Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA Najwa Manurung; Hartini Mudarsa; Tasnim Salsabila Nasution
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v3i2.1437

Abstract

 Era modern saat ini perilaku altruisme mahasiswa terhadap orang lain lambat laun semakin menurun. Hal ini dapat dilihat pada perilaku mahasiswa sehari-hari terhadap orang yang sedang dalam kesulitan Mahasiswa cenderung tidak akan membantu meskipun dia mampu memberikan pertolongan yang dibutuhkan. Empati merupakan landasan penting dalam memberikan pertolongan. Semakin rendah empati yang dimiliki semakin rendah perilaku prososial. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan empati dengan perilaku altruisme mahasiswa di program studi D-III Kebidanan Universitas Ubudiyah Indonesia.Desain penelitian analitik cross sectional. Populasi seluruh mahasiswa D-III Kebidanan yang berjumlah 84 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling dengan jumlah sampel 76 mahasiswa. Variabel independen adalah empati dan variabel dependen adalah perilaku altruisme. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating. Intrumen penelitian empati dan perilaku altruisme berupa kuesioner. Uji analitik data menggunakan uji chi square.Hasil penelitian empati menunjukkan hampir dari setengahnya memiliki empati positif sebesar 35 mahasiswa (46,1%) dan sebagian besar memiliki empati negatif sebesar 41 mahasiswa (53,9%), sedangkan pada perilaku altruisme menunjukkan hampir dari setengahnya memiliki perilaku altruisme positif sebesar 34 mahasiswa (44,7%) dan sebagian besar memilik perilaku altruisme negatif sebesar 42 mahasiswa (55,3%). Uji statistik chi square menunjukkan nilai signifikan p=0,003 ≤ 0,05.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara empati dengan perilaku altruisme pada mahasiswa di program studi D-III Kebidanan Universitas Ubudiyah Indonesia. Kata Kunci: Empati, altruisme, mahasiswa
HUBUNGAN KONSEP DIRI WANITA YANG MENGALAMI KEKERASAN RUMAH TANGGA Hartini Mudarsa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v5i2.1450

Abstract

Tingginya prosentase KDRT di Indonesia dan parahnya dampak yang dialami oleh korban maupun saksi dariKDRT adalah latar belakang diadakannya penelitian ini. Pada umumnya, remaja yang pernah mengalami danmenyaksikan KDRT dalam keluarganya akan melakukan tindakan kriminal sebagai dampak dari keadaankeluarganya yang tidak dapat memberikan kehangatan dan kasih sayang yang cukup. Tindakan kriminal yangmereka lakukan bersama teman-teman sebaya, membuat mereka mendapatkan kepuasan dan kebahagiaanyang tidak pernah mereka dapatkan dari keluarganya. KDRT yang para remaja alami dan saksikan memberikanpengaruh yang besar dalam perkembangan konsep dirinya dan mempengaruhi penyesuaian mereka dalamkehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan konsep diri remaja yangpernah mengalami KDRT.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis. Subjek dalampenelitian adalah dua orang remaja akhir, mengalami, dan menyaksikan KDRT selama lebih dari sepuluh tahun.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam (depth interview) danobservasi. Hasil wawancara mendalam kemudian dibuat dalam bentuk transkrip dan dianalisis untukmenemukan makna psikologis, kumpulan unit makna, pemetaan konsep, dan esensi terdalam dari hasilpenelitian.Penelitian ini menemukan bahwa konsep diri remaja yang pernah mengalami KDRT memilikikecenderungan berkembang ke arah negatif. Mereka merasa dirinya tidak berharga dan merasa inferior saatberada di lingkungan sosial. Namun keadaan subjek yang tidak lagi mengalami KDRT membuat konsep dirimereka memiliki kesempatan untuk berkembang ke arah positif. Konsep diri yang mereka miliki mempengaruhisikap mereka terhadap hubungan interpersonal. Mereka tidak memiliki penilaian yang positif terhadappernikahan. Sebaiknya remaja yang pernah mengalami KDRT meningkatkan religiusitasnya dan melibatkan diridalam aktivitas yang dapat mengembangkan potensi mereka. Orangtua juga disarankan untuk berperan aktifmengurangi pertengkaran. Masyarakat yang mengetahui keluarga dengan KDRT diharapkan menghubungiPolisi atau lembaga sosial yang terkait dan memberikan dukungan bagi para korban, misalnya Woman CrisisCenter (WCC) dan Pusat Studi Wanita (PSW).Kata kunci: Konsep Diri Remaja, Kekerasan dalam Rumah Tangga
Mother’s Role in Minimizing Phubbing Potential in Early Childhood: A Social Pathology Perspective Mahmuriati Mahmuriati; Nurul Khansa Fauziyah; Nurul Hikmah; Hartini Mudarsa; Desi Murni Lasari
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 4 (2022): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i4.7055

Abstract

A mother has a significant role in minimizing the adverse effects of smartphone usage for children, including the risk of Phubbing. Dependence on smartphones can make children lazier and not interested in physically interacting with their playmates. In fact, social beings must be able to interact and care about their environment. Phubbing in early childhood can occur if there is no parental role in controlling smartphone use.  This study focuses on the mother’s role in minimizing Phubbing behavior since early childhood. This is descriptive research with qualitative approach. This study uses a purposive sampling technique with the characteristics of mothers who have children aged 2-6 years who are lightly addicted to smartphone. This study found that the way mothers deal with smartphone addiction in early childhood are by; observing carefully the children's activities, teach a good habit, discipline practice, make good communication. Dependence on smartphones and phubbing behavior is one of the pathological behaviors, as one of the consequences of human maladjustment on modernization that occurs quickly. Therefore, a mother needs to control the use of smartphones for her children, so that the potential for phubbing in children can be minimized.