Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Stek Lada dengan Aplikasi Naungan dan Berbagai Hormon Tumbuh Auksin Eni Handayani; Tantri Palupi; Fadjar Rianto
Agrovigor Vol 13, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v13i2.6709

Abstract

Keberhasilan produksi lada salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan bibit lada yang sehat dan berkualitas baik. Pembibitan lada diarahkan untuk menghasilkan bibit lada yang berkualitas dengan waktu pembibitan yang lebih cepat. Penelitian bertujuan untuk menentukan pertumbuhan stek lada akibat perlakuan naungan dan auksin. Penelitian dilakukan di desa Jerora I kabupaten Sintang, pada bulan Agustus-Desember 2018. Penelitian menggunakan rancangan penelitian model petak terbagi. Petak utama adalah naungan (n1 naungan 25%  dan n2 naungan 75%) dan anak petakberupa perlakuan hormone auksin (ho kontrol, h1 IAA sintetik 1%, h2 ekstrak bawang merah, dan h3 ekstrak kecambah. Stek lada menggunakan 3 ruas dan perlakuan naungan menggunakan paranet. Pemberian perlakuan auksin dilakukan dengan perendaman ujung stek selam 3 jam. Stek lada ditempatkan dalam sungkup untuk menjaga kelembaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tumbuh stek pada naungan 75 % lebih tinggi dibandingkan naungan 25 %. Penggunaan hormon IAA dapat meningkatkan tinggi tanaman saat awal pertumbuhan, jumlah daun dan berat kering akar. Asal IAA yang digunakan dari bahan alami lebih baik dibandingkan dengan jenis sintetik dibuktikan dengan hasil dari aplikasi  ekstrak kecambah yaitu menghasilkan berat kering akar 0,42 g, dan  rasio pucuk akarnya 0,61 %. Peningkatan pertumbuhan stek lada akibat IAA lebih baik jika ditempatkan pada naungan yang lebih gelap yaitu naungan paranet 75%.
KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR PLUS BERBAHAN DASAR PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn.) YANG DIFERMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS BIOAKTIVATOR Marisa Nopriyanti; Fadjar Rianto; Wasi'an Wasi'an
Partner Vol 25, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v25i2.492

Abstract

Liquid Organic Fertilizer (LOF) is one type of fertilizer that is currently an alternative fertilizer that is widely used by the community. The purpose of this study was to evaluate the quality of liquid organic fertilizers made from the fermentation of the basic ingredients of the Mimosa pudica Linn. Using several types of bio activators.The study used a two-factorial completely randomized design (CRD). The treatment factors were the type of liquid fertilizer organic matter (A) and the microbial starter (B), there were 6 treatment combinations and was repeated 4 times with a three-day variable observed pH, temperature, color, and aroma descriptive organoleptic test. After becoming LOF, the content of N, P, K, C-Organic, Fe, and Pb were analyzed. The results of the analysis showed that the temperature and pH of the finished liquid fertilizer reached 29-31 ° C with a pH of 4. The K content in the liquid fertilizer was higher when using a mixture of canopy and root of the daughter of shame. The C-Organic content in liquid fertilizers is relatively the same. The color and aroma quality of all treatments were the same as well as the P. content. Fe and Pb content were classified as very low as required in liquid fertilizer products. Keywords: shy daughter Plants, Bio activators, Fermentation, LOF.
PENGARUH PENGATURAN MUKA AIR DAN PEMBERIAN ASAM AMINO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI Eka Afriyan Hardigaluh; Radian Radian; Fadjar Rianto
Partner Vol 28, No 1 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v28i1.6912

Abstract

Rice production technology that needs to be studied, in this study is water table regulation and amino acid administration. The study was conducted in Singkawang using a Complete Randomized Design.  Two-factor factorial. The first factor regulates the height of the water table +5 cm, 0 cm, -10 cm, -20 cm. The second factor is administration without amino acids, synthetic amino acids 500 ppm, amino acids gold snails 500 ppm and 1000 ppm. The interaction of the two factors occurred in the variables of the number of productive saplings at the age of 42 hst, root volume and stem rigidity. The combination of water level treatment of -10 cm and the application of 500 ppm golden snail amino acids is the best with the number of saplings 38, the volume of roots as much as 50 ml and the rigidity of the stem in the category is rather strongKeywords: gold snail, productive tiller, inundation, stem rigidity, synthetic amino acids
IDENTIFIKASI PENYAKIT HAWAR BAKTERI MALAI PADI DI KABUPATEN KUBU RAYA Hana Septi Stella Rina; Fadjar Rianto; Edy Syahputra
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i4.58419

Abstract

Padi (Oryza sativa) adalah tanaman pangan yang rentan terserang oleh serangan organisme pengganggu tanaman. Hawar malai yang bakteri Burkholderia glumae dapat menghambat perkecambahan benih, busuk bibit, rebah bibit, busuk pelepah, pembungaan steril, dan busuk bulir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui serangan patogen penyebab penyakit hawar bakteri bulir padi yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya. Metode yang dilakukan meliputi survei di lapangan dan pengambilan sampel padi secara acak. Sampel padi diisolasi menggunakan media King’s B dan media selektif CCNT. Hasil pengujian menunjukkan bahwa didapatkan gejala yang menunjukkan tanaman itu terserang oleh bakteri Burkholderia glumae akan menunjukkan gejala seperti hitam kecoklatan, bulir hampa dan pada bagian daun akan kemerahan di bagian tepi yang dikelilingi warna kuning seperti hawar pada daun. Tidak semua isolat bakteri yang digoresi walaupun dapat menginfeksi tanaman tetapi dari 11 isolat ternyata 2 isolat yang terkonfirmasi sebagai B.glumae hanya isolat kode BGKP 1 dan BGKR 5 yang diuji pada padi varietas Ciherang.Kata kunci : tanaman padi, Burkholderia glumae, hawar bakteri malai padi