Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi

MODEL KESUKSESAN E-LEARNING MENGGUNAKAN IS SUCCESS MODEL DELONE AND MCLEAN DAN UTAUT (Studi Kasus: E-learning Universitas Tanjungpura) Bagas Hidayat Mulya; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 03 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i03.52898

Abstract

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan salah satunya ditunjukkan dengan penggunaan e-learning. E-learning membuat proses pembelajaran dapat dilakukan secara daring, tidak hanya dilakukan secara luring serta diharapkan dapat membuat proses transfer pengetahuan semakin cepat. Penerapan e-learning tidak selalu mendapatkan keberhasilan dalam implementasinya. Oleh karena itu, sistem yang telah digunakan perlu diukur untuk mengetahui kepuasan dari penerapan suatu sistem. IS Success Model merupakan model pengukur kesuksesan sistem informasi dan model UTAUT sebagai pengukur niat atau penerimaan pengguna pada penerapan sistem. Penggabungan 2 model ini dilakukan karena penerapan sistem dalam suatu organisasi selalu memiliki hubungan dengan respon atau penerimaan pengguna, yang tujuannya agar dapat mengetahui penerimaan dan pemahaman pengguna terhadap sistem yang telah diimplementasikan. Penelitian dilakukan terhadap 100 responden dengan 81 pernyataan. Proses analisis data penelitian pada PLS menggunakan tools SmartPLS. Sebanyak 6 variabel IS Success Model dan 6 variabel UTAUT ketika digabungkan menyisakan 8 variabel penyusun model penelitian baru, dikarenakan terjadi penyesuaian pada variabel yang beririsan. Pada pengolahan data menggunakan SmartPLS, terdapat 3 indikator yang dihapus karena tidak memenuhi standar loading faktor 0,7. Hasil dari 7 jalur hubungan variabel, nilai path coefficient dan t-test untuk semua jalur sudah memenuhi standar 0,1 dan 1,96.
Measurement of Mobile Banking Application User Satisfaction Using the Technology Acceptance Model (TAM) and Usability Method (Case Study: Bank Kalbar main branch of Pontianak) Alysha Puji Utami; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 01 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i01.51252

Abstract

This study aims to determine the level of user satisfaction with the Bank Kalbar Mobile application. Bank Kalbar's Mobile is important to measure to determine the level of satisfaction of Mobile Banking application users using the Technology Acceptance Model (TAM) and Usability methods. The Technology Acceptance Model (TAM) method can be a reference in determining various uses and uses of IT from the user's perspective on the benefits and the user's perspective on the use. The TAM method linked to 8 Usability perspectives which consist of learnability, understandability, operability, attractiveness, effectiveness, efficiency, satisfaction, and context of use to design research questionnaires from interrelated indicators. This research questionnaire was distributed to 98 Bank Kalbar‟s Mobile users with the results of measuring user satisfaction with Mobile Banking for the TAM (Perceived Ease of Use) and Usability perspective with an average value of 4.85 very satisfied categories, and TAM (Perceived Usefulness) and Usability perspective with an average value of 4.87 very satisfied category. Then for the results of the Usability calculation, the results of the TAM (Perceived Ease of Use) measurement are 95%, which means it has a very decent value, and the TAM (Perceived Usefulness) measurement results are 96%, which means it has a very decent value. This study also provides recommendations for improvements to the IT Bank Kalbar main branch of Pontianak in optimizing the performance of the Bank Kalbar Mobile application to increase user satisfaction using the action priority matrix.
ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (FMEA) DAN KONTROL ISO/IEC 27001:2013 (Studi Kasus : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sambas) Tutik Tutik; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 02 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i02.55082

