Novita Indah Hasibuan
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS GULA SEMUT MELALUI TEKNOLOGI DEHYDRATING BERBAHAN BAKAR GAS Dadang Mulyana; Ani Sutiani; Novita Indah Hasibuan; Andri Zainal
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 4 (2019): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i4.15864

Abstract

Produksi gula aren merupakan salah satu produk unggulan dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Produk gula aren selama ini masih dalam bentuk cetakan biasa, salah satu upaya diversifikasi produknya adalah membuat dalam bentuk gula semut. Diversifikasi dilakukan melalui program diseminasi teknologi melalui dehydrator berbahan bakar gas dan optimalisasi daya saing produk sehingga mampu meningkatkan produksi dan hasil usaha. Kegiatan diversifikasi teknologi ini akan mengatasi; (1) penggunaan biaya operasional yang cukup tinggi dalam hal pengeringan dapat diatasi dengan membuat alat kristalisasi gula semut dan alat pengering gula semut, dan (2) meningkatkan nilai jual dan ketertariakan akan kemasan dapat diatasi dengan memilih teknik pengemasan dan penyimpanan gula semut yang baik. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pendampingan secara bertahap terhadap mitra. Hasil akhir kegiatan secara umum melalui deseminasi teknologi dehydrator berbahan bakar gas mampu meningkatkan produk usaha gula semut dan meningkatkan hasil usaha mitra dengan kapasitas 30 kg/jam. Pendampingan melakukan sertifikasi produk sehingga memenuhi standar kualitas untuk produk gula semut, serta pengemasan melalui penggunaan brand nama usaha dan logo, pemilihan kemasan, perijinan, dan pemasaran merupakan upaya pengembangan usaha lainnya.Keywords: Gula Semut; Dehydrator; Kristalisasi Gula Semut; Diseminasi Teknologi.AbstractPalm sugar production is one of the superior products from South Tapanuli Regency. Palm sugar products are still in the form of ordinary molds, one of the efforts to diversify its products is to make in the form of ant sugar. Diversification is carried out through technology dissemination programs through gas-powered dehydrators and optimization of product competitiveness so as to increase production and business results. This technology diversification activity will overcome; (1) the use of relatively high operational costs in terms of drying can be overcome by making ant sugar crystallization equipment and ant sugar dryer, and (2) increasing the selling value and attractiveness of packaging can be overcome by choosing a good ant sugar packaging and storage technique. The activity is carried out through gradual mentoring of partners. The final results of the activities in general through the dissemination of gas-powered dehydrator technology can increase the ant sugar business product and increase the business results of partners with a capacity of 30 kg / hour. Assistance in conducting product certification so that it meets the quality standards for ant sugar products, and packaging through the use of brand names and logos, the choice of packaging, licensing, and marketing are other business development efforts.Keywords: Ant Sugar; Dehydrator; Crystallization Ant Sugar; Technology Dissemination.
ANALISIS DESKRIPTIF PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT (KEM) SIMPANG TIGA DI KOTA TANJUNG PINANG Elvi Mailani; Novita Indah Hasibuan; Yusnizar Heniwaty
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 3 (2018): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i3.11620

Abstract

AbstrakKampung Madong RT 1/ RW 5 merupkan salah satu kampung yang terletak di kelurahan Kampung Bugis, kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Propinsi Kepulauan Riau. Kondisi umum wilayah adalah merupakan daerah pesisir dengan jenis tanah berlumpur. Kampung dengan jumlah penduduk 448 jiwa (136 KK), dengan luas wilayah yang dihuni ± 4 Ha. Jarak tempuh dari Pusat Pemerintahan Kota Tanjungpinang dengan jarak 18 Km, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit (menggunakan kendaraan roda empat/roda dua). Jalan akses memiliki lebar ratarata 6 meter dengan perkerasan aspal. Akses untuk mencapai lokasi cukup mudah karena umumnya masyarakat disekitar memiliki kendaraan roda dua. Masyarakat juga dapat mencapai Kota Tanjung Pinang melalui wilayah laut dengan menggunakan perahu bermesin dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Pelaksanaan kegiatan KEM Madong terhitung mulai tanggal 29 September 2017. Strategi yang diterapkan pada KEM ini adalah pemberian bantuan kelengkapan dan bahan baku bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Kelengkapan dan bahan baku ini terkait dengan kegiatan harian masyarakat dalam mencari nafkah dan meningkatkan taraf hidupnya. Diharapkan keterbatasan modal masyarakat dalam menyediakan kelengkapan dan bahan baku ini dapat diatasi dengan bantuan dari Pertamina melalui program ini. Dengan adanya program ini,jumlah penerima manfaat sebanyak 51 orang yang terbagi dalam lima kelompok kecil untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan. Sampai dengan laporan ini disampaikan ± 8 bulan, kegiatan panen baru saja dilaksanakan. Budidaya ikan jenis kerapu cantang ini akan menuai hasilnya setelah durasi 8 bulan sejak penyebaran benih dengan rerata berat ikan sebesar 700- 800 gram/ekor.Kata kunci: Budidaya Ikan Lele, Kawasan Ekonomi Masyarakat, Kerambah Apung, Kota Tanjung PinangAbstractMadong Village is one of the villages located in the village of Bugis Village at the city of Tanjungpinang, the capital city of Riau Islands Province. The general land condition of the area is covered by coastal areas with large amount of muddy soil found in all over places in the city. The number of people in Madong village amounted of 448 people (136 families), with a total area of ± 4 hectares. It is a shortdistance in between the Tanjungpinang City Government Center and the village (18 Km), with a travel time of about 20 minutes (using a four-wheeled vehicle / two-wheeled vehicle). The access road has an average width of 6 meters with asphalt pavement. Access to reach the location is quite easy because generally the surrounding community has two-wheeled vehicles. The community can also reach the city of Tanjung Pinang through the sea by using motorized boats with a travel time of about 10 minutes. The implementation of KEM Madong activities began on September 29, 2017. The strategy adopted in this KEM was the provision of completeness and raw materials for the community to improve the economy of the community. Completeness and raw materials are related to the daily activities of the community in earning a living and improving their standard of living. It is expected that the limited capital of the community in providing these raw materials and materials can be overcome with assistance from Pertamina through this program. With this program, there were 51 beneficiaries divided into five small groups to facilitate the implementation of activities. Until this report was delivered ± 8 months, harvesting was just carried out. The harvesting of cantang grouper fish takes up to 8 months and expected to have a fish weight around 700-800 grams.Keywords: Cat Fish Harvesting, Community Economic Zone, Floating Cages, Tanjung Pinang City