Supartini Supartini
Peneliti pada Balai Besar Penelitian Dipterokarpa

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOMPONEN KIMIA KAYU MERANTI KUNING (Shorea macrobalanos) Supartini Supartini
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2009.3.1.43-50

Abstract

Penelitian kimia kayu Shorea macrobalanos P. S. Ashton dilakukan dengan pengambilan sampel di areal HPH PT BFI (Balikpapan Forest Industries), Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara. Pengujian dilaksanakan di laboratorium kimia kayu Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda dengan menggunakan standar TAPPI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen kimia pada kayu S. macrobalanos. Komponen kimia kayu yang diamati meliputi persentase kandungan holoselulosa, selulosa, hemiselulosa, lignin, zat ekstraktif (yang larnt dalam air dingin, air panas, NaOH I% dan alkohol benzena) dan abu pada berbagai tingkat ketinggian batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan holoselulosa pada kayu ini adalah 77,34%, selulosa 63,97% (termasuk kategori tinggi), hemiselulosa 13,37%, lignin 29,39% (termasuk persentase kategori sedang), zat ekstraktif yang larnt dalam air dingin 6,26%, air panas 8,11 %, NaOH 1% (17,58%) dan alkohol benzena 12,12% (termasuk kategori tinggi) dan abu 0,85% (tetmasuk kategori sedang).
VARIASI STRUKTUR ANATOMI BERDASARKAN TINGKAT KETINGGIAN DAN ARAH RADIAL DARI KAYU MERANTI MERAH (Shorea parvistipulata) Supartini Supartini; Agus Kholik
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2010.4.1.35-48

Abstract

Kelengkapan data dari Shorea parvistipulata akan membuka peluang yang lebih baik bagi prospek pemanfaatan kayu ini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi sifat anatomi kayu S. parvistipulata. Kayu ini diambil dari areal HPH PT. Balikpapan Forest Industri di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan analisis random acak dengan dua faktor yaitu arah aksial dan radial pada batang. Pengukuran struktur anatomi kayu menggunakan standar international Assosiation 0f Wood Anatomist (IAWA), yang melipuli pori (diameter, tinggi, jumlah), jari-jari (tinggi, lebar, jumlah), persentase (pori, jari-jari, parenkim aksial, serat) dan dimensi serat (diameter serat, diameter lumen, tebal dinding serat). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pori kayu soliter pola tata baur dengan tylosis dalam jumlah sedikit. Jari-jari heterogen, sel parenkim aksial bertipe paratrakeal sepihak dan pita tangensial panjang. Panjang serat termasuk sedang, diameter serat besar, diameter lumen sangat besar dan tebal dinding serat tergolong sangat tipis. Lagipula, faktor aksial dan arah radial batang menunjukkan hasil yang signifikan terhadap sifat anatomi kayu S parvistipulata. Kualitas serat pada tingkat ketinggian dan arah radial batang adalah seragam, termasuk kelas kualita II. Kayu dengan kelas kualita serat ini bila digunakan untuk bahan baku kertas menghasiLkan lembaran kertas yang halus dan kekuatan tarik sedang.
KOMPONEN KIMIA KAYU MERANTI KUNING (Shorea macrobalanos) Supartini Supartini
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2009.3.1.43-50

Abstract

Penelitian kimia kayu Shorea macrobalanos P. S. Ashton dilakukan dengan pengambilan sampel di areal HPH PT BFI (Balikpapan Forest Industries), Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara. Pengujian dilaksanakan di laboratorium kimia kayu Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda dengan menggunakan standar TAPPI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen kimia pada kayu S. macrobalanos. Komponen kimia kayu yang diamati meliputi persentase kandungan holoselulosa, selulosa, hemiselulosa, lignin, zat ekstraktif (yang larnt dalam air dingin, air panas, NaOH I% dan alkohol benzena) dan abu pada berbagai tingkat ketinggian batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan holoselulosa pada kayu ini adalah 77,34%, selulosa 63,97% (termasuk kategori tinggi), hemiselulosa 13,37%, lignin 29,39% (termasuk persentase kategori sedang), zat ekstraktif yang larnt dalam air dingin 6,26%, air panas 8,11 %, NaOH 1% (17,58%) dan alkohol benzena 12,12% (termasuk kategori tinggi) dan abu 0,85% (tetmasuk kategori sedang).
VARIASI STRUKTUR ANATOMI BERDASARKAN TINGKAT KETINGGIAN DAN ARAH RADIAL DARI KAYU MERANTI MERAH (Shorea parvistipulata) Supartini Supartini; Agus Kholik
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2010.4.1.35-48

Abstract

Kelengkapan data dari Shorea parvistipulata akan membuka peluang yang lebih baik bagi prospek pemanfaatan kayu ini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi sifat anatomi kayu S. parvistipulata. Kayu ini diambil dari areal HPH PT. Balikpapan Forest Industri di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan analisis random acak dengan dua faktor yaitu arah aksial dan radial pada batang. Pengukuran struktur anatomi kayu menggunakan standar international Assosiation 0f Wood Anatomist (IAWA), yang melipuli pori (diameter, tinggi, jumlah), jari-jari (tinggi, lebar, jumlah), persentase (pori, jari-jari, parenkim aksial, serat) dan dimensi serat (diameter serat, diameter lumen, tebal dinding serat). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pori kayu soliter pola tata baur dengan tylosis dalam jumlah sedikit. Jari-jari heterogen, sel parenkim aksial bertipe paratrakeal sepihak dan pita tangensial panjang. Panjang serat termasuk sedang, diameter serat besar, diameter lumen sangat besar dan tebal dinding serat tergolong sangat tipis. Lagipula, faktor aksial dan arah radial batang menunjukkan hasil yang signifikan terhadap sifat anatomi kayu S parvistipulata. Kualitas serat pada tingkat ketinggian dan arah radial batang adalah seragam, termasuk kelas kualita II. Kayu dengan kelas kualita serat ini bila digunakan untuk bahan baku kertas menghasiLkan lembaran kertas yang halus dan kekuatan tarik sedang.