Basri Basri
IAIN Sultan Amai Gorontalo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implikasi Perbedaan Qira'at dalam Istinbath Hukum : Analisis Qira'at dari Segi Muthlaq dan Muqayyad Basri Basri; Fikri Hamdani
Farabi Vol 17 No 2 (2020): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v17i2.1868

Abstract

This article discusses the differences in qiraat in terms of mut}laq and muqayyad which lead to differences in istinbat} Islamic law. Although qiraat is not the only basis for determining the law, it cannot be denied that the difference in qiraat has a major influence on the legal products which produced by the scholars. Using the descriptive-analytical method, this study discusses 3 verses in the Qur'an that have different qiraat which readings contain muqayyad on verses that are mut}laq, that, QS. al-Ba> qarah: 183-184 and QS. al-Ma>idah: 89 relating to the implementation of fasting, as well as QS. al-Ma> idah: 38 relating to the punishment of theft. From the study of the various qiraats found in the three verses, it can be understood that the existence of various qiraats that contain an insertion in the lafaz of a verse will cause the previous verse to have the status mut}laq to change to muqayyad. This difference in reading has led to the emergence of differences of opinion among scholars in establishing a law. Although some scholars say that the qiraat which is different from the Uthmani rasm is only an interpretation of a verse, it is even considered a syaz| qiraat.
KONTEKSTUALISASI PEMAHAMAN HADIS (KAJIAN ATAS INTERPRETASI HADIS ALI MUSTAFA YAQUB): Kajian Atas Interpretasi Hadis Ali Mustafa Yaqub Basri Basri
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v8i1.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengambarkan model interpretasi hadis Ali Mustafa Yaqub. Dengan menggunakan metode deskriptif –analitis, penelitian ini mendeskripskan sketsa intelektual Ali Mustafa Yaqub, menganalisis secara kritis pemikiran-pemikirannya dalam studi hadis, khusunya mengenai metodologi kritik hadis dan model interpretasinya, serta memaparkan contoh aplikasi model interpretasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ali Mustafa Yaqub yang telah menekuni kajian hadis dalam pengembaraan ilmunya, sangat intens terhadap segala persoalan yang berkaitan dengan hadis, terutama berkaitan dengan praktik keagamaan sebagai bentuk pengamalan suatu hadis yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia. Oleh karena itu, pemikiran Ali Mustafa Yaqub lebih mengarah kepada upaya reinterpretasi hadis agar bisa dipahami dengan baik tanpa adanya misinterpretasi. Adapun metodologi beliau dalam mengkaji suatu hadis dan model interpretasinya dalam memahami suatu hadis Nabi saw. ialah dengan melakukan metode Kritik Hadis (Sanad dan Matn) terlebih dahulu guna mengetahui mana hadis yang berkulitas shahih dan mana hadis yang tidak shahih. Dengan demikian, maka akan menjadi jelas mana hadis yang dapat dijadikan sebagai hujjah dan mana yang tidak dapat dijadikan sebagai hujjah. Kemudian hadis yang sudah dipastikan keshahihannya hendaknya dipahami dengan pendekatan yang rasional dan mengetahui konteks suatu hadis atau asbab al-wurud-nya.
Tauhid dalam Perspektif Farid Esack Basri Basri
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i1.151

Abstract

Tulisan ini mengulas pandangan Farid Esack mengenai makna Tauhid dalam al-Qur’an. Dengan adanya problem kemanusiaan yang dihadapi oleh rakyat Afrika Selatan seperti rasialisme, patriarkhi, dan kapitalisme, Farid Esack kemudian merefleksikan kondisi-kondisi obyektif masyarakat Afrika Selatan tersebut baru kemudian melihat hamparan teks Al-Qur`an hingga ditemukan makna-maknanya yang baru dari teks tersebut, di antaranya ayat-ayat yang berkaitan dengan tauhid. Tulisan ini akan memaparkan terlebih dahulu konteks kehidupan Farid Esack, kemudian menjelaskan penafsiran Farid Esack mengenai ayat-ayat tauhid, dan terakhir menguraikan signifikansi interpretasi Farid Esack sebagai landasan dalam melakukan aksi pembebasan.
Tauhid dalam Perspektif Farid Esack Basri Basri
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i1.151

Abstract

Tulisan ini mengulas pandangan Farid Esack mengenai makna Tauhid dalam al-Qur’an. Dengan adanya problem kemanusiaan yang dihadapi oleh rakyat Afrika Selatan seperti rasialisme, patriarkhi, dan kapitalisme, Farid Esack kemudian merefleksikan kondisi-kondisi obyektif masyarakat Afrika Selatan tersebut baru kemudian melihat hamparan teks Al-Qur`an hingga ditemukan makna-maknanya yang baru dari teks tersebut, di antaranya ayat-ayat yang berkaitan dengan tauhid. Tulisan ini akan memaparkan terlebih dahulu konteks kehidupan Farid Esack, kemudian menjelaskan penafsiran Farid Esack mengenai ayat-ayat tauhid, dan terakhir menguraikan signifikansi interpretasi Farid Esack sebagai landasan dalam melakukan aksi pembebasan.