Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN SHOW OFF PRODUK MAKANAN BERBAHAN SAYURAN DAN DAMPAKNYA PADA SISWA SDN KARANGSALAM KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Sapto Nugroho Hadi; Ahadiyat Yugi Rahayu; Okti Herliana
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 3 (2018): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i3.11756

Abstract

AbstrakPermasalahan di SDN Karangsalam, yaitu (1). Pihak sekolah memiliki komitmen menjadi sekolah adiwiyata, namun belum memiliki program pendukung, (2). Pihak sekolah prihatin dengan minimnya pengetahuan siswa terhadap ragam jenis sayur dan manfaatnya, (3). Pola konsumsi makanan harian siswa yang cenderung instan, minim sayur dan gizi tidak berimbang, dan (4). Sekolah berada di lingkungan cukup padat penduduk yang belum memanfaatkan lingkungan rumahnya untuk kegiatan budidaya tanaman sayuran. Kegiatan ini bertujuan menerapkan teknologi budidaya tanaman sayuran dengan sistem demonstrasi dan plot (demplot), melakukan transfer pengetahuan beragam jenis sayur dan manfaatnya, dan show off produk makanan berbahan sayuran. Metode yang dilaksanakan, yaitu demplot dan pelatihan budidaya tanaman sayuran, transfer pengetahuan tentang beragam jenis sayur dan manfaatnya, serta show off produk makanan berbahan sayuran. Hasilnya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap budidaya sayuran dengan teknik vertikultur dari 0% menjadi 71%, meningkatkan pengetahuan siswa terhadap ragam jenis sayuran dari 0% menjadi 92%, meningkatkan kemampuan siswa menjawab dengan benar manfaat sayuran bagi kesehatan dari 0% menjadi 62%, meningkatkan ketertarikan siswa dalam budidaya tanaman sayuran dari 33% menjadi 46%, meningkatkan kesukaan siswa terhadap makanan berbahan sayuran dari 92% menjadi 100%, meningkatkan frekuensi harian konsumsi siswa terhadap makanan berbahan sayuran dari 42% menjadi 71%.Kata kunci: SDN Karangsalam, Pengabdian Kepada MasyarakatAbstractProblem in SDN Karangsalam: (1). The school has a commitment to become adiwiyata schools, but there is no supporting program, (2). Students' lack of knowledge of vegetables type and their benefits, (3). Daily food consumption of students tend to be instant, lack of vegetables, and (4). The community around the school has not utilized the home environment for vegetable cultivation. This activity aimed to implement vegetable cultivation with demonstration and plots (demplot), transfer knowledge of vegetables type and their benefits, and show off vegetable-based food products. The methods were implemented: demplot and training in vegetable cultivation, transfer knowledge of vegetables type and their benefits, and show off vegetable-based food products. The result showed increasing: students' knowledge of verticulture techniques for vegetable cultivation from 0% to 71%, students' knowledge of vegetables type from 0% to 92%, students' ability for answering the benefits of vegetables from 0% to 62%, student interest in vegetable cultivation from 33% to 46%, students' preference for vegetable-based foods from 92% to 100%, the frequency of daily consumption of vegetable-based foods from 42% to 71%.Keywords: SDN Karangsalam, Community service
Pengembangan Budidaya Kopi Robusta Organik pada Kelompok Tani Sido Makmur Desa Pesangkalan Kabupaten Banjarnegara Ahadiyat Yugi Rahayu; Okti Herliana; Ervina Mela Dewi; Rostaman Rostaman
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 5, No 2: Oktober 2019
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.784 KB) | DOI: 10.21107/pangabdhi.v5i2.6112

Abstract

Mapping of Rice Field to Support Food Safety at Banyumas Regency Yugi R. Ahadiyat; Achmad Iqbal; Okti Herliana; Ahmad Fauzi; Wilis Cahyani
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 21 No 3 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v21i3.2096

