Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk mendalami pelaksanaan program gerakan literasi sekolah (GLS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gugus Sungai Miai Banjarmasin. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian bertempat di SDN Sungai Miai 5, SDN Sungai Miai 7, dan SDN Surgi Mufti 4 Banjarmasin. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru, dan Peserta Didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pelaksanaan program gerakan literasi sekolah di SDN Gugus Sungai Miai Banjarmasin berada pada tahap pembiasaan. Upaya-upaya yang dilakukan sekolah dalam melaksanakan program gerakan literasi sekolah adalah: (1) menambah buku pengayaan, (2) mendekatkan buku ke peserta didik dengan cara membuat area baca dan lingkungan yang kaya akan teks, (3) melaksanakan berbagai bentuk kegiatan literasi, dan (4) melibatkan publik dalam pelaksanaan gerakan literasi.Adapun kendala yang dihadapi sekolah dalam pelaksanaan GLS adalalah: (1) rendahnya kesadaran guru, (2) buku pengayaan yang sesuai dengan kebutuhan anak sulit ditemukan, (3) guru malas membaca, (4) guru tidak memahami penerapan gerakan literasi, dan (5) sekolah kekurangan dana. Dengan demikian, implementasi program GLS di SDN Gugus Sungai Miai Banjarmasin perlu ditingkatkan ke tahap pengembangan dengan melibatkan berbagai pihak.Kata Kunci: Gerakan Literasi Sekolah, Sekolah Dasar Abstract. This article aims to deepen the implementation of the school literacy movement (SLM)program at Public Elementary School of the Gugus Sungai Miai Banjarmasin. The type of this research is qualitative descriptive. The research location is at SDN Sungai Miai 5, SDN Sungai Miai 7, and SDN Surgi Mufti 4 Banjarmasin. Research subjects are Principal, Teacher, and Student. The instrument are interviews, observation, and documentation. The results showed that: the implementation of SLM program at SDN Gugus Sungai Miai Banjarmasin is at habituationstage. Efforts of schools in implementing the SLM are: (1) adding enrichment books, (2) bringing books closer to learners by making the reading areas and environment rich in text, (3) implementing various of literacy activities, and (4) involve the public in the implementation of SLM. The obstacles faced by schools in the implementation of the SLM are: (1) the low level of teachers' awareness, (2) the appropriate reading books is difficult to find, (3) the teacher is lazy to read, (4) the teacher does not understand the application of literacy movement, and (5) schools are under-funded. Thus, the implementation of the SLM program at SDN Gugus Sungai Miai Banjarmasin needs to be upgraded to the development stage by involving various parties.Keywords:Literacy,School Literacy Movement, Elementary School