Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Umbi Bit (Beta vulgaris L.) pada Histologi Hepar Mencit yang diinduksi Parasetamol Zikra Ulhusna; Rulia Meilina; Mona Fathia; Raudhatun Nuzul ZA
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.1989

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektif dari ekstrak etanol umbi bit pada histologi hepar mencit yang diinduksi paracetamol. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium. Mencit diberikan ekstrak etanol umbi bit dosis 500 mg/kg BB (P1), ekstrak etanol umbi bit dosis 300 mg/kg BB (P2), ekstrak etanol umbi bit dosis 100 mg/kg BB (P3), kontrol positif digunakan Curcuma® dan kontrol negatif digunakan Na CMC 0,5%. Perlakuan diberikan selama 7 hari berturut-turut. Pada hari ke-8 mencit diinduksi parasetamol dosis toksik selama 3 hari. Pada hari ke-10 dilakukan pembedahan untuk diambil hepar mencit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol umbi bit dengan dosis 500 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 100 mg/kg BB dapat memberikan efek hepatoprotektif terhadap gambaran histopatologi hepar. Pada penelitian ini dapat disimpulkan umbi bit mempunyai efektivitas hepatoprotektor.Kata kunci : Umbi Bit, Hepatoprotektif, hepar 
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Staphyloccoccus aureus Kesumawati Kesumawati; Heri Mulyadi; Mona Fathia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.4213

Abstract

Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia. Bakteri Staphylococcus aureus menjadi penyebab utama penyebab infeksi sehingga menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam pemakaian antibiotik. Pemakaian antibiotik yang terus menerus ini menimbulkan resistensi dan efek samping terapi. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional yang mengandung zat flavonoid, tanin dan saponin yang memiliki efek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai antibakteri dan mengetahui konsentrasi ekstrak yang dapat menghasilkan zona hambat paling besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian dilakukan secara eksperimental. Bakteri Staphylococcus aureus akan di uji dengan ekstrak daun belimbing wuluh dengan konsentrasi masing- masing 10%, 20%, 40% dan 60%. Perlakuan kontrol positif akan diberi tetrasiklin dan perlakuan kontrol negatif akan diberi Dimethyl Sufoxide (DMSO). Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mempunyai aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan terbentuknya zona hambat (mm). Zona hambat yang paling besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 60%.Kata kunci : Antibakteri, Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.), Staphylococcus aureusInfectious diseases are still at the top of the list of causes of morbidity and mortality in developing countries, including Indonesia. Staphylococcus aureus bacteria are the main cause of infection causing a significant increase in the use of antibiotics. The continuous use of antibiotics creates resistance and side effects of therapy. The leaves of starfruit (Averrhoa bilimbi L.) are a plant that is used as a traditional medicine which contains flavonoids, tannins and saponins which have antibacterial effects. This study aims to determine the effectiveness of starfruit leaf extract (Averrhoa bilimbi L.) as an antibacterial and extract indicator that can produce the slowest zone in inhibiting the growth of S. aureus bacteria. The research was carried out experimentally. Staphylococcus aureus bacteria will be tested with starfruit leaf extract with a concentration of 10%, 20%, 40% and 60% respectively. The positive control treatment will be given tetracycline and the negative control treatment will be given Dimethyl Sufoxide (DMSO). In this study, a completely randomized design (CRD) was used. Each treatment was carried out 3 times. In this study, the ethanol extract of starfruit leaves (Averrhoa bilimbi L.) can be canceled, which has antibacterial activity which can inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria by forming an inhibition zone (mm). The zone of inhibition that is greatest in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria is a concentration of 60%.Keywords: Antibacterial, Starfruit Wuluh (Averrhoa bilimbi L.), Staphylococcus aureus
Peran Sarjana Biologi Dalam Dunia Kerja Baik Dalam Industry Maupun Di Lembaga Pemerintah Alif Rahman Habibi; Khoirul Anwar; Anggia Azizah; Mona Fathia; Witri Winanda; Azizul Berlyansah
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 3 (2025): MEI
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i3.4789

Abstract

. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari makhluk hidup dan interaksinya dengan lingkungan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran sarjana biologi dalam dunia kerja semakin luas dan beragam. Lulusan program studi biologi tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan atau penelitian, tetapi juga dapat berkontribusi secara signifikan di sektor industri, kesehatan, lingkungan, pertanian, bioteknologi, dan konservasi alam. Dengan cakupan bidang yang luas dan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan, sarjana biologi memiliki peluang besar untuk menjadi agen perubahan dalam berbagai sektor kehidupan. Kegiatan sosialisasi mengenai peran sarjana biologi dalam masyarakat dilaksanakan dengan pendekatan edukatif-partisipatif, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kontribusi lulusan biologi dalam berbagai bidang kehidupan. Sosialisasi ini berhasil membuka wawasan bahwa sarjana biologi memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pengembangan produk-produk berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan kegiatan ini dapat mendorong peningkatan minat terhadap studi biologi sekaligus memperkuat citra sarjana biologi sebagai agen perubahan yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi di dunia kerja