Abstract

The rice area in Banyumas Regency needs attention in an effort to support food security and avoid land conversion. The objective of this study was to update the information through mapping rice land area at Banyumas Regency based on the type of irrigation, altitude and soil type. The research method was carried out using geographic information system (GIS) -based software, then analyzed by using the overlay method and direct checking / surveying in the field. The process of analyzing spatial data of paddy fields in Banyumas Regency is mostly done by using a Geographic Information System (GIS) software tool, namely ArcView 3.2. Mapping was carried out on three variables, namely irrigation type, altitude and soil type. The results showed that the irrigated rice field type is more dominant than the rainfed type, the altitude is lowland with an altitude of 25-250 m above sea level and the dominant soil types are andosols and latosols with an area of> 12,000 ha.
PELATIHAN PEMBIBITAN ANGGREK SECARA VEGETATIF, GENERATIF DAN KULTUR JARINGAN PADA PAGUYUBAN MANTAN BURUH MIGRAN “SERUNI” KABUPATEN BANYUMAS Okti Herliana; Eny Rokhminarsi; Ahmad Iqbal; Kartini Kartini
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.713 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.61-69.2019

Abstract

Mantan pekerja migran membutuhkan pendampingan wirausaha agar tetap produktif secara ekonomi. Salah satu jenis usaha yang dapat dilakukan adalah bidang pertanian, yaitu usaha penjualan tanaman hias khususnya anggrek. Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena mempunyai bentuk bunga yang bagus, beragam warna dan kesegaran bunga dapat bertahan lama. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya mengenai rintisan usaha budidaya Anggrek. Pembibitan merupakan faktor penting pendukung kegiatan budidaya Anggrek. Jika pengusaha anggrek tidak dapat memproduksi bibit sendiri maka akan banyak modal terserap untuk pengadaan bibit. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pendampingan dan memberikan pelatihan agar mitra dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan mengenai pembibitan anggrek baik secara vegetative, generative maupun kultur jaringan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah PRA (Partisipatory Rural Appraisal) yaitu peran aktif seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan. Tahapan kegiatan meliputi: 1. Penyuluhan, 2. Pelatihan, 3.Pembuatan Demplot Percobaan, 4. Pendampingan dan monitoring. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan bibit anggrek pada anggota paguyuban seruni sebesar 80%. Mampu melakukan persilangan anggrek, pembibitan secara vegetative (pemisahan anakan dan keiki) perbanyakan secara generative dengan biji dan pembuatan bibit secara kultur jaringan, mitra dapat melakukan aklimatisasi terhadap bibit anggrek botolan, mampu melakukan transplanting bibit anggrek seedling dan remaja pada berbagai media tanam, melakukan perawatan anggrek dengan aplikasi pupuk daun dan hormone pertumbuhan. Kata Kunci: Pemberdayaan, Buruh migran, Anggrek, Kultur jaringan ABSTRACT Former migrant worker need mentoring entrepreneurs to remain economically productive. One type of business that can be done is agriculture, such as Nursary (selling of ornamental plants) especially orchids. Orchid is an ornamental plant that has high economic value because it has a good flower shape, various colors and freshness of flowers can last a long time. This activity is a continuation of the previous year regarding pioneering orchid business. Nurseries are an important factor supporting orchid cultivation bussinnese. If the orchid famer cannot produce his own seeds, a lot of capital will be absorbed for the procurement of seeds. The purpose of this activity is to provide assistance and provide training so that partners can increase their knowledge, understanding and skills regarding orchid nurseries, both vegetative, generative and tissue culture. The method used in this activity is the PRA (Participatory Rural Appraisal), which is the active role of all parties involved in the activity. Stages of activities include: 1. Counseling, 2. Training, 3. Making an Experiment Demonstration Plot, 4. Assistance and monitoring. The result of this activity is increasing in the knowledge and skills of produce orchid seeds of Paguyuban Seruni members by 80%. Able to perform orchid crossing, vegetative nursery (separation of saplings and keiki) generative propagation by seed and seedling by tissue culture, partners can acclimatize bottled orchid seeds, able to transplanting seedling orchid seeds and juveniles in various planting media, perform maintenance orchids by application of foliar fertilizer and growth hormone. Keywords: Empowering, former migran worker, orchid nurseries, tissue culture.
Penerapan Teknologi Budidaya Pepaya Calina Menggunakan Bibit Unggul dan Sistem Pertanaman Intensif di Lahan Tegalan Desa Patemon, Purbalingga, Jawa Tengah Sapto Nugroho Hadi; Okti Herliana; Ida Widiyawati
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1246.194 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.2.1-8.2018