Abstract

Penerapan teknologi informasi merupakan hal penting untuk menunjang proses operasional serta mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sambas merupakan salah satu organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk melakukan berbagai proses bisnis. Proses bisnis pada Diskominfo menggunakan teknologi informasi tidak terlepas dari risiko dan belum adanya dokumentasi mengenai keamanan informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi risiko aset keamanan informasi, mengidentifikasi, menilai serta memberikan rekomandasi mitigasi risiko pada Diskominfo. Metode Failure Mode and Effect Analysis digunakan untuk melakukan identifikasi proses bisnis, penyebab kegagalan, dampak kegagalan, dan pencegahan terjadinya kegagalan serta memberikan penilaian berdasarkan tingkat keparahann(severity), tingkat kejadiann(occurance) dan tingkat deteksii(detection). Sedangkan ISO/IEC 27001:2013 digunakan untuk memberikan rekomandasi mitigasi risiko berdasarkan dengan klausul objektif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak Diskominfo Kabupaten Sambas yang diperoleh yaitu terdapat 23 risiko aset keamanan informasi dengan 11 potensi kegagalan pada perangkat keras, 4 potensi kegagalan pada perangkat lunak, 2 potensi kegagalan pada data, 2 potensi kegagalan pada sumber daya manusia, dan 5 potensi kegagalan pada jaringan. Hasil pengkategorian risiko tersebut didapatkan 1 risiko kategori tingkat tinggi (high), 4 risiko kategori tingkat sedang (moderate),  7 risiko kategori tingkat rendah (low), dan 11 risiko  kategori sangat rendah (very low). Serta rekomandasi mitigasi terdapat 6 klausul ISO/IEC 27001:2013 diantaranya yaitu Kebijakan Keamanan Informasi, Keamanan Sumber Daya Manusia, Kontrol Akses, Keamanan Fisik dan Lingkungan, Keamanan Operasional serta Keamanan Komunikasi.
PENGUKURAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENERAPAN OPEN DATA SYSTEM MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN (Studi Kasus : Open Data System Pemerintah Kota Pontianak) Meci Wati Putri; Ilhamsyah Ilhamsyah; Nurul Mutiah
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 9, No 01 (2021): Edisi April 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v9i01.43852

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi penerapan Open Data System Pemerintah Kota Pontianak yaitu Satu Data Kota Pontianak. Satu Data Kota Pontianak merupakan portal Open Data System yang ada di Kota Pontianak sebagai bentuk keterbukaan pemerintah kepada masyarakat di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kota Pontianak. Open Data System penting untuk diukur untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi penerapannya dengan menggunakan model Delone and Mclean. Model Delone and Mclean adalah salah satu model yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas dari suatu sistem dengan enam dimensi di dalamnya yaitu Kualitas Sistem (System quality), Kualitas Informasi (Information quality), Kualitas Layanan (Service quality), Penggunaan (Use), Kepuasan Pengguna (User satisfaction), Dampak Net (Net Impacts). Dimensi ini kemudian dipetakan dengan siklus Open Data untuk mengetahui hubungan antara keduanya dalam menentukan indikator pertanyaan yang digunakan pada kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 100 responden yang berada di 6 kecamatan Kota Pontianak dengan hasil Kualitas Sistem (System Quality) dengan nilai rata-rata 3.32 sangat efektif dan efisien, Kualitas Informasi (Information Quality) dengan nilai rata-rata 3.28 sangat efektif dan efisien, Kualitas Layanan (Service Quality) dengan nilai rata-rata 3.25 sangat efektif dan efisien, Penggunaan (Use) dengan nilai rata-rata 3.25 sangat efektif dan efisien, Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) dengan nilai rata-rata 3.28 sangat efektif dan efisien, dan Dampak Net (Net Impacts) dengan nilai rata-rata 3.31 sangat efektif dan efisien. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi perbaikan kepada DISKOMINFO Kota Pontianak.
EVALUASI KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0 DAN HUMAN ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT Laila Rasyidah; Renny Puspita Sari; Nurul Mutiah
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 02 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i02.55096

