Rasmadin Mukhtar
Universitas Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) pada Tikus Putih yang Diinduksi Karagenan Rulia Meilina; Rasmadin Mukhtar
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i1.173

Abstract

Efek antiinflamasi ekstrak etanol rimpang kunyit dilakukan pada tikus putih yang diinduksi larutan karagenan (lambda carrageenan) 1%,  penelitian dilakukan dengan membagi hewan menjadi 5 kelompok. Kelompok A diberi CMC 0,5%, kelompok B diberikan Indometasin dengan dosis 100 mg / kgBB, kelompok C diberi ekstrak etanol rimpang  kunyit dengan dosis 400 mg / kgBB, kelompok D diberi ekstrak etanol rimpang  kunyit dengan dosis 500 mg / kgBB, kelompok E diberi ekstrak etanol rimpang  kunyit dengan dosis 600 mg / kgBB. Hasil skrining fitokimia serbuk rimpang kunyit menunjukkan bahwa senyawa kimia yang terkandung adalah alkaloid, flavonoid, dan minyak atsiri. Hasil uji antiinflamasi menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata antara kelompok tikus yang diberi suspensi CMC (kontrol), suspensi ekstrak etanol rimpang kunyit dengan dosis 400 mg / kg BB, 500 mg / kg BB, 600 mg / kg BB (uji bahan) dan suspensi indometasin dengan dosis 100 mg / kg BB (perbandingan positif). Suspensi ekstrak etanol rimpang kunyit dengan dosis 600 mg / kg BB menunjukkan bahwa kemampuan anti-inflamasi lebih baik daripada dosis 400 mg / kg BB dan 500 mg / kg BB, dan suspensi ekstrak etanol rimpang kunyit dosis 600 mg / kg BB menunjukkan efek antiinflamasi yang tidak benar-benar berbeda dengan suspensi indometasin dengan dosis 100 mg / kg BB, hal ini ditunjukkan oleh analisis statistik ANOVA di antara perbandingan tersebut terhadap suspensi indometasin sebagai perbandingan positif.Kata kunci: antiinflamasi, indometasin, etanol rimpang kunyit
Penghambatan Degranulasi Mastosit Tersensitisasi Aktif oleh Curcuma Mangga Val. & Zijp Pada Mencit Secara In Vitro Fany Alvianty; Rasmadin Mukhtar*; Marianne Marianne
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Journal of Pharmaceutics and Pharmacology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.105 KB)

Abstract

Background: Mastocyte widely recognized as critical effector cell in immune response is responsible for the occurrence of allergic reaction mediated by Imunoglobulin E (IgE). Mango ginger is a plant that the rhizome has an activity as antiallergy. Objective: To evaluate the effect of C. mangga rhizome ethanolic extract on the inhibition of active sensitized mastocyte degranulation of male mice in vitro. Methods: The inhibitory effect of mastocyte degranulation by Curcuma mangga was determined by calculating the number of mast cell which was not degranulated, derived from mice intraperitoneal fluid that were isolated, using hemocytometer. Before the test was taken, cell viability test had carried out to evaluate the citotoxicity of plant extract toward mastocytes. Results: The result showed that the ability of C. mangga dose 400 µg/ml showed percent of mast cell degranulation was smaller (30.18%) than C. mangga dose 200 µg/ml (42.76%), dose 100 µg/ml (55.76%), dose 50 µg/ml (75.85%), and dose 25 µg/ml (84.74%). It showed a relationship between dose excalation and percent of mastocyte degranulation that the increasing in dose will decrease the degranulation of mastocyte. Conclusion: C. mangga ethanolic extract can be used as antiallergic associated to the effect in decrease degranulation of active sensitized mastocyte. Keywords: degranulation, mastocyte, in vitro, Curcuma mangga Val. &Zijp ABSTRAK Latar belakang: Mastosit secara luas dianggap sebagai sel efektor penting dalam respon imun yang bertanggung jawab atas terjadinya reaksi alergi yang dimediasi oleh Imunoglobulin E (IgE). Curcuma mangga (temu mangga) merupakan salah satu tumbuhan yang rimpangnya diduga memiliki aktivitas sebagai antialergi. Tujuan: Untuk melihat pengaruh ekstrak etanol rimpang temu mangga terhadap penghambatan degranulasi mastosit yang tersensitisasi aktif pada mencit jantan secara in vitro. Metode: Efek penghambatan degranulasi mastosit oleh Curcuma mangga ditentukan dengan menghitung jumlah mastosit yang tidak terdegranulasi, yang berasal dari cairan intraperitoneal mencit yang diisolasi, menggunakan  alat  hemositometer. Sebelum dilakukan pengujian penghambatan degranulasi mastosit oleh C. mangga, dilakukan uji ketahanan sel (viability) untuk mengevaluasi sitotoksisitas ekstrak tanaman terhadap mastosit. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan C. mangga dosis 400 µg/ml menunjukkan persen degranulasi mastosit yang lebih kecil yaitu 30,18% dibandingkan dengan C. mangga dosis 200 µg/ml (42,76%), dosis 100 µg/ml (55,76%), dosis 50 µg/ml (75,85%), 25 µg/ml (84,74%). Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara peningkatan dosis dengan persen degranulasi mastosit yaitu semakin besar peningkatan dosis maka mastosit yang terdegranulasi juga akan semakin sedikit. Kesimpulan: Ekstrak etanol C. mangga dapat digunakan sebagai anti alergi terkait dengan pengaruhnya dalam menurunkan degranulasi mastosit yang tersensitisasi aktif. Kata Kunci: degranulasi, mastosit, in vitro, Curcuma mangga Val. & Zijp