Abstract

ABSTRAK: Lahan tegalan di Desa Patemon belum dimanfaatkan optimal. Sebagian warga membudidayakan pepaya calina di lahan tegalan namun tingkat produksi buah pepaya yang dihasilkan masih rendah. Keterbatasan bibit pepaya unggul dan penerapan teknologi budidaya yang kurang optimal menjadi penyebab utama. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi budidaya pepaya calina menggunakan bibit unggul dan sistem pertanaman intensif di Desa Patemon, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini melibatkan khalayak sasaran, yaitu Kelompok Tani “Warakan”. Metode yang digunakan adalah 1). Kegiatan transfer pengetahuan dan teknologi mengenai budidaya pepaya calina menggunakan bibit unggul dan sistem pertanaman intensif, 2). Pembuatan demonstrasi dan plot (demplot) pepaya seluas 1400 m2, dan 3). Pelatihan pembuatan pestisida nabati. Hasil yang diperoleh: 1). Petani mendapatkan pengetahuan dan pengalaman budidaya pepaya calina menggunakan bibit unggul dan sistem pertanaman intensif , 2). Demplot budidaya 200 bibit pepaya calina seluas 1400 m2 sebagai percontohan bagi para petani, 3). Petani mendapat pengetahuan dan keterampilan membuat pestisida nabati untuk mengendalikan hama tanaman pepaya, 4). Tanaman pepaya yang dibudidayakan berbunga dan berbuah lebih cepat, serta memiliki tinggi lebih pendek dibanding tanaman pepaya yang sudah dibudidayakan petani sebelumnya.Kata kunci: Pepaya calina, Kelompok Tani Warakan, Desa Patemon ABSTRACT: Tegalan land in Patemon Village has not been optimally utilized. Some residents cultivated papaya in Tegalan land but the production rate of papaya fruit is lower than target. This activity is aimed to apply calina papaya cultivation technology using superior seed and intensive cultivation system in Patemon Village, Bojongsari District, Purbalingga Regency, Central Java Province. This activity involves the target audience, the "Warakan" Farmer Group. The method used 1). Transfer of knowledge and technology on papaya cultivation using superior seed and intensive cultivation system, 2). Demonstration and plot (demplot) of papaya on 1400 m2 tegalan land, and 3). Biopesticide formulation training. Results obtained: 1). Farmers gained knowledge and experience of papaya cultivation using superior seeds and intensive cultivation system, 2). Cultivation of 200 papaya on 1400 m2 tegalan land as a model for farmers, 3). Farmers gained knowledge and skills to make plant-based pesticides to control papaya pests, 4). flowering and fruiting of cultivated papaya faster, and have a shorter height than papaya have been cultivated farmers before. Keywords: Calina papaya, Warakan, Patemon village
The Effect of Stable Manure and Seedling Number on Growth and Yield of Black Rice (Oryza sativa L. Indica) Okti Herliana; Ida Widiyawati; Sapto Nugroho Hadi
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 34, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.937 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v34i1.27098

