This Author published in this journals
All Journal BASASTRA
Muhammad Rizal Akbar Hapsoro
Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KETIDAKADILAN GENDER DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS DRAMA SAMPEK ENGTAY SERTA PEMANFATAANNYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Muhammad Rizal Akbar Hapsoro; Suyitno Suyitno; Sugit Zulianto
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 9, No 2 (2021): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v9i2.52473

Abstract

Fenomena ketidakadilan gender dapat ditemukan di masyarakat dan potensial diangkat dalam karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk ketidakadilan gender dalam naskah drama Sampek Engtay karya N. Riantiarno; (2) nilai pendidikan karakter dalam naskah drama Sampek Engtay karya N. Riantiarno; (3) relevansi naskah drama Sampek Engtay karya N. Riantiarno dengan pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik validasi data menggunakan triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis mengalir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) bentuk ketidakadilan gender yang dialami tokoh perempuan dalam naskah drama Sampek Engtay berupa marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban kerja; (2) dalam naskah drama Sampek Engtay mengandung lima jenis representasi nilai pendidikan karakter, meliputi religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan integritas; (3) hasil analisis naskah drama Sampek Engtay karya N. Riantiarno ini relevan dan dapat digunakan sebagai materi untuk melatih berpikir kritis adanya masalah ketidakadilan gender pada kompetensi dasar menelaah struktur dan kebahasaan naskah drama di kelas XI SMA melalui model pembelajaran problem based-learning dengan metode jigsaw. Dapat disimpulkan teks drama Sampek Engtay memuat bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra untuk mengembangkan sikap anti ketidakadilan gender pada siswa.