Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) apakah ada perbedaan pengaruh model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) antara metode Eksperimen dan metode Demonstrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa, 2) apakah ada perbedaan pengaruh kemampuan berfikir kritis siswa kategori tinggi dan rendah dengan menggunakan metode Eksperimen dan metode Demonstrasi, 3) apakah ada interkasi model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), metode Eksperimen, metode Demonstrasi, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Wungu, sejumlah 10 kelas. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I menggunakan metode Eksperimen dan kelas eksperimen II menggunakan metode Demonstrasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes kognitif untuk data hasil belajar dan tes kemampuan berfrikir kritis untuk memperoleh data kemampuan berfikir kritis siswa. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan analisis variansi (anava) dua jalan. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan taraf signifikansi 0.05 menunjukkan bahwa: (1) Fobs (2,73) Ftabel (4,07) Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa. (3) Fobs (0,015)
Copyrights © 2017