Abstract

Black rice is one of fungtional food sources. The obstacle of its cultivation is availability of qualified seeds and organic fertilizers input. This research aimed to determine the effect of stable manure on growth and yield of black rice, to observe the effect of seddling number per planting hole and to obtain the best combination of stable manure and seedling number on the growth and yield of black rice. The research was conduct in rice field on Karanglewas Kidul village, Karanglewas district, Banyumas, Central Java during April until September 2016. This research used a split plot design, with 3 repetition. The main plot was three type of stable manure (chiken, goat and cow), while the subplot was seddling number (1, 2 and 3). Data was analyzed using ANOVA and DMRT at p 0.05 level. The results showed that chicken manure gave the highest productivity rice of 5.15 tons ha-1. The 1 seedling each hole gave the highest result on panicle length and grain number per panicle. The better combination treatment was chicken manure and three seedling per planting hole wich gave the highest grain yield of 5.38 tons ha-1.
Removal of chromium from chromium-contaminated soil and physiological response of shallot (Allium ascalonicum L.) on treatments of biochar and mycorrhizae Okti Herliana; Yugi R Ahadiyat; Wilis Cahyani; A H Syaeful Anwar
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2022.101.3953

Abstract

Food safety and soil degradation were the reasons to treat contaminated soil. Shallots are high-value commodities, so cultivation is carried out intensively. Continuous use of agrochemicals can cause heavy metal contamination. This study aimed to investigate chromium removal, physiological characters, and yield of shallot (Allium ascalonicum L.) on biochar and mycorrhizae application on chromium-contaminated soil. A pot experiment was conducted at the screen house ex-farm of the Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University. The treatments tested consisted of two factors. The first factor was biochar dosage (B) consisting of 4 levels, i.e., B0 = without biochar, B1 = 1.2 g biochar kg-1 of soil, B2 = 2.4 g biochar kg-1 of soil, and B3 = 4.8 g biochar kg-1 of soil. The second factor was mycorrhizae inoculation consisting of 3 levels, i.e., M0 = without mycorrhizae, M1 = 0.1 g mycorrhizae kg-1 of soil, M2= 0.2 g mycorrhizae kg-1 of soil. The twelve treatments were arranged in a randomized block design with three replications. The results showed that the application of 1.2 g, 2.4 g, and 4.8 g biochar kg-1 of soil had been able to increase plant height and the percentage of root infection. The application of mycorrhizae 0.1 g and 0.2 g mycorrhizae kg-1 of soil was able to increase plant height, percentage of root infection, and plant tissue P uptake. Both applications of biochar and mycorrhizae increased plant height and the percentage of root infection by mycorrhizae.
Penerapan Sistem Pertanian Organik di Kelompok Tani Tani Makmur 3 Desa Sokawera Kecamatan Padamara Yugi R. Ahadiyat; Ahmad Fauzi; Okti Herliana; Ida Widiyawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JPMI - Desember 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.879

Abstract

Permasalahan adanya degradasi lahan akibat aplikasi pupuk dan pestisida sitentik menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap pangan sehat seperti beras semakin meningkat. Untuk merespon tren tersebut diperlukan proses konversi dari sistem pertanian konvensional menjadi organik. Proses konversi ini diawali dari peningkatan pemahaman petani terhadap sistem pertanian organik serta membangun pola pikir yang berorientasi pada pelayanan lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi kelompok tani Tani Makmur 3 Desa Sokawera dalam proses konversi menuju sistem pertanian padi organik. Metode kegiatan meliputi tahapan penyuluhan dasar pertanian organik dan demplot padi organik. Demplot yang dilakukan dengan aplikasi pupuk organik urin kelinci sebagai pupuk dan pestisida nabati. Hasil kegiatan menunjukan adanya peningkatan pemahaman petani dalam sistem pertanian organik dan produksi padi yang cukup tinggi yaitu 5,6 t/ha di musim tanam pertama dengan sistem organik.
Pemberdayaan Santri Pondok Pesantren Darussalam Purwokerto Melalui Pelatihan Budidaya Rempah Organik Okti Herliana; Wilis Cahyani; Riana Listanti; Sapto Nugroho Hadi
Darma Sabha Cendekia Vol 3 No 3 (2021): Darma Sabha Cendekia - November 2021
Publisher : Pasca Sarjana | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.206 KB) | DOI: 10.20884/1.dsc.2021.3.3.4891

