Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 Di Kelurahan Lirboyo Kota Kediri Agata Iwan Candra; Sony Santoso; Hendy Hendy; Rekso Ajiono; Fauzie Nursandah
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 6, No 2: Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v6i2.7395

Abstract

Infeksi virus Corona Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara. Dengan adanya kasus positif corona di Kota Kediri, maka Kota Kediri termasuk dalam kawasan zona merah. Di akhir Maret 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Kediri mencapai 46 orang, sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan positif COVID-19 masing-masing satu orang. Lirboyo adalah salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Di kelurahan ini terdapat Pondok Pesantren Lirboyo. Pondok Pesantren merupakan salah satu tempat dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dan tingkat kebersihan yang cukup rendah. Hal ini menjadikan Kelurahan Lirboyo rentan terhadap penyebaran virus COVID-19. Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Kadiri, telah berhasil dilaksanakan pembagian masker, hand soap dan hand sanitizer serta bahan makanan berupa beras. Selain itu dilakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus COVID-19 dan upaya penyediaan wastafel portable dan ruang Mudroom atau ruang depan antara pintu depan dan rumah, yang merupakan tempat ideal untuk melepas sepatu, menggantung jaket, membersihkan tangan sebelum melangkah masuk ke wilayah rumah. Dari hasil kegiatan ini dapat dilihat antusias masyarakat kelurahan lirboyo dan perlunya kegiatan intensif lanjutan .
Identifikasi Resiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pembangunan Gedung Bank Mandiri Kediri Rekso Ajiono; Yosef Cahyo SP SP; April Gunarto; Sudjati Sudjati
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v12i1.396

Abstract

Every job must have risks and potential hazards that threaten, the existence of rules and regulations governing the implementation of work intended to minimize the occurrence of a work accident. The purpose of this study was to determine the types of work accidents, the causes of work accidents and the most dominant factors. This research method uses quantitative descriptive. The sample in this study amounted to 40 of 62 respondents. Data collection by distributing questionnaires to respondents. The results of research on the types of workplace accidents that occur are tripping, hammering, electric shock, in the hands and legs. While the causes of work accidents that occur are lack of knowledge of workers, physical conditions that do not support, do not wear personal protective equipment, the alarm system does not meet the requirements, the authority of the equipment due to frequent use. The most dominant factor of the types of work accidents is statement X1.3 (hammered) with a percentage value of 62.50%, and from the cause of work, an accident is statement Y1.3 (Not wearing personal protective equipment) with a percentage value of 65 %. 
IDENTIFIKASI CAMPURAN BETON BERPORI SEBAGAI LAPIS DASAR PERKERASAN KAKU Rekso Ajiono; Ki Catur Budi; Rasio Hepiyanto
U Karst Vol 1, No 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.501 KB) | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.73

Abstract

Lapisan dasar dengan bahan berbutir cenderung terjadi dalam kondisi jenuh di saat hujan atau setelah hujan. Dalam kondisi itu,adanya lalu lintas juga dapat membuat pergergerakan tanah di bawah lapisan pondasi dan mengurangi daya dukungnya. Namun demikian, bahan pondasi yang mengandung agregat besar menciptakan lapisan dasar dengan permeabilitas rendah dan gerakan air lambat. Makalah ini mempresentasikan prosedur dan hasil laboratorium studi eksperimental untuk mendapatkan kriteria properti dasar untuk lapisan dasar perkerasan kaku campuran beton berpori berhasil dirancang dan melampaui minimum persyaratan yang disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Ditemukan di sana korelasi yang sangat kuat antara faktor kesalahan dan permeabilitas yang dibuat dengan baik yang berguna untuk faktor kesalahan mewakili perilaku permeabilitas beton berpori. Tingginya faktor kesalahan dengan hubungan yang baik membuat agregat yang lebih lemah saling mengunci di dalam campuran sehingga permeabilitas meningkat sedangkan kekuatan tekan turun. Kepadatan baru dan lebih banyak diisi oleh pasta semen menciptakan kekosongan yang lebih kecil yang akan mengurangi permeabilitas dan meningkatkan kekuatan tekan. Korelasi kuat antara kerapatan segar terhadap porositas dan permeabilitas dapat menciptakan kepadatan baru sebagai contoh untuk mengatur faktor kesalahan beton berpori yang diinginkan di lapangan. Kata kunci: Beton Berpori, Lapisan Dasar, Perkerasan Kaku, Kepadatan Segar, Kompresif Kekuatan, Void Content, Permeabilitas
IDENTIFIKASI CAMPURAN BETON BERPORI SEBAGAI LAPIS DASAR PERKERASAN KAKU Rekso Ajiono; Ki Catur Budi; Rasio Hepiyanto
UKaRsT Vol. 1 No. 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/u karst.v1i2.73

Abstract

Lapisan dasar dengan bahan berbutir cenderung terjadi dalam kondisi jenuh di saat hujan atau setelah hujan. Dalam kondisi itu,adanya lalu lintas juga dapat membuat pergergerakan tanah di bawah lapisan pondasi dan mengurangi daya dukungnya. Namun demikian, bahan pondasi yang mengandung agregat besar menciptakan lapisan dasar dengan permeabilitas rendah dan gerakan air lambat. Makalah ini mempresentasikan prosedur dan hasil laboratorium studi eksperimental untuk mendapatkan kriteria properti dasar untuk lapisan dasar perkerasan kaku campuran beton berpori berhasil dirancang dan melampaui minimum persyaratan yang disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Ditemukan di sana korelasi yang sangat kuat antara faktor kesalahan dan permeabilitas yang dibuat dengan baik yang berguna untuk faktor kesalahan mewakili perilaku permeabilitas beton berpori. Tingginya faktor kesalahan dengan hubungan yang baik membuat agregat yang lebih lemah saling mengunci di dalam campuran sehingga permeabilitas meningkat sedangkan kekuatan tekan turun. Kepadatan baru dan lebih banyak diisi oleh pasta semen menciptakan kekosongan yang lebih kecil yang akan mengurangi permeabilitas dan meningkatkan kekuatan tekan. Korelasi kuat antara kerapatan segar terhadap porositas dan permeabilitas dapat menciptakan kepadatan baru sebagai contoh untuk mengatur faktor kesalahan beton berpori yang diinginkan di lapangan. Kata kunci: Beton Berpori, Lapisan Dasar, Perkerasan Kaku, Kepadatan Segar, Kompresif Kekuatan, Void Content, Permeabilitas
Identifikasi Resiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pembangunan Gedung Bank Mandiri Kediri Rekso Ajiono; Yosef Cahyo SP SP; April Gunarto; Sudjati Sudjati
Jurnal Teknika Vol 12 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v12i1.396

Abstract

Every job must have risks and potential hazards that threaten, the existence of rules and regulations governing the implementation of work intended to minimize the occurrence of a work accident. The purpose of this study was to determine the types of work accidents, the causes of work accidents and the most dominant factors. This research method uses quantitative descriptive. The sample in this study amounted to 40 of 62 respondents. Data collection by distributing questionnaires to respondents. The results of research on the types of workplace accidents that occur are tripping, hammering, electric shock, in the hands and legs. While the causes of work accidents that occur are lack of knowledge of workers, physical conditions that do not support, do not wear personal protective equipment, the alarm system does not meet the requirements, the authority of the equipment due to frequent use. The most dominant factor of the types of work accidents is statement X1.3 (hammered) with a percentage value of 62.50%, and from the cause of work, an accident is statement Y1.3 (Not wearing personal protective equipment) with a percentage value of 65 %.Â