswa diperlukan suatu metode pembelajaran yang mendukung hal itu. Adanya penelitian ini guna mengetahui seberapa besar pengaruh Problem Based Learning terhadap kemampuan penalaran siswa kelas X pada materi gerak lurus. Metode pre-eksperimen dengan one group pretest posttest design dan dilakukan kepada siswa kelas X IPA 2 SMAN 2 MEJAYAN yang berjumlah 33 siswa. Sampel ini diambil dari teknik pengambilan sampling convenience sampling. Keseluruhan mendapatkan perlakuan setelah pengerjaan soal pretest dan mengerjakan soal postest setelah diberi perlakuan. Perlakuan yang didapat siswa adalah kegiatan pembelajaran menggunakan problem based learning. Keekektifan metode pembelajaran dapat diketahui dengan melihat hasil analisis N-Gain , serta effectsize pada nilai pretest maupun postest . Instrumen berupa tes, angket respon siswa dan lembar observasi problem based learning.
Pengembangan Instrumen Evaluasi Berbasis Taksonomi Marzano Untuk Menentukan Profil Kemampuan Penalaran Pada Materi Gerak Lurus
Cupma Riya C.S.;
Tantri Mayasari;
Mislan Sasono
COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 7 No 2 (2020): COMPTON: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/cjipf.v7i2.9092
Penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen tes kemampuan penalaran yang valid. Tahapan tahapan yang diambil oleh peneliti menggunakan model ADDIE yang sudah diteliti dan dikembangkan. Validasi instrumen yang sudah dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa secara keseluruhan instrumen tes memperoleh kategori baik. Hasil validasi empirik menunjukkan bahwa lima soal valid dan memperoleh hasil CVI sebesar 1. Hasil dari instrumen tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran menunjukan nilai rata-rata kemampuan mahasiswa untuk memecahkan sebuah masalah yaitu sebesar 18,18 dengan nilai tertinggi 35 dan terendah 7,5 dengan skala 0—100.
Upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar fisika menggunakan Hands On Learning dengan Model Direct Intruction kelas X IPA 2
Romadhona Tri Wulandari;
Purwandari Purwandari;
Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (744.287 KB)
Pembelajaran Fisika di MA AL IMAN Ponorogo umumnya masih menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan hasil belajar siswa masih rendah dan siswa kurang menunjukkan keaktifannya. Untuk memperbaiki mutu pembelajaran tersebut, peneliti berupaya menerapkan metode Hands On Learning dengan Model Direct Intruction. Hands On Learning melibatkan kegiatan dalam pelajaran yang bertindak sebagai alat fisik untuk membantu menjelaskan dan mengajarkan konsep kepada siswa. Manfaat dari pembelajaran aktif kognitif Hands On Learning adalah mendorong siswa untuk lebih terlibat secara mental dari perilaku aktif pembelajaran. Direct Intruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IPA 2 Semester Genap MA Al Iman Ponorogo yang berjumlah 24 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pretest dan post test untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan juga LKS beserta lembar observasi untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar menjadi 92% yang mencapai target, dan peningkatan keaktifan menjadi 87,5 %. Sehingga dapat disimpulkan, dengan menerapkan metode Hands On Learning dengan Model Direct Intruction kelas X IPA 2 Semester Genap MA Al Iman Ponorogo dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa.
Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun
Mayranti Susilowati;
Purwandari Purwandari;
Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (340.098 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi pada keterlaksanaan KTSP dan mengetahui keterlaksanaan KTSP ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian ini dilakukan pada semester II SMP Negeri 3 Madiun kelas VIII B dengan jumlah 32 siswa, kelas VIII C 32 siswa dan 2 guru IPA seta wakil kepala kurikulum. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi, angket, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan KTSP tentang penilaian dalam matri IPA di SMP Negeri 3 Madiun masih ada kendala. Kendala yang dirasakan adalah keanekaragaman kemampuan peserta didik pada ranh kognitif, afektif maupun ranah psikomototrik. Berdasarkan hasil angket pelaksanaan standar penilaian yang disebarkan untuk guru dan siswa diperoleh skor sebesar 82,5 % untuk guru, sedangkan untuk siswa sebesar 75,61 %. Dari hasil tersbut makan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan standar penilaian untuk materi IPA di SMP Negeri 3 Madiun sudah berjalan dengan baik. Pemahaman guru IPA di SMP Negeri 3 Madiun terhadap KTSP sangat baik. Perencanaan Pembelajaran berada pada kategori sangat baikdan pelaksanaan pembelajaran berada pada kategori sangat baik.
Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen dan metode demonstrasi menggunakan model PBL (problem based learning) ditinjau dari kemampuan berfikir kritis siswa
Reza Maulaya Azka;
Purwandari Purwandari;
Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (745.45 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) apakah ada perbedaan pengaruh model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) antara metode Eksperimen dan metode Demonstrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa, 2) apakah ada perbedaan pengaruh kemampuan berfikir kritis siswa kategori tinggi dan rendah dengan menggunakan metode Eksperimen dan metode Demonstrasi, 3) apakah ada interkasi model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), metode Eksperimen, metode Demonstrasi, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Wungu, sejumlah 10 kelas. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I menggunakan metode Eksperimen dan kelas eksperimen II menggunakan metode Demonstrasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes kognitif untuk data hasil belajar dan tes kemampuan berfrikir kritis untuk memperoleh data kemampuan berfikir kritis siswa. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan analisis variansi (anava) dua jalan. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan taraf signifikansi 0.05 menunjukkan bahwa: (1) Fobs (2,73) Ftabel (4,07) Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa. (3) Fobs (0,015)
Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun
Emlirisda Tesa Aswari;
Purwandari Purwandari;
Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (645.219 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran ipa berdasarkan Kurikulum 2013 dan kendala kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMPN 3 MADIUN. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kulaitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kelengkapan komponen RPP guru IPA dengan Kurikulum 2013 sebesar 98,1% dengan kriteria amat sesuai, presentase proses pelaksanaan pembelajaran di kelas yng dilaksanakan dengan Kurikulum 2013 sebesar 97,4% dengan kriteria amat sesuai. Sedangkan dari hasil wawancara, kendala yang sangat dirasakan adalah banyaknya aspek yang harus dinilai baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, keanekaragaman peserta didik dan kegiatan sekolah yang cukup banyak menyita waktu. Jadi, berdasarkan penelitian tersebut kesesuaian RPP dengan pelaksanaan di SMPN 3 MADIUN sudah sesuai, meskipun ada beberapa kendala yang dialami.
Penggunaan Hands On Lerning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Purwandari Purwandari;
Mislan Sasono;
Yopi Iko Purwaningsih
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (413.896 KB)
Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan keteramplan proses sains siswa pada materi kalor di kelas VIIA SMP Negeri 2 Wungu dengan menggunakan Hands On Learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA sejumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa dan lembar keterampilan proses sains siswa yang berupa pertanyaan yang sesuai dengan aspek keterampilan proses sains (KPS) sebagai penilaian keterampilan proses sains siswa. Hasil penelitian ini adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keterampilan proses sains siswa berdasarkan observasi dan LKS siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis keterampilan proses sains siswa dapat muncul jika diberikan metode yang tepat yaitu hands on learning.
Profil kemampuan berpikir analitis mahasiswa dalam menyeleseikan masalah matematika dasar
Garin Fadila;
Purwandari Purwandari;
Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (336.422 KB)
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiseberapabesarkemampuanberpikiranalitismahasiswadalammenyelesaikanmasalahmatematikadasar. Jenispenelitian yang digunakanadalahpenelitiankualitatif. Penelitiankualitatifyaitupenelitian yang temuan-temuannyatidakdiperolehmelaluiprosedurstatistikataubentukhitunganlainnya. Subyekpenelitianadalahenammahasiswa semester II Universitas PGRI Madiun. Pengambilansubyekberdasarkandi ambil dari data nilai ulanganakhir semester mata kuliah matematika dasar yaitudengankategoridua mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi, dua mahasiswa yang memiliki nilai sedang, dan dua mahasiswa yang memiliki nilai rendah. Teknikpengumpulan data dilakukandenganmetodetesdanwawancara. Data hasilpenelitian di analisismelaluireduksi data, penyajian data danpenarikankesimpulan. Kesimpulandarihasilpenelitianiniadalah (1) Mahasiswakriteriatinggimenunjukankecenderunganmemilikiprofilkemampuanberpikiranalitis yang baikdalammenyeleseikansoalmatematikadasar (2) siswakriteriasedangmenunjukankecenderunganmemilikiprofilkemampuanberpikiranalitis yang cukupbaikdalammenyeleseikansoalmatematikadasar (3) siswakriteriasedangmenunjukankecenderunganmemilikiprofilkemampuanberpikiranalitis yang kurangbaikdalammenyeleseikansoalmatematikadasar.
Efektivitas pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw Dan TGT ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi
Sunardi Sunardi;
Jeffry Handhika;
Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (325.926 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah ada perbedaan model pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw dan TGT terhadap hasil belajar Fisika. (2) apakah ada perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat rendah terhadap hasil belajar Fisika. (3) adakah interaksi antara model pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw dan TGT dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi terhadap hasil belajar fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wungu dengan sampel kelas VIII G dan H. Teknik pengambilan sampel adalah teknik cluster random sampling.Pengujian persyaratan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (anava) dua jalan dengan sel tak sama, sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan = 5% menunjukan bahwa: (1) tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw dan TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar Fisika dengan Fobs(0,51) < Ftabel(4,17). (2) ada perbedaan kemampuan berpikir tinggi dan kemampuan berpikir tingkat rendah terhadap hasil belajar Fisika dengan Fobs(4,86) > Ftabel(4,17). (3) tidak interaksi antara model pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran tipe Jigsaw dan TGT (Teams Games Tournament) dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan Fobs(0,06) < Ftabel(4,17).