Abstract

Gerakan santri enterpreuneurship mendorong santri untuk berlatih mandiri secara ekonomi melalui berbagai pelatihan kewirausahaan. Budiaya rempah golongan rimpang jahe kunyit dan kencur sangat prospektif pada era pandemic covid-19. Selain memiliki khasiat bagi kesehatan rimpang tersebut merupakan tanaman industri, biofarmaka dan bumbu penyedap masakan sehingga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Melihat peluang usaha yang bagus ini maka perlu adanya kegiatan pelatihan budidaya rimpang sebagai upaya pemberdayaan santri agar dapat berwirausaha bidang pertanian. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan alih teknologi berupa pembuatan kompos, biopestisida dan perawatan tanaman guna mendukung budidaya rimpang jahe kunyit dan kencur. Mitra kegiatan adalah santri pondok pesantren Darussalam Purwokerto. Waktu pelaksanaan kegiatan adalah bulan Mei – Oktober 2021. Metode yang digunakan adalah Partisipatory Rural Apppraisal (PRA) dengan tahapan kegiatan: pemberian materi pelatihan budidaya rempah, praktek pembuatan demplot budidaya, pendampingan dan evaluaasi kegiatan Hasil kegiatan menunjukkan bahwa santri pondok pesantren Darussalam sangat antusias terhadap kegiatan sosialisasi dan pelatihan budidaya rimpang. Peningkatan pemahaman santri meningkat 65% dan ketrampilan dalam kegiatan budidaya rimpang meningkat sebesar 50% dari sebelum pelaksanaan kegiatan. Pembuatan demplot budidaya jahe kunyit dan kencur menunjukkan peningkatan ketrampilan santri dalam menerima transfer teknologi
Implementasi Pertanian Terpadu Dalam Mendukung Budidaya Kopi Robusta Organik di Desa Pesangkalan Banjarnegara Ilham Filsa Satria Nugroho; Okti Herliana; Hardi Rahmat Raharjo; Alya Muna Nabila; Firda Nur Fajriyah; Dafa Garin Nugraha; Umi Kholilah
Darma Sabha Cendekia Vol 3 No 3 (2021): Darma Sabha Cendekia - November 2021
Publisher : Pasca Sarjana | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.526 KB) | DOI: 10.20884/1.dsc.2021.3.3.4929

