Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimasi Formula Mikroemulsi Berbahan Dasar Crude Palm Oil (CPO) Sebagai Antioksidan Potensial Pada Kulit Erga Syafitri; Nur Adliani; Sudewi Mukaromah Khoirunnisa; Fina Khaerunnisa Frima
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v15i1.6129

Abstract

Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil/CPO) merupakan salah satu tanaman khas Sumatera yang berpotensi sebagai sediaan antioksidan. Bentuk sediaan mikroemulsi dipilih karena dapat meningkatkan penetrasi CPO ke dalam kulit. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibentuk sediaan mikroemulsi mengandung CPO dan diuji aktivitas antioksidannya. Mikroemulsi CPO diformulasikan menggunakan metode Phase Titration Method dengan CPO sebagai fase minyak, tween 80 sebagai surfaktan, PEG 400 sebagai kosurfaktan dan aquadest sebagai fase air. Formula optimum dari penelitian ini mengandung 5% (b/b) CPO,  20% (b/b) tween 80, 10% (b/b) PEG 400, dan 65% (b/b) air. Hasil evaluasi formula menunjukkan bahwa formula ini memiliki ukuran globul sebesar 288,87 ± 20,94 nm, zeta potensial sebesar -0,36 mV, bobot jenis 1,024 ± 6,15x10-5 g/mL dan pH berada pada rentang 4,5-6,5. Dari evaluasi stabilitas didapat bahwa sediaan stabil dalam penyimpanan selama 28 hari di suhu ruang (25ºC), stabil terhadap perubahan suhu ekstrim dan terhadap agitasi. Sediaan mikroemulsi CPO ini memiliki nilai IC50 sebesar 10,5 µg/mL yang menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan mikroemulsi CPO memiliki karakterisasi fisik dan kestabilan yang baik dan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai sediaan antioksidan pada kulit.  
PENGARUH VARIASI SURFAKTAN TERHADAP SIFAT FISIK SAMPO BERBASIS MINYAK SERAI WANGI (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) DAN EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) Tantri Liris Nareswari; Okta Nurjannah; Lusi Meliyana Nur Indah Sari; Erga Syafitri
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v5i2.8106

Abstract

Sampo merupakan salah satu sediaan kosmetik yang digunakan untuk keramas sehingga membuat rambut menjadi bersih dan mudah untuk diatur. Sediaan sampo terdiri dari berbagai komponen, dengan surfaktan merupakan kunci dari pembersihan rambut karena memiliki struktur molekul yang terdiri dari bagian hidrofilik dan lipofilik dengan kemampuan menurunkan tegangan permukaan antara air dan kotoran sehingga tersuspensi dalam fase air. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variasi sodium lauril sulfat (SLS) terhadap karakteristik sifat fisik sampo cair (organoleptik, pH, viskositas, dan bobot jenis). Sampo dibuat dengan metode emulsifikasi menggunakan minyak serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) dan ekstrak lidah buaya (Aloe vera) sebagai zat aktif. Pada awal formulasi, HPMC dikembangkan terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan fase air lain (berupa SLS, aloe vera, cocomide DEA, propil paraben, metil paraben, mentol, akuades). Fase air dan fase minyak (minyak serai wangi) dipanaskan pada suhu masing-masing 60-70˚C kemudian dicampurkan dicampurkan dengan magnetic stirrer pada kecepatan 800 rpm selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan SLS berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap peningkatan pH, viskositas, dan bobot jenis dari sampo. Korelasi Pearson pada konsentrasi SLS terhadap pH yaitu R=0,926; terhadap viskositas yaitu R=0,973; sedangkan terhadap bobot jenis yaitu R=0,918. Kesimpulan dari penelitian ini adalah SLS berpengaruh besar pada peningkatan pH, viskositas, dan bobot jenis sediaan sampo berbasis minyak serai wangi dan ekstrak lidah buaya.
Characteristics of Raw-Starch Degrading Amylase Bacteria from Natar Hot Spring Lampung Fina Khaerunnisa Frima; Rina Budi Satiyarti; Yulistia Anggraini; Erga Syafitri; Ika Agus Rini
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 23, No 7 (2020): Volume 23 Issue 7 Year 2020
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2376.417 KB) | DOI: 10.14710/jksa.23.7.238-243

Abstract

Indonesia has a diversity of hot spring as a habitat of bacteria. One of the hot springs is Natar hot spring, Lampung. This study is to report the characteristics of a bacterium called Nat1 isolate that produces amylase to degrade raw starch from Natar hot spring. Water samples were taken from hot springs with a temperature of 45°C and a pH of 7.0. Nat1 was isolated by screening on the medium of Starch-Luria Bertani at 37°C. Its amylase-producing bacteria showed an optimum amylolytic activity of a crude enzyme of Nat1 isolate in soluble starch was 267.2774 U/mL at 60°C. Genotypic identification results using the 16S rRNA gene showed that the Nat1 isolate is identified as Panninobacter phragmatetus. A crude enzyme of Nat1 isolate showed a novel amylase ability and could degrade the raw starch substrates, such as corn and sago, with the amount of reducing sugar for each raw starch, 37.0688 µmol/mg, and 24.2697 µmol/mg. In conclusion, Nat1 amylase is potentially used in industry for its ability to degrade raw starch directly.