Abstract

Ketersediaan informasi saat ini sangat mudah ditemukan pada era majunya perkembangan teknologi. Banyak media menyediakan berbagai informasi secara online, seperti layanan situs website yang merupakan sebuah kumpulan halaman pada suatu domain diinternet yang bisa diakses melalui url atau homepage. Sebuah situs website memiliki tujuan tertentu dan memudahkan pengguna mengakses informasi dari server untuk menampilkannya melalui web browser. Dengan semakin pesat perkembangan Teknologi Informasi (TI) membuat organisasi pemerintah maupun non-pemerintah meningkatkan kualitas layanan yang dimilikinya untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Begitu juga dengan layanan teknologi informasi yang dikelola oleh Kementerian Agama Kalimantan Barat (KEMENAG KALBAR) berupa website layanan informasi pemerintah terutama pada Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan pada Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika) dan atribut yang sangat berpengaruh pada Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika) menggunakan metode Human Organization Technology (HOT) Fit dan Webqual 4.0. Metode Hot Fit dan Webqual 4.0 dapat menilai kepuasan menurut persepsi pengguna terhadap layanan Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika). Dengan berdasarkan dimensi HOT Fit model untuk membuat kuesioner yaitu menggunakan dimensi dari Human, Organization, Technology dan Net Benefit. Kuesioner penelitian ini disebar kepada 100 orang responden yang menggunakan layanan Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika), yaitu dengan menganalisis dari hasil nilai rata-rata tiap dimensi pada kualitas layanan Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika). Nilai kualitas layanan yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu 3,7475 yang artinya kualitas layanan Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika) dapat dikatakan sudah memuaskan pengguna. Rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini dengan menggunakan Action Priority Matrix dan terdapat 15 atribut yang akan dilakukan perbaikan untuk digunakan sebagai rekomendasi kepada pihak Kantor Kementerian Agama Kalimantan Barat (KEMENAG KALBAR) terhadap layanan Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika) Kota Pontianak.
ANALISIS TATA KELOLA DAN KESUKSESAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA BERDASARKAN TINJAUAN DELONE & MCLEAN IS SUCCESS MODEL DAN COBIT 5 Willson Willson; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 02 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i02.53085

Abstract

Implementasi Sistem Informasi saat ini masih banyak ditemukan kendala yaitu sistem yang yang ada belum mampu memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan pada suatu organisasi. Oleh karena itu, Sistem Informasi Akademik yang diimplementasikan di Universitas Tanjungpura perlu dilakukan pengukuran kesuksesan penerapan sistem informasi agar dapat memperoleh pengetahuan terkait bagian yang perlu diperbaiki maupun yang perlu dipertahankan terkait dengan sistem informasi yang ada. Dalam penelitian ini dikembangkan model pengukuran kesuksesan sistem informasi yang diadopsi dari dua kerangka kerja, yaitu Delone & McLean dan COBIT 5. Delone & McLean digunakan untuk mengukur kesuksesan Sistem Informasi Akademik berdasarkan perspektif pengguna akhir sedangkan COBIT 5 dimanfaatkan untuk mengukur level kapabilitas dalam penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi pada UPT TIK Universitas Tanjungpura selaku pihak pengembang dan pengelola sistem. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pengukuran kesuksesan Sistem Informasi Akademik berdasarkan perspektif pengguna akhir sistem, rata-rata keseluruhan indikator yang diperoleh adalah 3.81. Berdasarkan hasil pengukuran berdasarkan penerapan Tata kelola Teknologi Informasi pada UPT TIK Universitas Tanjungpura selaku pihak pengembang dan pengelola sistem, 81,25% dari proses yang diukur telah mencapai Level 1- Performed Process. Adapun masih terdapat 3 proses COBIT 5 yang masih berada pada Level 0 - Incomplete Process, seperti Kelola Perjanjian Layanan, Kelola Kualitas, dan Kelola Pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, kekurangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kesuksesan Sistem Informasi Akademik Universitas Tanjungpura menggunakan metode Delone & McLean selaras dengan hasil pengukuran level kapabilitas menggunakan metode COBIT 5 yang menandakan bahwa tata kelola Teknologi Informasi yang baik akan meningkatan kesuksesan sistem berdasarkan perspektif pengguna akhir.
SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN STOK BARANG MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY Rachmat Kurniawan Putra; Ilhamsyah Ilhamsyah; Nurul Mutiah
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 01 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i01.52011