Abstract

Desa Pesangkalan Kecamatan Pagedongan Banjarnegara merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta dengan cita rasa yang khas dan kualitas premium. Budidaya kopi robusta menerapkan sistem pertanian organik dan sudah memiliki sertifikat organik dari Lembaga Sertifikat Pangan Organik Indonesian Organic Farming Certification pada tahun 2017. Tantangan yang dihadapi kelompok tani Sido Makmur dalam mengelola perkebunan kopi robusta organik yaitu penyediaan pupuk organik secara mandiri yang dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman kopi dan pengelolaan hama penyakit tanaman secara terpadu. Tujuan dari kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Klinik Tani (UKT) adalah: 1) Melakukan pendampingan terhadap kelompok tani Sidomakmur dalam pembuatan kompos organik dari kotoran kambing dan seresah, 2) Memberikan alih teknologi pertanian terpadu yang mengintegrasikan pemeliharaan ternak domba dan budidaya kopi, 3) Melakukan pemberdayaan petani dalam kegiatan pengelolaan hama penyakit tanaman kopi secara terpadu. Metode yang dilakukan, yaitu Partisipatory Rural Appraisal (PRA) yaitu partisipasi secara aktif pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan. Tahapan kegiatan meliputi: 1) Penyuluhan dan FGD dengan kelompok tani, 2) Pelatihan pembuatan kompos dan perangkap hama penggerek buah kopi, 3) pengadaan bahan pembuatan demplot budidaya kopi dan ternak kambing, 4). Pembuatan demplot budiaya kopi dan terak kambing, 5) Evaluasi kegiatan. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian di Desa Pesangkalan berupa perluasan area tanaman kopi, pengadaan kandang dan domba sebagai input pupuk organic serta pengadaan odot untuk pakan domba agar pertumbuhannya lebih optimal, dan pengadaan faslitas pembuatan pupuk organik sebagai implementasi adanya kegiatan sosialisasi budidaya kopi organic dengan ternak. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pengolahan limbah kotoran kambing menjadi kompos sebesar 40% dan kemapuan pengendalian hama penggerek buah kopi sebesar 50%. Referensi Ali, M., Khoiri, M. A., Rachim, K., Agroteknologi, J., Pertanian, F., Riau, U., et al. 2015. Pertumbuhan bibit kopi robusta ( Coffea canephora Pierre ) dengan pemberian beberapa jenis kompos. Agrotech. Trop., 4(1): 1–7. Dahang, D. & Pagar, K. 2020. Pengaruh teknik budidaya terhadap produksi kopi (Coffea spp. L.) Masyarakat Karo. Jurnal Agroteknosains, 4(2): 47–62. Fitria, Y., Ibrahim, B., & Desniar. 2008. Pembuatan pupuk organik cair dari limbah cair industri perikanan menggunkan asam asetat dan EM4 (effective microorganisme 4). Jurnal Sumberdaya Perairan, 1(2): 23–26. Girsang, W., Purba, R., & Rudiyantono. 2020. Intensitas serangan hama penggerek buah kopi ( Hipothenemus hampei Ferr .) pada tingkat umur tanaman yang berbeda dan upaya pengendalian. J. Tabaro, 4(1): 27–34. Kusdiana, D., Hadist, I., & Herawati, E. 2017. Pengaruh jarak tanam terhadap tinggia tanaman dan berat segar per rumpun rumput gajah odot (Pennisetum purpureum cv. mott). JANHUS: Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science, 1(2): 32–37. Maga, N. A. A. 2021. Pengaruh jarak tanam rumput gajah mini terhadap laju infiltrasi pada riparian sungai pappa kabupaten takalar. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar. Maharani, J. S., Susilo, F. X., Swibawa, I. G., & Prasetyo, J. 2013. Keterjadian penyakit tersebab jamur pada hama penggerek buah kopi (PBKo) di pertanaman kopi agroforestri. J. Agrotek Tropika., 1(1): 86–91. Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. 2018. Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi, 5(2): 44–51. Nurdini, L., Amanah, R. D., & Utami, A. N. 2016. Pengolahan limbah sayur kol menjadi pupuk kompos dengan metode takakura. Prosiding seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia, (17 Maret 2016): 1–6. Rahayu, A. Y., Herliana, O., Dewi, E. M., & Rostaman, R. 2019. Pengembangan budidaya kopi robusta organik pada Kelompok Tani Sido Makmur Desa Pesangkalan Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Pangabdhi, 5(2): 103–109. Satriawi, W., Tini, E. W., & Iqbal, A. 2020. Pengaruh pemberian pupuk limbah organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis Sativus L.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 19(2): 115–120. Sirait, J. 2018. Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai hijauan pakan untuk ruminansia. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 27(4): 167–176. Siswati, L., Zargustin, D., & Nizar, R. 2019. Pertanian terpadu sebagai sumber penapatan di Kelurahan Agrowisata Di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Jurnal Agribisnis, 21(2): 135–141. Suherman, S. & Kurniawan, E. 2017. Manajemen pengelolaan ternak kambing di Desa Batu Mila sebagai pendapatan tambahan petani lahan kering. Jurnal Dedikasi Masyarakat, 1(1): 7–13. Tri Pamungkas, S. S. & Pamungkas, E. 2019. Pemanfaatan limbah kotoran kambing sebagai tambahan pupuk organik pada pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pre-nursery. Mediagro, 15(01): 66–76. Wiryadiputra, S., Rusda, I., Iis Nur Asyiah, D., Perlindungan Tanaman, P., & Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, P. 2014. Pengaruh ekstrak tanaman picung (Pangium edule) sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas penggerek buah kopi. Pelita Perkebunan, 30(3): 220–228. Wiwik Srilidiya Wati, M. dan A. I. 2018. Kualitas silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) dengan penambahan Lactobacillus plantarum dan molasses pada waktu inkubasi yang berbeda. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 1(1): 45–53.