Abstract

Kebutuhan menyimpan barang serta manajemen gudang yang baik adalah kewajiban organisasi dalam setiap skala. Perpaduan antara teknologi informasi dan manajemen gudang akan mendorong efisiensi kerja dan pemenuhan kebutuhan yang optimal. Saat ini Koperasi Karyawan Angkasa Pura II Bandara Supadio mempunyai enam unit usaha dengan satu gudang terpadu dimana data gudang diolah secara manual menggunakan aplikasi perkantoran serta melakukan stok ulang ketika barang sudah habis atau hampir habis. Data yang diolah berupa data pemesanan, barang masuk, barang keluar serta jumlah penjulaan. Stok ulang barang tanpa perencanaan serta banyakya data yang diolah membuat kinerja Koperasi tidak maksimal, memicu olah data yang tidak tepat, dan memicu kekurangan atau kelebihan barang pada gudang. Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem pergudangan dan pengendalian stok barang dengan mengimplementasikan metode Economic Order Quantity (EOQ) dimana sistem ini dapat mengontrol siklus barang masuk dan barang keluar, mengelola penjualan serta memberikan peramalan jumlah stok barang optimal beserta jumlah stok aman (safety stock) dan titik pemesanan kembali (reorder point) untuk memenuhi ketidakpastian permintaan. Hasil penelitian ini berupa sebuah sistem yang dapat mengelola data barang gudang dan dapat mengontrol persediaan barang optimal dimana hasil pengujian fungsionalitas sistem menyatakan sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan dengan nilai 87,76% berdasarkan skala likert. 
Pengaruh Kualitas Layana E-Commerce Terhadap Kepuasan Pengguna Menggunakan Metode Mobile Service Quality dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus : Pengguna E-Commerce Shopee di Kota Pontianak) Rahma Sarlita Amara; Nurul Mutiah; Ferdy Febriyanto
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 02 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i02.55345

Abstract

Shopee merupakan aplikasi pertama mobile marketplace sebagai consumer to consumer. Shopee sendiri merupakan wadah bagi masyarakat dalam mencari barang yang diinginkan, menjual, dan berbelanja secara cepat dan efisien. Namun, masih adanya keluhan yang dialami pengguna aplikasi mobile shopee. Keluhan tersebut disampaikan oleh pengguna di ulasan yang ada di Google Play Store. Hal tersebut dapat mempengaruhi kepuasan pengguna dalam menggunakan Shopee. Oleh karena, itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dimensi pada Mobile Service Quality mana yang mempunyai pengaruh pada kepuasan pengguna dan menganalisis dimensi pada Mobile Service Quality mana yang perlu dilakukan prioritas perbaikan dengan menggunakan Importance Performance Analysis. Pada penelitian ini menggunakan 17 dimensi pada Mobile Service Quality. Penggunaan dimensi pada Mobile Service Quality ini berdasarkan dari membandingkan 5 penelitian yang membahas tentang penelitian Mobile Service Quality. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi Performance/Efficiency, Contact dan Valence mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna dan dimensi Perfomance/Efficiency dan Valence menjadi prioritas perbaikan kedepannya untuk E-Commerce Shopee.
ANALISIS TINGKAT LITERASI DIGITAL PADA GENERASI Z DENGAN MENGGUNAKAN DIGITAL COMPETENCE FRAMEWORK 2.1 ( Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA UNTAN ) Viramitha Cahyani; Ilhamsyah Ilhamsyah; Nurul Mutiah
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 9, No 01 (2021): Edisi April 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v9i01.43917

Abstract

Perkembangan teknologi menuntut para pengguna digital untuk mampu menerapkan berbagai kemampuan dalam menggunakan perangkat digital atau yang dikenal dengan literasi digital. Literasi digital merupakan kemampuan dan keterampilan diri pengguna digital dalam menggunakan, mengevaluasi, menilai, memanfaatkan berbagai data dan informasi di lingkungan digital dengan teknologi yang sesuai. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat literasi digital generasi Z dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital guna menunjang proses perkuliahan, keseharian dan bermasyarakat. Generasi Z pada penelitian ini khusus pada mahasiswa FMIPA Untan dalam rentang tahun 2012-2016, karena pada tahun tersebut mahasiswa dihadapkan pada tantangan penyusunan tugas akhir di era digital. Pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pengukuran tingkat literasi digital menggunakan Individual Competence Framework sedangkan pada penelitian ini menggunaan versi terbaru yaitu Digital Competence Framework 2.1. Metodologi penelitan yang dilakukan yaitu pemetaan indikator DigComp, perancangan, pengujian dan penyebaran kuesioner penelitian, pengumpulan data jawaban responden, proses pengolahan dan analisis tiap tingkat literasi digital serta pembuatan rekomendasi. Hasil dari penelitian ini, literasi digital mahasiswa FMIPA Untan bernilai Baik pada tingkat 1 sampai 5, dan pada tingkat 6 (Ahli), tingkat 7 dan 8 (Profesional) bernilai Tidak Baik. Pada tiap tingkat yang bernilai Tidak Baik, dibuat rekomendasi yang sesuai dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan literasi digital mahasiswa, dengan meminimalisir kelemahan dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada guna mengimbangi laju perkembangan teknologi digital.